Anda di halaman 1dari 5

SLIDE 1

Ass. wr. wb, dan terimkasih kepada Bu Yosfi yang sudah mengundang saya untuk
mengisi materi kuliah hari ini. Halo bagaimana kabarnya teman-teman semua. Semoga kita
semua selalu diberi kesehatan. Perkenalkan saya Resty Lindiawati, saat ini kesibukan saya
melayani konseling gizi baik online maupun offline. Jadi tujuan kuliah hari ini adalah lebih
kepada sharing ilmu bagaimana tips dan trik melakukan konseling gizi pada klien. Baik bisa
langsung saja saya mulai.

SLIDE 2
Temen-temen semua pasti sudah ga asing ya dengan istilah konseling gizi, tapi saya
ulang kembali pengertian dari konseling gizi yaitu proses komunikasi dua arah antara
konselor dan klien untuk membantu klien mengatasi masalah gizi yang dihadapinya. Apa sih
bedanya sama konsultasi gizi ? Beda ya temen-temen, kalau konseling tujuan utama adalah
membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta memberikan alternatif
masal sehingga klien mampu mementukan keputusan dalam mengatasi masalahnya sendiri
sedangkan untuk konsultasi gizi tujuannya hanya sampai membantu klien mengidentifikasi
dan menganalisis masalah yang dihadapi klien. Kemudian perbedaan lainyya dalam
konseling harus mempunyai keterampilan mendengarkan, mempelajari dan membangun
percaya diri agar klien merasa "percaya" kepada kita sebagai konselor, nah beda dengan
konsultasi, kalo konsultasi konsultasn hanya membantu klien memcahkan masalahnya aja.
Kemudian juga dalam konseling gizi kedudukan antara konselor dan klien itu horizontal /
sejajar jadi konselor dapat sebagai pemberi dan penerima pesan demikian sebaliknya.
Sedangkan dalam konsultasi kedudukan konsultan dan klien vertikal, yaitu konsultan Lebih
tinggi dari klien

SLIDE 3
Tujuan Konseling gizi sendiri disini yang pertama :
1. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi, Melalui konseling ini diharapkan klien
mendapatkan informasi pengetahuan tentang gizi, diet dan kesehatan sehingga
dapat meningkatkan penegtahuannya, meningkatkan motivasi seperti membuat
pasien siap berubah, menjelaskan pentingnya perubahan dan konsekuensi jika tidak
mau merubah kebiasaan makan dan minum
2. Perubahan perilaku, Menjadikan cara hidup sehat sebagai kebiasaan hidup klien
dengan merubah pola makan, pola aktivitas dan pola hidup
3. Meningkatkan kualitas hidup, sehingga kedepannya pasien memiliki jiwa dan raga
yang baik

SLIDE 4
Manfaat konseling :
1. Kita menyampaikan informasi tentang penyakit / masalah, faktor penyebab dan
gejala yang dialami
2. Kita memberikan beberapa informasi dan alternatif pemecahan masalahnya
3. Kita mengarahkan klien untuk mencari pemecahan masalah dan memberi motivasi
bahwa klien bisa untuk memcahkan masalah tersebut
4. Kita membantu dan mendampingi klien cara paling tepat dan sesuai dengan klien
5. Kita membantu menyembuhkan penyakitnya dengan memberikan info yang jelas
tentang diet yang disarankan
SLIDE 5
Sasaran konseling

