PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sarana dan prasarana rumah sakit adalah instalasi gizi. Instalasi
gizi merupakan unit yang mengelola pelayanan gizi bagi pasien rawat inap,
1
makanan bagi keluarga dan beberapa alsanlainnya, sehingga keberadaan
tempat pelayanan di berbagai tempat sudah sangat penting. (Bakri, dkk, 2018)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Rumah Sakit
Rumah Sakit
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diberikan sesuai degan keadaan klinis pasien, status gizi, dan status
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang
semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan
organ tubuh. Fungsi organ akan lebih memburuk dengan adanya penyakit dan
kekurangan gizi. Selain itu masalah gizi lebih dan obesitas erat hubgungannya
koroner, hipertensi dan penyakit kanker, diperlukan terapi gizi atau untuk
dan pemulihan penderita, yang kegiatannya dapat dari usaha dapur sampai
rumah sakit, dinyatakan bahwa pelayanan gizi merupakan salah satu fasilitas
dan pelayanan yang harus ada di rumah sakit. Bagian ini harus diatur dengan
3
penyembuhan pasien perlu dibantu dengan adanya makanan yang memenuhi
Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakit
atau kondisi klinis yang harus diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi
gizi harus selalu disesuaikan dengan perubahan fungsi organ. Pemberian diet
klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun
rawat jalan. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik di
dalam maupun di luar rumah sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab
penurunan daya tahan tubuh sehingga akan mudah sakit bahkan dapat
masalah gizi yang umum terjadi di negara berkembang dan biasa dikenal
dengan istilah hidden hunger karena gejalanya sering tidak terlihat tetapi
diperkirakan terjadi pada populasi yang lebih banyak, mengingat kurang zat
gizi mikro dapat terjadi pada seseorang yang terpenuhi kebutuhan energi dan
4
B. Gambaran Umum Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh
konsumen guna mencapai status gizi yang optimal dengan pasien rawat inap
1. Sistem Swakelola
5
3. Sistem Kombinasi
2014)
C. Kegiatan Penyelenggaraan
tergantung pada besar kecilnya lembaga. Makin kecil lembaga fungsi unit
fungsi unit penerimaan semakin kompleks. Oleh karena itu fungsi unit
6
penerimaan dapat digunakan sebagai salah satu pengawasann yang
dkk, 2018)
1) Tanggung jawab
7
hanya menerima bahan makanan dan langsung mengecek
sejenisnya.
8
c. Syarat Letak Ruang Penerimaan Bahan Makanan
berikut:
Biaya pelayanan gizi rumah sakit adalah biaya yang telah atau
sakit. Biaya tersebut meliputi biaya asuhan gizi serta biaya untuk
disebut dengan biaya makan per orang per hari. Biaya makan ini didapat
9
makanan terdapat tiga komponen yaitu biaya bahan makanan, biaya tenaga
pedoman menu dan standar resep yang lengkap untuk setiap hidangan.
Perhitungan biaya bahan makanan dapat dilakukan dari standar resep atau
pedoman menu, jika instalasi gizi belum mempunyai pedoman menu dan
a. Standar resep
10
b. Standar Bumbu
c. Standar Makanan
11
Standar bahan makanan adalah buku terjemahan jenis dan
d. Standar Porsi
12
harus distandarkan. Kemudian membandingkan persentase dengan
Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam
sehingga macam dan jumlah hidangan menjadi jelas. Porsi yang standar
ukuran porsi menunjukkan berat makanan dari resep khusus yang akan
berat (gram) atau volume (ml) dan mungkin juga dijelaskan dalam unit
13
4. Identifikasi Ketenagaan
staf yang ada di dalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah
ditetapkan dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat
yang akan dilakukan suatu institusi, guna mencapai tujuan yang telah
14
b) Proses pengorganisasian ialah langkah–langkah yang harus dilakukan
berjalan sebaik-baiknya.
tetapi, hal ini belum dapat menjamin bahwa menu yang disajikan sudah
a. Penyusunan Menu
15
sumber daya. Sumber daya ini meliputi makanan, tenaga kerja,
b. Siklus Menu
preferensi pelanggan.
menu) yang ditawarkan dari hari per hari dalam kurun waktu tertentu
bulanan dengan dasar lain dimana setelah itu menu akan dirotasi sesuai
rawat sekitar 3-5 hari maka dapat ditetapkan siklus menu 5 hari.
2018)
16
6. Pengawasan dalam Pengadaan Makanan
a. Pengawasan
kebijakan.
