Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH EKOLOGI

“HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI KEHIDUPAN”


DOSEN PENGAJAR :
Dr.Dra.Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1D3 B

1. Niko Prakoso ( P21345121056 )


2. Sabilla Dewi Larasati ( P21345121065 )
3. Septia Wati ( P21345121068 )
4. Tazkia Dhea Al Fitri ( P21345121073 )
5. Vany Aprilia Hernita ( P21345121077 )
6. Yosephine Rut Sitompul ( P21345121079 )
7. Yosua Geraldi Tambunan ( P21345121080 )

PRODI DIPLOMA III


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II


Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran Baru,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan tugas makalah kami ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan Nabi Agung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Ucapan terimakasih, kami ucapkan kepada :

1. Kedua orang tua kami masing-masing yang sudah memberi dukungan.


2. Ibu Dr.Dra. Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed selaku Dosen mata kuliah
Ekologi Kesehatan.
3. Sumber-sumber yang bersangkutan tentang materi tugas ini.

Tugas ini berisikan tentang laporan diskusi yang kami lakukan dengan judul "Hubungan
Antara Berbagai Kehidupan.” Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat. mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan kata yang kurang
berkenan.

Jakarta, 01 Februari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4

1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

2.1. Ruang Lingkup Ekologi..............................................................................................6

2.2. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya...................................................8

2.3. Adaptasi Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan......................................................15

2.4. Hubungan Ekologi dengan Ilmu lainnya...................................................................16

BAB III PENUTUP..................................................................................................................17

3.1. Kesimpulan................................................................................................................17

3.2. Saran..........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat hidup atau tempat tinggal
kita, setiap makhluk hidup akan sangat berpengharui oleh lingkungan hidupnya dan
sebaliknya makhluk hidup itu sendiri juga dapat mempengaruhi lingkungannya karena dalam
setiap lingungan hidup antara komponen yang satu dengan lainnya terikat oleh adanya saling
ketergantungan.
Pengertian lingkungan hidup menurut Salim (1976), secara umum lingkuan hidup
diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan dan perpengaruh yang terdapat dalam ruangan
yang kita tempat dan mempengharui hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Selain itu
ada pendapat lain dari seorang ilmuwan abad XX yaitu Einstain mengemukakan bahwa
lingkungan (environment) adalah semua hal di sekitar kita kecuali diri kita sendiri.
Lingkungan yang dimaksud adalah suatu lingkungan dari perspektif ekologi yang berarti
semua isi alam dunia ini, yang manusia bisa menjalani kehidupannya. Konsep ini lebih
mengedepankan manusia sebagai unsur utama di dalam lingkungan. Menurut undang-undang
no. 23 tahun 1997 tentang lingkungan hidup adalah kesatuan ruang denga semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Pada kenyataannya telah banyak lingkungan di sekitar kita yang mengalami kerusakan
dan bencana yang ditimbulkan oleh perilaku manusia karena tidak memperhatikan hubungan
dirinya dengan alam lingkungannya, kerusakan ekosistem lautan maupun daratan disebabkan
karena manusia tidak menyadari keharusan hubungan yang mestinya terjalin dengan
seimbang antara dirinya dengan alam lingkungannya.
Semakin hari, semakin dirasakan oleh manusia untuk harus mengenal lingkungannya,
apalagi perkembangan IPTEK yang begitu pesat, pola penduduk dunia yang berubah, begitu
pula berkembangnya kekuatan manusia yang mengubah lingkungan. Dengan merenungkan
munculnya masalah-masalah pembangunan yang mengabaikan prinsip-prinsip ekologi yang
mendapatkan keuntungan jangka pendek guna memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri yang
semakin hari semakin banyak, telah menyebabkan peranan ekologi semakin menonjol.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa konsep lingkup ekologi?

4
2. Bagaimana hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya?
3. Bagaimana proses makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya?
4. Bagaimana hubungan ekologi dengan ilmu lainya?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui ruang lingkup ekologi dan apa yang terjadi di dalamnya.
2. Dapat menjabarkan hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
3. Memberikan pengetahuan baru mengenai proses adaptasi makhluk hidup dengan
lingkungannya.
4. Mengetahui kaitan ekologi dengan ilmu lainnya.