SLIDE 6
Tempat & Waktu konseling

SLIDE 7
6 Langkah Proses Konseling gizi :
1. Membangun dasar konseling
Ini merupakan langkah awal terutama dalam menciptakan hubungan yang baik
ya, hubungan yang baik dengan klien merupakan kunci dari langkah berikutnya.
Hubungan yang baik seperti rasa saling pervaya, terbuka, kejujuran. dan kita sebagai
dietisien harus menunjukan sebagai konselor yang profesional dan kompeten dalam
melakukan konseling gizi.
Apa aja sih yang harus kita lakukan untuk membangun dasar konseling ?
Yang dapat kita lakukan antara lain menyapa klien dengan penuh ramah tamah dan
kehangatan, memberikan salam dengan kata" yang menyenangkan seperti "apa yang
bisa saya bantu", klien dipersilahkan duduk. memperkenalkan diri kita sebagai
dietisien yang berjaga hari ini, kita juga harus memberi kesempatan klien
menceritakan identitasnya dan semua permasalahan yang dihadapinya. Kita harus
bisa mendengarkan dan mencatat apa yang diceritakan klien
2. Assesment
Pada langkah ini dilakukan pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan
wawancara / mencatat dokumen yang dibawa klien, setelah data terkumpul segera
lakukan verifikasi, interpretasi, penentuan masalah dan penyebab masalah gizi
tersebut
3. Menegakkan diagnosis
Tujuan dari langkah ini adalah menentukan (problem, etiologi, tanda gejala )
yang dihadapi klien
4. Intervensi gizi
a. Menyusun rencana intervensi , Bekerja sama dengan klien untuk memilih
alternatif upaya perubahan perilaku diet yang dapat diimplementasikan
b. Memperoleh komitmen, Komitmen merupakan kunci dari keberhasilan proses
konseling. Komitmen disini adalah memperoleh kesepakatan antara kita dan klien
untuk melaksanakan preskripsi diet, ukuran porsi makan, aktivitas fisik dan gaya
hidup yang dilakukan, selama konsultasi gunakan food model, bahan bahan
makanan penukar atau media lainnya. Berikan dukungan motivasi dan bangun
rasa percaya diri klien. Tekankan bahwa melakukan perubahan diet adalah untuk
kebaikan kondisi klien.
5. Monev
a. Ulangi dan tanyakan kembali apakah kesimpulan dari konseling dapat dimenerti
oleh klien, ini termasuk evaluasi proses ya. evaluasi proses lainnya bisa dilihat klien
antusias mengikuti jalannya konseling seperti klien menanyakan yang tidak
dimengerti, klien semangat dalam berkomitmen menjalan kan diet, interaksi klien
dan kita baik. Pada konseling kunjungan pertama kita belum bisa melihat evaluasi
dampak, evaluasi dampak dapat dilakukan pada kunjungan berikutnya.
6. Terminasi
a. Menyepakati kunjungan berikutnya (baik bapak/ibu, proses konseling gizi
selanjutnya kita rencanakan 2 minggu mendatang, dan proses konseling hari ini
sudah selesai, sampai ketemu 2 minggu lagi ya, terimakasih), ingatkan klien melalui tlp.
berikan nomor kontak. Informasikan untuk kunjungan konseling berikutnya untuk
melihat perkembangan perubahan diet yang dilakukan

SLIDE 8 & 9
Tips konseling gizi :
Anggaplah klien ini sebagai teman kita, kita harus bisa menciptakan konseling yang
menyenangkan. kenapa ini penting karena kita bisa menjalin hubungan yang baik dengan
klien dan membuat klien nyaman kepada kita sehingga tujuan konseling nantinya akan
tercapai
1. Calling the name for personalize, panggil untuk keakraban, gunakan sapaan yang
bersahabat tapi gak sok kenal.
2. Attitude, kesan baik diawal pertemuan, on time, senyum, no kritik beri pujian tapi tidak
berlebihan
3. Knowledge and skill
a. Memiliki keahlian (Expertness), kita sebagai dietisien harus ahli dalam bidang ilmu
gizi dan dietetik selain itu kita juga harus menguasai beberapa bidang ilmu lainnya
seperti ilmu pangan, anatami, psikologi, ilmu perilaku dan ilmu komunikasi.
Penguasaan ilmu ini akan sangat membantu kita untuk mengatasi masalah klien kita.
b. Menarik (Attractives), saat melakukan konseling kita juga diharapkan harus
berpenampilan menarik, seperti berpakaian yang rapih, sikap kita sopan, tutur kata
kita juga santun
c. Dapat dipercaya (Trushworthness), kita harus bisa membuat kita dapat dipercaya
oleh klien. karena perasaan, pikiran klien terhadap kita belum sepenuhnya baik. Hal
ini terjadi karena klien belum mengenal kita dengan baik atau belum akrab. nah
disini pentingnya keterampilan kita sebagai deitisien untuk mencairkan suasana agar
konseling berjalan dengan baik dan klien juga merasa aman untuk menyampaikan
permasalahnnya tanpa ragu karena keterangannya akan dijaga kerahasiannya.
d. Kompeten, kita sebagai dietisien harus menguasai bidang ilmu sesuai dengan
standarnya, selain mempunyai ilmu, kita juga harus mempunyai keterampilan yang
mendukung seperti mendengarkan, komunikasi dll.
4. Komunikasi
Kita harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam melaukan konseling gizi
karena pada konseling ini kita harus lebih sering berkomunikasi dengan klien
a. Kita harus memahami pesan yang akan disampaikan kepada klien
b. Samakan presepsi, Agar bisa berbicara dan berkomunikasi dengan pengertian yang
sama tentang pokok bahasannya
c. Gunakan komunikasi verbal / non verbal untuk mencapau tujuan komunikasi
d. Berikan informasi secukupnya, tidak berlebihan atau tidak kurang, sesuaikan dengan
situasi dan keadaan klien
5. Konseling tak sekedar transfer ilmu, didalamnya ada nilai" motivasi dan harapan yang kita
sampaikan kepada klien. bila perlu doakan semoga bisa tercapai dengan cepat atau
mudah"an segera sembuh dari penyakitnya. nah itu akan tersentuh hatinya. jadi
komunikasi hati ke hati , karena kita ga hanya transfer ilmu saja psikologis di dlm
konseling akan kaku, jd dlm konseling pun harus luwes
6. Apresiasi klien, terimakasih sudah datang berkonsultasi ke klinik A. intinya apresiasi usaha
klien bertemu kita, kenapa ? RD profesi baru, yang kita perlu kenalkan kepada
masyarakat pentingnya profesi ini, jadi bahwa kita tuh ada dan kita itu memberikan solusi
tentang permasalah gizi

