Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT UMUM

“SATITI PRIMA HUSADA”


Ds. Balesono – Ngunut Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA


No. : 102 / Kep / VII / 2016
TENTANG

KEBIJAKAN PANDUAN ICRA


(INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di RSU Satiti


Prima Husada, maka perlu disusun Kebijakan Panduan ICRA
(Infection Control Risk Assesment) RSU Satiti Prima Husada.
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan
keputusan Direktur tentang Kebijakan Panduan ICRA (Infection
Control Risk Assesment) RSU Satiti Prima Husada.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
436/MenKes/SK/VI/1993 tentang berlakukannya Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Komite Medik di
Rumah Sakit ;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2011
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
7. Permenkes pada tanggal 12 Agustus 2014, nomor HK.02.03/I/
1975/2014.
8. Surat Keputusan PT. Satiti Prima Husada Tulungagung Nomor :
02/PT-STT/KEP/I/2016 pada tanggal 2 Januari 2016 Tentang
Pengangkatan Direktur RSU Satiti Prima Husada;
;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU SATITI


PRIMA HUSADA TENTANG KEBIJAKAN
PANDUAN ICRA (INFECTION CONTROL RISK
ASSESSMENT) RSU SATITI PRIMA HUSADA;

Kesatu : Keputusan Direktur RSU Satiti Prima Husada tentang


Kebijakan Panduan ICRA (Infection Control Risk
Assesment) di RSU Satiti Prima Husada sebagaimana
terlampir;

Kedua : Kebijakan Panduan ICRA (Infection Control Risk


Assesment) RSU Satiti Prima Husada sebagai mana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;

Ketiga : Memberlakukan Kebijakan Panduan ICRA (Infection


Control Risk Assesment) sebagaimana dimaksud pada
diktum kedua agar menjadi acuan bagi staf RSU Satiti
Prima Husada.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkannya surat keputusan


ini, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan peninjauan
kembali dan ditetapkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tulungagung
Pada Tanggal : 2 Februari 2019
---------------------------------------------------------------------
RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

( dr. I Komang G Arnawa )


Direktur
Lampiran I : Surat Keputusan Direktur RSU Satiti Prima Husada
Nomor : 102/ Kep / VII / 2019
Tanggal : 02 Februari 2019
Tentang : Kebijakan Panduan ICRA ( Infection Control Risk Assessment )
RSU Satiti Prima Husada

Kebijakan Panduan ICRA ( Infection Control Risk Assessment )


RSU Satiti Prima Husada

KEBIJAKAN
PANDUAN ICRA ( INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT )
RSU SATITI PRIMA HUSADA

A. Pengertian
ICRA ( Infection Control Risk Assessment ) adalah proses-proses
multidisiplin, terorganisasi, terdokumentasi yang setelah mempertimbangkan
program dan populasi pasien sebuah fasilitas :
a. Fokus pada pengurangan (reduce) risiko infeksi.
b. Bertindak sepanjang tahap perencanaan, desain, kontruksi, renovasi,
pemeliharaan fasilitas.
c. Mengkoordinasikan, mempertimbangkan pengetahuan mengenai infeksi,
agent infeksi dan pemeliharaan lingkungan, membuat organisasi mampu
mencegah potensi kejadian yang tidak diharapkan.

Assessment dilakukan untuk menentukan potensi ancaman terjadi infeksi


sehubungan dengan peralatan dan peralatan medis, pengobatan, lokasi, dan
populasi pasien sakit, prosedur, petugas dan lingkungan.
a. Infection Control Risk Assessment program.
b. Infection Control Risk Assessment renovasi dan kontruksi.
c. Risk Assessment focus (MDROs)
d. Haazard vulnerability analysis (HVA)

B. Ruang lingkup
 Risiko infeksi selama kontruksi dan renovasi
 Infeksi nosokomial yang terkait dengan kontruksi
 Sumber Infeksi Dari Kontruksi
 Risk Assesment / Penilaian Resiko
 Kontrak
 Peran Komite / TIM PPI
 Interaksi Personal
 Tahap Pelaksana
 Membuang Sampah Kontruksi
 Matriks ICRA
 Aktivitas Kontruksi
 Berdasarkan Risiko Renovasi

C. Tujuan
1. Untuk meminimalisasi risiko infeksi di rumah sakit (HAIs) yang
mungkin bisa terjadi ketika ada penyebaran jamur atau bakteri di udara
dengan debu, aerosol, atau air selama kontruksi atau demolisii di rumah
sakit.
2. Mengontrol penyebaran debu dari komponen bangunan selama renovasi
di rumah sakit.

D. Sasaran
Sasaran kebijakan pelayanan PPI terutama adalah para petugas pelaksana
kegiatan di TIM PPI dan seluruh unit–unit pelayanan yang terkait.

E. Kebijakan Prosedur Layanan


 Langkah I ( Use the following table to identify the type of construction )
- Kontruksi type – A
- Kontruksi Type – B
- kontruksi Type – C
- kontruksi Type – D
 Langkah II (Use the following table to identify high – risk group)
 Langkah III ( Use the following table to definerisk )
 Langkah IV ( Complete the control constraction permit infection)

F. Kebijakan Pengorganisasian
a. Direktur bertanggung jawab menetapkan kebijakan Pelayanan dan
Pengorganisasian TIM PPI RSU Satiti Prima Husada.
b. TIM PPI RSU Satiti Prima Husada dikepalai oleh seorang IPCO yang
bertanggung jawab kepada Direktur.
c. IPCN bertanggung jawab menjamin dan memantau serta mengevaluasi
kegiatan pelayanan program PPI.
d. Organisasi pelayanan PPI mengacu kepada SK Direktur mengenai
Struktur Organisasi.

Ditetapkan di : Tulungagung.
Pada Tanggal : 2 Februari 2019
---------------------------------------------------------------------
RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

( dr. I Komang G arnawa )


Direktur

Anda mungkin juga menyukai