3) Mencari cara lebih baik atau membina yang lebih baik untuk
b. Pengadaan
menu atau pedoman menu dan rata-rata, jumlah konsumen atau pasien
17
penyelenggaraan makanan. Pemelian bahan makanan juga merupakan
ini hanya dilakukan untuk bahan makanan yang hanya tersedia pada
18
Pembelian ini dirancang untuk bahan makanan yang telah terjamin
institusi.
atribut yang dimiliki oleh bahan atau produk pangan yang dapat dinilai
19
Rumah sakit adalah salah satu institusi yang melakukan kegiatan
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
yang disajikan, tergantung pada jenis dan jumlah tenaga, peralatan, dan
yakni makanan yang dibagi dan disajikan dalam alat makan diruang
produksi makanan.
20
lalu dipersiapkan ulang dan disajikan dalam alat makan pasien sesui
dengan dietnya.
2018)
antara lain: biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya investasi, biaya
produksinya.
terkait, dan akan menentukan harga jual makanan yang dihasilkan. Ketiga
21
komponen tersebut meliputi: biaya bahan (material/food cost), biaya
tenaga kerja (labour cost) dan biaya tambahan (overhead cost). (Bakri,
dkk, 2018)
bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia. Makanan yang
menarik, nikmat, dan tinggi gizinya, tidak akan berarti sama sekali jika
mutu makanan, ini diperlukan adanya standar resep dan standar porsi.
cita rasa (rasa asam, asin, manis, pahit, bau); sifat tekstur (sifat yang
2. Nilai gizi.
22
3. Keamanan pangan, yaitu bebas dari bahaya kimia, fisika,
tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu
otentik atau semua warkat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti
2018)
23
BAB III
makanan. Ada hubungan langsung dan konstan antara metode persiapan dan
nilai gizi, palatabilitas dan daya tarik makanan. Persiapan bahan makanan
alat, dan bumbu sebelum dilakukan pemasakan. Atau dengan kata lain bahwa
persiapan adalah kegiatan dimana bahan makanan itu siap untuk diolah.
yang sangat menentukan hasil akhir dari produksi makanan. Mutu pelayanan
bumbu.
24
4. Jumlah dan jenis peralatan yang dimiliki untuk proses persiapan dan
pengolahan.
kering.
25
Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiatan yang meliputi
jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah
pasien, tidak dibentuk suatu tim khusus, tetapi tetap melibatkan jajarannya.
26
pasien dilakukan 4 kali dalam setahun. Ada 3 (tiga) dasar yang dipakai
kurang.
biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan
Sakit
27
Standar resep, standar bumbu, satndar makan dan standar porsi
adalah komposisi atau racikan bahan makanan dan bumbu yang dipakai
tersebut sudah sesuai dengan buku pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
28
Gambar 2. Ketenagaan di Sub Unit Instalasi
Gizi Rumah Sakit Haji 2011
gizi hanya berjumlah 7 orang dengan tugas dan latar belakang pendidikan
yang berbeda-beda.
makanan pada umumnya terdiri dari tenaga profesi gizi, tenaga pemasak,
2014).
29
Pada penelitian pertama dalam ketenagaan dalam penyelenggaraan
dan memiliki anggota pada setiap unit yang dibutuhkan sehingga sudah
sesuai dengan pedoman pelayanan gizi rumah saki PGRS, sedangkan pada
pekerja sehingga blom sesuai dengan pedoman pelayanan gizi rumah sakit
(PGRS)
menu, siklus menu, pola menu, besar porsi, dan mengumpulkan macam
test awal menu. Siklus menu yang diterapkan di Rumah Sakit adalah siklus
menu 10 hari
bahwa sebesar 75% atau 15 item dari 20 item kegiatan sudah dilaksanakan
30
disebabkan karena kurangnya tenaga gizi yang ada. Dengan
yang memenuhi kecukupan gizi, cita rasa, yang sesuai dengan selera
hari sehingga kedua rumah sakit tersebut sudah sesuai dengan buku
menu.
makanan di RSUD Dr. H Kumpulan Pane Tebing Tinggi itu leveransi yang
31
diperbaharui pertahun tetapi apabila kerjasama dengan leveransi terjalin
sesuai dengan buku pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) 2014
bahan atau produk pangan yang dapat dinilai secara organoleptik. Atribut
(Pudjirahaju, 2017)
32
Dilihat dari penerapan uji organoleptik makanan yang diterapkan
pada kedua rumah sakit dalam penerapan mutu makanan sudah sesuai
dengan prosedur yang semestinya dan sesuai dengan buku (PGRS) 2014.
sentralisasi.
(PGRS)
Sakit
33
Berdasarkan hasil penelitian Harahap (2018), di Instalasi Gizi
oleh faktor fluktuasi harga pasar, menu, dan jumlah pasien yang
Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan
mungkin. Biaya makan per orang per hari merupakan biaya yang
34
10. Penerapan Pengujian Makanan Di Rumah Sakit
organoleptik dan uji biologis dan uji laboratorium dilakukan bila ada
dievaluasi bahan apa saja yang mudah rusak serta apa penyebabnya.
35
Berdasarkan hasil dari kedua penelitian di atas, maka dokumentasi
36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
buku pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) 2014. Pada bagian
pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) 2014 adalah pada item
pengunjung pasien rawat inap, fluktuasi harga pasar dan menu yang akan
dibuat.
B. Saran
37
Daftar Pustaka
38
Ida Ayu Eka Astuti, 2018. Gambaran Kesesuaian Standar Porsi Makanan Rumah
Sakit Dengan Besar Porsi yang di Sajikan di Instalasai Gizi RSUD
Bahteramas Kota Kendari. Karya Tulis lmiah. Program Pasca sarjana
Institusi Politeknik Kesehatan Kendari. Kendari
Kemenkes RI, 2014. Permenkes RI. Tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah
Sakit. Jakarta
Mustafa Erni, Hadju Veni, Jafa Nurhaedar, 2012. Tingkat Kepuasan Pasien
Rawat Inap Terhadap Pelayanan Makanan Di Rumah Sakit Umum
(Rsud) Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. (Online)
(https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/35468680/437-658-1-SM.pdf?
1415422489=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DTINGKAT_KEPUASAN_PASIEN_RAWAT_INAP_TERHA.pdf
&Expires=1593140408&Signature=Qn2WXZF~4c-4R9~0u9yuazYk-
DAp6WD30AOkWw61qwoon7R5R0uyHU3OQfNWTGZuwkut0C~P
KK~uBAqdBdgRv-yQWIgy3kTH5JqmkWkNL0v5nEUMYWbwZ-
lw4qCxqWoSaKoiT7KG~Q8ERETebV4O9tqGy5NXsoLSruVpkyMQ
RqHgbbU4Tq3CPfAeLprn5spR8eW3wCGUegNUgX~vMbulYhyi2Q~
zFh-
4bUellxKOqRThSBdfLcGBM7wIO4c5fdmMGgY0NjOsZB1JKpBXG
ABTPCEnuvBma4UTiAm8X6X-
DIaWg0LH5TYs3~t9crJz47CYhvQeectRJcqKM-K9eASdDw__&Key-
Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA)
Putri Kurnia Ayu Annisa, 2019. Kajian Biaya Makanan Biasa Lauk Hewani Dan
Lauk Nabati Yang Terbuang Berdasarkan Sisa Makanan Di Kelas Iii
Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo. Tugas Akhir. Program Pasca
39
Sarjana. Institusi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Yogyakart. Yogyakarta
Wani Arimba Yudi, Tanuwijaya Karunia Laksmi, Arifin Eka Putri. 2019.
Manajemen Operasional Penyelenggaraan Makanan Masal. UB press.
Malang
40
LAMPIRAN
41
Tangga Nama Bahan Kebutuhan Pengecekan Fisik Bahan
No
l Makanan Bahan Segar Bopeng Berulat
42
2. Perencanaan Biaya Makan
1. Tentukan cara menghitung rata-rata kecukupan gizi pasien. Cara perhitungan energi dan zat gizi apa yang saudara gunakan ?
Cara menghitung rata-rata kecukupan gizi pasien di RS bersalin berdasarkan AKG tahun 2013.
2. Dari hasil perhitungan energi, berapa kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak serta persentasi komposisi zat gizi
Pada golongan ibu menyusui 6 bulan pertama
Energi = 2480 Kkal /individu
Protein = 77 gram /individu
Lemak = 71 gram /individu
Karbohidrat = 368 gram /individu
Tetapkan standar makanan sesuai kondisi pasien dan persentase zat gizi, dengan menggunakan format yang sama :
43
30.6/7 = 4.3
Sub Total 1939.5 76.5 17.6 -
Pembagian Makan
Tugas ke 2 :
1. Pola makan
2. Pola Menu
3. Macam bahan makanan (setiap golongan bahan makanan), frekuensi bersiklus, berat bersih, berat kotor
44
4. Master menu
5. Format menu
6. Pedoman Menu
7. Kebutuhan bahan makanan 1 siklus
46
Catatan :
BK = 100/BDDxBerat Bersih
MENU
WAKTU
HARI I HARI II HARI III
PAGI Bers Beras Beras + Bayam + Kangkung + kacang
06.30 Ikan Kembung Ikan Kakap Panjang +Tahu+Ikan Teri Kering+Jagung
Tahu Tahu PIpil Kuning+Labu Kuning
Buncis Dan Brokoli Wortel + Buncis
47
Tahapan 5. SIKLUS MENU 3 HARI
MENU
WAKTU
HARI I HARI II HARI III
PAGI Nasi Nasi Bubur Manado
06.30 Ikan Abon Ikan Goreng
Perkedel Tahu Tahu Orak Arik
Oseng Buncis Dan Brokoli Sayur Tumis Wortel Buncis
48
Tahapan 6. PEDOMAN MENU
Menu. I
Pagi : Snack Jam 10.00 : Siang : Snack Jam 15.00 Malam :
49
Garam 0,25
Merica 0,25
Semangka Semangka 46 99
Snack Kue Pia Kue Pia 50 50
15.00
Teh Manis The 2 2
Malam Nasi Beras 100
50
Udang Saos Udang 23.8 35 Margarin 3 Minyak 5 Bawang merah 2
Tiram kelapa Bawang putih 2
Bawang 1½
Bombay 10
Saos tiram 0.23
Lada bubuk 0,25
Garam
51
Tahapan 7. Menghitung Kebutuhan Bahan Makanan
52
gr/1000 (utk kg)
53
20. Jagung 60 90 36 40 2 40 x 2= 80 80 x 60 = 4800 kg 4.8 kg
kuning gr/1000 (utk kg)
21. Sawi putih 60 87 65.2 74.94 1 74.94 x 1 = 74.94 x 60 = kg 4.4964 kg
74.94 4496.4 gr/1000
(utk kg)
22. Kentang 60 85 43.5 51.17 1 51.17x1= 51.17 x 60= kg 3.0702 kg
51.17 =3070.2 gr/1000
(utk kg)
23. Apel 60 88 74.8 85 1 85 x 1 = 85 85 x 60= 5100 kg 5.1 kg
merah gr/1000 (utk kg)
54
(utk kg)
55
40. Kecap 60 100 5 5 4 5 x 4 = 20 20 x 60=1200 Kg 1.2 kg
/1000 (utk kg)
56
Tahapan 8. Daftar Spesifikasi Bahan Makanan
7 Tempe Satuan dalam kilo, warna putih bersih, tidak ada kapang atau jamur
8 Tahu Satuan dalam kilo, warna putih bersih, tidak bau
9 Buah Satuan dalam kilo, warna segar, tidak cacat seperti berlubang atau bekas gigitan serangga
10 Ikan Satuan dalam kilo, mata warna putih jernih tidak ada warna keabu abuan dan merah, isi
perut ikan tidak keluar, sisik kuat, dan daging jika ditekan cepat kembali
57
3. Standar Resep
Bahan :
3 telur rebus
1 ruas kunyit
3 biji kemiri
58
3 lembar daun salam
1300 ml air
Cara memasak:
1. Didihkan air, masukkan ayam, buang kotoran yang muncul
dipermukaan, lalu kecilkan api.
2. Haluskan bumbu kecuali daun2-daunan, lengkuas dan sereh.
3. Tumis bumbu halus, daun-daunanan, lengkuas dan sereh. Tumis
sampai wangi dan berubah warna.
4. Masukan tumisan bumbu ke rebusan ayam, tambahkan kentang,
Masukkan garam serta kaldu
5. - Jika ayam sudah matang kentang sudah empuk, tambahkan tahu
dan telur rebus.
6. Tambahkan fiber creme, aduk-aduk, lalu test rasa.
7. Siap dihidangkan
Nilai Gizi per 100 gr
Protein = 16,53 gr
Lemak = 8,67 gr
Karbohidrat = 5,6 gr
59
Rese tahu bacem
Bahan
300 g tempe, potong setebal 1 cm
200 g tahu cina, potong 4 bagian
500 ml air kelapa muda
2 lembar daun salam
1 sdt garam
3 sdm kecap
3 cm lengkuas, memarkan
1 sdm gula merah
1 sdt asam jawa, larutkan dengan 1 sdm air
Minyak, untuk menumis dan menggoreng
Bumbu, haluskan:
6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
2 butir kemiri, sangrai
½ sdt ketumba
Cara Memasak
1. Panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus, daun salam, dan lengkuas
hingga harum. Masukkan air kelapa, gula merah, air asam jawa, garam,
dan Bango Kecap Manis, aduk rata.
60
2. Masukkan tahu dan tempe. Masak di atas api sedang hingga mendidih.
Angkat. Diamkan selama 1-2 jam hingga bumbu bacem meresap.
3. Masak di atas api kecil hingga larutan bumbu habis meresap ke dalam
tempe dan tahu. Angkat.
4. Panaskan minyak, goreng tempe dan tahu hingga kecokelatan. Angkat.
Sajikan.
Nilai gizi per 100 gr
Kalori = 24 kal
Protein = 1,9 gr
Lemak = 1, 47 gr
Karbohidrat = 1, 09 gr
Resep sayur sop
Bahan
2 buah wortel
100 gram sayur gubis
100 gram brokoli
1 buah kentang
1 batang daun bawang
1 batang daun seledri
Bumbu
61
3 siung bawang putih (memarkan)
1/2 sdt garam halus
Lada bubuk (secukupnya, sejumput saja)
Kaldu ayam bubuk (secukupnya, jika suka)
1 sdt bawang merah goring
Cara Membuat
1. Potong semua sayuran termasuk wortel, gubis, brokoli dan kentang.
2. Cuci bersih semua sayuran, kemudian panaskan air kira-kira sebanyak 3
gelas belimbing.
3. Jika air sudah mendidih, masukkan bawang putih dan garam halus
secukupnya.
4. Rebus wortel, kentang dan brokoli hingga matang.
5. Tambahkan gubis dan daun bawang serta daun seledri.
6. Tambahkan lada bubuk dan kaldu ayam secukupnya.
7. Tambahkan bawang merah goreng dan sedikit gula agar rasa sayur sop
makin gurih menggugag selera.
7. Koreksi rasa, masak semua bahan hingga matang, segera angkat jika
sudah matang dan mendidih.
Nilai gizi per 100 gr
Kalori = 60 kal
Protein = 2, 86 gr
Lemak = 0,16 gr
Karbohidrat = 13, 09 gr
62
Standar Bumbu
Standar bumbu A
Standar bumbu B
63
5) Sayur lodeh.
Standar bumbu C
Standar bumbu D
64
2) Asem-asem 4) Sambel goreng kering
Satndar Makan
Standar Porsi
65
Standar Porsi
5. V. Lemak
- minyak Gorang 10
6. VI Buah
- Pisang mas 45
- Papaya 50
Sumber: Instalasi Gizi Kelas III RSUD Dr H Chasan Boesorie Ternate
66
4. Siklus Menu 3 Hari
Menu
Hari
Pagi Siang Malam
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Ikan acar kuning Rendang daging Balado ikan
Tempe goreng lembu dancis
Tumis bayam Tumis tahu Tahu bumbu
I Selinga Sayur peleng kuning
Naga sari Pepaya Tumis buncis +
Susu Selingan wortel
Bubur kacang Pisang ambon
hijau
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Ikan mas arik Semur daging Gulai ikan
Tahu balado ayam kembung
Orak arik labu siam Tempe goreng Tahu goreng
II
Selinga Sop sayur Tumis sawi+toge
Kue sus Pisang mas Jeruk manis
Jus martabe Selingan
Agar - agar
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Balado telur Sambal Ikan goreng
Tempe sambal hati+kentang Tahu goreng saus
Tauco kacang Tahu isi Tumis sayur
III
panjang Sayur gambas manis
Selingan Semangka semangka
Kue lapis Selingan
Risol
67
5. Daftar Pengawasan Mutu Makanan
Tanggal dan Kelompok: swadana/kelas III/makanan diet (pilih salah Penilaian II: ketepatan Ket
makanan
diet yang
tidak
sesuai
standar
Rasa bumbu % plato
lain makanan
diet yang
sesuai
sandar %
Konsistensi
Besar porsi
Warna
Sumber: PGRS 2014
68
6. Daftar Harga Bahan Makanan
69
Sumber: Bakri,Intiyani,Widartika, 2018. Sistem Penyelenggaraan Makanan
70
Jenis Contoh : Nugget Ikan
Instruksi :Nyatakan penilaian anda dan berikan skor (skala 1-9) seperti yang
tercantum dibawah tabel, sesuai dengan penilaian Saudara
Penilaian
Kode Contoh
Tekstur Aroma Rasa Warna
653
485
763
804
426
923
564
317
692
287
396
518
749
972
388
470
595
886
349
754
Sumber: https://docplayer.info/50377944-Lampiran-1-form-uji-organoleptik-
tabel-1-form-uji-organoleptik-formula-filler-nugget.html
Kriteria Penilaian :
1. Amat sangat tidak suka
2. Sangat tidak suka
3. Tidak suka
4. Agak tidak suka
71
5. Netral
6. Agak suka
7. Suka
8. Sangat suka
9. Amat sangat suka
72