SLIDE 10 & 11
Trik konseling gizi, kita harus mempunyai keterampilan seperti :
1. Menggunakan komunikasi non verbal
a. Sikap tubuh, posisi konseling harus duduk sehingga kepala sama tinggi dengan klien
dan kontak mata seperti memandang & memperhatikan selagi klien berbicara jangan
sampai saat kita konseling kita memandang ke arah lain kanan kiri / melihat catatan
b. Singkirkan penghalang yang ada dihadapan klien yang dapat menganggu proses
konseling
c. Ketersediaan waktu, Buat klien merasa kita punya waktu, duduk dan beri salam
tanpa terburu". Jangan sampai kita menunjukan tanda ketidaksabaran seperti
melihat jam, terburu" dll
d. Sentuhan secara wajar, lihat situasi dan kondisi klien
2. Mengajukan pertanyaan terbuka
a. Bagaimana, Apa, kapan, dimana, mengapa. atau contoh : Bu, apa saja makanan yang
ibu jonsumsi dari jemarin oagi sampai kemarin malam ?
3. Menggunakan respon dan gerakan tubuh yang menunjukan bahwa kita mendengarkan
dan menaruh perhatian, berikan isyarat dan respon sederhana
4. Mengatakan kembali apa yang dikatakan klien, akan lebih bermanfaat mengulangi /
mengatakan kembali apa yg klien katakan, ini menunjukan bahwa kita mengerti dan akan
lebih besar kemungkinan klien bicara lebih banyak lagi. Contoh misal : "Tadi malam saya
buang air kecil terus" kita bisa mengatakan kembali seperti "Buang air kecil bikin ibu
kebangun terus ya "
5. Empati, kita harus bisa menempatkan diri pada posisi klien, memahami apa yang
dirasakan dan dialami pleh klien. empati berbeda dengan simpati. contoh kata-kata
empati : Saya udah coba diet, tapi ga turun-turun. cape saya. kita bisa berespon " iya bu,
saya ngerti perasaan ibu, ibu ngerasa cape ya beratnya ga turun" ) contoh kata-kata
simpati : oh, saya ngerti perasaan ibu. Saya juga dulu pas mau nurunin bb susah juga bu.
nah respon seperti ini mengarahkan perhatian itu hanya kepada kita bukan klien. Kadang
jika kita mendiskusikan perasaan klien, mungkin bisa saja klien bersikap emosional
seperti menangis dan kita disini perlu siap untuk memberi dukungan emosional
kepadanya. Empati ini penting agar pasien tidak merasa sendirian terkait dengan masalah
yang dihadapinya. "saya bisa merasakan apa yang ibu rasakan" disertai respon empati
non verbal, mengagukan kepala, ekspresi serius atau gerakan lainnya
6. Hindari kata-kata menghakimi, seperti, "benar, salah, baik, buruk, bagus" Contoh : Apakah
kebiasaan makan ibu sudah baik? sebagai gantinya kita bisa tanyakan, bagaimana
kebiasaan makan ibu?

SLIDE 12
Hal yang harus diperhatikan selama konseling gizi :
1. Ciptakan suasana akrab
2. Penggunaan bahasa yang sederhana
3. Kita harus menjadi pendengar yang baik untuk menggali informasi dan memahami
kebutuhan klien
4. Hati" jika mengajukan pertanyaan yang sensitif / menyinggung klien seperti : "ibu gemuk
sekali makannya banyak ya"
5. Amati bila ada tingkah laku non verbal seperti tidak setuju, takut dll
6. Nilai hasil konseling, berhasil / tidak

SLIDE 13
Hal yang harus dihindari...

SLIDE 14
Bagaimana cara memperoleh respon klien ?

SLIDE 15
Jenis hambatan konseling yang berasal dari klien
a. emosional kline
b. klien tidak konsentrasi
c. klien bukan pendengar yang baik
d. klien kurang daya tangkap

SLIDE 16
bagaimana menghadapi hambatan dan solusi saat proses konseling

SLIDE 17
Tips memabngun jaringan dan kepercayaan klien

Anda mungkin juga menyukai