Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRUKTUR DAN FUNGSI DNA


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Genetika)

DISUSUN OLEH :

1. Brema Aloy Haganta Sitepu


2. Marsela Irmawati Gasang
3. Stanis G. Wihyawari
4. Paskalina Clara Inden
5. Yulius Manuaron
6. Mega Naomi Mayor
7. Karmila Wombaibabo
8. Oriyani Insoraki Ampnir

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS PAPUA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yg berjudul Struktur Dan Fungsi DNA. Struktur Dan Fungsi DNA
disusun guna memenuhi tugas Dosen pada Mata Kuliah Genetika di Kampus. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Struktur Dan Fungsi DNA.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku Dosen Mata
Kuliah Ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Ransiki, 02 Mei 2021

Penyusun Dari Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian DNA..........................................................................................................3
B. Struktur DNA..............................................................................................................4
C. Sifat DNA....................................................................................................................5
D. Fungsi DNA.................................................................................................................5
E. Proses Terbentuknya DNA..........................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

DNA merupakan makromolekul berupa benang sangat panjang yang terbentuk dari
sejumlah besar deoksiribonukleotida, yang masing-masing tersusun dari satu basa nitrogen, satu
gula deoksiribosa dan satu gugus fosfat. DNA merupakan suatu senyawa kimia yang penting
bagi makhluk hidup.

DNA pertama kali ditemukan oleh F. Miescher, pada tahun 1869 melalui sel eritrosit
burung dan sel spermatozoa, yang kemudian disebut dengan nuklein. Penemuan lain mengenai
DNA juga dilakukan oleh Fischer, pada tahun 1880, tentang adanya zat berupa dua purin
(Adenin dan Guanin) dan dua pirimidin (Sitosin dan Timin).

Setelah penemuan tersebut, pada tahun 1910, Levine menemukan gula deoksiribosa, gula
5 karbon ribosa, dan asam fosfat dalam inti. Sebagian besar DNA berada di dalam nukleus (inti
sel). Namun ada juga yang terdapat di dalam mitokondria. Pada tahun 1953, Francis Crick dari
Inggris dan James D. Watson dari Amerika menyatakan bahwa struktur DNA berdasarkan
analisis fotodefraksi sinar X berbentuk double helix (rantai ganda) atau tangga tali berpilin.
Menurut Francis Crick dari Inggris dan James D. Watson dari Amerika, susunan dari DNA
yaitu : 1) Setiap DNA terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang berpilin (double helix), 2) Setiap
nukleotida berada pada bidang datar yang tegak lurus seolah-olah membentuk anak tangga
(pasangan basa nitrogen), sedangkan ibu tangganya terbentuk dari gugus fosfat, 3) Diantara 2
rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada tiap-tiap pasangan basa
nitrogennya, 4) Basa pirimidin selalu berikatan dengan basa purin, dengan pasangan yang selalu
tetap.

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian DNA?

2. Bagaimana Struktur DNA?

3. Apa saja sifat DNA?

1
4. Apa saja fungsi DNA?

5. ‘Bagaimana proses terbentuknya DNA?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui pengertian DNA

2. Mengetahui struktur DNA

3. Mengetahui apa saja sifat DNA

4. Mengetahui apa saja fungsi DNA

5. Mengetahui bagaimana proses terbentuknya DNA

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian DNA

Gambar 1 Gambar DNA


DNA adalah suatu polimer nukleotida ganda yang saling berpilin (double helix) yang
berperan penting dalam pewarisan sifat. DNA adalah singkatan dari Deoxyribonucleic Acid
(Bahasa Inggris) atau Asam Deoksiribonukleat (Bahasa Indonesia). DNA sering disebut dengan
satu set cetak biru, kode atau resep, karena berisi petunjuk atau cara yang diperlukan untuk
membuat komponen lain dari sel, seperti molekul RNA dan protein. DNA berfungsi untuk
menyimpan seluruh informasi biologis dari setiap makhluk hidup dan virus.

DNA yang berada di dalam inti sel, akan membentuk kromosom. DNA terletak di dalam
kromosom. Setiap manusia yang normal mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri atas 22
pasang kromosom somatik yang disebut dengan autosom dan 1 pasang kromosom seks.
Kromosom seks pada wanita berbeda dengan kromosom seks pada pria. Wanita mempunyai 2
salinan dari kromosom X atau XX, sedangkan pria mempunyai satu X dan satu kromosom Y.
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom yang berbeda-beda, misalnya lalat hanya
mempunyai 4 pasang kromosom dan simpanze mempunyai 24 pasang kromosom.

1
B. Struktur DNA

Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun dari dua utas polinukleotida yang saling
terhubung oleh ikatan hidrogen yang lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua basa
nitrogen, purin dan pirimidin, yang saling berpasangan.

Gambar 2 Struktur DNA


DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida yang saling berpilin dan membentuk
struktur double helix. Satu rantai (utas) polinukleotida tersusun dari rangkaian nukleotida.
Masing-masing nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gugus fosfat dan gula deoksiribosa.

1. Basa nitrogen, yang terkait pada atom karbon (C) nomor 1 dari gula pentosa. Basa nitrogen
tersusun dari basa purin dan basa pirimidin. Basa purin yaitu berupa guanin (G) dan adenin
(A), sedangkan basa pirimidin yaitu berupa timin (T) dan sitosin (C).
2. Gugus fosfat, yang terkait pada atom karbon (C) nomor 5 dari gula pentosa. 
3. Gula deoksiribosa, yaitu gula pentosa (atom 5 karbon) yang kekurangan satu molekul
oksigen pada atom karbon (C) nomor 2. 

1
Ketiga komponen tersebut saling terikat dan membentuk tulang punggung yang sangat
panjang pada rantai ganda (double helix). Struktur dari ketiga komponen tersebut bisa

1
diumpamakan seperti tangga, dimana gugus fosfat adalah ibu tangganya dan susunan basa
nitrogen adalah anak tangganya.

Pada rantai DNA terdapat 3 ikatan kimia, diantaranya yaitu

1. Ikatan hidrogen, adalah ikatan kimia antara dua basa nitrogen yang saling berpasangan.
Ikatan hidrogen dibedakan menjadi dua macam, yaitu ikatan rangkap dua (Adenin
berpasangan dengan Timin) dan ikatan rangkap tiga (Guanin berpasangan dengan
Sitosin).
2. Ikatan fosfodiester, adalah ikatan kimia antara gugus fosfat dari satu nukelotida dengan
gula deoksiribosa dari nukleotida terdekatnya.
3. Ikatan antara basa nitrogen dengan gula deoksiribosa atau satu nukleosida, diantaranya
yaitu: dAMP atau Deoksiadenosin monofosfat (ikatan antara basa adenin dan gula
deoksiribosa), dGMP atau Deoksiguanosin monofosfat (ikatan antara basa guanin
dan gula deoksiribosa), dCMP atau Deoksitidin monofosfat (ikatan antara basa sitosin
dan gula deoksiribosa), dan dTMP atau Deoksitimidin monofosfat (ikatan antara basa
timin dan gula deoksiribosa).

C. Sifat DNA

1. Jumlah DNA di dalam sel berdasarkan jumlah kromosom atau sifat ploidi. 
2. Jumlah DNA pada setiap jenis sel adalah konstan. Misalnya, jumlah DNA pada anjing tidak
sama dengan jumlah DNA pada kucing.
3. Pada inti sel prokariotik, mitokondria dan plastid, DNA berbentuk sirkuler atau berantai
tunggal
4. Pada inti sel eukariotik, DNA berbentuk seperti benang yang tidak bercabang atau double
heliks.
5. Jumlah basa yang menyusun DNA, memiliki panjang dan urutan yang berbeda. 
6. Mampu melakukan duplikasi atau replikasi.
7. DNA merupakan material kromosom yang berfungsi untuk membawa informasi genetik
melalui aktivitas pembelahan sel.
8. Pada pH yang ekstrim atau suhu mendekati titik didih, DNA akan terbuka atau mengalami
denaturasi. Sebaliknya, DNA akan mengalami renaturasi atau kembali membentuk double
heliks jika lingkungan kembali seperti semula dengan PH dan suhu normal.

