Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama: Brema Aloy Haganta Sitepu

NIM: 201959013

Prodi: Pendidikan Biologi

Matak Kuliah: Keanekaragaman Hewan

Jawabannya:

1. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,


dan mempelajari makhluk hidup. Berdasarkan filogenetik molekuler, genom, dan biologi
evolusi, mendemonstrasikan bahwa Echinodermata dan Hemichordata membentuk sebuah
klad, lalu Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata membentuk klad yang lain.

Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Hewan-
hewan yang tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni :
2. Sebuah domba-kambing hybrid adalah keturunan dari domba dan kambing. Meskipun domba
dan kambing tampak serupa dan dapat dikawinkan, mereka termasuk dalam genera yang
berbeda dalam subfamili Caprinae dari famili Bovidae . Domba termasuk dalam
genus Ovis dan memiliki 54 kromosom, sedangkan kambing termasuk dalam genus Capra
dan memiliki 60 kromosom. Keturunan dari pasangan domba-kambing umumnya lahir mati.
Jadi menunjukkan jarak genetik antara kedua spesies berbeda maka kambing yang
disilangkan dengan domba tidak bisa mnghasilkan keturunan yang fertil.
3. Karena manusia dimasukan ke dalam kelompok kingdom animalia dengan urutan sebagai
berikut:
- Kingdom : Animalia
- Filum : Chordata
- Sub Filum : Vertebrata
- Super Kelas : Tetrapoda
- Kelas : Mammalia
- Ordo : Primata
- Famili : Homonidae
- Genus : Homo
- Spesies: Homo sapiens
4. Karena kelelawar bukan hewan yang masuk kelompok aves, melainkan hewan kelompok
mamalia. Tetapi, kelelawar punya keistimewaan karena bisa mengepakan sayapnya
dan terbang di udara sama seperti para burung.
5. Karena Paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- bernapas menggunakan paru-paru
- mempunyai rambut (sedikit, kebanyakan ada di paus dewasa)
- berdarah panas
- mempunyai kelenjar susu
- mempunyai janutng dengan empat ruang
6. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan umumnya berat burung kasuari
berkisar 58 kilogram dengan tinggi 1,5 meter. Sayapnya terlalu kecil untuk menopang
badan yang berat itu terbang ke udara.
7. Taipan pesisir (Oxyuranus scutellatus) atau dalam bahasa Inggris disebut coastal
taipan atau common taipan, adalah spesies taipan yang tersebar luas di pesisir utara dan
timur Australia, dan Pulau Papua. Ular ini merupakan ular darat berbisa yang paling
mematikan ketiga di dunia setelah taipan pedalaman dan ular-cokelat timur berdasarkan
pengujian LD50 terhadap tikus. Nama spesifik ular ini, scutellatus, maknanya "berperisai".
Ciri-ciri: Taipan pesisir adalah ular berbisa terpanjang di Australia. Akan tetapi, spesimen
yang umum dijumpai ukuran panjangnya hanya sekitar 1.2 meter (termasuk ekor). Beberapa
spesimen lainnya berukuran panjang antara 1.5 sampai 2 meter. Jenis taipan lainnya,
termasuk tapian pedalaman dapat mencapai ukuran serupa meskipun lebih kecil dalam
ukuran rata-rata. Spesimen taipan pesisir dengan panjang rata-rata 2 meter bobotnya sekitar 3
kg. Menurut Musium Queensland, ukuran panjang taipan pesisir yang tercatat adalah
spesimen berukuran panjang 2,9 meter dan bobotnya mencapai 6.5 kg. Akan tetapi, walaupun
jarang, spesimen-spesimen yang lebih besar banyak diyakini keberadaannya, termasuk
spesimen-spesimen yang panjangnya mencapai 3.3 meter. Kepala taipan pesisir berukuran
panjang dan sempit seperti pada mamba hitam Afrika (Dendroaspis polylepis), tetapi tidak
berbentuk peti-mati. Kedua ular paling mematikan di dunia ini konvergen satu sama lain
dalam beberapa aspek morfologi, ekologi, dan perilaku. Taipan pesisir memiliki kening
bersudut dan wajah yang berwarna pudar. Tubuhnya ramping dengan warna yang bervariasi,
seringnya berwarna zaitun terang atau cokelat kemerahan, tetapi beberapa spesimen bisa
berwarna kelabu gelap hingga kehitaman. Warna pada sisi tubuh lebih terang, sedangkan
bagian bawah tubuh (ventral) biasanya berwarna putih-krem hingga kuning muda pucat, dan
seringkali terdapat noda atau flek berwarna oranye atau pink. Setiap spesimen mengalami
perubahan musiman pada pewarnaan, menjadi gelap saat musim dingin dan memudar pada
musim panas. Mata ular ini berukuran besar dan bulat, dengan warna cokelat muda atau
seringkali cokelat tua dengan pupil besar. Susunan sisik pada tubuh taipan pesisir terdiri dari
sisik temporal sebanyak 2+3 (3+4), sisik dorsal (tubuh atas) sebanyak 21–23 baris di bagian
tengah badan, sisik ventral 220–250, sisik anal tunggal (tidak terbagi), sisik subkaudal
sebanyak 45–80 dan terbagi.

8. Burung Cenderawasih bersifat poligami, di mana burung jantan memikat pasangan dengan
ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan
meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain, sedangkan Burung betina
menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri.
Burung cendrawasih memiliki sistem perkawinan yang kompleks,dimana 1 ekor burung
jantan dapat mengawini 7 ekor burung betina. Burung jantan meninggalkan betina setelah
selesai masa perkawinan.
9. Hiu ini terancam punah dan ada di papua barat juga, dan hiu ini memiliki bentuk corak bintik
– bintik yang unik di tubuhnya. Morfologi : Ikan hiu merupakan jenis ikan vertebrata,
memiliki tulang belakang, sirip yang berpasangan, sisik di kulit, rahang yang dapat
digerakkan, ekor berujung runcing dan pada umumnya berbentuk heterocercal, dan memiliki
celah insang yang terletak di sisi kepala yang berjumlah 5-7 celah. Anatomi : a. gigi, Gigi
pada hiu yang berada di gusi tidak menempel di rahang secara langsung dan gigi tersebut
bisa diganti setiap waktu. Di beberapa baris gigi pengganti tumbuh jalur di bagian dalam
rahang dan terus bergerak maju seperti ikat pinggang. Beberapa hiu dapat kehilangan sekitar
30.000 lebih gigi semasa hidupnya. Tingkat pergantian gigi bervariasi dari sekali setiap 7-8
hari sampai beberapa bulan. b. Kerangka, Kerangka hiu berbeda dengan tulang ikan dan
vertebrata darat. Hiu dan ikan bertulang rawan lainnya memiliki kerangka yang terbuat dari
tulang rawan dan jaringan ikat. Tulang rawan yang fleksibel dan tahan lama ini memiliki
setengah kepadatan pada tulang. Hali ini mengurangi berat kerangka dan hemat energy. Hiu
juga tidak memiliki tulang rusuk sehingga di darat hiu dapat menghancurkan berat badannya
sendiri. c. Rahang, Rahang hiu tidak melekat pada kranium. Permukaan rahang hiu dan
lengkungan tulang insangnya membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang berat
untuk fisik hiu serta butuh kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan heksagonal
piring kecil yang disebut “tesserae”, yang merupakan blok Kristal garam kalsium yang diatur
menjadi mosaik. Hal ini memberikan banyak kekuatan pada daerah-daerah tertentu, yang
juga sama seperti hewan lain. d. Sirip. Kerangka sirip hiu memiliki bentuk yang memanjang
dan lembut serta tidak bersegmen, yang bernama ceratotrichia, filament protein keratin
elastis yang menyerupai tanduk di rambut dan bulu. Kebanyakan hiu memiliki delapan sirip.
Hiu hanya bisa menjauh dari benda-benda yang berada di depannya karena sirip mereka tidak
memungkinkan mereka untuk bergerak menuju ekor pertama mereka. e. Kulit, berbeda
dengan ikan bertulang belakang lainnya, hiu memiliki korset kulit kompleks yang terbuat
dari serat kolagen fleksibel dan diatur sebagai jaringan heliks di sekitar tubuh mereka. Bagian
ini bekerja sebagai kerangka luar yang memberi lampiran untuk otot renang mereka sehingga
dapat menghemat energi. Pada zaman dulu kulit hiu telah digunakan sebagai amplas. Kulit
gigi mereka memberi keuntungan hidrodinamik karena mengurangi turbulensi saat berenang.
f. Ekor, entuk ekor hiu dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya bervariasi dari satu jenis
dengan jenis lainnya. Ekor berguna dalam memberi dorongan, memberi kecepatan dan
percepatan tergantung bentuk ekornya. Hiu memiliki sirip ekor heterocercal di mana bagian
punggungnya biasanya terasa lebih besar dibandingkan bagian ventral. Fisiologi : a. Sistem
Rangka, Hiu serta anggota kelas chondrichthyes lainnya memiliki tulang kartilago cranium
sempurna, organ pembau dan kapsul otak bergabung menjadi satu. Eksoskeleton hiu
merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. b. Sistem Peredaran Darah Hiu,
Sistem peredaran darah/sirkulasi pada ikan hiu merupakan sistem sirkulasi tunggal. Jantung
hiu terdiri atas atrium, ventrikel, sinus venosus, conus arteriosus yang keluar dari ventrikel.
Jantung ikan hiu hanya terisi darah yang yang tidak mengandung oksigen. Darah dari jantung
hiu dipompa menuju ke insang untuk di isi oksigen kemudian diedarkan keseluruh tubuh. c.
Sistem Respirasi Hiu, Insang merupakan ciri pernafasan pada ikanpada umunya, termasuk
hiu. Secara embriologis celah insang hiu tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi
faring yang tumbuh ke luar dan bertemu dengan envaginasi dari luar. d. Sistem Pencernaan
Hiu, Sistem pencernaan hiu terdiri dari mulut. Farink, oesofagus yang pendek, Lambung,
usus dan bermuara ke anus ; Mulut trasversal diperkuat oleh gigi yang sama dengan sisik
placoid. Gigi setiap kali tanggal diganti dengan gigi yang baru.Mulut merupakan tempat
masuknya makanan.hiu memiliki gigi yang berkembang dengan baik yang membuatnya
ditakut oleh organism lain. Farink terdapat celah insang dan spirakel. Kerongkongan, Ikan
hiu memiliki kerongkongan yang  yang pendek dan lebar hampir tidak terlihat dari
lambung. Lambung, Merupakan tempat pancernaan secara kimia dan mekanik. Usus
memiliki klep spiral yang berfungsi memperluas bidang penyerapan dan memperrpanjang
proses digesti. Rectum, dari usus makanan kemudian disalurkan ke rectum dan kloaka. Dari
kloaka sisa sisa makanan nantinya disalurkan keluar tubuh. Selain berfungsi sebagai tempat
pengeluaran sisa makanan kloaka juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran kencing dan
sebagai saluran reproduksi. e. Sistem Eksresi Hiu, Sistem eksresi pada ikan hiu terdiri dari
sepasangan ginjal Urine dikumpulkan dalam tubulus segmental lalu menuju ke ureter
dikeluarkan kepapila urogenitalis dan bermuara di kloaka bagian dorsal. f. Sistem
Reproduksi Hiu, Hiu secara seksual dimorfik dimana ada perbedaan visual antara jantan dan
betina. Hiu jantan memiliki panggul yang dimodifikasi menjadi claspers sirip pelvis yang
digunakan untuk pengiriman sperma. Gulungan Claspers terbentuk dari tulang rawan.
Manfaat : iu berperan penting dalam ekosistem laut. Hiu melindungi terumbu karang. Hiu
membantu memerangi pemanasan global. Hiu bisa menjadi aset ekonomi yang luar biasa.
Pemerintah Provinsi Papua Barat mendukung Proyek StAR untuk memulihkan populasi
spesies laut hiu belimbing di wilayahnya yang terancam punah. Dukungan ini disampaikan
Gubernur Papua Barat Dominggus Mancadan dalam rapat koordinasi tingkat tinggi bersama
Balitbangda dan Konsorsium Proyek StAR di Jakarta, Kamis 27 Mei 2021. Proyek StAR
adalah upaya pemulihan spesies laut melalui translokasi yang pertama di dunia,” kata Kepala
Suku Besar Arfak ini.
10. Nama lokal : Katak pohon Gunung Arfak
Nama ilmiah : Litoria chloronota
Habitat alaminya adalah hutan pegunungan lembab subtropis atau tropis , sungai , taman
pedesaan, dan bekas hutan yang sangat terdegradasi. Ancaman tidak diketahui dan
diperkirakan dilindungi secara lokal dan terjadi di Taman Nasional Pegunungan Arfak.

Anda mungkin juga menyukai