Anda di halaman 1dari 10

PAPER

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS DI


INDONESIA

DISUSUN OLEH: SUCI RAHMI (70200121074)

KELAS : KESEHATAN MASYARAKAT A 2021

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup
serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Kesulitan pengambil
kebijakan dalam pengambil keputusan yang tepat karena keterbatasan atau ketidaktersedian data
dan informasi yang akurat, tepat dan cepat. Hasil evaluasi Pusat Data dan Informasi tahun 2007
terhadap Sistem Informasi Kesehatan diketahui bahwa data yang ada tidak adekuat, dengan
komponen penilaian sumber daya (47%), indikator (61%), sumber data (51%), kualitas data (55%),
penggunaan dan diseminasi data (57%) serta tidak adekuat sama sekali untuk managemen data
(35%). Hasil ini senada dengan evaluasi yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010-2014
yang menemukan permasalahan pada sistem informasi kesehatan di Indonesia. Keberadaan data
diera desentralisasi menjadi lemah, kebutuhan data dan informasi untuk evidance planning tidak
tersedia tepat waktu, meskipun Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) online sudah
terintegrasi.

Salah satu Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas (SIMPUS) di Indonesia adalah Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang merupakan serangkaian kegiatan
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas
yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014. Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas.
Sistem pelaporan ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi puskesmas maupun
untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen kesehatan.

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pengoptimalan fungsi
puskesmas tersebutmemerlukan manajemen puskesmas yang didukung sistem pencatatan dan
pelaporan yang berkualitas, untuk keperluan tersebut dibutuhkan dukungan sistem informasi
puskesmas yang baik, mulai dari pengumpulan data hasil pelaksanaan kegiatan, sampai pada
pengolahan dan pemanfaatannya. Hal ini dipertegas dalam Permenkes Nomor 75 Tahun 2014
tentang pusat kesehatan masyarakat, bahwa sistem informasi puskesmas diperlukan untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas untuk
mencapai sasaran kegiatan. Melalui SP2TP, Puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi
pelayanan baik pelayanan Unit Kesehatan Perorangan (UKP) dan Unit Kesehatan Masyarakat
(UKM) secara rutin. Melalui semua program yang ada di Puskesmas, diwajibkan membuat laporan
bulanan ke dinas kesehatan melalui format Laporan Bulanan (LB) yang berisi data pasien selama
sebulan, namun dalam pelaksanaanya pembuatan laporan tersebut ditemukan banyak kendala
seperti kesalahan pencatatan, pencatatan ganda sehingga berakibat kepada ketidakpastian hasil dari
laporan tersebut.

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan
pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep
wilayah kerja puskesmas. SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)
merupakan bahan evaluasi keberhasilan program dan peningkatan pelayanan puskesmas
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Puskesmas dan SP2TP adalah dua hal yang sangat penting dalam dunia kesehatan.
Laporan SP2TP pada puskesmas memiliki peran yang sangat penting sehingga proses
pencatatan dan pelaporan perlu disamakan format dan prosedurnya. Sistem informasi ini
merupakan sistem yang berintegrasi dari seluruh puskesmas dan dinas kesehatan.
SP2TP adalah proses pencatatan dan pelaporan untuk pengelolaan data puskesmas
secara keseluruhan, seperti : tenaga, sarana, kegiatan pokok yang dilakukan. SP2TP
mencakup semua unit pelaksana kegiatan termasuk Bidan desa, puskesmas pembantu,
puskesmas keliling.
Jenis data puskesmas dalam SP2TP meliputi:
• Jumlah kesakitan,
• Pemakaian dan permintaan obat
• Kegiatan pokok
• Demografi (kependudukan) di wilayah kerja
• Karyawan dan staf
• Sarana
B. Tujuan
SP2TP bertujuan untuk menyediakan data yang akurat, tepat waktu, dan mutakhir
secara teratur. Pelaksanaan ini dilakukan pada semua jenjang administrasi sesuai dengan
aturan yang berlaku sebagai bahan pengambilan keputusan.
C. Manfaat
SP2TP sangatlah penting mengingat data hasil kegiatan Puskesmas menjadi
informasi di Puskesmas dan setiap jenjang administrasi diatasnya, sehingga bermanfaat
untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat serta merumuskan
cara penanggulangan secara cepat dan tepat.
D. Proses
Proses SP2TP meliputi empat kegiatan utama,yaitu :
1. Pencatatan
Pencatatan diperoleh dari masing-masing program yaitu laporan bulanan data
kesakitan (LB1), laporan bulanan pemakaian dan lembar per mintaan obat (LB2),
laporan gizi, KIA, imunisasi dan pemberantasan penyakit menular (LB3), serta
laporan bulanan kegiatan puskesmas (LB4). Data perlu dicatat, dianalisis dan dibuat
laporan.
2. Pelaporan
Pelaporan bersifat terinci,objektif, jelas dan lengkap. Kegiatan ini memerlukan data
informasi yang tepat dan akurat, sehingga pelaporan ini tidak diragukan
kebenarannya.
3. Pelaksanaan
SP2TP bertujuan untuk menyediakan data yang akurat, tepat waktu, dan mutakhir
secara teratur. Pelaksanaan ini dilakukan pada semua jenjang administrasi sesuai
dengan aturan yang berlaku sebagai bahan pengambilan keputusan.
4. Pengawasan
Pengawasan dilakukan untuk mengecek kelengkapan data SP2TP serta untuk
menganalisa data SP2TP yang dilaporkan. Pengawasan dilakukan ditingkat
puskesmas dan di dinas kesehatan. Pengawasan ditingkat puskesmas dilakukan oleh
Kepala Puskesmas di setiap masing-masing puskesmas pada setiap laporan SP2TP
sebelum dikirim ke Dinas Kesehatan. Sedangkan pengawasan yang dilakukan pada
SP2TP di tingkat dinas kesehatan dilakukan setiap laporan yang masuk ke dinas
kesehatan yaitu analisis oleh petugas SP2TP dan kepala dinas kesehatan.
E. Tinjauan Program
a) Aspek Input
i. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan faktor masukan (input) terpenting
dalam mencapai keberhasilan. Seperti halnya puskesmas sebagai
organisasi pelayanan kesehatan memiliki tanggung jawab penuh dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di kecamatan.
Tenaga administrasi kesehatan di puskesmas non rawat inap minimal 3
orang agar sistem dapat berjalan sesuai prosedur yang baik dan harus
memiliki kompetensi, kompetensi merupakan kemampuan dan
keahlian yang harus dimiliki petugas SP2TP, dalam pelaksanaan
SP2TP petugas harus memahami bidang kesehatan baik aspek klinis
maupun program kesehatan, petugas SIP juga harus mampu
melakukan kegiatan statistik bidang kesehatan, memiliki kemampuan
dalam bidang teknologi dalam bidang informasi. Kemampuan dalam
bidang teknologi informasi semua petugas puskesmas sudah dapat
menggunakan perangkat keras. Tidak adanya petugas khusus yang
membantu dalam kelancaran diprogram SP2TP dan kurangnya
koordinasi dari antar petugas akan membuat kegiatan pencatatan dan
pelaporan berjalan kurang maksimal.
ii. Fasilitas
Sarana dan prasarana yang seharusnya ada untuk mendukung SP2TP
adalah komputer, formulir laporan, jaringan internet, dan alat
transportasi dalam penyampaian laporan SP2TP. Jika sarana
pendukung pelaksanaan SP2TP sudah tersedia di Puskesmas tetapi
belum di manfaatkan secara optimal ini menjadi salah satu kendala
pelaksanaan SP2TP di Puskesmas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan Pasal 1
Ayat 6 menyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu
alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

iii. Dana

Pendanaan yang dimaksud pada penelitian ini adalah dana khusus


yang diberikan pada pihak pemerintah ke tiap-tiap puskesmas untuk
melancarkan kegiatan program SP2TP. Dana dari suatu program
biasanya diperoleh dari APBD, APBN. Di Puskesmas dana tersalurkan
dengan program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Kegiatan
Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) meliputi upaya kesehatan
promotif dan preventif, dukungan manajemen di Puskesmas dan
dukungan manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Dana BOK
tersebut diarahkan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dalam
upaya kesehatan promotif dan preventif dalam mendukung pelayanan
kesehatan diluar gedung dengan didukung manajemen Puskesmas
yang baik.
Faktor keuangan yang merupakan tulang punggung bagi
terselenggaranya aktivitas pelayanan publik. Adanya pendanaan dalam
suatu organisasi memegang peranan penting dalam kegiatan
organisasi. Tujuan yang telah dirumuskan dengan strategi dan program
sebaik apapun harus diikuti dengan dukungan anggaran yang
memadai.
b) Aspek Proses
i. Pencatatan
Pencatatan adalah mencatat seluruh kegiatan pokok puskesmas baik yang
dilakukan didalam dan diluar gedung puskesmas. Dengan begitu maka
diperlukannya mekanisme pencatatan yang baik, formulir yang cukup serta cara
isian yang benar dan teliti. Seluruh kegiatan pokok yang dilaksanakan puskesmas
baik didalam dan diluar gedung sudah memiliki formulir standar yang sudah
ditetapkan dan digunakan untuk memudahkan pencatatan, jenis formulir tersebut
adalah:
1. Rekam Kesehatan Keluarga (RKK). Disebut juga family folder adalah
kumpulan kartu individu yang ada dalam satu keluarga yang memperoleh suatu
pelayanan kesehatan di puskesmas. Kartu rawat jalan atau kartu rekam medik.
Kartu yang digunakan untuk mencatat identitas dan juga status pasien rawat
jalan yang berkunjung ke puskesmas.
2. Kartu indeks penyakit. Kartu yang digunakan untuk mencatat identitas pasien,
riwayat dan perkembangan penyakit.
3. Kartu ibu. Kartu atau alat bantu yang digunakan untuk mencatat identitas,
status kesehatan dan juga riwayat kehamilan sampai kelahiran.
4. Kartu anak. Kartu atau alat bantu yang digunakan untuk mencatat identitas,
status kesehatan, pelayanan preventif promotif kuratif dan rehabilitatif yang
diberikan kepada balita dan anak prasekolah.
5. KMS ibu hamil. Kartu atau alat bantu yang digunakan untuk mencatat
perkembangan kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu
hamil.
6. KMS usia lanjut. Kartu atau alat bantu yang digunakan untuk mencatat dan
memantau kesehatan usia lanjut secara pribadi baik fisik maupun psikososial,
deteksi dini penyakit dan evaluasi kemajuan kesehatannya.
7. Register. Formulir yang digunakan untuk mencatat data kegiatan yang
dilakukan didalam ataupun diluar gedung puskesmas, dan telah dicatat di kartu
atau catatan lainnya. Berikut adalah jenis register yang terkait dari beberapa
program menurut yaitu:
• Nomor indeks pengunjung puskesmas.
• Rawat jalan.
• Register rawat inap.
• Register KIA dan KB
• Register kunjungan.
• Register kohort ibu dan balita.
• Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi.
• Register penimbangan balita
• Register gizi.
• Register anak sekolah.
• Register kapsul beryodium.
• Sensus harian seperti kunjungan kegiatan kesehatan ibu dan anak,
imunisasi dan penyakit.
ii. Pelaporan
Pelaporan terpadu pada puskesmas memakai tahun kalender dari awal tahun
(bulan januari) sampai ke akhir tahun (bulan desember) pada tahun yang sama.
Formulir laporan yang digunakan pada kegiatan SP2TP, yaitu:
1) Laporan bulanan
Laporan bulanan terdiri dari :
• Laporan Bulanan Data Kesakitan (LB1) yang berisi distribusi kasus penyakit
menurut kelompok umur serta kasus baru ataupun kasus lama.
• Laporan Bulanan Obat-obatan (LB2).
• Laporan Bulanan Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit Menular
(LB3).
• Laporan Bulanan Kegiatan Puskesmas meliputi: Kunjungan puskesmas,
rawat inap, perawatan kesehatan masyarakat, pelayanan medik dasar
kesehatan gigi, pelayanan JPKM, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga,
PKM, kesehatan lingkungan dan laboratorium (LB4).
2) Laporan Bulanan Sentinel
Laporan Bulanan Sentinel terdiri dari :
• Laporan Bulanan Sentinel (LB1-S). Laporan Bulanan ini memuat data
penderita: penyakit yang dapat dicegah dangan imunisasi (PD31), penyakit
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare. Puskesmas yang membuat
laporan LB1-S adalah puskesmas yang ditunjuk langsung oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota.
• Laporan Bulanan Sentinel (LB2-S). Laporan ini memuat data tentang KIA,
Gizi, Tetanus Neonatorum dan penyakit akibat kerja. Laporan LB2-S hanya
dibuat oleh puskesmas yang memiliki ruang rawat inap.
3) Laporan Tahunan
Laporan Tahunan terdiri dari :
• LT1 berisi laporan data dasar puskesmas.
• LT2 berisi laporan data kepegawaian.
• LT3 berisi data laporan data peralatan

c) Aspek Output

Ketepatan waktu pelaporan adalah penyampaian atau penerimaan menjadi


faktor penting dalam arus laporan atas dasar pertimbangan laporan diperlukan untuk
bahan pengambilan kebijaksanaan pada saat tertentu atau secara berkala,
keterlambatan penyampaian penerimaan laporan akan mengganggu mekanisme
pengambilan keputusan. Pelaporan bulanan dilakukan setiap bulan paling lambat
tanggal 5 bulan berikutnya dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk
pelaporan tahunan dikirim pada tanggal 5 bulan januari tahun berikutnya laporan
hanya dibuat satu kali dalam satu tahun (Permenkes, No 31 Tahun 2019).
Laporan Tahunan (LT) dikirim selambat-lambatnya sebelum tanggal 5 januari
tahun berikutnya. Informasi akan bermanfaat jika informasi dilaporkan tepat
waktunya, lengkap, akurat, dan relevan. Informasi yang disampaikan setelah masa
genting berlalu hanya merupakan sampah oleh karena itu informasi tidak lagi
bernilai sebagai bahan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA
SUCIONO, LAURA, FIRDAWATI FIRDAWATI, AND EDISON EDISON.
"ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
TERPADU PUSKESMAS (SP2TP) DI KOTA PADANG TAHUN 2018." JURNAL
KESEHATAN ANDALAS 8.3 (2019): 700-707.
HERAWATI, SRI, AND MOH ADI PURNOMO. "RANCANG BANGUN SISTEM
INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS."
MULTITEK INDONESIA 10.1 (2016): 39-47.
MAJID, MAKHRAJANI, AND DARMAWAN UKKAS. "KAJIAN SISTEM
PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP) WILAYAH
KERJA PUSKESMAS LAKESSI KOTA PAREPARE." JURNAL ILMIAH MANUSIA
DAN KESEHATAN 2.3 (2019): 401-409.
TABANG, N. C. KARYA TULIS ILMIAH LITERATURE REVIEW TINJAUAN
KETEPATAN WAKTU PELAPORAN PADA SISTEM PENCATATAN DAN
PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP).

Anda mungkin juga menyukai