DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
A. Urutan Kegiatan
Kegiatan penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit Umum Satiti Prima
Husada dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan tahunan
a. Penyusunan standar
b. Penyusunan kebutuhan inventaris (termasuk belanja modal)
c. Penyusunan kebutuhan bahan
d. Penyusunan rancangan anggaran belanja
e. Evaluasi dan pelaporan tahunan
2. Kegiatan semesteran
a. Penyusunan menu
b. Stock opname bahan makanan
3. Kegiatan bulanan
a. Penyusunan kebutuhan bahan dan alat (ATK)
b. Pengajuan permintaan bahan dan alat (ATK)
c. Pencatatan rekapitulasi hasil kegiatan bulanan
d. Evaluasi dan pelaporan bulanan
4. Kegiatan Harian
a. Permintaan makanan pasien
b. Verifikasi ketepatan diet
c. Penghitungan kebutuhan bahan
3
d. Pengajuan permintaan bahan (bahan basah = sayur, daging, buah, saridele,
dsb)
e. Penerimaan dan penyimpanan
f. Penyaluran
g. Persiapan
h. Pengolahan
i. Pemorsian
j. Penyajian / Distribusi
k. Pengambilan alat makan
l. Pencucian dan penyimpanan alat (alat masak dan alat makan)
m. Pencatatan dan pelaporan harian
B. Langkah-langkah Kegiatan
Dalam Panduan Penyelenggaraan Makanan ini akan diuraikan langkah-
langkah kegiatannya sebagai berikut :
1. Permintaan Makanan Pasien, yaitu :
- Perawat Ruang rawat inap menulis permintaan makanan pasien pada blanko
yang telah disediakan dengan mengisinya secara lengkap dan ditandatangani
oleh perawat primer dinas malam atau kepala ruangan
- Blanko tersebut diantar ke Instalasi Gizi selambat-lambatnya jam 05.00 dan
diterima olerh petugas gizi dinas Subuh, serta ditandatangani oleh
Koordinator Penyelenggaraan Makanan (Ahli Gizi MSPM = Menejemen
Sistem Penyelenggaraan Makanan)
2. Verifikasi Diet, yaitu :
- Petugas Gizi mencocokkan diet pasien dengan diet yang telah diberikan
sebelumnya yang sudah dilakukan pengkajian mendalam oleh petugas gizi
klinik di ruang rawat inap.
3. Permintaan Perubahan Diet, dan Penambahan Pasien Baru (OB), yaitu :
- Apabila diet yang telah tertulis pada blanko permintaan makanan awal
terdapat perubahan, maka ahli gizi klinik ruangan atau perawat di ruang
rawat inap menginformasikan ke instalasi gizi melalui telepon dan petugas
gizi menulis pada kolom yang tersedia di blanko permintaan makanan untuk
selanjutnya dilayani sesuai dengan perubahan tersebut.
- Waktu pemberlakuan perubahan diet dan penambahan pasien baru adalah 30
menit sebelum waktu distribusi
- Perubahan diet dan penambahan pasien baru yang terjadi diluar waktu
tersebut, akan dilayani pada jadwal makan selanjutnya.
4
- Untuk pasien baru, bila persediaan masih ada akan dilayani sesuai dengan
permintaan, tapi bila persediaan telah habis, makan akan dilayani sesuai
dengan persediaan yang ada dengan tidak mengabaikan keselamatan pasien
(dietnya)
4. Permintaan pasien pindah kamar
- Apabila terjadi tranfer antar ruang atau pasien pindah ruang perawatan,
perawat harus menginformasikannya ke Instalasi Gizi melalui telepon
(dengan read back) dan petugas gizi harus mencatatnya sehingga dapat
dilayanai pada ruang yang baru.
5. Makanan Anak Kurang dari 6 bulan
- Pasien anak dengan umur kurang dari 6 bulan, maka diet yang diberikan
adalah makanan untuk ibu menyusui
6. Makanan Cair
- Pemberian makanan cair oral diberikan dalam bentuk preparat kering dan
diberikan kepada penunggu untuk dicairkan sesuai kemampuan dan
keinginan pasien dengan pengawasan ahli gizi ruangan dengan harapan
intakenya bagus (100%)
- Pemberian makanan cair melalui NGT atau sonde feeding disiapkan oleh
instalasi gizi dan diserahkan kepada perawat
7. Pasien dengan Diet Puasa
- Pasien dengan permintaan diet puasa (tidak makan), makanan tidak
diberikan kepada penunggu
5
d. Tersedianya data standar harga bahan makanan
e. Tersedianya data rata-rata jumlah pasien yang dilayani
f. Tersedia siklus menu
g. Tersedianya anggaran makanan yang terpisah dari biaya perawatan
Di Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada, anggaran makanan
sudah terpisah dari biaya perawatan.
