Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KONSEP MENGENAI KEBUTHAN KHUSUS DENGAN MASALAH


GEOGAFIS

Dosen Pembimbing : Dr. Lenny, SST., M. Kes

DISUSUN OLEH :

Bening Cahya

S1 Kebidanan

S1 Kebidanan Tahun Ajaran 2020/2021

STIKes MEDISTRA INDONESIA

Jl. Cut Mutia No.88A, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat
17113
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas karunianya
kami dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan sehat serta tanpa hambatan apapun.
Shalawat berserta salam semoga seelalu tercurahkan kepada jujungan kami nabi besar
Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu syarat tugas di mata kuliah Asuhan
kebidanan pada perempuan dengan kondisi rentan, dan dalam proses penyusunan makalah ini,
kami kami sangat berterimakasih atas bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga
dalam kesempatan ini kami juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Linda K. Telaumbanua, SST., M.Keb selaku ketua dari STIKes Medistra Indonesia
2. Ibu Puri Kresnawati selaku Ketua Program Studi S1 Kebidanan
3. Ibu Dr. Lenny, SST., M. Kes selaku Koordinator mata kuliah Asuhan kebidanan pada
perempuan dengan kondisi rentan
4. Serta teman – teman semua yang kami tidak bisa sebutkan satu – persatu, Terimakasih
atas kerjasamanya dalam kelompok ini untuk menyusun tugas makalah mata kuliah
Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan BBL.
Semoga Tuhan yang Maha Esa akan memberikan balasan yang setimpal kepada semuanya.
Kami berharap makalah yang telah kami susun ini bisa memberikan sumbangsih untuk
menambah pengetahuan para pembaca, dan akhir kata, dalam rangka perbaikan selanjutnya,
kami akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak karena kami menyadari
makalah yang telah kami susun ini memiliki banyak sekali kekurangan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 3

BAB I ..................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN................................................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB II.................................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 6

A. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Lingkungan Berpolusi ................ 6

B. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Lingkungan Dataran Tinggi ..... 15

C. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Lingkungan Radiasi ................. 17

D. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Tenaga Kesehatan .................... 22

BAB III ................................................................................................................................................ 25

PENUTUP ........................................................................................................................................... 25

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 25

B. Saran ............................................................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 26


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak yang paling mendasar yang dimiliki oleh setiap individu.
Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945(untuk selanjutnya dalam tulisan ini
disebut UUD 1945) Pasal 28H ayat (1). Hak tersebut diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan
sejak dalam kandungan. Hak anak merupakan bagian dari hak asasi manusia (HAM) sehingga
sejak dalam kandungan, setiap anak berhak hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan
taraf kehidupannya.

Hak dasar anak meliputi hak untuk hidup, hak tumbuh dan berkembang secara optimal,
hak berpartisipasi sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliknya, dan hak terlindungi dari
segala tindak kekerasan, diskriminasi, penelantaran dan perlakuan salah. Kegiatan dan upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggitingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting
artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya
saing bangsa, serta pembangunan nasional.

Kesehatan adalah modal yang sangat penting untuk membentuk generasi manusia yang
mampu menatap masa depan dengan penuh antusiasme, energi dan spirit yang mengarah
kepada kemajuan dan kesuksesan. Kehidupan pada masa anak-anak adalah cermin dari
kehidupan masa depannya. Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, perkembangan
dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan Indonesia
yang lebih baik. Upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan peningkatan kualitas anak
berperan penting sejak masa dini kehidupan yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di lingkungan berpolusi


2. Bagaimana kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di lingkungan dataran tinggi dan
rendah
3. Bagaimana kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di lingkungan radiasi
4. Bagaimana kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di lingkungan tenaga kesehatan
(rontgen, lab dll).
C. Tujuan

1. Mahasiswa mampu menyebutkan kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di


lingkungan berpolusi
2. Mahasiswa mampu menyebutkan kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di
lingkungan dataran tinggi dan rendah
3. Mahasiswa mampu menyebutkan kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di
lingkungan radiasi
4. Mahasiswa mampu menyebutkan kebutuhan mengenai kebutuhan khusus di
lingkungan tenaga kesehatan (rontgen, lab dll).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Lingkungan Berpolusi

1. Pengertian Lingkungan Berpolusi


Lingkungan berpolusi dikatakan lain dengan pencemaran yang artinya masuk atau
dimasukkannya zat, makhluk hidup, energi dan atau komponen lain yang terdiri dari komponen
abiotik dan biotik. Pencemaran juga biasa berarti suatu perubahan pada lingkungan yang tidak
dikehendaki sehingga dapat mempengaruhi keselamatan, kesehatan dan keberlangsungan
kehidupan makhluk hidup secara normal dan berubahnya tatanan komposisi air atau udara oleh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas abiotik dan biotik menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988
tentang pencemaran Lingkungan. Lingkungan yang sehat merupakan lingkungan yang
memiliki, tingkat kebersihan yang baik dan tidak terjadi pencemaran. Sedangkan lingkungan
yang tidak sehat merupakan lingkungan yang memiliki tingkat kebersihan yang buruk ataupun
bisa dikatakan lingkungannya kotor. Kondisi yang diakibatkan oleh lingkungan yang tercemar
adalah panas dan seringkali timbul bau yang tidak sedap.

2. Jenis Lingkungan Berpolusi


Lingkungan berpolusi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu pencemaran berdasarkan
tempat terjadinya, pencemaran berdasarkan polutan atau bahan pencemarannya dan
pencemaran berdasarkan tingkat pencemarannya.
a. Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Tempatnya :
1. Pecemaran Air
Definisi dari pencemaran air merupakan kejadian dimana masuknya suatu zat atau pun
suatu komponen yang lain ke bagian ruang lingkup dalam suatu lingkungan perairan,
sehingga kualitas air yang ada menjadi buruk dan terganggu. Oleh sebab itu, mutu air
yang berada pada suatu ekosistem menjadi sangat penting bagi kelangsungan makhluk
hidup yang ada di dalamnya.
2. Pencemaran Udara
Definisi dari pencemaran udara adalah suatu kejadian masuknya zat-zat, energi-energi
atau pun komponen-komponen yang lain pada ruang lingkup lingkungan udara itu
sendiri. Akibat yang ditimbulkan adalah akan terjadi penurunan pada kualitas udara
yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan juga makhluk hidup
lainnya.
3. Pencemaran Tanah
Jika setiap manusia melakukan pembuangan sampah pada tempat yang tidak
semestinya, atau pun secara sembarangan, maka hal tersebut akan menutup seluruh
bagian permukaan tanah yang mengakibatkan pencemaran tanah.

b. Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Bahan pencemaran (Polutan)


1. Pencemaran logam berat
Definisinya adalah sebagai logam dengan densitas,berat atom, atau nomor atom tinggi.
2. Pencemaran suara
Definisi bunyi atau suara yang dikeluarkan oleh suatu benda dan dikeluarkan dengan
suara yang sangat keras sehingga dapat mengganggu lingkungan dan makhlik hidup
yang tinggal di lingkungan tersebut.tingkat kebisingan yang tinggi ini yang dapat
mengganggu lingkungan .
3. Pencemaran Fisik
Definisi pencemaran yang disebabkan oleh fisik yang bias berupa bahan padat gas dan
cair.
4. Pencemaran Biologi
Definisi pencemaran yang disebabkan oleh mikroorganisme penyebab penyakit.

c. Pencemaran Lingkungan Berdasarkan Tingkat Pencemaran


1. Pencemaran akut
2. Pencemaran kronis
3. Pencemaran ringan

3. Faktor Penyebab Konsep Terjadinya Masalah Lingkungan Berpolusi


a. Pencemaran air
Contoh-contoh dari pencemaran air akan dijelaskan di bawah ini, penjelasannya sebagai
berikut:
➢ Limbah industri atau yang sering disebut dari limbah yang dihasilkan oleh
aktivitas pabrik biasanya mengandung komponen-komponen yang cukup
berbahaya seperti logam berat yang proses penanganan pembuangannya
seringkali mengalirkan ke aliran sungai tanpa memperhatikan efek yang akan
ditimbulkan di kemudian hari. Padahal hal seperti itu akan menyebabkan sungai
menjadi tercemar dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada di
dalamnya. Yang termasuk ke dalam logam berat yang dihasilkan oleh limbah
industri yakni seperti raksa, timbal, dan juga kadmium. Ketiga logam berat
tersebut sangatlah mempunyai dampak yang berbahaya bagi manusia
➢ Limbah pertanian pada saat menggunakan pupuk buatan dengan kadar yang
berlebihan pada suatu lahan pertanian, tentunya akan dapat mempengaruhi
kesuburan yang terjadi pada suatu ekosistem perairan yang berada di ruang
lingkup kolam, danau, waduk dan juga sungai. Akibatnya, pada perairan akan
muncul ganggang yang tumbuh dan berkembang dengan sangat subur, sehingga
proses ini sering dikenal sebagai blooming algae. Hal terburuknya ganggang
akan menyebar dan menutupi sebagian besar dari bagian permukaan air. Dengan
demikian, sinar matahari yang seharusnya bisa masuk ke dalam air akan
tertutupisehingga proses fotosintesis yang terjadi pada fitoplankton yang ada di
air akan menjadi terhambat. Jika perairan tidak ada asupan sinar matahari yang
cukup maka akan mempengaruhi kadar oksigen yang ada sehingga akan
menurun, karena akibat dari terhambatnya proses fotosintesis yang terjadi pada
fitoplankton di dalam air. Kondisi semacam ini akan sangat merugikan bagi
kelangsungan hidup pada makhluk hidup yang berada di lingkungan perairan
tersebut.
➢ Limbah Rumah Tangga, Rumah tangga merupakan penyumbang pencemaran
lingkungan yang persentase cukup besar. Pasalnya sampah yang dihasilkan dari
rumah tangga setiap hari akan ada secara terus menerus. Jenis sampah dari
rumah tangga yang menyumbang pencemaran lingkungan dan sulit untuk
dikendalikan adalah plastik. Sampah palstik pun memiliki sifat yang sulit untuk
diuraikan karena membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses
penguraiannya. Jadi hal yang sebaiknya dilakukan adalah mengurangi
penggunaan plastik agar pencemaran lingkungan dapat dikendalikan.
b. Pencemaran Polusi Udara
Penyebab polusi udara ini pun dapat ditimbulkan melakui kegiatan atau aktivitas sehari-
hari. adapun beberapa hal yang menyebabkan polusi udara antara lain adalah:
➢ Asap kendaraan merupakan penyebab dari polusi yang paling mudah untuk kita
temui. Hal ini karena kendaraan merupakan alat transportasi yang siapa saja
mempunyainya, baik kendaraan roda empat atau mobil aupun kendaraan
bermotor. Asap kendaraan merupakan salah satu faktor penyumbang polusi
udara yang sangat besar. Asap kendaraan yang setap hari di produksi oleh
milyaran kendaraan setiap detiknya akan sangat menyebabkan polusi udara
karena mengandung CO.
➢ Selain asap kendaraan bermotor atau mobil. Asap pabrik juga termasuk ke
dalam pemicu dari adanya polusi udara. Asap pabrik ini bahkan menyumbang
besar sekali gas karbon di udara. Asap pabrik juga bisa menimbulkan atau
menjadi pemicu dari terjadinya hujan asam.Asap pabrik yang dihasilkan dan
biasanya dibuang melalui cerobong asap, apabila naik ke permukaan maka akan
sangat membahayakan dan juga merupakan penyumbang dari gas- gas seperti
CO2 yang berbahaya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya asap
yang dibuang tersebut merupakan wujud dari limbah pabrik yang tidak
mempunyai fungsi sama sekali. Oleh karena itulah keberadaan limbah pabrik
yang berupa gas dan di buang di udara ini merupakan faktor pemicu polusi udara
yang mengakibatkan efek rumah kaca.
➢ Asap rokok. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya rokok merupakan
sesuatu hal yang sangat disukai oleh masyarakat laki- laki di Indonesia. Banyak
sekali orang atau kaum pria di Indonesia ini yang merokok tanpa memilikrkan
resiko yang akan terjadi masa yang akan datang.Meskipun pemerintah dan
bahkan produsen rokok sendiri menghimbau masyarakat untuk tidak merokok,
namun tetap saja orang- orang di Indonesia selalu mencintai budaya merokok.
Asap rokok yang disebabkan oleh karena rokok yang dihisap ini mengandung
banyak sekali gas beracun. Bayangkan saja jika jutaan orang setiap harinya
memproduksi asap rokok, maka hal ini tentu akan sangat mudah menjadi
penyebab terjadinya polusi udara.
➢ Pembangkit listrik. Masih ada beberapa pembangkit listrik konvensional yang
menggunakan bahan batu bara, gas, maupun minyak untuk dapat menghasilkan
energi listrik. Sperti yang terjadi pada kendaraan bermesin yang mana
praktiknya proses pembakaran listrik tersebut terjadi tidak sempurna yang justru
akan menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan polusi udara. Gas-gas
yang berbahaya yang telah disebutkan adalah sulfur dioksida, nitrogen
oksida,karbon dioksia, serta partikulat. Selain menyebabkan polusi udara, gas-
gas berbahaya tersebut juga merupakan penyebab dari pemanasan global.
➢ Letusan gunung berapiSelain disebabkan oleh aktivitas manusia, ternyata polusi
udara juga bisa disebabkan oleh alam. Faktor alam yang menyebabakan
terjadinya polusi udara adakla meletusnya gunung berapi. Indonesia merupakan
negara yang letaknya ada di sepanjang lempeng. Karena pengaruh letak
geografis Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi. Gunung berapi yang
ada di Indonesia ini banyak sekali yang masih aktif dan beberapa di antaranya
memiliki siklus meletus yang rutin beberapa tahun sekali. Oleh karena itulah
tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat akan terjadi letusan gunung
berapi.Gunung berapi yang meletus ini merupakan suatu benca alam. Tidak
hanya akan menyebabkan banyak sekali kerusakan dan juga pencemaran,
namun gunung berapi yang meletus ini juga mempunyai dampak yang postif.
Beberapa dampak positif dari gunung berapi adalah Indonesia mempunyai
tanah yang subur karena kandungan abu vulkanik dan juga lahar dingin akan
menyebabkan tanah menjadi subur. Letusan gunung berapi pasti akan
memancarkan yang namanya awan panas, abu vulkanik, dan juga lahar.
Beberapa hal- hal tersebut akan menyebabkan terjadinya polusi udara. Abu
vulkanik yang jatuh ke pemukiman penduduk akan menempel dimana saja
sehingga akan menyebabkan udara menjadi kotor karena abu ini bisa terbang
kapan saja. Abu vulknik ini sifatnya sangat berbahaya karena mengandung
beberapa hal seperti logam timah, tembaga, seng, krom, besi dan juga silika.
Kandungan abi vulkanik inilah yang dapat menyebabkan terjadinya polusi
udara.
➢ Pertanian memang suatu hal yang sangat baik dan bermanfaat bagi manusia.
Namun siapa sangka ternyata pertanian ini dapat juga mneyumbang terjadinya
polusi udara. Pertanian dalam era modern ini semakin maju dalam penggunaan
bahan- bahan kimia demi memperoleh tanaman yang subur dan juga tumbu
besar. Salah satu caranya adalah penggunaan persitisa dan
insektisida.Penggunaan bahan- bahan kimia tersebut memang bagus bagi
pertanian, namun tahukah Anda bahan- bahan tersebut juga menyebabkan
polusi udara? Pada insektisida, pestisidan dan juga pupuk- pupuk kimia di
dalamnya terdapat amonia dan juga NH3 yang sangat berbahaya bagi atmosfer
Bumi. Bahan- bahan tersebut ternyata tidak hanya dapat menyebabkan polusi
udara saja, namun juga polusi air dan juga pencemaran tanah. Amonia memiliki
pengaruh yang dapat mengganggu kesehatan dan juga menimbulkan penyakit.
Adapun penyakit yang disebabkan karena amonia adalah bronkitis, yakni
gangguan pada paru- paru.
➢ Pertambangan merupakan salah satu bidang yang menjadi sumber penghasilan
bagi negara Indonesia. Pertambangan ini merupakan aktivitas mengambil
mineral yang ada di dalam Bumi dalam jumlah yang besar dan juga dengan
megggunakan pearalatan besar. Kegiatan pertambangan ini terkadang
menimbulkan dampak yang sangat buruk, yakni dapat mengeluarkan banyak
bahan kimia dan juga debu yang sangat berpotensi menyebabkan polusi udara.
Pencemaran udara yang diakibatkan dari aktivitas pertambangan ini akan sangat
mengganggu orang- orang yang bekerja di ladang tambang tersebut maupun
masyarakat yang ada di sekitar pertambangan tersebut.
➢ Aktivitas rumah tangga yang dapat menyebabkan terjadinya polusi udara.
Beberapa aktivitas rumah tangga yang berperan dalammpenciptaan polusi udara
adalah pembakaran sampah, memasak secara tradisonal dengan menggunakan
kayu bakar, pengecatan rumah dan penggunaan beberapa peralatan rumah
tangga lainnya. Sampah merupakan bahan yang mengandung banyak kimia
berbahaya, apabila sampah ini dibakar maka asapnya akan kemana- mana dan
mencemari udara.Demikian halnya apabila kita memasak dengan menggunakan
kayu bakar. Setelah itu proses pengecatan rumah. Cat yang sering digunakan
memiliki bau khas yang sangat menyenagt dan memiliki bahan kimia tinggi. hal
inilah yang dapat emnganggu kesehatan manusia. selain itu penggunaan alat-
alat rumah tangga tertentu dapat menimbulkan zat- zat yang berbagaya bagi
atmosfer Bumi, seperti kisal penggunaan kulkas dan juga AC.
➢ Kebakaran hutan. Hutan yang terbakar akan mengasilkan asap yang bertebaran
kemana-kama. Asap- asap inilah yang menjadi sumber polusi udara. Oleh
karena itulah banyak masalah timbul, terutama penyakit paru- paru apabila
terjadi kebakaran hutan. beberapa masalah yang timbul ketika terjadi kebakaran
hutan adalah munculnya penyakit paru- paru dan juga penyakit kulit.
➢ Timbunan sampah, Beralih ke masalah sosial. Kita tetu tahu bahwa di perkotaan
pasti ada yang namanya tempat penimpunan sampah. Tempat seperti ini
merupakan timbunan sampah dari masyarakat yang ada di perkotaan. Tak jarang
tanah yang luas sekali hanyak dijadikan tempat penimpunan sampah. Timbunan
sampah dalam jumlah yang banyak ini terntu saja akan menyebabkan terjadinya
polusi udara. Tidak hanya bau yang tidak sedap, namun juga berbagai macam
penyakit akan menyerang. Dintara penyakit- penyakit yang dapat menyerang
atau timbul adalah gangguan paru- paru dan juga gangguan kulit.
➢ Penebangan hutan secara liar, Faktor selanjutnya penyebab pencemaran atau
polusi udara adalah penebangan hutan secara liar. Sbenarnya hal ini bukanla
penyebab dari polusi udara secara langsung. Hanya saja kita tahu bahwa salah
satu fungsi utama dari hutan adalah untuk menetralisr udara dan menyerap
berbagai macam polutan yang ada di udara. Ketika hutan bayak kehilangan
pohonnya, hanya bisa dibayangkan betapa sulitnya untuk menyerap polutan
yang ada di udara sehingga kita akan mendapati udara yang kotor dan tidak
sejuk lagi.

c. Pencemaran Tanah
Sampah yang biasanya menjadi penyumbang terbanyak pencemaran tanah adalah
sampah anorganik yang memang sulit untuk diuraikan tanpa adanya campur tangan dari
manusia. Sampah organik seperti contohnya kaleng, botol, plastik dan lain
sebagainya.Sedangkan sampah organik bisa terurai secara alami karena adanya proses
pembusukan yang dilakukan oleh bantuan bakteri sehingga bisa meningkatkan kesuburan
tanah. Sehingga sampah organik tidak tergolong ke dalam penyumbang pencemaran tanah.
Pencemaran tanah sendiri akan mengakibatkan tanah menjadi kehilangan kesuburannya.

4. Perlindungan Hukum Lingkungan Berpolusi


• Pasal 1 butir 12 undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup’’Pencemaran Lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
kehidupan,zat,energy, dan atau komponen terkait lainnya sampai tingkat tertentu
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat digunakan sesuai dengan
peruntukkannya.’’
• Undang-undang nomor 32 tahun 2009 pasal 1 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
• Undang-Undang no 32 tahun 2009 Pasal 100 s/d pasal 111 dan pasal 113 s/d pasal 115
• Pasal –pasal Tindak Pidana Lingkungan Hidup
a. Pasal 98 ayat 1-3 UUPPLH TH 2009
b. Pasal 99 ayat 1-2 UUPPLH TH 2009
c. Pasal 112 UUPLH TH 2009

5. Program pencegahan bahaya Lingkungan Berpolusi


Prinsip pencegahan penanggulangan pencemaran lingkungan (reduce,reuse,recycle)
1. Mengurangi pemakaian bahan-bahan pencemaran lingkungan (reduce)
➢ Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan
➢ Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
➢ Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai
➢ Menghindari penggunan deterjen yang berlebihan
➢ Menghindari penggunaan pupuk dan insektisida berlebihan

2. Memakai ulang (reuse)


Reuse berarti memanfaatkan sampah atau limbah atau barang yang sudah tidak dipakai
untuk kepentingan yang sama dengan peruntukkan semula. seperti peralatan elektronik
seperti tv,radio, computer dll yang sudah tak terpakai sebaiknya diberikan atau dijual.

