PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui waktu peraktek puskesmas
2. Untuk mengetahui ada berapa dokter dipuskesmas yang berkaitan
3. Untuk mengetahui tupoksi dari program promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui sasaran dari program promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui capaian dari program promosi kesehatan
6. Untuk mengetahui siapa saja yang terjun langsung dalam program promosi
kesehatan
7. Untuk mengetahui waktu diadakannya promosi kesehatan di puskesmas yang
bersangkutan
8. Untuk mengetahui dari mana biaya untuk program promosi kesehatan
9. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap program promosi
kesehatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Menurut Lawrence Green (1990) dalam buku Promosi Kesehatan
Notoatmodjo (2007) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :
1. Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
2. Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada 9.
3. Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus
tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu tujuan perilaku
berhubungan dengan pengetahuan dan sikap.
4
3. Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan merupakan strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
untuk diri mereka sendiri. Bentuk kegiatan ini antara lain penyuluhan
kesehatan, keorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk
koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan
keluarga (Notoatmodjo, 2007).
5
4. Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif.
Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok
penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama
promosi kesehatan pada tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal
mungkin. Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap ini adalah
pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (tertiary
prevention) (Notoatmodjo, 2007).
Puskesmas rawat inap adalah Puskemas yang diberi tambahan ruangan dan
fasilitas untuk menolong pasien-pasien gawat darurat, baik berupa tindakan
operatif terbatas maupun asuhan keperawatan sementara dengan kapasitas kurang
lebih 10 tempat tidur (Depkes, 1993). Puskesmas dengan ruang rawat inap
tersebut berfungsi sebagai pusat rujukan antara yang melayani pasein sebelum
dirujuk ke institusi rujukan yang lebih mampu atau dipulangkan kembali ke
rumahnya dan kemudian mendapat asuhan keperawatan tindak lanjut oleh petugas
Perawatan Kesehatan Masyarakat dari Puskesmas yang bersangkutan di rumah
pasien.
6
kerja Puskesmas dan lain-lain, Selain itu juga harus memperhatikan upaya untuk
meningkatkan koordinasi, memperjelas tanggung jawab pembangunan dalam
wilayah kecamatan, meningkatkan sinergisme pembangunan dalam wilayah
kecamatan, meningkatkan sinergisme kegiatan dan meningkatkan kinerja. Apabila
dalam satu wilayah kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas maka Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menunjuk salah satu Puskesmas sebagai
koordinator pembangunan kesehatan di kecamatan (Depkes, 2003).
7
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan bersifat pokok (basic
helath service) yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan medik dan pada
umumnya bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/out patien service).
4. Sebagai Pusat Pelayanan Tingkat Pertama di Wilayah Kerjanya
Puskesmas merupakan sarana kesehatan pemerintah yang wajib
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan
merata.
8
1. Unsur pimpinan yaitu Kepala Puskesmas yang mempunyai 5 tugas pokok
dan fungsi memimpin, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan
Puskesmas.
2. Unsur pembantu pimpinan yaitu urusan tata usaha
3. Unsur pelaksana yang meliputi :
a. Unit I : melaksanakan kegiatan Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA),
KB dan perbaikan gizi.
b. Unit II : melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan
laboratorium.
c. Unit III : melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja dan lansia (lanjut usia)
d. Unit IV : melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
jiwa, mata dan kesehatan khusus lainnya.
e. Unit V : melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan
pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan
kesehatan masyarakat,
f. Unit VI : melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat
inap (Puskesmas Perawatan)
g. Unit VII : melaksanakan pengelolaan farmasi (Depkes, 1991).
9
BAB III
HASIL
10
Puskesmas sambongpari terletak di wilayah kecamatan Mangkubumi
yang meliputi tiga kelurahan yaitu kelurahan Sambongpari, Sambongjaya dan
Linggajaya.
Dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara : berbatasan dengan kelurahan Tugujaya kecamatan
Cihideung
b. Sebelah timur : berbatasan dengan kelurahan Kahuripan kecamatan
Tawang
c. Sebelah selatan : berbatasan dengan kelurahan Kersamenak kelurahan
Kawalu.
d. Sebelah barat : berbatasan dengan kelurahan Mangkubumi kecamatan
Mangkubumi.
A. Kondisi daerah
11
Untuk sarana pelayanan kesehatan terdepan posyandu dan poswindu rata-rata
dapat juga dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dan jalanan
beraspal. Didaerah perkotaan terdapat pertokoan dan fasilitas umum lainnya
seperti pasar, tempat rekreasi, terminal, kantor pemerintah, gedung sekolah,
pabrik-pabrik dan sarana-sarana umum yang lainnya. Puskesmas Sambongpari
mempunyai jarak tempuh kurang lebih 2 Km dari ibu kota kecamatan
Mangkubumi, sedangkan jarak tempuh dari setiap kelurahan yaitu sebagai
berikut :
JUMLA JARAK
H TERJAUH RATA-
KONDISI
N KELURAHA KATEGOR KE RATA
KETERJANGKAUA
O N I FASILITAS WAKTU
N
R KESEHATA TEMPUH
RT W N
1 Sambongpari Swakarsa 27 8 1 Km 5 Menit MUDAH
2 Sambongjaya Swakarsa 70 14 2 Km 10 Menit MUDAH
3 Linggajaya Swakarsa 70 15 2 Km 10 Menit MUDAH
16
JUMLAH 7 37
B. SITUASI DEMOGRAFI
1. Komposisi Penduduk
Terhitung tanggan 01 Maret 2006 Puskesmas Sambongpari statusnya
berubah dari puskesmas pembantu menjadi UPTD Puskesmas Induk Non
DTP dengan wilayah kerja 3 kelurahan yang berada di Kecamatan
Mangkubumi. Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Sambongpari
per bulan desember 2017 yaitu sebanyak 38,777 jiwa dan dengan persebaran
jumlah penduduk yang paling banyak yaitu di kelurahan Linggajaya
sebanyak 17,202 jiwa.