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Ruang Lingkup Ekologi


Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah studi. Perlu dimaklumi bahwa batas
wilayah kerja suatu ilmu umumnya bertumpang tindih dengan batas- batas wilayah
kerja dari ilmuilmu lain. Sehubungan dengan itu maka sudah selayaknya kalau kita
ingin mengetahui juga batas wilayah kerja dari ilmu ekologi. Untuk mempelajari
gambaran yang cukup jelas tentang batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat
kiranya dipergunakan konsep model dari Miller. Konsep tersebut beranggapan bahwa
seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh berbagai
komponen atau kesatuan.
Dalam suatu ekosistem satu atau sekelompok komponen tak dapat berdiri
sendiri terlepas dari kelompok kesatuan lain. Dalam hal ini kesatuan kelompok
komponen pertama akan merupakan satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok
komponen kedua akan menyusun kesatuan kelompok ke tiga, demikian seterusnya.
Atas dasar pemikiran itu Miller menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta.
Menurut konsep tersebut bagian-bagian atom akan membentuk satuan atom.
Satuan atom akan membentuk satuan molekul, dan satuan-satuan molekul seterusnya
akan membentuk satuan protoplasma, demikian proses pembentukan satuan lainnya.
Dalam konsep model tersebut ditetapkan selanjutnya batas-batas wilayah kerja
dari berbagai pengetahuan. Kita melihat batas-batas dari :
1) daerah mati atau daerah tanpa adanya jasad-jasad hidup,
2) daerah hidup atau daerah yang dihuni oleh jasad-jasad hidup
3) daerah yang masih merupakan tanda tanya.

Dipaparkan pula batas-batas yang dinamakan :


1) daerah dari benda-benda submikroskopis
2) daerah dengan benda dan jasad mikroskopis
3) daerah makroskopis
4) daerah kosmis

Dalam model tersebut ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas
terbawah adalah tingkat organisme atau tingkat individu dan teratas adalah tingkat
biosfer.

6
Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum
biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut :

1. Makromolekul 7. Sistem organ


2. Protplasma 8. Organisme
3. Sel 9. Populasi
4. Jaringan 10. Komunitas
5. Organ 11. Ekosistem
6. Tubuh 12. Biosfer

1. Individu
Individu adalah organisme tunggal contohnya, untuk seekor tikus, seorang
manusia, sebatang pohon jambu, dan sebatang pohon kelapa.
2. Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies)
yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara
sesamanya. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih
luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi
juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi
sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-
individu anggotanya.
3. Komunitas
Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang
hidup dalam suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi
yang hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam suatu
wilayah dan waktu tertentu.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
5. Bioma
Letak geografis wilayah di permukaan bumi yang berbeda-beda serta adanya
pengaruh iklim membuat flora dan fauna yang menghuni wilayah tertentu
bervariasi dan dapat dikelompokkan. Pengelompokkan paling besar dari
keragaman makhluk hidup tersebut dikenal dengan bioma.

7
6. Biosfer
Biosfer adalah sistem ekologi global yang menyatukan seluruh makhluk hidup
dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan),
hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.

2.2. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya


a. Interaksi antar organisme dalam ekosistem
Bentuk interaksi antar organisme dalam ekosistem ada 4, yaitu predasi,
kompetisi, simbiosis, dan antibiosis.
 Predasi
Predasi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan
makhluk hidup yang lain dimana makhluk hidup yang satu memangsa makhluk
hidup yang lain. Contoh: kucing memangsa tikus, elang memangsa ular, dan
harimau memangsa zebra.
 Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi antar makhluk hidup sejenis maupun berbeda
jenis yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya umum (misal: air dan
makanan) yang terbatas pada lingkungan yang sama. Kompetisi antara spesies
yang sama disebut kompetisi intraspesifik, sedangkan kompetisi antara spesies
yang berbeda disebut kompetisi interspesifik. Contohnya seperti rusa, kerbau, dan
zebra berkompetisi untuk mendapat rumput sebagai makanannya.
 Simbiosis
Hidup bersama, atau yang dalam bahasa Yunani disebut Simbiosis
merupakan semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua
organisme biologis yang berbeda. Pada dasarnya, setiap hubungan antara dua
populasi spesies (kelompok organisme) yang hidup bersama adalah simbiosis,
terlepas dari apakah spesies itu bermanfaat, berbahaya, atau tidak berpengaruh
pada satu sama lain. Makhluk hidup yang melakukan ini disebut simbion.
Simbiosi dibagi menjadi tiga jenis, yakni :
1) Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme adalah kertergantungan antara dua mahkluk
hidup yang saling menguntungkan. Artinya, dalam hubungan kedua
organisme ini tidak ada pihak yang dirugikan. Pada umumnya, makhluk

