Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK-TEKNIK

KOMUKASI
TERAPEUTIK
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
Dosen Pengampu :
Ns. Yusnilawati, S.Kep,. M.Kep,.

Cika Oktavia G1B119001


Maolia Juniana G1B119004
Mutiara Prasani G1B119006
Wahyu Eka Saputri G1B119013
Fenni Dwi Ananda G1B119014
Rati Elvi Agustina G1B119015
Silvi Salsabila G1B119016
Rahadatul Mardhiyah G1B119017
Elza Hilmy Fardiyah G1B119018
Eva Daya Nababan G1B119025
SUB PEMBAHASAN

Definisi Tujuan
01 Komunikasi
Terapeutik
02 Komunikasi
Terapeutik

Manfaat Teknik-Teknik
03 Komunikasi
Terapeutik
04 Komunikasi
Terapeutik
DEFINISI
Komunikasi
Terapeutik
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KOMUNIKASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

• Komunikasi adalah proses Menurut Stuart G.W Komunikasi


manusiawi yang melibatkan Terapeutik merupakan hubungan
hubungan intepersonal. interpersonal antara konselor dan
• Semua bentuk tingkah laku klien melalui hubungan ini, konselor
mengungkapkan pesan dan klien memperoleh pengalaman
tertentu, itu disebut juga belajar bersama dalam rangka
sebagai bentuk komunikasi memperbaiki pengalaman emosional
klien.
TUJUAN
Komunikasi
Terapeutik
Realisasi diri, penerimaan
01 diri, dan peningkatan
penghormatan

02
Membina hubungan
interpersonal

Peningkatan fungsi dan


03 kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan

04
Peningkatan identitas dan
integritas diri
MANFAAT
Komunikasi
Terapeutik
Manfaat Komunikasi Terapeutik (Anas, 2014) adalah:

01
Mendorong dan menganjurkan kerja sama
antara perawat dengan pasien melalui
hubungan perawat-pasien.

02
Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan,
mengkaji masalah, dan mengevaluasi tindakan
yang dilakukan oleh perawat.
TEKNIK”
Komunikasi
Terapeutik
BERTANYA
Bertanya adalah teknik untuk merangsang klien agar mengungkapkan
perasaan dan pikirannya. Beberapa model pertanyaan yang mungkin
diterapkan dalam situasi komunikasi terapeutik :

1. Pertanyaan Fasilitatif
2. Pertanyaan terbuka (Open Question) atau
pertanyaan tertutup (Closed question).
3. Inapropriate quantity question
4. Inapropriate quality question
MENDENGARKAN
Beberapa hal yang merupakan keterampilan
mendengarkan :

1. Tataplah klien ketika mereka berbicara


2. Pertahankan kontak mata dengan klien yang
memancarkan keinginan untuk mendengarkan
3. Tidak menyilangkan kaki atau tangan
4. Hindarkan gerakan yang tidak perlu
5. Anggukkan kepala jika klien membicarakan hal
penting atau memerlukan umpan balik.
6. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara, bila
perlu duduk atau minimal sejajar dengan klien.
MENGULANG
Mengulangi artinya mengulang pokok pikiran yang
diiungkapkan klien dengan menggunakan
ungkapan klien sehingga menunjukkan bahwa
perawat mengikuti proses komunikasi,
memberikan perhatian dan mengharapkan
komunikasi bisa lanjut.
KLARIFIKASI
Klarifikasi adalah menjelaskan kembali ide-ide
yang diungkapkan klien yang tidak jelas atau
meminta klien untuk menjelaskan arti dari
ungkapannya. Pada situasi ini, perawat tidak
boleh menambah, mengurangi, atau
menginterpretasi apa yang dikatakan klien. Fokus
utama hanyalah pada perasaan sehingga terjadi
pemahaman yang optimal.
REFLEKSI
Refleksi (reflection) adalah mengarahkan
kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi
pembicaraan kepada klien.

