KOTA PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN
KOTA PEMATANGSIANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang tidak terlepas dari kehidupan
manusia, baik kesehatan jasmani maupun rohani dari individu, kelompok maupun masyarakat.
Sebagai perwujudan dari kewajiban dan tanggung jawab dalam pemeliharaan dan
perlindungan terhadap kesehatan setiap orang baik individu, kelompok maupun masyarakat,
puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan mempunyai peran yang sangat vital
yaitu sebagai ujung tombak bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Ditinjau dari definisi menurut Dapertemen Kesehatan RI (1991), Puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok. Hal ini menunjukkan bahwa puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan dalam wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Adapun fungsi pokok
puskesmas adalah :
Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas bersifat menyeluruh yaitu
pelayanan kesehatan yang meliputi aspek promotive (peningkatan kesehatan), preventive
(pencegahan), curative (pengobatan) dan rehabilitize (pemulihan kesehatan) namun perioritas
pelayanan yang dikembangkan oleh puskesmas lebih diarahkan ke bentuk pelayanan
kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengutamakan upaya promosi
kesehatan dan pencegahan.
Puskesmas Rami”
MISI
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu Merata, Aman,
Memuaskan, Profesional, Komunikatif dan Terjangkau.
2. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Berperan Aktif Dalam Membudayakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
3. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Sumber Daya Manusia Puskesmas.
4. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Untuk Pencapaian Pembangunan Milenium
(MDG’S),
1.2. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Tujuan umum dibuatnya Profil Puskesmas Rami ini adalah untuk memberikan gambaran
kesehatan yang menyeluruh di wilayaj kerja puskesmas dalam rangka meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan puskesmas.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu Merata, Aman,
Memuaskan, Profesional, Komukatif Dan Terjangkau.
2. Meningkatnya kualitas hidup (quality of life) dan lingkungan hidup yang sehat dan
produktif (Environmental Health and Productivity).
3. Tersedianya SDM Puskesmas sesuai Standar Pelayanan Minimal.
4. Tercapainya pembangunan Milenium di Wilayah Puskesmas Rami.
5. Tercapainya kepesertaan jaminan kesehatan nasional di wilayah puskesmas rami.
Disamping itu peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu balita di wilayah
kerja Puskesmas Rami dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan khususnya balita
yang balita yang rutin diadakan tiap bulannya. Untuk pelayanan kesehatan ibu hamil dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan lainnya, maka didirikan Poskeskel (Pos Kesehatan
Kelurahan) di masing-masing Kelurahan yaitu Kelurahan Naga Pita, Tanjung Pinggir, Tanjung
Tongah.
Tabel 2. Data Sosial Ekonomi di wilayaj kerja Puskesmas Rami tahun 2016
Pekerjaan
No Kelurahan
PNS/TNI Petani Dagang Wiraswasta
1 Sumber Jaya 115 417 286 239
2 Naga Pita 1405 65 3662 725
3 Naga Pitu 65 57 2000 1967
4 Pondok Sayur 161 156 225 1427
5 Tambun Nabolon 675 357 420 513
6 Tanjung Pinggir 55 78 50 288
7 Tanjung Tongah 35 128 124 325
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa data social ekonomi penduduk di Kecamatan Siantar
Martoba dapat dilihat dari segi pekerjaannya yang paling banyak adalah pedagang, dan
wiraswasta dan yang paling sedikit adalah petani dikarenakan di wilayaj Kecamatan Siantar
Martoba tidak memiliki lahan pertanian yang luas.
Penduduk di wilayah Kecamatan Siantar Martoba lebih cenderung memiliki pekerjaan
pedagang karena ditunjang dari letak Kecamatan Siantar Martoba dekat dengan tempat jual
beli yaitu Pasar Parluasan.
Tidak
N
Kelurahan tamat
tk sd sltp sma D1/d3 S1 S2/S3
o
L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Sumber Jaya 0 0 58 56 498 501 649 609 118 97 56 48 34 21 5 2
2 Naga Pita 0 0 107 107 457 391 46 80 70 126 126 249 30 35 3 5
3 Naga Pitu 0 0 89 105 215 176 100 185 70 108 100 285 2 45 5 3
4 Pondok Sayur 0 0 80 100 80 100 20 45 108 72 23 25 21 18 2 0
5 Tambun Nabolon 0 0 32 27 65 32 28 10 125 38 105 138 32 45 0 0
6 Tanjung Pinggir 0 0 84 84 206 207 200 168 59 50 10 9 20 24 0 0
7 Tanjung Tongah 0 0 209 290 910 930 220 250 502 530 42 45 20 38 0 0
Dari tabel 3 terlihat bahwa pendidikan di wilayah Kecamatan Siantar Martoba yang
paling banyak tingkat SD dan SLTP dan yang paling sedikit adalah tingkat Sarjana, hal ini
dikarenakan oleh masih rendahnya tingkat pengetahuan dan ekonomi penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Rami Kecamatan Siantar Martoba.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
a. Penyakit Malaria
Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
perkembangan penyakit malaria dipantau melalui Annual Parasite Incidence (API). Di wilayah
Puskesmas Rami masih relatif aman terhadap penyakit malaria beberapa tahun ini belum
ditemukan penyakit Malaria di wilayah Puskesmas Rami.
b. Penyakit TP Paru
Menurut hasil Surkesnas 2001, TB Paru menempati urutan ke 3 penyebab umum,
selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang organ lain (extra pulmonary)
c. Penyakit HIV/AIDS
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan peningkatan, meskipun
berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya
mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di
Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman dan meningkatnya
penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan secara simultan telah memperbesar tingkat resiko
penyebaran HIV/AIDS. Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai Negara dengan tingkat
epidemic yang terkonsentrasi, yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi
tertentu, misal pada kelompok pekerja seksual komersial dan penyalah guna NAPZA. Tingkat
epidemic ini menunjukkan tingkat perilaku berisiko yang cukup aktif menularkan ini dalam
suatu sub populasi tertentu.
Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es, yaitu
jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil dari jumlah yang sebenarnya. Hal ini berarti
bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia yang sebenarnya belum diketahui dengan
pasti.
d. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan penyakit rakyat yang kasusnya tinggi dan
menempati 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Rami.
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) masih merupakan penyakit utama penyakit
kematian bayi dan balita di Indonesia. ISPA sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan
balita diduga karena pneumonia dan merupakan penyakit yang akut dan kualitas.
e. Penyakit Kusta
Meskipun Indonesia sudah mencapai eleminasi kusta pada pertemuan kusta tahun
2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat.
Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia dan Indonesia
merupakan Negara dengan urutan ke-3 penderita terbanyak didunia. Penyakit kusta dapat
mengakibatkan kecacatan pada penderita. Masalah ini diperberat masih tingginya stigma
dikalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini sebagian dari penderita
dan mantan penderita dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta
pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.
a. Tetanus Neunatorum
Kasus Tetanus Neunatorum sangat erat kaitannya dengan proses terjadinya persalinan
bagi ibu, kebersihan pada waktu pertolongan sangatlah penting untuk dilakukan selain
imunisasi TT pada ibu hamil. Pada tahun 2016 dilaporkan tidak terjadi kasus Tetanus
Neunatorum di wilayah Puskesmas Rami.
b. Campak
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa.
Selama tahun 2016 ditemukan kasis campak di Puskesmas Rami.
c. Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi.
d. Pertusis
Seperti penyakit difteri pada tahun 2016 tidak ditemukan kasus pertusis yang
dilaporkan.
e. Hepatitis B
Kasus Hepatitis B yang dilaporkan selama tahun 2015 ditemukan kasus. Namun kasus
Hepatitis B digambarkan sebagai fenomena gunung es, dimana sulit sekali menemukan
kasusnya.
b. Diare
Penyakit diare merupakan penyakit yang berpotensi terjadinya kejadian luar biasa atau
wabah.
c. Filariasis
Penyakit filariasis merupakan penyakit yang disebarkan oleh vektor yaitu nyamuk,
tidak terdapat kasus filariasis di wilayah Puskesmas Rami pada tahun 2016.
a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat)
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan
antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran
besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan
untuk mendapat pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil
sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga.
c. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan
atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan
untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonates (0-28 hari). Dalam pelaksanaan
pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi
juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
4.1.2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra-sekolah, usia sekolah dan remaja
dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan
kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan
kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga
terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.
Menurut data yang terkumpul pada tahun 2016, persentase yang paling signifikan
adalah cakupan pemeriksaan siswa SD yaitu sebesar 100. %, sedangkan pemeriksaan anak
balita sebesar 100% sedangkan siswa SMP dan SMA 100% karena dilakukan penjaringan
pada bulan Oktober tahun 2016.
Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajian data dan
informasi mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.
Data dan informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan
sumber daya vital dan urgen yang harus dimiliki oleh penyelenggara pembangunan kesehatan,
maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan
dalam proses pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasu kesehatan secara optimal, belum adanya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi menambah semakin sulitnya menyediakan data yang
akurat dan obyektif. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan
dalam Profil Puskesmas Rami yang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan harapan.
Walaupun demikian diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas Rami tahun 2015 ini dapat
memberi gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan
kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Walaupun Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai,
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namn hal ini
merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standart
Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Indonesia Sehat 2016. Oleh karena itu dalam rangka
meningkatkan kualitas Profil Kesehatan perlu dicari terobosan dalam mekanisme
pengumpulan data dan informasi secara tepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat
tersedia data dan informasi.
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI +
PEREMPUAN LAKI LAKI RASIO JENIS KELAMIN
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6
1. 0-4 2.000 2.280 4.050 0.99
2. 5-9 2.010 2.212 4.013 1.03
3. 10-14 1.800 1.905 3.913 1.02
4. 15-19 .1.900 1.950 3956 1.06
5. 20-24 1.477 1.272 2.974 0.87
6. 25-29 1.612 1.676 3.288 0.97
7. 30-34 1.620 1.590 3.210 1.00
8. 35-39 1.520 1.570 3.090 0.96
9. 40-44 1.415 1.280 2.695 1.02
10. 45-49 1.832 1.164 2.996 1.72
11. 50-54 1.004 1.009 2.213 0.93
12. 55-59 702 721 1.423 0.99
13. 60-64 505 471 976 1.06
14. 65-69 307 350 657 0.81
15. 70+ 501 511 1.012 0.86
JUMLAH 20.205 20.261 40.466 15.29
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
PUSKESMAS RAMI
TAHUN 2016
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS 10.108 15.540 31.648
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 824 834 1.658 0.00 0.00 0.00
b. SD.MI 2.073 1.897 3.970 0.00 0.00 0.00
c. SMP/MTs 835 832 1.667 0.00 0.00 0.00
3 d. SMA/MA 1.81 974 2.055 0.00 0.00 0.00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I / DIPLOMA II 462 799 1.261 0,00 0,00 0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 177 226 403 0,00 0,00 0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 177 414 591 0,00 0,00 0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
TABEL 4
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PUSKESMAS RAMI
TAHUN 2016
JUMLAH KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP+MATI HIDUP MATI HIDUP+MATI HIDUP MATI HIDUP+MATI
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SIANTAR MARTOBA RAMI 221 3 224 205 2 207 426 5 431
PONDOK SAYUR 112 1 113 90 1 91 202 2 204
TANJUNG TONGAH 75 0 75 82 1 83 157 1 158
JUMLAH KAB/KOTA 408 4 412 377 4 381 785 8 793
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
Sumber ….
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut diatas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PUSKESMAS RAMI
TAHUN 2016
JUMLAH KEMATIAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
SIANTAR RAMI 1 5 0 4 1 1 0 0 0 0 0 0
MARTOBA
PONDOK SAYUR 0 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0
TANJUNG TONGAH 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 8 0 8 1 1 0 0 0 0 0 0
Sumber ….
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut diatas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PUSKESMAS RAMI
TAHUN 2016
KEMATIAN IBU
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP <20 20-34 > 35 <20 20-34 > 35 <20 20-34 > 35 <20 20-34 > 35
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SIANTAR
MARTOBA RAMI 421 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : ….
Keterangan :
- Jumlah Kematian Ibu = Jumlah Kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka kematian ibu (dilaporkan) tersebut diatas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi.
TABEL 7
KASUS BARU TB BTA + SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2016
KASUS TB ANAK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ JUMLAH SELURUH KASUS TB
JUMLAH PENDUDUK 0-14 TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % L+P JUMLAH % JUMLAH % L+P JUMLAH %
SIANTAR 1024 2037
MARTOBA RAMI 10131 17 7 24 20 8 28 2
5 6
1070
PONDOK SAYUR 5263 5438 5 3 8 4 3 7 0
1
Sumber : …
Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayaj kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4,RS, Lembaga Pemasyarakatan
Rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll.
Catatan: jumlah kolom 6= jumlah kolom 7 pada table 1 yaitu sebesar 40086
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS
PUSKESMAS RAMI
TAHUN 2016
TP BARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SIANTAR MARTOBA RAMI 135 115 250 15 8 23 0 0 0
PONDOK SAYUR 71 84 155 8 2 10 0 0 0
TANJUNG TONGAH 53 49 102 4 2 6 0 0 0
Sumber : …
Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasian yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4,RS, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll.
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS RAMI
TAHUN 2016
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO PUSKESMAS KECAMATAN
PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 RAMI SIANTAR MARTOBA 20.261 20.205 40.466 434 432 866 162 12 152 13 314 13
JUMLAH 20.261 20.205 40.466 434 432 866 162 12 152 13 314 13