D. Fungsi DNA
1. Mempunyai peranan dalam pewarisan sifat. 
2. Menyampaikan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
3. Mensintesis molekul kimia lain. 
4. Mengekspresikan informasi genetik. 
5. Mengatur aktivitas sel dengan mensintesis enzim serta protein lainnya.
6. Mampu menggandakan diri atau replikasi.
7. Sebagai tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.

5
E. Proses Terbentuknya DNA
DNA terbentuk melalui proses replikasi DNA yaitu melakukan penggandaan diri
karena DNA mempunyai sifat autokatalisis. Replikasi DNA adalah tahap awal yang
berperan penting dalam pembelahan sel (mitosis dan meiosis). Dari proses replikasi DNA
akan dihasilkan rantai DNA baru. Setelah proses replikasi akan terbentuk dua buah
DNA double helix.
Setiap dua molekul double helix DNA yang baru akan membentuk sebuah
kromatid. Replikasi DNA membentuk dua kromatid yang berada di dalam kromosom
yang siap membelah. Pada proses ini, kromosom akan digandakan, namun tetap terikat
menjadi satu melalui sentromer. Dalam proses ini diperlukan beberapa perlengkapan,
diantaranya yaitu :
1. Rantai DNA lama, berfungsi sebagai cetakan.
2. Enzim DNA helikase, berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda polinukleotida
menjadi dua rantai tunggal polinukleotida.
3. Polimerase, berfungsi untuk merangkai rantai-rantai mononukleotida membentuk DNA
baru. 
4. Enzim Ligase, berfungsi untuk menyambung nukleotida ulir tunggal DNA yang baru
terbentuk dan 4 macam nukleotida. 
Replikasi DNA bisa terjadi jika rantai nukleotida baru di sintesis dari rantai nukleotida
lama. Menurut para ahli, terdapat 3 kemungkinan model replikasi DNA, diantaranya yaitu :

Gambar 3 Model Replikasi DNA

Model Konservatif 

5
Pada model ini, dua utas DNA lama (induk) tidak mengalami pemisahan. Tetapi,
keduanya bisa membentuk double helix yang baru, sehingga akan dihasilkan dua
DNA double helix.

5
Model Semikonservatif 
Pada model ini, dua utas DNA lama akan mengalami pemisahan,
kemudian masing-masing utas berfungsi sebagai cetakan untuk menyintesis
utas DNA yang baru. Masing-masing utas DNA baru akan membawa utas DNA
lama.
Model Dispersif
Pada model ini, utas DNA lama (induk) akan terputus-putus menjadi beberapa
segmen. Kemudian, segmen-segmen utas DNA lama tersebut akan bergabung dengan
segmen-segmen utas DNA baru, sehingaa akan dihasilkan dua DNA double helix..

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun dari dua utas polinukleotida yang saling
terhubung oleh ikatan hidrogen yang lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua basa
nitrogen, purin dan pirimidin, yang saling berpasangan.

Fungsi DNA 

1. Mempunyai peranan dalam pewarisan sifat. 


2. Menyampaikan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
3. Mensintesis molekul kimia lain. 
4. Mengekspresikan informasi genetik. 
5. Mengatur aktivitas sel dengan mensintesis enzim serta protein lainnya.
6. Mampu menggandakan diri atau replikasi.
7. Sebagai tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.

B. Saran
1. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.markijar.com/2019/02/dna-lengkap-pengertian-struktur-sifat.html
https://rumusrumus.com/pengertian-dna/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/26/180000969/dna--struktur-dan-fungsinya?
page=all#page2
http://www.sainsindonesia.co.id/index.php/en/rubrik/iptek-a-remaja/3371-struktur-
dna#:~:text=Secara%20umum%2C%20struktur%20DNA%20yang,Sitosin%20dan%20Timin
%20tergolong%20pirimidin.
https://kumparan.com/berita-unik/struktur-dna-dan-rna-struktur-beserta-perbedaan-
1vbfoEfCbvH/full

Anda mungkin juga menyukai