Refleksi visi, yaitu Refleksi perasaan, yaitu


memvalidasi apa yang memberi respon pada
didengar. perasaan klien terhadap isi
pembicaraan
MEMFOKUSKAN
Memfokuskan bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada klien untuk membahas
masalah inti dan mengarahkan komunikasi klien
pada pencapaian tujuan. Untuk bisa melakukan
fokus maka pembicaraan harus dispesifikasi dan
diarahkan, agar tidak melebar kemana-mana.
DIAM
Teknik diam (silence) digunakan untuk
memberikan kesempatan pada klien sebelum
menjawab pertanyaan perawat. Diam akan
memberikan kesempatan kepada perawat dan
klien untuk mengorganisasi pikiran masing-
masing (Stuart & Sundeen dalam Suryani, 2005).
MEMBERIKAN INFORMASI
Memberikan informasi yang dimaksudkan
adalah informasi tambahan kepada klien
dalam rangka mengajarkan kesehatan atau
pendidikan tentang aspek-aspek yang
relevan dalam rangka penyembuhan klien.
Klien harus benar-benar mendapatkan
alternatif bagi solusi terhadap masalahnya.
MENYIMPULKAN
Menyimpulkan (summerizing) adalah tehnik
komunikasi yang membantu klien mengeksplorasi poin
penting dari interaksi perawat-klien. Tehnik ini
membantu perawat dan klien untuk memiliki pikiran
dan ide yang sama saat mengakhiri pertemuan. Poin
utama dari menyimpulkan yaitu peninjauan kembali
komunikasi yang telah dilakukan (Murray, B & Judith
dalam Suryani, 2005).
MENGUBAH CARA PANDANG
Teknik mengubah cara pandang (refarming) ini digunakan
untuk memberikan cara pandang lain sehingga klien tidak
melihat sesuatu atau masalah dari aspek negatifnya saja
(Gerald, D dalam Suryani, 2005).

Teknik ini sangat bermanfaan terutama ketika klien


berfikiran negatif terhadap sesuatu, atau memandang
sesuatu dari sisi negatifnya.
EKSPLORASI
Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih
jauh atau lebih dalam masalah yang dialami klien (Antai-
Otong dalam Suryani, 2005) supaya masalah tersebut
bisa diatasi. Tehnik ini bermanfaat pada tahap kerja
untuk mendapatkan gambaran yang detail tentang
masalah yang dialami klien.
MEMBAGI PRESEPSI
Stuart G.W (1998) dalam Suryani (2005)
menyatakan, membagi persepsi (sharing peception)
adalah meminta pendapat klien tentang hal yang
perawat rasakan atau pikirkan. Tehnik ini digunakan
ketika perawat merasakan atau melihat ada
perbedaan antara respos verbal dan respons
nonverbal klien.
MENGIDENTIFIKASI TEMA
Perawat harus tanggap terhadap cerita yang disampaikan
klien dan harus mampu manangkap tema dari seluruh
pembicaraan tersebut. Gunanya adalah untuk meningkatkan
pengertian dan menggali masalah penting (Stuart & Sadeen
dalam Suryani, 2005). Tehnik ini sangat bermanfaat pada
tahap awal kerja untuk memfokuskan pembicaraan pada awal
masalah yang benar-benar dirasakan klien.
HUMOR
Humor bisa mempunyai beberapa fungsi dalam
hubungan terapeutik. Florence Nightingale
dalam Anonymous (1999) dalam Suryani (2005)
pernah mengatakan suatu pengalaman pahit
sangat baik ditangani dengan humor. Humor
dapat meningkatkan kesadaran mental dan
kreativitas, serta menurunkan tekanan darah
dan nadi.
MEMBERIKAN PUJIAN
Memberikan Pujian (reinforcement) merupakan
keuntungan psikologis yang didapatkan klien
ketika berinteraksi dengan perawat.
Reinforcement berguna untuk meningkatkan
harga diri dan menguatkan perilaku klien (Gerald,
D dalam Suryani, 2005). Reniforcement bisa
diungkapkan dengan kata-kata ataupun melalui
isyarat nonverbal.
THANK YOU
DAFTAR PUSTAKA
Dalami,Ermawati.2009. Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta :
TransInfo Media
http://repository.unimus.ac.id/921/3/BAB%20II.pdf
http://repository.radenfatah.ac.id/4595/5/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/7350901/Makalah_Komunikasi_Terapeutik
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/9000/6.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai