DISUSUN OLEH :
Bening Cahya
S1 Kebidanan
Jl. Cut Mutia No.88A, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat
17113
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas karunianya
kami dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan sehat serta tanpa hambatan apapun.
Shalawat berserta salam semoga seelalu tercurahkan kepada jujungan kami nabi besar
Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu syarat tugas di mata kuliah Asuhan
kebidanan pada perempuan dengan kondisi rentan, dan dalam proses penyusunan makalah ini,
kami kami sangat berterimakasih atas bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga
dalam kesempatan ini kami juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Linda K. Telaumbanua, SST., M.Keb selaku ketua dari STIKes Medistra Indonesia
2. Ibu Puri Kresnawati selaku Ketua Program Studi S1 Kebidanan
3. Ibu Dr. Lenny, SST., M. Kes selaku Koordinator mata kuliah Asuhan kebidanan pada
perempuan dengan kondisi rentan
4. Serta teman – teman semua yang kami tidak bisa sebutkan satu – persatu, Terimakasih
atas kerjasamanya dalam kelompok ini untuk menyusun tugas makalah mata kuliah
Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan BBL.
Semoga Tuhan yang Maha Esa akan memberikan balasan yang setimpal kepada semuanya.
Kami berharap makalah yang telah kami susun ini bisa memberikan sumbangsih untuk
menambah pengetahuan para pembaca, dan akhir kata, dalam rangka perbaikan selanjutnya,
kami akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak karena kami menyadari
makalah yang telah kami susun ini memiliki banyak sekali kekurangan.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................................ 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II.................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 6
PENUTUP ........................................................................................................................................... 25
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 25
B. Saran ............................................................................................................................. 25
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak yang paling mendasar yang dimiliki oleh setiap individu.
Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945(untuk selanjutnya dalam tulisan ini
disebut UUD 1945) Pasal 28H ayat (1). Hak tersebut diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan
sejak dalam kandungan. Hak anak merupakan bagian dari hak asasi manusia (HAM) sehingga
sejak dalam kandungan, setiap anak berhak hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan
taraf kehidupannya.
Hak dasar anak meliputi hak untuk hidup, hak tumbuh dan berkembang secara optimal,
hak berpartisipasi sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliknya, dan hak terlindungi dari
segala tindak kekerasan, diskriminasi, penelantaran dan perlakuan salah. Kegiatan dan upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggitingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting
artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya
saing bangsa, serta pembangunan nasional.
Kesehatan adalah modal yang sangat penting untuk membentuk generasi manusia yang
mampu menatap masa depan dengan penuh antusiasme, energi dan spirit yang mengarah
kepada kemajuan dan kesuksesan. Kehidupan pada masa anak-anak adalah cermin dari
kehidupan masa depannya. Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, perkembangan
dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan Indonesia
yang lebih baik. Upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan peningkatan kualitas anak
berperan penting sejak masa dini kehidupan yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita.
B. Rumusan Masalah
c. Pencemaran Tanah
Sampah yang biasanya menjadi penyumbang terbanyak pencemaran tanah adalah
sampah anorganik yang memang sulit untuk diuraikan tanpa adanya campur tangan dari
manusia. Sampah organik seperti contohnya kaleng, botol, plastik dan lain
sebagainya.Sedangkan sampah organik bisa terurai secara alami karena adanya proses
pembusukan yang dilakukan oleh bantuan bakteri sehingga bisa meningkatkan kesuburan
tanah. Sehingga sampah organik tidak tergolong ke dalam penyumbang pencemaran tanah.
Pencemaran tanah sendiri akan mengakibatkan tanah menjadi kehilangan kesuburannya.
2. Sumber Radiasi
➢ Radiasi alam, sumber radiasi kosmik, sumber radiasi terestrial (primordial), sumber
radiasi dari dalam tubuh manusia
➢ Radiasi buatanradionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir, akselerator
3. Jenis Radiasi
Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi
➢ Radiasi Elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri
dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar
gamma dan sinar kosmik.
➢ Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa, misalnya partikel
beta, alfa dan neutron
➢ Radiasi pengion (ionizing radiation)Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila
menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut
ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan
efek atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga
radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X,
sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan
neutron dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa
dan muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam
radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.
➢ Radiasi nonpengion (non-ionizing radiation).Radiasi non-pengion adalah radiasi yang
tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah
gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
1. Rontgen
Adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
berkisar 10 nano meter ke 100 pikometer ( sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz-
30 exaherts) dan memiliki energy dalam rentang 100eV-100Kev.Pemanfaatan Sinar-X dalam
Dunia Medis Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang
pendek. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya.
Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang
kedokteran nuklir. Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah
satu Cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup beragam mulai
dari radiasi untuk diagnostik, pemeriksaan sinar-X gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk
terapi. Radioterapi adalah suatu pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak
dipakai untuk menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di daerah
adalah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk photo thorax, tulang tangan atau
kaki dan organ tubuh yang lainnya. Radiasi di bidang kedokteran membawa manfaat yang
cukup nyata bagi yang menggunakannya. Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ
tubuh dapat lebih awal kita diketahui dan pendeteksiannya lebih teliti.
Bahaya Sinar-X :
➢ Bila sinar-x mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi
mengering, jaringan tulang akan keropos dan sel telur perempuan akan mati, sehingga
menyebabkan mandul.
➢ Radiasi dari sinar-x ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi ini akan
menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh seseorang.
➢ Sinar-x yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan
keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk
kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.
2. Labolatorium
Status kesehatan yang optimal merupakan syarat untuk menjalankan tugas dalam
pembangunan. Menurut paradigma sehat, diharapkan orang tetap sehat dan lebih sehat,
sedangkan yang berpenyakit lekas dapat disembuhkan agar sehat. Untuk segera dapat
disembuhkan, perlu ditentukan penyakitnya dan pengobatan yangb tepat, serta prognosis atau
ramalan yaitu ringan, berat, atau fatal.
Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus
dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urin, darah, spuntum, dan
sebagainya untuk menetukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit
bersama dengan tes penunjang lainnya, anamnesis, dan pemeriksaan lainnya.
Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang, untuk tujuan tertentu
misalnya unuk mendeteksi penyekit, menentukan resiko, memantau perkembangan penyakit,
memantau perkembangan pengobatan, dan lain-lain. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau
penyakityang banyak dijumpai dan potensial membahayakan. Pemeriksaan yang juga
merupakan proses general medical chek up (GMC) meliputi ; hematologi rutin, urine rutin,
feaces rutin, bilirubin total, bilirubin direx, GOT, GPT, fotafase alkali, gamma GT, protein
elektroforesis, glukosa puasa, urean, kreatinin, asam urat, cholestrol HDL, cholestrol LDL-
direk.
Tes atau periksaan dapat secara kimia klinik, hematologi, imunologi, serologi,
mikrobiologi klinik, dan parasitologi klinik. Metode pemeriksaan terus berkembang dari
kualitatif, semi kuantitatif, dan dilaksanakan dengan cara menual, semi otomatik, otomatik,
sampai robotik. Hal ini berarti peralatanpun berkembang dari yang sederhana sampai yang
canggih dan mahal hingga biaya tespun dapat meningkat. Oleh karena itu hasil suatu
pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan
penyakit, sertamenentukan pronogsa dari suatu penyakit atau keluhan pasien.
Menurut kep.menkes no.943/menkes/SK/VII/2002 yang dimaksud dengan
laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan,
dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia
untuk menentukan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari pelayanan kesehatan,
dan dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan serta
pengambilan keputusan lainnya.
Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan bermutu
agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar, dapat
dipercaya dan memuaskan pengguna jasa.dalam penelaksaan penyakit secara umum kita
mengenal proses penanganan pasien yang diawali dengan ; anamnesapasien dan pemeriksaaan
fisik.
Pada pengertian lain, laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan
biologi atau bidang ilmu lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan adalah modal yang sangat penting untuk membentuk generasi manusia yang
mampu menatap masa depan dengan penuh antusiasme, energi dan spirit yang mengarah
kepada kemajuan dan kesuksesan. Kehidupan pada masa anak-anak adalah cermin dari
kehidupan masa depannya. Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, perkembangan
dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan Indonesia
yang lebih baik. Upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan peningkatan kualitas anak
berperan penting sejak masa dini kehidupan yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita.
Kebutuhan khusus pada permasalahan geografis meliputi lingkungan berpolusi, lingkungan
berdataran tinggi, lingkungan radiasi, dan tenaga kesehatan (rongent)
B. Saran
Menanggapi keluhan pasien dengan segera untuk dilakukan tindakan lanjut serta
Memperhatikan dalam pembuatan dokumentasi keperawatan, dengan maksud
pendokumentasian bukan bersifat rutinitas
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, F. (2015). Metode guru BK dalam mengatasi problem penyesuaian diri pada anak
berkebutuhan khusus. Inklusi Journal Of Disability Studies, 2(2), 273-298.