MAKALAH
FISIOLOGI PENYU
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi secara ilmiah penyu hijau adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Sub Class : Anapsida
Ordo : Testudinata
Sub Ordo : Cryptodira
Family : Cheloniidae
Spesies : Chelonia mydas
Nama lokal : Penyu hijau
B. MORFOLOGI
tempurung atau karapas keras yang berbentuk pipih serta dilapisi oleh zat
predator. Penutup pada bagian dada dan perut disebut dengan plastron. Ciri
khas penyu secara morfologis terletak pada terdapatnya sisik infra marginal
(sisik yang menghubungkan antara karapas, plastron dan terdapat alat gerak
berupa flipper. Flipper pada bagian depan berfungsi sebagai alat dayung dan
flipper pada bagian belakang befungsi sebagai alat kemudi. Pada penyu-
dilihat dari warna tubuh, bentuk karapas, serta jumlah dan posisi sisik pada
badan dan kepala penyu. Penyu mempunyai alat pecernaan luar yang keras,
(the Cryptodira, yang dapat menarik leher mereka dan melipatnya dibawah
- Kepala
malam hari yang hebat yang disebabkan oleh sejumlah besar sel batang
Merah.
Penyu sisik memiliki sebuah mulut lebar yang kokoh. Penyu sisik
Sebagai pengganti gigi, rahang atas dan bawah pada penyu sisik dilapisi oleh
- Tempurung
tersambung pada sisi-sisi penyu sisik oleh strukur tulang yang disebut
bridges. Lapisan bagian dalam pada penyu sisik terbuat dari sekitar 60 tulang
yang meliputi porsi tulang belakang dan rusuk, yang berarti bahwa penyu
sisik tidak dapat merangkak keluar dari tempurungnya. Pada penyu sisik,
lapisan luar tempurung dilapisi oleh sisik-sisik keras yang disebut scute yang
merupakan bagian dari kulit luarnya, atau epidermis. Scute terbuat dari
protein berserat yang disebut keratin yang juga membentuk sisik pada reptil
kulit dengan sisik-sisik yang lebih kecil, sama seperti kulit reptil lainnya.
Penyu sisik tidak berganti kulit dalam satu kali proses, seperti yang dilakukan
- Anggota badan
pada kaki dayung depan untuk menciptakan gaya dorong; kaki belakang
lubang telur dan mengisinya kembali dengan pasir ketika telur-telurnya sudah
ditetaskan.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Evolusi Penyu
9
Penyu laut merupakan hewan reptilia yang langka. Penyu laut saat ini
telah menjadi hewan yang sangat dilindungi karena jumlahnya di muka bumi
ini yang hampir punah. Kehidupan penyu lautpun sampai saat ini masih
menjadi sebuah misteri. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,
perlahan-lahan kehidupan penyu laut pun mulai diketahui. Para ilmuwan dan
peneliti meyakini bahwa penyu laut merupakan hewan purba yang telah ada
sejak zaman dinosaurus. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil-fosil
hewan purba yang menyerupai bentuk penyu di beberapa negara.
Penyu diperkirakan telah hidup sejak zaman Triassic (250 210 tahun
yang lalu). Zaman Triassic ini merupakan zaman dimana Dinosaurus dan
reptilia laut mulai muncul dan reptilia yang menyerupai mamalia pemakan
daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertama pun
mulai muncul pada zaman ini. Benua Pangea bergerak ke Utara dan gurun.
mulai terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah
mulai terbentuk di Pange.
Penyu yang diperkirakan hidup pada zaman Triasic merupakan jenis
hewan darat seperti kura-kura. Penyu yang ada pada zaman itu diduga
merupakan nenek moyang penyu laut, dimana penyu tersebut merupakan
transisi antar penyu primitive dan penyu perenang.
Dari hasil penemuan sebuah fosil hewan purba yang menyerupai penyu,
diduga penyu mulai menjalani kehidupan hampir sepenuhnya di air sejak 180
160 juta tahun yang lalu. Dimana, pada saat itu diperkirakan telah
memasuki zaman Jurassic yaitu zaman setelah zaman Triassic. Penyu mulai
menghabiskan hidupnya hampir sepenuhnya di laut diperkirakan karena pada
zaman Jurassic ini banyak Dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa
dan Dinosaurus sepenuhnya mengusai muka bumi. Selain itu, diduga juga
karena pakan di darat mulai sulit di dapat dan pada saat itu dan bentuk
Pangea sudah terpecah sehingga pada saat zaman itu sudah terdapat
danau-danau dan lautan purba yang luas.
10
cara penyu Belimbing turun ke kedalaman, Rory Wilson dan kolaborator riset,
Molly Lutcavage, mencoba menempatkan data logger (alat perekam kondisi
lingkungan) pada penyu Belimbing betina saat mereka merapat untuk
bertelur di St Croix, kepulauan US Virgin. Mereka menemkan bahwa penyu
Belimbing megatur daya apung dengan menyesuaikan jumlah udara yang
mereka ambil sesaat sebelum turun ke bawah.
apung mereka negatif dalam kedalaman maksimum yang mereka capai. Tim
riset menemukan bahwa penyelam terdalam memiliki daya apung yang juga
lebih lama juga dan cenderung memulai meluncur (gliding) ketika memasuki
kawasan paling dalam. Tim riset menduga bawha penyu mengatur daya
apung mereka sebelum turun menyelam dengan mengeatur jumlah udara
yang mereka ambil di permukaan. Fossette juga mengatakan bahwa dari
80% dari selaman penyu penetas ke dasar, merekacenderung meluncur
ketimbang berenang, yang diduga untuk menyimpan energi yang juga
penting untuk produksi telur.
Tim riset saat ini tertarik untuk melihat pola selam Penyu Belimbing di
kawasan ruaya mereka di laut Atlantik Utara. Fossette menerangkan juga
bahwa telur penetas kehilangan berat badan, sedang kan penyu peruaya
cenderung menambah berat badan dari makan; dan dua hal ini
mempengaruhi daya apung dan prilaku selam masing-masing penyu. Namun,
untuk penyu peruaya, penempelan logger (tagging) pada penyu seberat 400
kilogram dilakukan langsung di laut lepas, tidak bisa di pantai sebagaimana
pada penyu penetas, dan itu satu tantangan teknis terbesar dalam penelitian
mereka.
Musim kawin dimulai sekitar musim semi atau musim panas, tergantung
pada jenis sub-populasi, dan berlangsung sampai November. Setelah kawin,
betina merangkak ke pantai, dan membuat lubang sarang dengan
menggunakan sirip nya. Salah satu fakta penyu sisik adalah waktu yang lama
14
Habitatnya penyu sisik di Laut tropik dekat terumbu karang. Spesies ini
yang gemar menghuni pantai terbuka yang berbatu dan penuh terumbu
Pasifik timur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura
(145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa
itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys
sebagai reptil yang gemar menghuni pantai terbuka yang berbatu dan penuh