TAKSONOMI BLOOM
Oleh :
Arvito Rais
121370149
Teknik Pertambangan
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taksonomi bloom merujuk pada tujuan pembelajaran yang diharapkan agar
dengan adanya taksonomi ini para pendidik dapat mengetahui secara jelas dan pasti
apakah tujuan instruksional pelajaran bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari
klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian sampai pada
kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Taksonomi yaitu ilmu tentang kelompok organisme berdasarkan perbedaan
kategori menurut karakter fisiknya. Pengelompokan atau karakterisasi akan
dikelompokan didasarkan kesamaannya yang biasanya diwariskan kepada
keturunannya dari nenek moyangnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Taksonomi Bloom?
2. Apa saja ranah hasil belajar yang dikelompokkan oleh Benyamin S. Bloom?
3. Apa saja kata kerja operasional yang relevan dalam merumuskan tujuan
pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Taksonomi Bloom.
2. Mengetahui ranah hasil belajar yang dikelompokkan oleh Benyamin S. Bloom.
3. Mengetahui kata kerja operasional yang relevan dalam merumuskan tujuan
pembelajaran.
BAB II
TAKSONOMI BLOOM
- Pemahaman
Pemahaman diekspresikan dalam bentuk kemampuan memahami
informasi, memanfaatkan, dan mengektrapolasi pengetahuan dalam konteks
baru, menjelaskan makna, menginterpretasi fakta, memprediksi dan
mengekstrapolasi pengetahuan tersebut untuk dimanfaatkan dalam situasi
lain. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi pemahaman terjemahan,
pemahaman penafsiran, pemahaman ekstrapolasi. Kata kerja operasional
yang digunakan dalam merumuskan tujuan adalah: mengubah,
mengkonversi, mengelompokkan, mendeskripsi, menjelaskan, merangkum,
menggeneralisasi, menerjemahkan, memprediksi.
- Aplikasi
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan atau
abstraksi yang dimiliki pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi
dapat berupa ide, teori, metode, konsep, rumus, hukum, prinsip,
generalisasi, pedoman atau petunjuk teknis. Kata kerja operasional yang
digunakan untuk merumuskan tujuan antara lain: menerapkan, menghitung,
memodifikasi, melakukan, mendemonstrasikan, menyusun rencana,
menunjukkan, menggunakan.
- Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu konsep atau struktur menjadi
unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Dengan
kemampuan menganalisis siswa akan mempunyai pemahaman yang
komprehensif tentang sesuatu yang dapat memilah atau memecahnya
menjadi bagian-bagian yang terpadu baik dalam hal prosesnya, cara
bekerjanya, maupun dalam hal sistematikanya. Kata kerja operasional yang
digunakan untuk merumuskan tujuan antara lain: menganalisis,
menguraikan, membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasi, membagi,
mendebat, membuat diagram, memilah, menghubungkan, membuat outline.
- Sintesis
Sintesis adalah kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagian-
bagian kedalam satu kesatuan yang utuh. Berpikir sintesis merupakan sarana
untuk mengembangkan berpikir kreatif. Kata kerja operasional yang
digunakan dalam merumuskan tujuan antara lain: mengatur,
mengkategorikan, merancang, merumuskan, menjelaskan, merekonstruksi,
merevisi, mengklasifikasi, mengkompilasi, memproduksi, menulis kembali,
merangkum, mensintesis, menceriterakan.
- Evaluasi
Evaluasi merupakan kategori hasil belajar kosnitif yang tertinggi.
Evaluasi meliputi kemampuan memberi keputusan tentang nilai sesuatu
yang mungkin dilihat dari tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, metode,
dan materi.kata kerja yang digunakan dalam merumuskan tujuan antara lain:
mendeterminasi, mengasses, mendukung, membandingkan, menyimpulkan,
merangking, menilai, membandingkan, mengkritik, mengevaluasi.
- Merespons
Merespons adalah reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus
yang datang dari luar. Kata kerja yang digunakan: menjawab,
mengapresiasi, menulis, membantu, menunjukkan, memainkan.
- Menilai
Kemampuan menilai berkenaan dengan nilai atau kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus yang diterima oleh peserta didik. Dalam hal ini
termasuk kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk
menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. Kata kerja yang
dapat dipakai untuk merumuskan tujuan: mendemonstrasikan, mengenal,
mengapresiasi.
- Mengorganisasi
Kemampuan mengembangkan nilai-nilai ke dalam suatu sistem
termasuk hubungan suatu nilai dangan nilai yang lain, serta pemantapan dan
prioritas nilai yang telah dimilikinya. Kata kerja yang digunakan antara lain:
mengatur, mempersiapkan, memodifikasi, menghubungkan, mendiskusikan,
menyeimbangkan.
- Internalisasi Nilai
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Aspek ini merupakan
domain afektif yang paling tinggi dan pada tingkat ini perilaku pebelajar
sudah konsisten dengan nilai-nilai yang dimilikinya. Kata kerja yang
dipakai: bertindak, mendengar, merevisi, menyelesaikan, mempraktikkan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, segala koreksi
dan saran demi kesempurnaan makalah ini penulis harapkan sebagai bentuk
kepedulian bagi yang ingin menambah khazanah kekeliruan dan sebagai bahan untuk
memperbaiki dari apa yang telah disusunnya. Sehingga mudah-mudahan kedepannya
bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jufri, A. Wahab. 2013. “Belajar dan Pembelajaran Sains”. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Suharsimi, Arikunto. 2008. “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara.