Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang ......................................................................3
B.Rumusan masalah .................................................................4
C.Tujuan ...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
B.Kelainan gen dan kromosom ................................................7
C.Kelainan kromosom ..............................................................10
D.Kelainan konginetal ..............................................................12
E.Deteksi dan diagnosis ............................................................20
F.Pencegahan kelainan konginetal ...........................................22
G.Kelainan herediter .................................................................23
A.Kesimpulan ...........................................................................26
B.Saran .....................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak yang sehat dan sempurna baik secara fisik dan psikis
adalah keinginan setiap orang tua. Anak merupakan anugerah yang
diberikan oleh Tuhan YME kepada setiap pasangan. Namun dalam
kenyatanya masih banyak kita jumpai bayi dilahirkan dengan keadaan
cacat bawaan/kelainan kongenital. Proses terbentuknya tubuh manusia
atau morfogenesis sangat kompleks dan belum banyak dipahami,
terutama interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Karena
prosesnya yang sangat kompleks, termasuk faktor genetic ,
morfogenesis yang berjalan tidak sesuai dengan yang seharusnya
dapat menyebabkan kelainan kongenital. Kelainan kongenital yang
cukup berat merupakan penyebab utama kematian bayi dalam bulan-
bulan pertama kehidupannya, hal ini seakan-akan merupakan suatu
seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Maka
pada makalah kelainan kongenital ini membahas kondisi patologis
pada janin berupa kelainan kongenital dan penyebabnya seperti, Sifat
genom, Gen dan Kelaianan Kromosom, Tindakan pencegahan dan
konseling kromosom, kelainan kongenital serta Kelainan herediter.
3
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.Basa Purin
Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki
struktur cincin-ganda.
2.Basa Pirimidin
Basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang
memilikistruktur cincin-tunggal.
5
kehidupan. Genom adalah set lengkap materigenetik (DNA) yang
dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom.
(Human Genome Project 2005: 1).
6
mengandung timin(urasil dan timin memiliki sifat basa-pasangan yang
serupa).
1.Phenylketonuria (PKU)
7
memetabolismekan protein. PKU dewasa ini mudah dideteksi, tetapi
kalau tetap tidak tersembuhkan, dapat menyebabkan keterbelakangan
mental dan hiperaktif.
2. Down Syndrome
8
B.Penyembuhan : penisilin, pengobatan menghilangkan rasa
sakit,antibiotic, transfuse darah.
4.Klinefelter Syndrome
5.Turner Syndrome
6.Anencephaly
B.Penyembuhan : pembedahan
7.Cystic fibrosis
9
A.Disfungsi kelenjar yang mempengaruhi produksi getah;
pernapasan dan pencernaan terhambat, mengakibatkan pendeknya
masa hidup.
8.Spina Bifida
9.Thalassemia
C. KELAINAN KROMOSOM
10
adanya perubahan pada kromosom picu oleh beberapa hal
seperti duplikasi, delesi, infersi serta translokasi.
Delesi
Duplikasi
Inversi
11
menyebabkan terjadinya perubahan fenotip. Inversi sendiri
dikategorikan menjadi dua yaitu parasentris dan inversi perisentris
Translokasi
1.Euploid
2.Aneuploid
D.KELAINAN KONGENITAL
12
atau sesudah kelahiran bayi. Beberapa jenis kelainan kongenital
baru dapat terdeteksi pasca kelahiran seiring dengan tumbuh kembang
anak.
Anensefali,
13
Merupakan kelainan kongenital akibat kegagalan embrio
dalammembentuk tabung saraf (neural tube) sehingga menyebabkan
bayi tidak memiliki lobus frontalis dari otak besar (serebrum) dan
tulang tengkorak. Anensefali dapat didiagnosis selama masa
kehamilan ataupun pasca kelahiran.
Anoftalmia dan Mikroftalmia,
(CleftPalate),
14
Sedangkan langit-langit mulut sumbing umumnya terjadi antara
minggu keenam hingga minggu kesembilan selama masa kehamilan.
Mikrosefali
Sindrom Down
15
kromosom nomor lain. Ciri-ciri penderita sindrom Down antara lain
adalah:
1. Faktor Genetik.
16
tertentu. Perkawinan orangtua sedarah (konsanguniti) meningkatkan
risiko munculnya kelainan genetik yang jarang terjadi dan
meningkatkan risiko kematian bayi, cacat mental, serta kelainan
lainnya hingga dua kali lipat.
3. Faktor Lingkungan.
17
4. Infeksi
1. Kelainan Kromosom.
18
2. Kelainan Gen.
19
dalam perkembangan janin, dapat menyebabkan kelainan
kongenital. Contoh dari kelainan kongenital seperti ini adalah
bibir sumbing dan spina bifida.
20
Beberapa metode skrining yang dilakukan selama masa kehamilan
adalah sebagai berikut:
21
F. PENCEGAHAN KELAINAN KONGENITAL
22
G. KELAINAN HEREDITER
Penyakit herediter disebabkan oleh kelainan herediter di dalam
kromosom atau gen pada satu atau kedua orang tua yang diturunkan
pada keturunannya. Kromosom yang berubah dapat menyebabkan
dihasilkannya protein abnormal yang mengakibatkan terganggunya
fungsi tubuh yang penting. Pada umumnya, cacat atau penyakit
menurun secara genetik bersifatrelatif, sehingga muncul apabila
genotipnya dalam keadaan homozigot. Cacatatau penyakit menurun
ini tidak akan terjadi jika individu memiliki genotipheterozigot,
karena gen yang membawanya tertutupi oleh gen pasangannya yang
dominan. Cacat atau penyakit menurun tidak dapat disembuhkan atau
ditularkan karena kelainan ada pada bagian substansi hereditas yang
disebut gen. Walaupun gangguan genetik ini tidak dapat disembuhkan,
tetapi dalam beberapa hal konsekuensi fenotipnya dapat dibatasi.
Tindakan penyembuhan dapat dilakukan dengan diet, penyesuaian
lingkungan, pembedahan, kemoterapi, maupun rekayasa genetika.
Harus diketahui tidak semua penyakit familial (yang terdapat dalam
keluarga) adalah herediter, beberapa penyakit dapat disebabkan oleh
pengaruh lingkungan yang memajan suatu keluarga (misal, defisiensi
gizi) sedangkan penyakit lain dapat diakibatkan dari mutasi gen baru
pada keturunan.
23
Beberapa penyakit yang dibahas:
1) Hemofilia
Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah pada perdarahan
Diakibatkan oleh kelainan genetik yang bersifat sex-linked
resesif
2) Thalasemia
Pada thalasemia didapatkan pembentukan hemoglobin
abnormal,sehingga eritrosit mudah hancur
Hemoglobin adalah molekul pengikat oksigen dan karbon
dioksida dalam eritrosit (sel darah merah)
3) Buta warna
Buta warna (color blindness) adalah ketidakmampuan
membedakan warna-warna tertentu.
Cacat buta warna bermacam-macam, yaitu buta warna total dan
buta warna sebagian. Penderita buta warna tidak dapat melihat
warna tertentu, misalnya warna hijau, merah atau semua warna
kecuali hitam putih. Yang paling umum adalah buta warna
merah-hijau. Penderita buta warna ini tidak dapat membedakan
warna merah dan hijau. Untuk mengetahui seseorang menderita
buta warna merah-hijau atau tidak dapat menggunakan kartu uji
penglihatan ishihara.
Cacat ini diturunkan oleh kedua orang tuanya yang normal.
Faktor gen buta warna terpaut pada kromosom sex X. Apabila
dalam pasangan alel dengan kromosom X yang normal, maka
cacat buta warna tidak akan terjadi, tetapi bila berpasangan
24
dengan kromosom Y, maka laki-laki akan menderita buta
warna.
4) Gangguan mental
Gangguan mental karena keturunan bermacam-macam jenis
dan penyebabnya. Salah satu contohnya adalah fenilketonia (F
KU) yang disebabkan oleh kegagalan tubuh mensintensis
enzim yang mengubah fenilalanin menjadi tiroksin. Di dalam
darah penderita mengandung senyawa yang tinggi. Kandungan
senyawa dari fenilalanin ini adalah asam fenilpiruvat yang
dapat merusak sistem saraf sehingga menimbulkan gangguan
mental.
Kelainan mental ini dikendalikan oleh gen yang mengatur
pembentukan protein enzim. Penderita memiliki pasangan alel
gen-gen relatifhomozigot yang diwariskan oleh kedua orang tua
heterozigot yang penampakannya normal.
5) Albino
Orang albino memiliki rambut, mata, bulu mata, dan kulit
berwarna putih. Hal ini disebabkan karena penderita
albino tidak memiliki pigmen warna melanin. Warna melanin
ada yang hitam, cokelat, kuning atau putih. Gen albino bersifat
resesif dan terletak pada autosom (kromosom tubuh) sehingga
baik laki-laki maupun perempuan dapat menderita
albino.Seseorang menderita albino jika gennya dalam keadaan
homozigot resesif. Jadi, sifat tersebut di peroleh dari orang
tuanya yang menderita albino atau karier.
25
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
26
Kelainan congenital atau cacat bawaan tidak dapat dicegah, melainkan
resiko terjadinya dapat dikurangi dengan tidak mengkonsumsi
alcohol,menghindari rokok, obat terlarang, makan makanan yang
bergizi, olahragateratur, menjalani vaksinasi, melakukan pemeriksaan
prenatal dengan rutin, dan menghindari zat-zat berbahaya lainnya.
B.Saran
27
Daftar Pustaka
http://dianiindah98.blogspot.co.id/2011/05/makalah-sifat-
genom.htmlhttp://dewinurminaputerirahman.blogspot.co.id/201
5/10/macam-macam-kelainan-kongenital-pada_17.html
http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/makalah-kelainan-
kongenital.htmlhttps://anandaayumauliantika.wordpress.com/20
15/05/24/kelainan-kongenital-
lengkap/https://www.scribd.com/doc/215842342/MAKALAH-
KELAINAN-KONGENITAL
https://kontensekolah.blogspot.co.id/2017/05/pengertianfungsist
ruktur-dan-perbedaan.html
http://destianarefnida.blogspot.co.id/2013/05/penyakit-
phenylketonuriapku.html
https://www.thinglink.com/scene/894272589126434817http://d
endyrho.blogspot.co.id/2016/08/anemia-sel-sabit.html
https://www.epainassist.com/genetic-disorders/klinefelter-
syndromehttp://www.talmudology.com/jeremybrownmdgmailc
om/2015/3/9/ketuvot-36-the-aylonit
https://www.pinterest.com/pin/528891549970010155/http://ww
w.pregtree.com/anencephaly/http://sites.psu.edu/sbradynutr/201
5/11/12/life-changing-birth-defects/
28