Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA KONSULTASI GIZI

“DIET DISLIPIDEMIA”

Mata Kuliah : Penyuluhan dan Konsultasi Gizi


Dosen : 1. Juhartini, S.Gz, M.Kes
2. Yohanes Willihelm Saleky, S.Gz, M.Sc

Disusun oleh :
Nama : Nurlaila Ekaputri
Nim : 18134110036
Semester : IV-B

PROGRAM STUDI D III GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE
2019/2020

1
SATUAN ACARA KONSULTASI GIZI

Topik : Diet Dislipidemia


Waktu : 12.30-12.34 WIT
Hari/Tgl : Kamis, 09 April 2020

I. TUJUAN INTRUKSIONAL
Konsultasi mengenai Diet dislipidemia ini bertujuan untuk membuat
perubahan yang diinginkan pada perilaku makan klien yang memiliki
masalah pada jantung

II. SASARAN
Orang dewasa yang mengalami Dislipidemia

III. METODE
Diskusi dua arah dengan klien

IV. MEDIA
Leaflet
Video

V. WAKTU
Durasi video : 4 Menit

2
VI. KEGIATAN KONSULTASI
A. Asuhan Gizi

No Rana Kriteria Pencapaian Kompetensi Keterangan


Penilaian

1 Afektif Persiapan:

1. Memberikan salam dan perkenalan


2. Penampilan
3. Mengucapkan salam dan terima kasih
selesai melakukan pengkajian
2 Psikomotor 1. Pembukaan
2. Pelaksanaan
a. Data umum yang meliputi: Nama,
tanggal lahir, umur, jenis
kelamin, suku, pekerjaan,
pendidikan, agama dll
b. Pengkajian
1. Antropometri (BB, TB, LILA)
dan status Gizi (IMT, BB/U,
TB/U, BB/TB)
2. Fisik/klinis
3. Riwayat diet
4. Riwayat personal:
 Riwayat obat/suplemen
yang dimakan
 Social budaya
 Riwayat penyakit
meliputi: riwayat penyakit
dahulu dan sekarang,
keluhan, operasi,
komplikasi, penyakit
keluarga, kesehatan
emosional, kemampuan
kognitif
c. Diagnosa Gizi
d. Intervensi Gizi
3. Evaluasi
a. Monitoring berat badan
b. Monitoring asupan makanan

3
c. Monitoring pemeriksaan fisik dan
klinis dan lain-lainnya
3 Kognitif Mampu membuat atau melakukan
konsultasi sesuai dengan kasus yang
didapat

B. Melakukan Konsultasi
NO PENILAIAN KEGIATAN KONSULTASI

1 Afektif Persiapan:

1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Tujuan konseling
4. Penampilan
5. Mengucapkan salam dan terima kasih
selesai melakukan konsultasi
2 Kognitif 1. Persiapan
2. Pembukaan
3. Memulai proses
- Proses pembukaan
- Kesiapan klien untuk memulai proses
konseling
- Konselor memulai dengan menanyakan
perasaan klien saat ini dan menanyakan
permasalahanya
- Sikap konselor mendengarkan
4. Mendengarkan dengan aktif
- Konselor selalu merespon apa yang
disampaikan klien

4
- Konselor dapat melakukan pengamatan
sikap dan perilaku klien pada saat
menyampaikan masalah atau
perasaannya
- Konselor dengan pemakaian bahasa
non verbal dengan menganggukkan
kepala dapat membuat klien merasa
diperhatikan
5. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi
masalah
- Konselor sebaiknya mencoba
mengidentifikasi dan mengklarifikasi
permasalahan klien
- Konselor meringkas apa yang menjadi
permasalahan klien
- Apabila klien telah membenarkan apa
yang telah diringkas konselor, maka
konseling bias memasuki fase proses
selanjutnya
6. Memfasilitasi perubahan perilaku
- Konselor harus menjajaki apakah klien
telah memahami tentang perasaannya
- Jika klien sudah memahami, konselor
harus mempermudah kien untuk
melakukan perubahan sikap
7. Mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan
dan memfasilitasi tindakan

5
- Tugas konselor adalah membantu klien
untuk mengeksplorasi diri sendiri
- Konselor mengajak klien untuk
menggali kemungkinan-kemungkinan
positif yang dimilikinya dalam
menyelesaikan masalah
- Pada waktu melakukan eksplorasi diri,
klien tidak merasa tertekan dan
diharapkan klien bisa menikmati proses
konseling
8. Terminasi
- Mengakhiri pertemuan konseling
- Sebelumnya, konselor menyampaikan
ringkasan dari keseluruhan proses
konseling yang telah dilakukan
- Hal ini perlu dilakukan agar klien
merasa memiliki keputusan dank lien
merasa sadar bahwa ia telah
mengambil keputusan untuk dirinya
sendiri
3 Psikomotor 1. Attending
Attending adalah suatu sikap berupa
pemberian perhatian kepada klien.
Attending mempunyai beberapa
komponen:
a. Kontak melalui mata
Memandang orang lain pada mata

6
mereka adalah suatu cara untuk
menunjukkan perhatian yang sungguh-
sungguh. Sebab kontak mata adalah
salah satu alat pokok untuk
berkomunikasi. Beberapa situasi yang
mengharuskan adanya kontak mata
lebih banyak, yaitu pada saat berikut
ini:
 Seseorang sacara fisik jauh dari
orang lain
 Topic mudah dan tidak pribadi
 Tidak ada lagi objek yang dilihat
 Perhatian individu tertarik pada
orang lain atau objek lain
 Menghadapi klien dengan
kepribadian terbuka
 Seseorang ingin terlibat dalam
diskusi
 Menghadapi klien yang bersikap
menyamakan antara mendengar
dan berbicara

Referensi :

7
Almatsier Sunita. 2016. Penuntun Diet Edisi Baru. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Anwar, A. 2004. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan . Jakarta: Sumber
Wijaya.
Arsana, P.M., Rosandi, R., Manaf, A., Budhiarta, A.A.G., Hermana, H.,
Sucipta, K.W., dkk. 2015. Konsensus Pengelolaan Dislipidemia di
Indonesia. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
UI. Jakarta.
Brown, C. T., 2006. Penyakit Aterosklerotik Koroner, dalam Price, S.A. dan
Wilson, L.M., Patofisiologi Konsep-konsep Proses Penyakit,
diterjemahkan oleh Pendit, B.U., Hartanto, H., Wulansari, P., Susi, N.
dan Mahanani, D.A., Volume 2, Edisi 6, 579-585, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Musunuru, K. 2010. Atherogenic Dyslipidemia: Cardiovascular Risk and
Dietary Intervention.Cardiovascular Research Center and Center for
Human Genetic Research. Boston.

Ternate, 09 April 2020

Konselor

(Nurlaila Ekaputri)

8
LAMPIRAN

Lampiran I : Identitas Pasien

9
Nama pasien : Abudar Yusup
Usia :
BB :
TB :
Konsultasi : Diet Dislipidemia

Lampiran II : Materi
“DIET DISLIPIDEMIA”

A. Latar Belakang
Dislipidemia merupakan suatu kelainan yang terjadi pada
metabolisme lipoprotein, baik itu berlebihan ataupun kekurangan.
Keadaan yang mungkin timbul dapat berupa peningkatan dari kadar
kolesterol total, kadar low density lipoprotein (LDL), dan kadar trigliserida
serta penurunan dari kadar high density lipoprotein (HDL) di dalam darah
(Musunuru, 2010).
Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL. Kadar
kolesterol yang tinggi, merupakan salah satu faktor resiko utama
terjadinya PJK dan stroke selain karena hipertensi, merokok,
abnormalitas glukosa darah, dan inaktifitas fisik (Arsana dkk, 2015).
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sangat
berbahaya dikarenakan penyakit jantung koroner merupakan penyakit
penyebab kematian terbanyak (Brown, 2006). Hal ini mengindikasikan
bahwa dengan menurunkanangka kejadian dislipidemia maka angka

10
kejadian penyakit jantung koroner diharapkan akan menurun (Anwar,
2004).
Selain sebagai faktor resiko PJK, hiperkolesterolemia dapat
menyebabkan penyakit aterosklerosis (Richardson et al., 2005).

B. Penyebab Dislipidemia
Dislipidemia adalah kandungan kadar lemak dalam darah yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kadar lemak dalam darah merupakan
kandungan lemak yang umumnya terdiri dari trigliserida, kolesterol, low-
density lipoproteins (LDL) dan high-density lipoproteins (HDL). Meskipun
keadaan lemak yang baik dicapai dengan diet lemak yang cukup,
beberapa orang memerlukan penanganan khusus dan obat-obatan untuk
mengatasi keadaan tersebut.
Secara umum, dislipidemia dibagi menjadi dua, dislipidemia
primer dan sekunder. Dislipidemia primer disebabkan oleh faktor genetik
yang diturunkan dari keluarga. Dislipidemia sekunder disebabkan oleh
gaya hidup dan kondisi medis yang mempengaruhi kadar lemak dalam
darah, seperti:
1. Obesitas, terutama obesitas sentral dengan penumpukan lemak di
sekitar perut.
2. Diabetes.
3. Hipotiroidisme, kondisi dimana produksi hormon tiroid di bawah
normal.
4. Alkoholisme, penggunaan alkohol berlebihan.
5. Sindrom metabolik, kumpulan gejala berkaitan dengan metabolisme
tubuh.

11
6. Konsumsi lemak berlebih, terutama lemak jenuh dan lemak trans.
7. Sindrom cushing, kumpulan gejala akibat tingginya hormon
kortikotropin dalam darah.
8. Infeksi berat, seperti pada pengidap HIV.
9. Aneurisma aorta abdominal, kelainan pada pembuluh darah aorta di
perut.
C. Faktor Resiko Dislipidemia
Beberapa faktor diketahui berpengaruh terhadap meningkatnya
dislipidemia pada seseorang, di antaranya yaitu:
1. Obesitas.
2. Kurangnya aktivitas fisik.
3. Penggunaan alkohol.
4. Merokok.
5. Diabetes.
6. Diet tinggi lemak.
7. Penyakit ginjal dan liver kronis.
8. Usia tua.
9. Perempuan, diketahui bahwa perempuan memiliki kadar LDL yang
lebih tinggi setelah masa menopause.

D. Patofisiologi

12
E. Tanda dan Gejala Dislipidemia
Pada umumnya, penderita tidak merasakan gejala apapun.
Biasanya penderita baru mengetahui adanya penyakit ini saat sedang
melakukan pemeriksaan untuk kondisi kesehatan lain. Namun, apabila
tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menimbulkan masalah
kesehatan lain seperti penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer.
Keduanya dapat mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti serangan
jantung dan stroke. Beberapa tanda-tanda dan gejala yang mungkin
dirasakan ketika mengalami dislipidemia adalah:
1. Kaki sakit, terutama saat berdiri atau berjalan
2. Nyeri dada
3. Dada tertekan dan terasa sesak
4. Kesulitan benapas
5. Sakit di leher, rahang, pundak, dan punggung

13
6. Gangguan pencernaan
7. Kepala pusing
8. Palpitasi jantung
9. Keringat dingin
10. Mual dan muntah

11. Pembengkakan di area kaki, perut, dan leher

12. Pingsan

F. Pencegahan dan Pengobatan


Pada dislipidemia sekunder, banyak cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya kondisi ini, yaitu:
1. Mengurangi konsumsi lemak jahat, yang ditemukan pada daging
merah, jeroan, coklat, dan gorengan.
2. Olahraga rutin.
3. Mengurangi konsumsi alkohol.
4. Berhenti merokok dan menggunakan produk pengganti rokok lainnya.
5. Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh yang dapat ditemukan di
kacang-kacangan, ikan salmon, minyak zaitun, dan buah alpukat.
6. Perbanyak serat dari buah-buahan dan sayur.
7. Perbanyak minum air putih.

Pengobatan dislipidemia bergantung terhadap kondisi masing-


masing penderita. Dokter memperhatikan faktor risiko yang dimiliki dan
kondisi lain yang dapat memperburuk keadaan pengidapnya. Pada tahap
awal, pengidap dislipidemia disarankan untuk melakukan perubahan gaya
hidup dengan menurunkan konsumsi lemak jenuh dan meningkatkan

14
aktivitas fisik, sehingga keadaan kadar lemak yang seimbang dapat
tercapai dengan sendirinya.
Pada pengidap dengan kadar komponen lemak yang tinggi, dapat
diberikan satu atau lebih obat untuk menurunkan kadar lemak,
tergantung pada komponen mana yang memiliki risiko paling besar,
seperti :
1. Golongan statin, diberikan pada pengidap yang memiliki kadar
kolesterol total yang tinggi, atau kadar LDL yang tinggi.
2. Golongan niasin, diberikan pada pengidap yang memiliki kadar HDL
(lemak baik) yang rendah
3. Golongan fibrat, direkomendasikan untuk penderita yang memiliki
kadar trigliserida yang sangat tinggi, sehingga berisiko menimbulkan
komplikasi penyakit jantung atau stroke.

G. Makanan Dan Minuman Yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Sumber Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak


dianjurkan
Nasi atau penukar Beras, utamakan beras Produk makanan jadi,
tumbuk/beras merah, pie, cake, croissant,
pasta, macaroni, roti tinggi pastries, muffin, cheese
serat, sereal, ubi, kentang, breads, donat, biscuit,
kue buatan. potato chips, egg
noodles, creamed
potatoes, cream pasta,
krakers berlemak, dan
kue berlemak lain.

Protein hewani Ikan, ungags tanpa kulit, Daging gemuk, daging


daging kurus seperti sapi angsa, daging bebek,

15
dan domba dengan ikan goreng, daging
potongan tipis. Hidangan kambing, daging babi,
laut dan kerang, putih jeroan otak, sardine,
telur dengan bebas corned beef, bacon,
kolesterol. sosis, salami. Kuning
telur (2-4 butir/minggu)

Protein Nabati Tahu, tempe, dan kacang- Sumber protein nabati


kacangan seperti lentil, dimasak dengan santan
kacang polong, kacang dan digoreng dengan
fava, dan kedelai. minyak jenuh, seperti
kelapa dan kelapa sawit,
dan kelapa.

Susu Susu skim, yoghurt rendah Susu whole, susu kental


lemak (keju cottage, manis, krim, yoghurt dari
parsial skim mozzarella, susu penuh, keju
part skim keju ricotta), (cheddar, feta, bleu,
susu rendah lemak. swiss, American,
camembert), dan es
krim, milkshakes,
krimmer.

Lemak Minyak jagung, kedelai, Minyak kelapa dan kelapa


kacang tanah, bunga sawit, mentega, margarin
matahari, dan padat (lemak trans),
wijen;margarin tanpa kelapa, santan, krim,
garam, mayones dan salad lemak babi/lard, bacon.
dressing tanpa garam
yang dibuat dari minyak
tidak jenuh ganda, saus
tomat.

Sayuran Semua jenis sayuran Sayuran yang dimasak


dalam bentuk segar, dengan mentega, minyak
direbus, dikukus, disetup, kelapa atau kelapa sawit
ditumis menggunakan dan santan kental atau

16
minyak jagung, minyak krim.
kedelai, dan dimasak
 
dengan santan encer.

Buah-buahan Semua jenis buah dalam Buah yang diawetkan


keadaan segar atau dengan gula, seperti
bentuk jus buah kaleng dan buah
kering, jeli, selai, sorbet,
es loli.

Minuman Minuman berkarbonasi, Cokelat, es krim,


soft drink, kopi, the, dan fruktosa, minuman
cocoa mixed. ringan (soft drink)

Cara memasak Memanggang, merebus, Menggoreng dengan


mengukus, menggoreng banyak minyak, diolah
dengan sedikit minyak, dengan santan.
membakar.

Gula dan pemanis Pemanis tanpa kalori, Es krim, fruktosa,


sukrosa, madu, permen, minuman ringan (soft
cokelat, sirup stroberi, drink), susu.
pudding dengan susu
bebas lemak.

H. Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam


Roti isi orak arik Nasi Nasi
telur
Pepes ikan Ayam bumbu woku
Susu kedelai
Tahu bacem Oseng tempe

Sayur asam Cah sawi

17
Jeruk

Selingan Selingan Selingan


Buah pisang Jus pepaya Susu kedelai

I. Pembagian Makan Sehari


Waktu Bahan Penukar URT
Makanan
Pagi Roti 1p 1 tangkap
Telur 1p 1 bh
Sayuran ½p ½ gls
Minyak 1p ½ sdm
Susu Kedelai 1p 1 gls
Pukul 10.00 Pisang 1p 1 bh
Siang Nasi 2p 1 ½ gls
Ikan 1½p 1 ptg bsr
Tahu 1p 1 ½ bj bsr
Sayuran 1p 1 gls
Minyak 1p ½ sdm
Jeruk manis 1p 2 bh
Pukul 16.00 Pepaya 1p 1 ptg sdg
Gula pasir 1p 1 sdm teh
Malam Nasi 1½p 1 gls
Ayam 1p 1 ptg
Tempe 1p 2 ptg sdg
Sayuran ½p ½ gls
Minyak 1p ½ sdm
Pukul 20.00 Susu kedelai 1 gls 2 sdm

18
Lampiran III : Leaflet

19
20
21
Lampiran IV : Dokumentasi video

22

Anda mungkin juga menyukai