Langkah Perencanaan Anggaran Belanja Makanan :
a. Mengumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen tahun
sebelumnya.
b. Menetapkan macam dan jumlah konsumen/pasien
c. Mengumpulkan harga bahan makanan dalam satu tahun kemudian
ditentukan harga rata-rata bahan makanan.
d. Menbuat standar kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat kotor.
e. Menghitung indeks harga makanan perorangan perhari sesuai dengan
konsumen yang mendapat makan.
f. Menghitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-masing
konsumen/pasien (termasuk pegawai)
g. Melaporkan hasil perhitungan anggaran kepada pengambil keputusan
untuk meminta perbaikan
h. Mengusulkan Rencana anggaran secara resmi melalui jalur administratif.
2. Perencanaan Menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang
akan diolah untuk memenuhi selera konsumen/pasien, dan kebutuhan zat gizi
yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Kegiatan ini bertujuan agar tersedia
siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di rumah sakit. Agar
kegiatan penyusunan menu dapat berjalan dengan baik, diperlukan syarat
sebagi berikut :
a. Peraturan pemberian makanan rumah sakit
b. Standar porsi dan standar resep
c. Standar bumbu
6
b. Mengumpulkan tanggapan/keluhan konsumen mengenai menu dengan
cara menyebarkan kuesioner.
c. Membuat rincian macam dan jumlah konsumen yang akan dilayani
d. Mengumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia
e. Menyesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah tenaga
f. Memperhatikan kebiasaan makan daerah setempat, musim, iklim dan
pasar
g. Menetapkan siklus menu yang akan dipakai
h. Menetapkan standar porsi
i. Menyusun menu dengan cara :
1) Mengumpulkan berbagai jenis hidangan, kelompokkan berdasarkan
jenis makanan (kelompok lauk hewani, kelompok nabati, kelompok
sayuran, kelompok buah) sehingga memungkinkan variasi yang lebih
banyak.
2) Menyusun pola menu dan master menu yang memuat garis besar
frekuensi penggunaan bahan makanan harian dengan siklus menu
yang berlaku
3) Memasukkan hidangan hewani yang serasi warna, komposisi,
konsistensi bentuk dan variasinya; kemudian lauk nabati, sayur, buah
dan snack.
4) Menyiapkan formulir penilaian yang meliputi pola menu kombinasi
warna, tekstur, konsistensi, rasa, aroma, ukuran, bentuk potongan,
temperature (suhu) makanan, pengulangan menu penyajian dan
sanitasi.
5) Menilai menu dengan beberapa penilaian objektif
6) Membuat perbaikan menu dan selanjutnya menu siap untuk
diusulkan kepada pengambil keputusan (sesuai dengan struktur
organisasi)
7
c. Tersedianya data standar makanan untuk pasien
d. Tersedianya data standar harga bahan makanan
e. Tersedianya siklus menu
f. Tersedianya data jumlah konsumen/pasien yang dilayani
8
diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan,
yang bertujuan agar tersedia bahan makanan yang siap diolah
Prasyarat :
1) Tersedianya rincian pesanan bahan makanan harian berupa macam
dan jumlah bahan makanan yang akan diterima.
2) Tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapkan
Langkah Penerimaan Bahan Makanan :
1) Setelah bahan makanan datang di ruang penerimaan, kemudian
diperiksa satu persatu, untuk mengetahui bila ada barang yang tidak
ada, kurang, atau berlebih.
2) Kemudian bahan makanan disimpan di ke gudang sesuai dengan
jenisnya.
b. Penyimpanan bahan makanan, adalah :
Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan
bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas di
gudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatatn dan
pelaporannya, yang bertujuan agar tersedia bahan makanan siap pakai
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan.
Prasyarat :
1) Adanya sistem penyimpanan barang.
2) Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai
persyaratan.
3) Tersedianya kartu stok/buku catatan keluar masuknya bahan
makanan.
9
2) Menggunakan bahan yang diterima terlebih dahulu (FIFO = First In
First Out) dan FEFO (First Expired First Out). Untuk mengetahui
bahan makanan yang diterima diberi tanda tanggal pembuatan,
penerimaan dan tanggal kadaluwarsa
3) Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai bentuk
pembukuan di bagian penyimpanan bahan makanan ini, termasuk
kartu stok bahan makanan harus segera didisi tanpa ditunda,
diletakkan pada tempatnya, diperiksa dan diteliti secara kontinyu.
4) Kartu/buku penerimaan, stok dan pengeluaran bahan makanan, harus
segera diisi dan diletakkan pada tempatnya.
5) Gudang dibuka pada waktu jaga Pagi (07.00-14.00WIB).
6) Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup,
terbungkus rapat dan tidak berlobang, serta berlabel. Diletakkan di
atas rak bertingkat yang cukup kuat dan tidak menempel pada
dinding.
7) Pintu harus selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta dibuka
pada waktu-waktu yang ditentukan. Pegawai yang masuk keluar
gedung juga hanya pegawai yang ditentukan.
10
SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN MENTAH / SEGAR
Lama Waktu Penyimpanan
Jenis Bahan Makanan
< 3 hari ≤ 1 minggu > 1 minggu
Daging, Ikan, Udang dan hasil -5-0°C -10 - -5◦C < -10◦C
olahnya 5 - 7◦C -5 - 0◦C < -5◦C
Telur, buah dan hasil olahnya
10◦C 10◦C 10◦C
Sayur, buah dan minuman
25◦C 25◦C 25◦C
Tepung dan biji-bijian
Sumber : Depkes RI. Penyehatan Makanan/Minuman, Dalam Seri Sanitasi Rumah
Sakit. Ditjen PPM & PLP dan Ditjen Yanmed, Depkes RI, Jakarta, 1988.
11
a. mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
b. Meningkatkan nilai cerna
c. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan
penampilan makanan
d. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh
Prasyarat :
a. Tersedianya siklus menu
b. Tersedianya peraturan penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
c. Tersedianya bahan makanan yang akan diolah
d. Tersedianya peralatan pengolahan bahan makanan
e. Tersedianya aturan penilaian
f. Tersedianya prosedur tetap pengolahan
8. Distribusi Makanan
Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus), yang bertujuan agar
konsumen mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku.
Pendistribusian makanan di Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
dilaksanakan dengan menggunakanan sistem Sentralisasi, atau dipusatkan,
yaitu makanan diporsi dan disajikan kedalam alat makan di ruang produksi.
Semua makanan yang akan disajikan ditutup dengan plastik wrapping.
Distribusi dilakukan oleh petugas Unit Gizi menggunakan kereta
makan tertutup ke ruang perawatan dan langsung membagikannya ke tangan
pasien. Demikian pula pengambilan dan pencucian alat makannya, dengan
mengunakan kereta clear up tersendiri. Sedangkan jadwal distribusi makan
pasien adalah :
Makan Pagi : pukul 06.30 WIB
Makan Siang : pukul 11.50 WIB
Makan Sore : pukul 16.00 WIB
Kurang lebih dua (2) jam setelah makanan dibagikan, petugas gizi akan
mengambil alat makan untuk kemudian dicuci dan dilakukan inventarisasi.
12
BAB IV
DOKUMENTASI
13
SPO Pengadaan Bahan Makanan
SPO Penerimaan Bahan Makanan
SPO Penyimpanan Bahan Makanan Kering
SPO Penyimpanan Bahan Makanan Segar/Basah dan Bahan Makanan Setengah
Jadi
SPO Penyaluran Bahan Makanan
SPO Penawaran Menu
SPO Penentuan Kebutuhan Makanan
SPO Persiapan Bahan Makanan
SPO Pengolahan
SPO Pembuatan Makanan Enteral
SPO Pemantauan Mutu Makanan
SPO Penataan/Pemorsian Makanan
SPO Paket Welcome Fruits
SPO Distribusi Makanan
SPO Komunikasi Penyampaian Makanan
SPO Pencucian Peralatan Makanan Pasien
SPO Inventarisasi Alat
SPO Stock Opname
SPO General Cleaning
SPO Monitoring Evaluasi Pelayanan Gizi
14
BAB V
PENUTUP
NIK. 04.0112.016
15