2. Tujuan
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dengan
tujuan untuk menyediakan makanan yang berkualitas baik dan
jumlah yang sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan
memadai bagi klien atau konsumen yang membutuhkannya.
8. Pendistribusian Makanan
Pendistribusian Makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen
yang dilayani ( makanan biasa maupun makanan khusus.)
Tujuannya agar konsumen mendapat makanan sesuai diet dan
ketentuan yang berlaku. Agar pendistribusian makanan dapat
berjalan dengan baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Tersedianya standar pemberian makanan rumah sakit
menyangkut standar penyediaan energi dan zat gizi lainnya serta
dietetika.
Tersedianya standar porsi yang ditetapkan rumah sakit
Adanya peraturan pengambilan makanan
Adanya bon permintaan makanan.
Tersedianya makanan sesuai ketentuan diet pasien/ kebutuhan
konsumen.
Tersedianya peralatan makanan
Tersedianya sarana pendistribusian makanan
Tersedianya tenaga pramusaji.
Adanya jadwal pendistribusian makanan di dapur utama.
Adapun sistem penyaluran makanan dirumah sakit umum kec.
Mandau adalah sietem sentralisasi maksudnya adalah makanan
pasien dibagikan dan disajikan dalam alat makan di tempat
pengolahan.
E. Resiko Nutrisi
Tahapan pelayanan asuhan gizi ruang rawat inap diawali dengan
melakukan :
a. Skrining Gizi Atau Penapisan
Semua organisasi profesi di bidang nutrisi baik
merekomendasikan uji skrining malnutrisi atas semua pasien
yang dirawat di rumah sakit. Tahapan awal ini bertujuan untuk
mengidentifiaksi pasien dengan malnutrisi dan pasien dengan
risikomalnutrisi, terutama untuk pasien dengan sakit kritis.
Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit memerlukan penilaian
penapisan nutrisi dalam 48 jam perawatan dan penilaian status
nutrisi lengkap pada pasien dengan penyakit kritis.
Skrininggizi atau penapisan dilakukan oleh ahli gizi/Dietisien dan
penetapan order diet awal (preskripsi diet awal) oleh Dokter.
Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien/klien yang
beresiko, tidak beresiko malnutrisi atau dalam kondisi khusus.
Kondisi khusus yang dimaksud adalah kondisi dimana pasien
mengalami kelainan metabolik, hemodialisis, bayi, anak, geriatrik,
kanker dengan kemoterapi, luka bakar, pasien dengan imunitas
menurun, infeksi, sakit kritis, dan lain sebagainya.Skrining gizi
dilakukan pada pasien baru 1 x 24 jam setelah pasien masuk
rumah sakit. Metode skrining gizi yang digunakan sebaiknya
dilakukan dengan waktu yang singkat, cepat, dan disesuaikan
dengan kondisi pasien. Metode skrining gizi yang digunakan
adalah modifikasi dari Malnutrition Skrining Toolsuntuk dewasa
dan skrining STRONG-kids untuk anak.
MST adalah metode penilaian gizi yang dipakai di RSUD Cut Nyak Dhien
Meulaboh :
Bagian 1 : Penapisan
Bagian 1 : Penapisan
Tidak Skor : 0
Ada Skor : 1