3. Daur ulang (recycle)


➢ Kaleng makanan yang sudah habis isinya bias dibentuk dan dibuat menjadi
mainan anak-anak
➢ Kain biasa digunakan sebagai bahan membuat boneka

Solusi terhadap pencemaran lingkungan


1. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih
dan juga bebas dari polusi. Penyuluhan bisa dilakukan secara berkala melalui forum-
forum dalam masyarakat dan juga kegiatan sekolah agar anak- anak pun mempunyai
kesadaran dini tentang pentingnya udara bersih.
2. Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan. Hal ini
akan membantu karena masyarakat masih takut dengan hukum pidana daripada sekedar
ada seruan saja.
3. Melakukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara
bebas agar tidak terllau membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus
dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah
satu limbahnya.
4. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik atau energi yang
lainnya. Hal ini karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat
berkontribusi menciptakan pencemaran udara.
5. Mengalirkan gas buangan ke dalam ekosistem air laut atau ke dalam larutan pengikat
terlebih dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan
mengurangi potensi terjadinya pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan
lingkungan.
6. Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam
kehidupan sehari- hari. Dengan adanya upaya seperti ini pastinya kita akan sangat
mengurangi polusi udara. Hal ini karena yang kita kerjakan dalam kehidupan sehari-
hari akan sangat berpengaruh meskipun jumlahnya sangat kecil.
7. Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan
transportasi umum atau mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda/
8. Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
biogas.
9. Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu pohon
atau penghijauan dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat jahat terhadap
hutan.
10. Tidak melakukan penggundulan hutan
11. Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang
ada di sekitar rumah dan juga dipinggir- pinggir jalan.
12. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.
13. Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak
membiarkan sampah berserakan.
14. Membedakan sampah yang organik dan juga non organic
15. Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai menjadi barang- barang yang
berguna dan menimbun sampah- sampah organik agar menjadi pupuk organic
16. Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan karena dapat mencemari tanah.
17. Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak
menggunakan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena hutan
sendiri keberadaannya sangatlah dibutuhkan.

6. Kebutuhan Khusus Dengan Masalah Geografis Lingkungan berpolusi


Adapun kebutuhan khusus wanita dan anak dengan masalah lingkungan berpolusi adalah
1. Pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT)
2. Normalisasi sungai dan saluran drainase,
3. Penataan pembangunan situ, waduk dan tanggul pengaman pantai supaya tidak
terjadi banjir
4. Reboisasi yaitu penanaman pohon supaya tercipta lingkungan yang bersih dan tidak
terjadi pencemaran udara dan air
5. Phbs dimanaberprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti makan bergizi, jangan
merokok, istirahat yang cukup dan yang lainnya, Usahakan agar polusi di luar tidak
masuk ke dalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya. Penampungan
air minum dan makanan harus terlindung dengan baik.
6. Adanya tanaman hias seperti menurut National Aeronautics and Space
Administration (NASA) dan Associated Landscape Contractor of America (ALCA)
yang telah melakukan peneltian terhadap beberapa jenis tumbuhan. Hasilnya
beberapa tanaman hias dalam ruangan ternyata mampu menyerap polutan dan gas-
gas berbahaya seperti benzena, xylene, formaldehida, xilena, nitrogen oksida dan
berbagai macam zat kimia lain yang diakibatkan kabut asap pembakaran hutan yang
hadir di udara sehingga ruangan Anda menjadi bersih dan sehat bagi Anda dan
keluarga.
7. Mendapatkan udara dan air yang bersih

B. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Lingkungan Dataran Tinggi

1. Pengertian Dataran Tinggi


Pengertian Dataran tinggi atau yang biasa disebut dengan Plateau atau Plato
merupakan dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m dari permukaan air laut.
Dataran tinggi ini terbentuk sebagai hasil dari erosi dan juga sedimentasi. Dataran tinggi
juga bisa terbentuk karena bekas kaldera yang luas, yang tertimbun material- material
dari lereng gunung yang berada di sekitarnya. Ada pula yang menyatakan bahwa
dataran tinggi merupakan lahan yang berbentuk datar yang naik tajam di atas wilayah
yang disekitarnya, setidaknya pada satu sisi. Dataran tinggi ini terjadi di setiap benua
dan menghabiskan setidaknya sepertiga dari tanah Bumi. Dataran tinggi juga
merupakan salah satu dari empat bentang alam utama bersama dengan pegunungan,
datarab dan juga perbukitan. Itulah pengertian dari dataran tinggi yang sering kita temui
di Indonesia.

2. Jenis-Jenis Dataran Tinggi


a. Dataran tinggi terpotong (Dissected Plateaus)
Jenis dari dataran tinggi yang pertama adalah dataran tinggi terpotong. Dataran
tinggi terpotong ini merupakan dataran tinggi yang dibentuk sebagai akibat dari gerakan
ke atas yang terdapat pada kerak Bumi. Pergerakan ke atas ini disebabkan karena
tumbukan lambat lempeng- lempeng tektonik. Contoh dataran tinggi terpotong ini
adalah Dataran Tinggi Colorado di Amerika Serikat bagian barat. Dataran tinggi ini
telah meningkat sekitar 0,03 cm atau 0,01 inchi per tahun dan telah terjadi lebih dari 10
juta tahun.

b. Dataran tinggi vulkanik (Volcanic Plateaus)


Jenis dataran tinggi yang kedua adalah dataran tinggi vulkanik. Dataran tinggi
vulkanik ini terbentuk oleh berbagai letusan gunung berapi yang kecil yang perlahan-
lahan menumpuk dari waktu ke waktu dan membentuk sebuah dataran tinggi dari aliran
lava yang dihasilkan. Adapun beberapa contoh dari dataran tinggi vulkanik ini berada
di sebagian besar bagian tengah Pulau Utara Selandian Baru. Dataran tinggi vulkanik
ini masih memiliki tiga gunung berapi yang masih aktif, yakni Gunung Tongariro,
Gunung Ngauruhoe, dan Gunung Ruapehu.

3. Faktor Penyebab Masalah Geografis Lingkungan Dataran Tinggi


1. Mata pencarian Jauh lebih rendah pendapatan yang diterima dengan mata pencarian
di daerah yan glainnya
2. Curah hujan berkisar 100 mm hingga 300 mm bentuk hujan batu.
3. Terjadinya longsor erosi
4. banjir
5. Angin kencang
6. Kabut asap karena kebakaran hutan
7. Degdradasi lahan
8. Polusi udara di dataran rendah
9. Kepadatan penduduk didataran rendah

4. Program Pencegahan Bahaya Lingkungan Dataran Tinggi


1. Program perlindungan suaka margasatwa
2. Program agroekologi
3. Program FFVP (PROGRAM BEBAS API)
4. Program KHDR (KONSERVASI HUTAN DATARAN RENDAH)
5. Membangun Cagar Alam

5. Perlindungan Hukum Pada Lingkungan Dataran Tinggi


1. UU NO.41 TAHUN 1999 Tentang Kehutanan
2. UU NO.10 TAHUN 2009 Tentang Kepariwisataan
3. UU NO.23 TAHUN 1997 Tentang Lingkungan hidup
4. Peraturan Menteri Pertanian NO:47/PERMENTAN/OT.140/10/2006

6. Kebutuhan Khusus Dengan Masalah Geografi Dataran Tinggi


1. Adanya persamaan gender antara wanita dan laki-laki
2. Menyediakan oksigen untuk anak-anak, balita dan wanita karena kadar oksigen
didataran tinggi berkurang yang akan menyebabkan SIDS
3. Adanya pelatihan khusus untuk menghadapi tanggap terhadap bencana.
4. Mendapatkan air bersih, udara yang bersih, tempat tinggal yang hangat.

C. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Lingkungan Radiasi

1. Pengertian Lingkungan Radiasi


Pengertian Radiasi dapat didefinisikan suatu proses dimana energi dilepaskan
oleh atom-atom. Radiasi selalu menjadi faktor penting di dalam lingkungan makhluk
hidup, seperti penggunaan reaktor inti dan kemajuan dalam bidang radiologi. Sumber-
sumber radiasi alam seperti sinar kosmik, aktivitas angkasa, dan pengaruh radioisotop.
Kita secara rutin terpapar sejumlah radiasi.2Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang
dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Radiasi dalam istilah fisika , pada
dasarnya adalah suatu cara perambatan energy dari sumber energy ke lingkungan tanpa
membutuhkan medium.

2. Sumber Radiasi
➢ Radiasi alam, sumber radiasi kosmik, sumber radiasi terestrial (primordial), sumber
radiasi dari dalam tubuh manusia
➢ Radiasi buatanradionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir, akselerator

3. Jenis Radiasi
Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi
➢ Radiasi Elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri
dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar
gamma dan sinar kosmik.
➢ Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa, misalnya partikel
beta, alfa dan neutron
➢ Radiasi pengion (ionizing radiation)Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila
menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut
ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan
efek atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga
radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X,
sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan
neutron dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa
dan muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam
radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.
➢ Radiasi nonpengion (non-ionizing radiation).Radiasi non-pengion adalah radiasi yang
tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah
gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.

4. Sifat Radiasi Terhadap Manusia


1) Efek Somatik Non–Stokastik: sekarang biasa disebut sebagai efek Deterministik adalah
akibat dimana tingkat keparahan akibat dari radiasi tergantung pada dosis radiasi
yang diterima dan oleh karena itu diperlukan suatu nilai ambang, dimana di bawah nilai
ini tidak terlihat adanya akibat yang merugikan. Secara singkat pengertian dari efek
Somatik Non –Stokastik ialah :
➢ Mempunyai dosis ambang radiasi
➢ Umumnya timbul tidak begitu lama setelah kena radiasi
➢ Ada penyembuhan spontan, ter-gantung kepada tingkat keparahan
➢ Besarnya dosis radiasi mem- pengaruhi tingkat keparahan

2) Efek Somatik Stokastik: akibat dimana kemungkinan terjadinya efek tersebut


merupakan fungsi dari dosis radiasi yang diterima oleh seseorang dan tanpa suatu
nilai ambang, sehingga bagaimanapun kecilnya dosis radiasi yang diterima oleh
seseorang, resiko terhadap radiasi selalu ada. Secara singkat pengertian dari efek
Somatik Stokastik ialah :
➢ Tidak ada dosis ambang radiasi.
➢ Timbulnya setelah melalui masa tenang yang lama.
➢ Tidak ada penyembuhan spontan.
➢ Tingkat keparahan tidak dipengaruhi oleh dosis radiasi.
➢ Peluang atau kemungkinan terjadinya tergantung pada besarnya dosis
radiasi

5. Prinsip Dasar Pengguna Radiasi


Prinsip proteksi radiasi berdasarkan Basic Safety Standard (BSS) terdiri atas 3
unsur yaitu:
1. JustifikasiJustifikasi adalah semua kegiatan yang melibatkan paparan radiasi hanya
dilakukan jika menghasilkan nilai lebih atau memberikan manfaat yang nyata (azas
manfaat). Justifikasi dari suatu rencana kegiatan atau operasi yang melibatkan
paparan radiasi dapat ditentukan dengan mempertimbang- kan keuntungan dan
kerugian dengan menggunakan analisa untung-rugi untuk meyakinkan bahwa akan
terdapat keun- tungan lebih dari dilakukannya kegiatan tersebut.
2. Optimasi Pada optimasi semua paparan harus diusahakan serendah
yang layak dicapai (As Low As Reasonably Achievabl - ALARA) dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Syarat ini menyatakan bahwa kerugian/kerusakan dari suatu kegiatan yang
melibatkan radiasi harus ditekan serendah mungkin dengan menerapkan peraturan
proteksi. Dalam pelaksanaannya, syarat ini dapat dipenuhi misalnya dengan
pemilihan kriteria desain atau penentuan nilai batas/tingkat acuan bagi tindakan
yang akan dilakukan.
3. PembatasanPada pembatasan semua dosis ekivalen yang diterima oleh seseorang
tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan.
Pembatasan dosis ini dimaksud untuk menjamin bahwa tidak ada seorang
pun terkena risiko radiasi baik efek sotakastik maupun efek deterministik akibat
dari penggunaan radiasi maupun zat radioaktif dalam keadaan normal.

6. Radiasi Rumah Sakit


Persyaratan Penaganan Radiasi Persyaratan penganan radiasi pada rumah sakit yang
menggunakan peralatan radiasi menggacu pada Nilai Batas Dosis
(NBD) di Indonesia ditetapkan berdasarkan :
1. Ditetapkan berdasarkan SK. Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V
2. Didasarkan atas rekomendasi ICRP No. 26 Tahun 1977 dan Safety Series
International Atomic Energy Agency (IAEA) No. 9 Tahun 1983.Sesuai dengan badan
pengawas tenaga nuklir no 01 thn 1999 tentang ketentuan keselamatan kerja terhadap
radiasi Nilai batas Dosis (NBD) bagi pekerja radiasi dan masyarakat adalah sebagai
berikut :
a) Nilai Batas Dosis (NBD) bagi pekerja yang terpajan radiasi adalah 50 mSv dalam 1
thn.
• 20 mSv/tahun secara rata-rata selama 5 tahun
• Penerimaan maksimum setahun 50 mSv dengan memperhitungkan
penerimaandosis di tahun berikutnya.
• Untuk lensa mata 150 mSv/tahund. Untuk tangan, kaki, kulit 500mSv/tahun
b) Nilai Batas Dosis (NBD) bagi masyarakat yang terpajan sebesar 5 mSv dalam 1 thn.
• 1 mSv/tahun
• Kondisi khusus boleh 5 mSv/tahun asal rerata selama 5 tahun adalah 1 mSv/
tahun
• 15 mSv/tahun untuk lensa mata
• 5 mSv/tahun untuk kaki, tangan, kulit
7. Sumber Radiasi Rumah Sakit
Secara umum penggunaan radiasi dalam klinik dibagi menjadi tiga yaitu untuk tujuan:
1. Diagnostik Penggunaan radiasi dalam Pencitraan Diagnostik yang dipakai oleh rumah
sakit meliputi penggunaan : Pesawat Sinar-X Konvensional, Fluoroskopi, Mamografi,
Computerized Tomography (CT), Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Ultra Soun.
a. Radiografi adalah teknologi pencitraan medis yang pertama yang diperkenalkan
oleh Fisikawan Wilhelm Roentgen sebagai penemu sinar-X pada tanggal 8
November 1895.
b. Fluoroskopi adalah alat radiografi yang bertujuan untuk mengambil gambar
gerakan. Dibutuhkan konversi foton xray menjadi sinyal listrik yang dapat dilihat
pada monitor TV atau alat perekam lain.
c. Mamografi adalah konsep pencitraan medis yang dikhususkan untuk pemeriksaan
payudara.
d. CT tersedia di rumah sakit sejak awal 1970 adalah merupakan modalitas pencitraan
medis pertama yang menggunakan computer. Citra CT dihasilkan setelah sinar-X
melewati tubuh pada sejumlah sudut yang besar yaitu dengan memutarkan tabung
sinar-X mengelilingi tubuh pasien
e. MRI scanner menggunakan medan magnetic sampai kali lebih kuat dari pada
medan magnet bumi. MRI menggunakan sifat fisis nuclear magnetic resonance
proton seperti aton hydrogen, yang banyak mendominasi tubuh manusia (1 cc akan
terdiri dari 1018 proton).
f. USG bekerja berdasarkan gelombang suara (ultrasound), Manusia dapat
mendengar suara dengan frekuensi hertz, sedangkan ultrasound menggunakan
frekuensi di atas hertz.
2. Terapi
Penggunaan radiasi dalam radioterapi yang dipakai oleh rumah sakit meliputi
penggunaan: Radiasi eksterna (teleterapi), Brakhiterapi dan Radiasi dengan
menggunakan radio farmak. Brakhiterapi adalah penggunaan teknik radiasi dengan cara
menanamkan sumber radiasi kedalam tumor . Teknik ini misalnya dapat dilakukan pada
radiasi kanker lidah, dengan menggunakan jarum Cesium 131, atau lridium 192 yang
diimplantasikan untuk waktu tertentu (temporer) sesuai dengan dosis yang diperlukan
dan akan diangkat setelah dosis tersebut dicapai.
3. Kedokteran Nuklir
Kegiatan kedokteran nuklir menggunakan radiasi dari sumber terbuka untuk tujuan
diagnosa, terapi, dan penelitian medic. Aplikasi radium dalam medis dan industri
biasanya terbungkus (encapsulated) dalam platina, platina-iridium atau paduan lainnya
dan bahkan kadang-kadang dalam emas. Bentuk seperti ini biasanya disebut jarum atau
kapsul tergantung dari penggunaannya. Bentuk jarum mempunyai diameter 1,7 mm dan
panjang mm sedangkan kapsul mempunyai diameter 3 mm dan panjang mm. Untuk
penggunaan khusus dalam dunia medis dapat menggunakan jarum dengan ukuran
sampai 60 mm dan biasa disebut cell. Cell ini berisi jarum yang mempunyai diameter
0,8 mm dan panjang mm.Kegiatan kedokteran nuklir menggunakan radiasi dari sumber
terbuka untuk tujuan diagnosa, terapi, dan penelitian medik. Kedokteran nuklir,
menurut difinisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah cabang ilmu kedokteran
yang menggunakan sumber radiasi terbuka dari radioisotop buatan untuk mempelajari
perubahan fisiologik dan biokimia sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik,
terapi, dan penelitian. Dengan kedokteran nuklir dimungkinkan pemeriksaan medik
dilakukan secara in-vitro (dalam sel tubuh manusia) di klinik, maupun secara in-vivo
(dalam gelas percobaan) di laboratorium.

D. Kebutuhan Khusus Dengan Permasalahan Geografis Tenaga Kesehatan

1. Rontgen
Adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
berkisar 10 nano meter ke 100 pikometer ( sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz-
30 exaherts) dan memiliki energy dalam rentang 100eV-100Kev.Pemanfaatan Sinar-X dalam
Dunia Medis Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang
pendek. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya.
Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang
kedokteran nuklir. Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah
satu Cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup beragam mulai
dari radiasi untuk diagnostik, pemeriksaan sinar-X gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk
terapi. Radioterapi adalah suatu pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak
dipakai untuk menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di daerah
adalah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk photo thorax, tulang tangan atau
kaki dan organ tubuh yang lainnya. Radiasi di bidang kedokteran membawa manfaat yang
cukup nyata bagi yang menggunakannya. Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ
tubuh dapat lebih awal kita diketahui dan pendeteksiannya lebih teliti.

Bahaya Sinar-X :

➢ Bila sinar-x mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi
mengering, jaringan tulang akan keropos dan sel telur perempuan akan mati, sehingga
menyebabkan mandul.
➢ Radiasi dari sinar-x ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi ini akan
menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh seseorang.
➢ Sinar-x yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan
keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk
kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.

2. Labolatorium
Status kesehatan yang optimal merupakan syarat untuk menjalankan tugas dalam
pembangunan. Menurut paradigma sehat, diharapkan orang tetap sehat dan lebih sehat,
sedangkan yang berpenyakit lekas dapat disembuhkan agar sehat. Untuk segera dapat
disembuhkan, perlu ditentukan penyakitnya dan pengobatan yangb tepat, serta prognosis atau
ramalan yaitu ringan, berat, atau fatal.
Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus
dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urin, darah, spuntum, dan
sebagainya untuk menetukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit
bersama dengan tes penunjang lainnya, anamnesis, dan pemeriksaan lainnya.
Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang, untuk tujuan tertentu
misalnya unuk mendeteksi penyekit, menentukan resiko, memantau perkembangan penyakit,
memantau perkembangan pengobatan, dan lain-lain. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau
penyakityang banyak dijumpai dan potensial membahayakan. Pemeriksaan yang juga
merupakan proses general medical chek up (GMC) meliputi ; hematologi rutin, urine rutin,
feaces rutin, bilirubin total, bilirubin direx, GOT, GPT, fotafase alkali, gamma GT, protein
elektroforesis, glukosa puasa, urean, kreatinin, asam urat, cholestrol HDL, cholestrol LDL-
direk.
Tes atau periksaan dapat secara kimia klinik, hematologi, imunologi, serologi,
mikrobiologi klinik, dan parasitologi klinik. Metode pemeriksaan terus berkembang dari
kualitatif, semi kuantitatif, dan dilaksanakan dengan cara menual, semi otomatik, otomatik,
sampai robotik. Hal ini berarti peralatanpun berkembang dari yang sederhana sampai yang
canggih dan mahal hingga biaya tespun dapat meningkat. Oleh karena itu hasil suatu
pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan
penyakit, sertamenentukan pronogsa dari suatu penyakit atau keluhan pasien.
Menurut kep.menkes no.943/menkes/SK/VII/2002 yang dimaksud dengan
laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan,
dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia
untuk menentukan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari pelayanan kesehatan,
dan dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan serta
pengambilan keputusan lainnya.
Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan bermutu
agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar, dapat
dipercaya dan memuaskan pengguna jasa.dalam penelaksaan penyakit secara umum kita
mengenal proses penanganan pasien yang diawali dengan ; anamnesapasien dan pemeriksaaan
fisik.
Pada pengertian lain, laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan
biologi atau bidang ilmu lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan adalah modal yang sangat penting untuk membentuk generasi manusia yang
mampu menatap masa depan dengan penuh antusiasme, energi dan spirit yang mengarah
kepada kemajuan dan kesuksesan. Kehidupan pada masa anak-anak adalah cermin dari
kehidupan masa depannya. Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, perkembangan
dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan Indonesia
yang lebih baik. Upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan peningkatan kualitas anak
berperan penting sejak masa dini kehidupan yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita.
Kebutuhan khusus pada permasalahan geografis meliputi lingkungan berpolusi, lingkungan
berdataran tinggi, lingkungan radiasi, dan tenaga kesehatan (rongent)

B. Saran

Menanggapi keluhan pasien dengan segera untuk dilakukan tindakan lanjut serta
Memperhatikan dalam pembuatan dokumentasi keperawatan, dengan maksud
pendokumentasian bukan bersifat rutinitas
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, A. H. (2015). Sistem Informasi Geografis Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus


guna Menentukan Lokasi Sekolah. J-INTEC, 3(01), 16-26.

Kussusilo, M. M. (2013). PENGEMBANGAN MEDIA MODEL SIMULASI SIKLUS AIR


TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
GEOGRAFI PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus di SMALB
Negeri Semarang). Edu Geography, 2(1).

Lestari, F. (2015). Metode guru BK dalam mengatasi problem penyesuaian diri pada anak
berkebutuhan khusus. Inklusi Journal Of Disability Studies, 2(2), 273-298.

Mambela, S. (2010). Mainstreaming sebagai Alternatif Penanganan Pendidikan Anak


Berkebutuhan Khusus di Indonesia. . Sosiohumanika, 3(2).

Anda mungkin juga menyukai