PELAPORAN PUSKESMAS
MAKALAH ASKEB V
TENTANG
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
RIZKY RAHMADHANI
0112042
DOSEN PEMBIMBING :
YULIARNI S.SIT. MPH
PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES LENGGOGENI PADANG
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen
vital dalam sistem kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan
pelayanan kesehatan di puskesmas, kematian, dan berbagai informasi kesehatan
lainnya berguna untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di
tingkat kabupaten atau kota maupun kecamatan.
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang
dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan
pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila
menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan
sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah
yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Sesuai dengan sistem kesehatan nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui upaya
kesehatan puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan upaya kesehatan. Puskesmas
mempunyai fungsi sebagai penembangnya peran serta masyarakat, pusat pembinaan kesehatan
masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam rangka membina petugas
puskesmas untuk bekerjasama dalam tim sehingga dapat melaksanakan fungsi puskesmas dengan
baik, telah dikembangkan Lokakarya Mini Puskesmas.1
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh bidan di komunitas mengacu kepada Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang disyahkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan No. 63/Menkes/II/1981 dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
kesehatan Masyarakat No. 590/BM/DJ/Info/V/1996.
Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan
teratur untuk pengelolaa kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat
administrasi. SP2TP bertujuan agar semua hasil kegiatan puskesmas (didalam dan diluar gedung)
dapat dicatat serta dilaporkan kejenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar,
berkala dan teratur, guna menunjang pengelolan upaya kesehatan masyarakat.2
1.2
1.
Tujuan
Mengetahui pengertian dari pencatatan dan pelaporan
2.
3.
kegiatan
4.
5.
1.3
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
2.2
Tujuan SP2TP
Tujuan Sistem Informasi Manajemen di Puskesmas adalah untuk meningkatkan kualitas
manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara
optimal data SP2TP dan informasi lain yang menunjang. Tujuan dimaksud dapat terwujud
apabila: (Ahmad, 2005).
1)
Data SP2TP dan data lainnya diolah disajikan dan diinterprestasikan sesuai dengan
Pengolahan, analisis, interprestasi dan penyajian dilakukan oleh para penanggung jawab
Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interprestasi data SP2TP dan sumber lainnya
dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat, menurun, dan tidak ada perubahan) dan bersifat
kuantitatif dalam bentuk angka seperti jumlah, persentase dan sebagainya.
program
kesehatan
masyarakat
melalui
puskesmas
di
berbagai
tingkat
Tersedianya data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan
teratur pengolahan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat
administrasi.5
2.3
2.4
Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga kesehatan adalah
melakukan pencatatan data penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga kesehatan dan melaporkan
data tersebut kepada instansi yang berwenang berupa laporan lengkap pelaksanaan kegiatan
dengan menggunakan format yang ditetapkan.
Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan tiap triwulan adalah melakukan pencatatan data
pada semua kegiatan dalam satu triwulan berjalan dan melaporkan data tersebut dalam bentuk
rekapitulasi kegiatan triwulan kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format
yang ditetapkan.
Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan yang diselenggarakan setiap triwulan dan tiap
tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam satu triwulan dan satu tahun berjalan
serta melaporkan data tersebut dalam bentuk rekapitulasi data kegiatan triwulan dan tahunan
kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format yang telah ditetapkan.6
2.5
Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data yang dikumpulkan, dicatat, dan
dilaporkan puskesmas. Jenis data tersebut mencakup:
1. Umum dan demografi
2. Sarana fisik
3. Ketenagaan
4. Kegiatan pokok yang dilakukan di dalam dan di luar gedung
Data umum meliputi peta wilayah dan wilayahnya, jumlah desa, dusun/RW, jumlah posyandu
dan sasaran program.7
2.6
Semua kegiatan pokok baik didalam maupun diluar gedung puskesmas, puskesmas pembantu,
dan bidan di desa harus dicatat. Untuk memudahkan dapat menggunakan formulir standar yang
telah ditetapkan dalam SP2TP. Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan adalah
sebagai berikut 2 :
Rekam kesehatan keluarga atau yang disebut family folder adalah himpunan kartu-kartu
individu suatu keluarga yang memperoleh pelayanan kesehatan dipuskesmas.Kegunaan dari
RKK adalah untuk mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran penyakit di suatu
keluarga.Pengguna RKK diutamakan pada anggota keluarga yang mengidap salah satu penyakit
atau kondisi, misalnya penderita TBC paru, kusta, keluarga resiko tinggi yaitu ibu hamil resiko
tinggi, neonatus resiko tinggi (BBLR), balita kurang energi kronis (KEK).Dalam pelaksanaannya
keluarga yang menggunakan RKK diberi alat bantu kartu tanda pengenal keluarga (KTPK) untuk
memudahkan pencarian berkas pada saat melakukan kunjungan ulang.
Kartu ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan, dan riwayat
kehamilan sampai kelahiran.
Kartu anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan, pelayanan preventifpromotif-kuratif-rehabilitatif yang diberikan kepada balita dan anak prasekolah.
Register
Register merupakan formulir untuk mencatat atau merekap data kegiatan didalam dan di luar
gedung puskesmas, yang telah dicatat di kartu dan catatan lainnya.
Ada beberapa jenis register sebagai berikut :
Rawat jalan
Register kunjungan
Register imunisasi
Register gizi
2.7
Bentuk Pencatatan
Bentuk Pencatatan Meliputi :
radisional : berisi hal-hal yang didengar dan dilakukan oleh pencatat secara tidak sistematis, tidak lengkap,
dan biasanya berupa catatan harian.
2.8
Mekanisme Pencatatan
Pencatatan kegiatan harian program puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung
1. Pencatatan yang dibuat di dalam gedung puskesmas
Pencatatan yang dibuat di dalam gedung puskesmas adalah semua data yang di peroleh
dari pencatatan kegiatan harian program yang dilakukan dalam gedung puskesmas seperti
tekanan darah, laboratorium, KB dan lain-lain. Pencatatan dan pelaporan ini menggunakan
family folder, kartu indeks penyakit, buku register dan sensus harian.
2. Pencatatan yang dibuat di luar gedung puskesmas
Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas adalah data yang dibuat berdasarkan
catatan harian yang dilaksanakan diluar gedung Puskesmas seperti Kegiatan progam yandu,
kesehatan lingkungan, UKS, dan lain-lain. Pencatatan dan Pelaporan ini menggunakan kartu
register
dan
kartu
murid.
2.9
Pelaporan
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan masyarakat
2. Laporan Sentinel
Berikut adalah bentuk laporan sentinel.
3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan meliputi :
2.10
Alur Pelaporan
Laporan dari Dati II dikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati I dan Kanwil Depkes Propinsi serta
Pusat (Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat) dalam bentuk rekapitulasi dari laporan SP2TP.2
Laporan tersebut meliputi sebagai berikut :
1. Laporan Triwulan :
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 1
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 2
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 3
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 4
2. Laporan Tahunan :
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LT 1
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LT 2
Hasil entri data/rekapitulasi laporan LT 3
2.11
Frekuensi Laporan
1. Laporan Triwulan
Laporan triwulan dikirim paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dari triwulan yang
dimaksud (contoh : laporan triwulan pertama tanggal 20 April 2009, maka laporan triwulan
berikutnya adalah tanggal 20 Mei 2009). Laporan ini diberikan kepada dinas-dinas terkait di
bawah ini :
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dikirim paling lambat akhir bulan Februari di tahun berikutnya dan
diberikan kepada dinas-dinas terkait berikut ini 4 :
2.12
Mekanisme Pelaporan
1. Tingkat Puskesmas
a.
Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke pelaksana kegiatan di
puskesmas.
b.
Pelaksana kegiatan merekapitulasi data yang dicatat baik di dalam maupun di luar gedung
serta laporan yang di terima dari puskesmas pembantu dan bidan di desa.
c.
Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan dimamfaatkan untuk tindak lanjut yang
Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang ditetapkan oleh
Depkes.
b.
Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima Dinas Kesehatan Dati II disampaikan
Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah serta dimamfaatkan sebagai bahan untuk umpan balik,
bimbingan teknis ke puskesmas dan tindak lanjut untuk meningkatkan kinerja program.
d.
Hasil rekapitulasi data setiap 3 bulan dibuat dalam rangkap 3 ( dalam bentuksoft file) untuk
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati I, Kanwil Depkes Provinsi, dan Departemen Kesehatan.
3. Tingkat Dati I
a.
Pengolahan dan pemamfaatan data SP2TP di Dati I mempergunakan perangkat lunak sama
Laporan dari Dinkes Dati II, diterima oleh Dinkes Dati I dan Kanwil Depkes dalam bentuk
2.13
banyaknya dan secara detail pada proses pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
puskesmas.4
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
petugas
puskesmas.
Evaluasi
dilakukan
untuk
mengkaji
Saran
Diharapkan kepada seluruh tenaga kesehatan (terutama bidan yang
ditempatkan di puskesmas) agar lebih memperhatikan pembuatan laporan
puskesmas. Sehingga dapat diperoleh data yang akurat untuk memantau
kesehatan masyarakat.