Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan aktivitas kerja, kita tidak bisa terbebas dari resiko terjadinya
kecelakaan kerja. Rumah sakit merupakan area dimana banyak digunakan benda
tajam khususnya jarum, baik jarum suntik maupun.terkena pajanan bahan kimia.
Kejadian tertusuk jarum dan pajanan bahan kimia di rumah sakit merupakan suatu
kejadian yang selalu ada di tiap tindakan. Kejadian tertusuk jarum di rumah sakit
seperti fenomena gunung es. Banyak keajdian tetapi tidak semua terlaporkan.
Hanya kasus-kasus tertentu saja. Hal ini dikarenakan kesadaran korban yang tidak
melaporkan apa yang telah dialaminya.
Tahun 2019, berdasarkan survey terhadap 116 tenaga kesehatan, belum pernah
mengalami kejadian tertusuk jarum. Tidak semua petugas kesehatan yang tertusuk
jarum melaporkan apa yang dialaminya. Banyak alasan petugas kesehatan yang
tertusuk jarum tidak melaporkan kecelakaan yang dialaminya. Antara lain takut
tindakan disiplin, khawatir catatan penilaian negative, khawatir akan reputasi, takut
diobati, tidak menyukai petugas medic, menghindari terjadinya pekerjaan, ingin
menjaga catatan pribadi yang bersih, menghindari pertanyaan, melindungi tingkah
laku orang lain, dan tidak memahami pentingnya laporan.

B. TUJUAN
Tujuan umum :
Mencegah infeksi yang terjadi khusus nya jarum suntik dan bahan kimia.
Tujuan khusus :
1. Untuk menghindari tertusuknya jarum atau benda tajam dari sisa penggunaan
pasien
2. Menghindari tertusuknya kuman atau infeksi dari pasien ke pada petugas atau
sebaliknya.

BAB II
RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup laporan tertusuk jarum meliputi :
a. Macam – macam benda tajam dan jarum
b. Hal – hal yang di monitoring
c. Monitoring tertusuk jarum dan pajanan bahan kimia di RSIA Kemang
d. Alur terkena pajanan RSIA Kemang

BAB III
TATA LAKSANA

A. Macam – macama benda tajam dan jarum


Benda tajam sering dipakai oleh petugas kesehatan baik perawat, bidan dan dokter
untuk mempermudah tindakan pembedahan dan obat yang sering digunakan adalah
jarum hecting, jarum injeksi,obat ampul.

B. Hal- hal yang akan dimonitoring adalah:


1. Tidak Menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
2. Segera buang limbah benda tajam dalam safety box yang tertusuk, tahan tusuk dan
aman
3. Wadah benda tajam di letakkan dekat lokasi tindakan
4. Apabila ¾ bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus diangkut
5. Gunakan APD ketika menangani limbah
C. Monitoring tertusuk jarum di RSIA Kemang
Dalam hal ini tidak ada yang dapat dimonitoring dikarenakan tidak ada karyawan RSIA
Kemang yang tertusuk jarum

D. Alur penanganan pajanan di RSIA Kemang

BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang mendukung tertusuk jarum /pajanan :
A. KEBIJAKAN
1. Kebijakan tentang pencegahan pengendalian infeksi
2. Kebijakan tentang kesejahteraan kesehataan karyawan RS

B. FORMULIR
1. Formulir tertusuk jarum/pajanan
2. Alur terkena pajanan
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil monitoring tertusuk jarum yang telah dilakukan serta dari pembahasan,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembuangan benda tajam dan jarum sudah disediakan sarana dan prasarana untuk
menunjang peningkatan safety petugas terhadap bahaya tertusuk atau tergores
benda tajam
2. Tidak hanya APD harus dipakai tapi juga perilaku yang buruk harus segera dirubah
demi meningkatnya keamanan pasien dan petugas
3. Tidak ada petugas RSIA Kemang yang melakukan re ccaping

B. SARAN
Pertahankan perilaku keselamlatan diri sendiri dalam penggunaan jarum

Jakarta, 10 Maret 2019


IPCN

SITI MAISYAROH
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG

LAPORAN
MONITORING TERTUSUK JARUM DI RS BHAYANGKARA
JANUARI - MARET 2017
LUMAJANG, MARET 2017

Anda mungkin juga menyukai