Binatang kaki seribu sering di samakan dengan lipan atau kelabang, padahal sebenarnya
keduanya memiliki beberapa perbedaan dan salah satunya adalah dari jenis makanannya,
pada umumnya kaki seribu adalah herbivora dan lipan pada umumnya adalah karnivora
yang dimana lipan selalu mengandalkan racun nya untuk melumpuhkan mangsanya.
Memang jika di lihat secara langsung kaki seribu dan lipan itu dari bentuknya saja hampir
mirip dan bahkan cukup sulit untuk dapat di bedakan, Kaki seribu memiliki sepasang
antena dibagian depan kepalanya dan begitu pun dengan lipan yang memilikinya juga.
Namun, lipan memiliki sepasang antena pada bagian belakang tubuhnya dan itu tidak
dimiliki oleh kaki seribu. Jadi sudah jelas kaki seribu dan lipan itu serupa tapi tak sama.
Hewan berbuku-buku ulat kaki seribu atau luwing bisa ditemukan dimana saja apalagi di
indonesia yang dimana iklim nya tropis pastilah tidak akan sulit bagi kita untuk dapat
menemukan binatang yang satu ini, luwing ini sering muncul di rumah warga, contohnya
masih bingung dan bertanya-tanya mengenai hal tersebut, Luwing sejatinya tidak memiliki
kaki dengan jumlah sebanyak itu, Melainkan luwing memiliki kaki kurang lebih 100 pasang
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai apa saja ciri-ciri khusus kaki seribu
(Arthropoda).
3. Binatang kaki seribu jika sedang terdesak maka tubuhnya akan melingkar
4. Kaki seribu atau luwing memiliki cairan yang dapat di semprot kan dan itu
termasuk hewan yang tidak terlalu berbahaya, Namun sebagian dari kita
tujuan serta menyimpan telur-telur nya sehingga aman dari hewan predator.
7. Jumlah kaki hewan ini tidaklah berjumlah seribu melainkan kurang dari
seribu, kurang lebih 100 pasang kaki (disesuaikan dengan ukuran tubuhnya)
8. Kaki seribu tidak bergerak dengan cepat seperti halnya Ular, luwing tidak
11. Habitat yang paling cocok untuk hewan kaki seribu adalah di hutan yang
lembab dan berlumut, Karena luwing sendiri memerlukan uap air atau cairan
12. Bukan hanya Cacing saja, Melainkan binatang kaki seribu atau luwing pun
Indonesia menjadi negara dengan hutan mangrove paling luas di dunia. Menurut data
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, luas hutan bakau Indonesia mencapai 4,3 juta ha
(2006). Sedang menurut FAO (2007) pada tahun 2005 Indonesia memiliki hutan
yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daearah teluk dan di muara sungai
yang dicirikan oleh: 1) tidak terpengaruh iklim; 2) dipengaruhi pasang surut; 3) tanah
tergenang air laut; 4) tanah rendah pantai; 5) hutan tidak mempunyai struktur tajuk; 6)
jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.),
bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.)
Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang
tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh
pasang-surut air, laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai.
Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove (Hutan Bakau). Hutan mangrove memiliki fungsi dan
manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Fungsi atau
manfaat hutan bakau dapat ditinjau dari sisi fisik, biologi, maupun ekonomi.
2. Tumbuhan Bakau Ini Memiliki Akar Tunjang Yang Menyolok Dan Bercabang-cabang.
Pantai.
Tertutup
6. Helai Daun Eliptis, Tebal Dan Licin Serupa Kulit Hijau Atau Hijau Muda Kekuning-
kuningan,
Ketiak.
Pada Jenisnya.
10. Buah Berbentuk Telur Memanjang Mirip Buah Pir Yang Kecil Hijau Coklat Kotor
Warnanya.
1. Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun
pengasuhan.
3. Tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.
4. Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan