Anda di halaman 1dari 14

MEMBINA

HUBUNGAN BAIK
DENGAN KLIEN
DOSEN PEMBIMBING : YUSMAHARANI, SST, M. Kes
NAMA KELOMPOK :

1. MEIA ZULYANTY : 2015201017


2. MIA AUDINA : 2015201041
3. MUTIARA : 2015201037
4. NADYA ADE ANGGRAINI : 2015201018
5. NASRI DEVI : 2015201019
6. NIDA RIANI : 2015201020
Membangun Kedekatan dengan Klien

Membangun kedekatan (Rapport Building)


adalah hal mendasar dalam hubungan bidan
dengan klien. Hubungan yang baik dibangun
dari kesan pertama. Kesan pertama turut
menentukan tingkat kepercayaan klien
terhadap bidan yang menanganinya.
Membina hubungan baik merupakan fondasi
dasar dalam melakukan komunikasi
interpersonal.
Berpenampilan Sopan Bagi Tenaga Kesehatan
Profesional

Salah satu hal yang dilihat klien dari diri tenaga kesehatan yang menanganinya adalah
penampilan. Penampilan merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal yang memiliki
pengaruh besar terhadap persepsi seseorang terhadap lawan bicara.

1. Berpenampilan formal (baik dari segi pakaian dan sepatu). Dalam hal ini, pemakaian rok lebih
disukai bagi tenaga kesehatan perempuan) dan Sepatu yang dimaksud di sini adalah yang
menutupi tumit.
2. Mengenakan jas putih
3. Rapi, baik dalam hal pakaian maupun rambut
4. Bersih
5. Asesoris dan dandanan yang wajar
6. Sopan, tidak bertentangan dengan norma sosial / budaya lokal
7. Mengenakan kartu identitas
Sikap dan Perilaku Dasar yang Dibutuhkan dalam
Membina Hubungan Baik (Rapport building)

Bidan menerapkan SOLER :


S :Face your client squarely (menghadap ke klien) dan smile atau nod at client (senyum atau
mengangguk ke klien)
O :Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukan sikap terbuka dan
tidak menilai)
L :Lean towards client atau tubuh condong ke klien
E :Eye contact in alcutullary acceptable manner (kontak mata atau tatap mata sesuai cara,
budaya setempat)
R : Relaxed and friendy manner (santai dan sikap bersahabat)
Intonasi dan volume suara dapat mencerminkan sikap hangat/tidaknya seseorang. Suara yang
keras, menggebu-gebu, kurang menunujukan kehangatan dibandingkan dengan
volume dan intonasi suara yang lembut, tidak terlalu keras.
Yang harus dimiliki oleh bidan untuk membina hubungan
baik dengan klien adalah sebagai berikut:
1. Perilaku respon positif yang mendukung terciptanya
hubungan baik
2. Sikap hangat, menghormati, menerima klien apa
adanya, empati dan tulus.
3. Menunujukan tanda perhatian verbal, seperti
mengklarifikasi atau mengulangi kembali kata-kata
klien.
4. Menjalin kerjasama, dengan kerjasama bidan dapat
mencari data klien dengan lebih muda karena klien
lebih terbuka.
5. Memberi respon yang positif, pujian dan dukungan
karena akan menunjukan bahwa bidan memberi
perhatian
Komunikasi Terapeutik

Membina hubungan terapeutik dengan klien dapat dimulai


sejak awal wawancara. Salah satu tujuan melakukan
wawancara dengan klien adalah menggali informasi lebih
dalam tentang kondisi klien sehingga seorang bidan dapat
memberikan bantuan yang tepat. Informasi yang didapat
diusahakan harus akurat, lengkap dan relevan. Untuk
mendapatkan informasi tersebut dibutuhkan hubungan yang
baik antara bidan dan klien.
1. Kejujuran
2. Lemah lembut berbicara dan meyakinkan
3. Tata bahasanya jelas,ekpresisf dan tidak
membingungkan
Kunci membangun 4. Bersikapikap positip dan penuh harapan
komunikasi terapeutik kedepan
adalah 5. Empati .Memberikan sikap hormat pada
klien
6. Responsif dan peka, serta mengerti
perasaan orang lain
7. Tidak terpengaruh masa lalu klien
Tujuan komunikasi terapeutik Manfaat komunikasi terapeutik

1. Membantu pasien dalam mengurangi


beban perasaan dan pikiran sehingga dapat 1. Mendorong dan menganjurkan
mengambil tindakan untuk mengubah kerjasama antara tenaga kesehatan dan
situasi yang ada bila pasien percaya pada klien
hal yang diperlukan 2. Mengidentifikasi, mengungkapkan
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam perasaan, mengkaji masalah, dan
hal pengambilan tindakan yang efektif, dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan
mempertahankan kekuatan egonya oleh bidan.
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik, dan dirinya sendiri.
01 Berhadapan
Menurut Egan dan Keliat,
1998 ada 5 Sikap
Kontak mata komunikasi terapeutik
02
Membungkuk
03 kearah klien

Memperlihatkan
04 sikap Terbuka

05 Tetap rileks.
Memulai Wawancara dalam Konteks Pelayanan
Kesehatan

1. Setting kenyamanan 4. Bidan memperkenalkan


klien diri dan menjelaskan
prosedur pemeriksaan

2. Disapa dengan memanggil 5. Berikan pertanyaan awal yang


nama dan diajak berjabat tangan, sederhana dan mudah (menanyakan
hal ini untuk membangun suatu sakit apa, berapa lama, apa yang
keakraban dikeluhkan)

3. Ditunjukkan tempat 6. Bidan berikan perhatian


duduknya (Ex: ”mari pada jawaban jawaban yang
silahkan duduk...”) diberikan klien
Pertanyaan Bidan Ke Klien

Ada dua gaya komunikasi bidan-pasien : Ada dua tipe pertanyaan yang dapat
• Midwife-centered style :Bidan langsung digunakan dalam wawancara :
mengarahkan dengan pertanyaan- Pertanyaan terbuka : Jawabannya berupa
pertanyaan tertutup uraian
• Patient centered style :Bidan Pertanyaan tertutup : Jawabannya berupa
melakukan eksplorasi dengan pertanyaan Ya atau tidak
terbuka baru probing dengan pertanyaan
tertutup.
Selain kedua tipe pertanyaan tersebut terkadang dalam wawancara kita
membutuhkan probing question untuk lebih memperjelas beberapa hal.

Bentuk- bentuk probing question :


• Clarify : Apa yang Ibu maksud dengan...?
• Justify : Apa yang membuat Ibu berpikir demikian?
• Check accuracy : Ibu benar meminum obatnya 3 kali sehari?

Dalam model Van Dalen ada 3 bagian dalam wawancara :


• Pasien memimpin karena bidan banyak memberikan pertanyaan terbuka
• Bidan memimpin karena bidan mulai mengarahkan dengan pertanyaan-
pertanyaan tertutup
• Negosiasi dan kesepakatan antara pasien dan bidan
Dan harus selalu diingat, dalam melakukan wawancara, harus tetap
memegamg teguh
kaidah-kaidah dalam mendengarkan aktif (active listening) dan EMPATI.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai