PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum
1. Bagi Peneliti
1. Lingkup Materi
3. Lingkup waktu
Daerah masih memerlukan fasilitasi. Adanya proyek ADB, HP5 dan lain-
lain mendorong daerah mengembangkan SIK. Akan tetapi setiap proyek
cenderung menciptakan sistem informasi kesehatan sendiri dan kurang
memperhatikan kelangsungan sistem.
2. Pemanfaatan data dan informasi oleh manajemen belum optimal
Berdasarkan kepada analisis situasi dan kebijakan yang telah ditetapkan maka
strategi pengembangan SIKNAS adalah:
1. Integrasi sistem informasi kesehatan yang ada
d. Mengolah data
2.2 . Puskesmas
2.2.1.Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
1) lingkungan sehat,
2) perilaku sehat,
Dalam keadaan tertentu misalkan letak puskesmas jauh dari rumah sakit,
sulitnya keadaan medan puskesmas menuju rumah sakit, sulitnnya sarana
transportasi menuju rumah sakit, daerah rawan kecelakaan/rawan bencana lain-
lain, maka puskesmas dapat diberi tambahan ruangan untuk rawat inap sementara
dan fasilitas tindakan operasi terbatas.
Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas dengan tambahan ruangan dan
fasilitas tempat perawatan untuk menolong penderita gawat darurat baik berupa
tindakan operatif terbatas atau perawatan sementara.Fungsinya sebagai “Pusat
Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke
rumah sakit.
3. Unit Perlengkapan
4. Unit Umum
1. Kepala Puskesmas :
9. Unit VII
1.Pengertian
2.3.5.Implementasi
Kegiatan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Puskesmas dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran
yang ada.Kegiatan dalam melaksanakan uji coba implemetasi SIK
Puskesmas terdiri dari :
1. Sosialisasi SIK :
SIK Puskesmas yang dikembangkan memiliki dua tipe atau model yang
dapat diterapkan sesuai dengan ketersediaan komputer pada puskesmas, adapun
model tersebut adalah:
1. Model A
Komputer yang dibutuhkan pada model ini hanya 2 unit, yang dapat
diletakkkan pada loket dan ruang pelayanan (BP). Pada model data
pelayanan BP diinputkan pada saat pelayanan dan data pelayanan yang
lain diinputkan setelah pelayanan. Hal ini menuntut petugas khusus entry
data setelah pelayanan untuk ruang pelayanan yang tidak tersedia
komputer.( Prayekti : 2008)
BAB III
PEMBAHASAN
a. Visi
a. Motto
a. Lokasi
a. Fasilitas
✔ Poli Umum
✔ Poli Gigi
– Pertolongan Persalinan
– Pelayanan Penunjang:
✔ Laboratorium
✔ Apotik
✔ Klinik IMS
– Bidan : 6 orang
Luas wilayah kerja Puskesmas ± 6025 km2, meliputi 1 Kelurahan dan 3 Desa.
Terdiri dari:
– Kelurahan Timbangan : 519 ha
– Jumlah Dusun 10
1.1. asaran Kesmas Tahun 2010
– Bayi 189
– Balita 420
– Bumil 230
– Bulin 237
– PUS 1472
– WUS 2287
– Lansia : 795
– Jumlah Sekolah
PAUD :4 TK :2
SD :5 SMP :2
SMU Unggulan :1 SMK :1
SLB :1
– Jumlah Pustu :-
– Jumlah Panti Jompo :1
– Poskesdes :3
– Posyandu :6
– Kader : 45 orang
– Mata Pencaharian Penduduk :
Petani : 30 %
Pedagang : 25 %
Lain-lain : 15 %
a. Promosi Kesehatan
a. KIA dan KB
– K1 pencapaian : 95,8 % (Target 95 %)
– Bufas Pencapaian : 87,4 % (Target 90 %)
– K4 Pencapaian : 90,4 % (Target 90 %)
– Persalinan Nakes : 87,4 % (Target 90 %)
– TT1 Pencapaian : 63 % (Target 95 %)
– Vit.A Bufas Pencapaian : 87,4 % (Target 95 %)
– TT2 Pencapaian : 65 % (Target 90 %)
– KIE ASI Pencapaian : 89,2 % (Target 90 %)
– Nakes Pencapaian : 9,5 % (Target 20 %)
– Non Nakes Pencapaian : 3,0 % (Target 10 %)
– ISPA 817
– Gastritis 518
– Peny. Kulit Alergi 391
– Penyakit Gigi 376
– Rheumatic 310
– Hypertensi 306
– Thypoid 267
– Diare 248
– Febris 144
– Peny. Kulit Infeksi 116
1.15. SIK di Poli Umum Puskesmas Simpang Timbangan
a. Kelebihan
a. Kekurangan
55
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Saran
57
program computer yang di desain sedemikian rupa untuk manajemen data
. Hal ini agar dapat memudahkan petugas puskesmas dalam pelaksanaan
system informasi kesehatan
6. Hendaknya hal tersebut diiringi dengan membentuk staf khusus yang
bertanggung jawab dan mengelola system informasi kesehatan di
puskesmas ,diantaranya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
khusus dalam hal penanganan data dan komputerisasi.
Daftar Pustaka
Anonim. 2010.
http://bursakerjaindonesia.info/lowongan-kerja/tujuan
puskesmas.php. Diakses tanggal 30 April 2011
Anonim. 2007. http://www.bahtiarlatief.co.cc/2010/03/puskesmas.html
MARIPATIhttp://srinopi.blogspot.com/2007/12/sistem-informas
kesehatanpencatatan.html. (tanggal akses : 8 Mei 2011)
Sukamto, Maulana. 2009. Rencana Tingkat Puskesmas.
http://ngaliyansehat.org/files/RTP%20PUSKESMAS%20NGALIYAN
%20SMG.pdf . Diakses tanggal 30 April 2011
Wikipedia.2010.http://id.wikipedia.org/wiki/Pusat_Kesehatan_Masyarakat.