12
C. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi penduduk diwilayah kerja puskesmas Sambongpari
di nilai kurang, hal ini dapat di lihat dari mata pencaharian penduduk
setempat yang di dominasi oleh tenaga buruh kerja di industry-industri kecil
seperti industry sandal, bordiran, konveks, dan kerajinan lainnya.
Promotor Kesehatan
Nama : Iska Natalia Amd. Keb
Pendidikan terakhir : D3 Kebidanan
Jabatan : Promotor Kesehatan
13
Jangka waktu untuk melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas
ini adalah continue selama satu tahun. Kegiatannya dibagi menjadi 2, yaitu
diluar gedung dan didalam gedung. Untuk diluar gedung, contohnya adalah
edukasi, sosialisasi, penyuluhan, famflet, pemutaran film tentang kesehatan,
atau bisa juga dalam suatu acara contohnya dalam acara pengajian dan
dikelompok-kelompok rentan. Sedangkan di dalam gedung contohnya edukasi
penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih) terhadap pengunjung
yang datang ke puskesmas, ke institusi, atau ke tempat-tempat umum. Dalam
melaksanakan promosi kesehatan, seorang promotor memerlukan sebuh
media. Alasan harus memakai media adalah :
14
1. Media cetak : media statis dan mengutaman pesan-pesan visual.
Fungsi utamanya adalah unuk memberikan informasi dan
menghibur.
Kelebihan : tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi,
tidak perlu listrik
Kelemahan : mudah terlipat, media ini tidak dapat mensstimulir
efek suara dan efek gerak.
2. Media elektronika : suatu media bergerak dan dinamis dapat dilihat
dan dapat didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat
bantu elektronika
Kelebihan : sudah dikenal masyarakat, mengikut sertakan semua
panca indra, lebih mudah dipahami, lebh menarik karena ada suara
dan gambar bergerak.
Kelemahan : biaya lebih inggu, sedikit rumit, perlu listrik, perlu
persiapan matang, perlu terampil dalam pengoprasian.
3. Media luar ruang : media yang menyampaikan pesannya diluar
ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara
gratis.
Kelebihan : sebagai informasi umum dan hiburan, lebih mudah
dipahami, bertatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan
relative lebih besar
Kelemahan : biaya lebih tinggi, peralatan selalu berkembang dan
berubah, memerlukan alat canggih untuk produksinya.
15
Tugas pokok : menyiapkan dan melaksanakan kegiatan promosi
kesehatan, penyebarluasan informasi kesehatan, pengembangan sumberdaya
kesehatan dan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
16
Sasaran dari promosi kesehatan sendiri adalah seluruh lapisan
masyarakat. Capaian pada tahun 2017 adalah masyarakat sudah banyak
mengalami perubahan menjadi lebih baik, tetapi dalam Perilaku Hidup Sehat
dan Bersih (PHBS) masyarakat masih agak sulit untuk berubah. Ini
dikarenakan faktor dari intern contohnya adalah rokok dan dari tahun ketahun
peningkatan PHBS tidak lebih dari 5% peningkatannya. Penyakit terbanyak
yang ditangani oleh Puskesmas Sambongpari ini adalah penyakit ISFA.
17
4. Penyuluhan kunjungan rumah 50% dari KIP/K
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Puskesmas Sambongpari terletak di wilayah kecamatan Mangkubumi Kota
Tasikmalaya. Buka setiap hari senin-sabtu pukul 08.00-14.00 dengan jumlah 2
dokter umum. Kepala puskesmas bernama Bapak H. Suroyo S.IP M.Kes dan
promotornya bernama Ibu Iska Natalia A.Md Keb.
Tupoksi dari promosi kesehatan adalah meningkatkan strata untuk hidup
bersih dan sehat. Sasaran dari promosi kesehatan ini adalah seluruh lapisan
masyarakat. Target dari promosi kesehatan ini rata-rata sudah tercapai, namun
dalam PHBS peningkatan angkanya dari tahun ke tahun sangatlah sedikit, salah
satu faktornya adalah merokok. Yang terjun langsung dalam program promosi
kesehatan bukan hanya seorang promotor, tetapi petugas-petugas puskesmas yang
lainnya yang berhubungan ikut turun langsung. Diadakannya promosi kesehatan
18
ini adalah continue dalam waktu yang tidak ditentukan. Biayanya sendiri sudah
dianggarkan dari BOP atau Biaya Operasional Puskesmas. Melihat antusiasnya
warga ketika diadakan promosi kesehatan sangat menambah semangat para
promotor untuk tetap semangat untuk meningkatkan PHBS.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/panduan-promkes-
dbk.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/166/jtptunimus-gdl-cintyaanin-8279-3-bab2.pdf
19