3
Manfaat komunikasi
terapeutik
Bermanfaat untuk mendorong dan menganjurkan
kerjasama antara perawat dan pasien melalui hubungan
perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkapkan
perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan
yang dilakukan oleh perawat (Indrawati, 2003).
4
TUJUAN !
5
PRINSIP KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Perawat harus mengenal diri sendiri yang berarti
memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
Perawat harus memahami, menghayati nilai yang
dianut oleh klien.
Perawat harus menciptakan suasana yang
memungkinkan
Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri
secara bertahap untuk mengetahui dan mengatasi
perasaan.
Mampu berperan sebagai role model agar dapat
menunjukan dan meyakinkan orang lain tentang
kesehatan.
Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat
mungkin keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan
manusia.
6
3 hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi
terapeutik (Arwani,2003)
1. Semua perasaan negatif pasien harus
diterima dan pendekatan individu verbal
non verbal akan memberi bantuan pada
• Hangat
03 pasien untuk mengkomunikasikan
kondisinya secara tepat.
2. Merupakan sikap jujur dalam menerima
kondisi pasien. Obyektif dalam
02 memberikan penilaian pada kondisi pasien
dan tidak berlebihan.
• Empati 3. Kehangatan dan sikap permisif yang
01 diberikan diharapkan pasien dapat
memberikan dan mewujudkan ide-idenya
• Ikhlas tanpa takut, pasien bisa mengekspresikan
perasaannya lebih mendalam.
7
Fase-fase Komunikasi
TERAPEUTIK
9
2. Tahap Perkenalan (Orientasi)
Perkenalan merupakan kegiatan yang
dilakukan saat pertama kali bertemu atau
kontak dengan klien (Christina, dkk, 2002).
Tujuan tahap ini adalah untuk memvalidasi
keakuratan data dan rencana yang telah
dibuat dengan keadaan klien saat ini, serta
mengevaluasi hasil tindakan yang lalu
(Stuart, G.W dalam Suryani, 2005). Tugas
perawat pada tahap ini antara lain :
Membina rasa saling percaya, menunjukkan
penerimaan, dan komunikasi terbuka;
Merumuskan kontrak pada klien; menggali
pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi
masalah klien; fase orientasi.
10
3. Tahap Kerja
Tahap kerja ini merupakan
tahap inti dari keseluruhan
proses komunikasi
terapeutik (Stuart, G.W
dalam Suryani, 2005). Pada
tahap ini perawat perlu
melakukan active listening
karena tugas perawat pada
tahap kerja ini bertujuan
untuk menyelesaikan
masalah klien. Perawat
juga diharapkan mampu
menyimpulkan
percakapannya dengan
klien
11
4. Tahap Terminasi
Terminasi merupakan akhir dari
pertemuan perawat dengan klien
(Christina, dkk, 2002). Tahap ini
dibagi dua yaitu terminasi sementara
dan terminasi akhir (Stuart, G.W
dalam Suryani, 2005). Tugas perawat
pada tahap ini antara lain :
Mengevaluasi pencapaian tujuan
dari interaksi yang telah
dilaksanakan, Melakukan evaluasi
subjektif, Menyepakati tindak lanjut
terhadap interaksi yang telah
dilakukan, Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya.
12
Sikap Komunikasi Terapeutik
Artinya dari posisi ini adalah “Saya siap untuk
Berhadapan anda”.
1.
Kontak mata pada level yang sama berarti
Eye Contact menghargai klien dan menyatakan keinginan
2. untuk tetap berkomunikasi.
Membungkuk Posisi ini menunjukkan keinginan untuk
3. ke arah pasien mengatakan atau mendengar sesuatu.
13
Bertanya Menyimpulkan
Mendengarkan Mengubah cara pandang
Mengulang Eksplorasi
Klarifikasi Membagi persepsi
Refleksi Mengidentifikasi tema
Memfokuskan Humor
Diam Memberikan Pujian
Memberi Informasi
Made with by