8
hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian
jika tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup
lain menjadi begitu penting baginya. Contoh simbiosis mutualisme adalah
kupu-kupu dan lebah dengan bunga. Dimana bukan saja kupu-kupu atau
lebah saja yang diuntungkan dengan mendapat sari makanan dari bunga,
bunga juga terbantu dalam penyerbukan berkat adanya kupu-kupu dan
lebah.

2) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme merupakan ketergantungan antara dua
mahkluk hidup, dalam hal ini mahkluk hidup yang satu mendapat
keuntungan sementara mahkuk hidup lainnya tidak dirugikan. Contoh ini
bisa dilihat pada hubungan antara Anggrek dan mangga, dimana anggrek
tumbuh dan berkembang dengan menempel pada pohon mangga.
Fungsinya adalah agar anggrek mendapatkan cahaya matahari, air dan zat
anorganik dari kulit batang, sementara pohon mangga tidak dirugikan atau
pun diuntungkan dari keberadaan tumbuhan anggrek ini.

3) Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi ketika
pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.

9
Contoh ini bisa dilihat pada nyamuk dengan manusia. Berbagai mikro
organisme penyakit yang hidup pada manusia, hewan dan tumbuhan
bersifat parasit. Parasit hidup dan mendapatkan makanan dari inangnya,
yaitu tubuh manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Tetapi parasit tidak
memberikan apa-apa kepada inangnya tersebut.

 Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi biologis antara dua atau lebih organisme yang
merugikan setidaknya salah satunya; itu juga bisa menjadi asosiasi antagonis
antara organisme dan zat metabolik yang diproduksi oleh organisme lain. Contoh
antibiotik termasuk hubungan antara antibiotik dan bakteri atau hewan dan
patogen penyebab penyakit.

b. Hubungan antar populasi


Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi
adalah sebagai berikut :
 Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur
Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
 Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa
yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan

10
populasi sapi di padang rumput. Kompetisi juga terjadi pada populasi yang
sama.
c. Interaksi antar komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang
sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan
sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya
padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan,
ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai
dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke
sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi
antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi
juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati,
misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda
misalnya laut dan darat.

d. Interaksi antar Komponen Biotik dan Abiotik


Pada ekosistem terdapat dua macam komponen yakni komponen biotik dan
abiotik. Kedua komponen ini harus berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur, sehingga dapat dikatakan ekosistem yang
seimbang. Interaksi ini harus bersifat dinamis serta melibatkan transfer dan
transformasi energy antar komponen.
1) Komponen Biotik

Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk


hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-
jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk

11
hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan
makroorganisme. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
 Produsen yakni organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan
berklorofil yang mensintesis makanan dari bahan anorganik sederhana.
 Konsumen yakni organisme heterotrofik yang terdiri dari hewan
(herbivore dan karnivora) dan manusia.
 Pengurai (dekomposer) yakni organisme heterotrofik yang menguraikan
bahan organic yang berasal dari organisme mati, menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat
dipakai oleh produsen. Bakteri dan jamur termasuk kedalam kelompok ini.

2) Komponen Abiotik

Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu


yang tidak hidup (benda-benda mati). Keberadaan komponen abiotik sangat
berpengaruh pada jenis makhluk hidup yang menempati suatu lingkungan.
Beberapa komponen abiotik misalnya:
 Cahaya matahari. Sinar matahari adalah sumber utama energi untuk
semua organisme di bumi. CO₂ dan air berubah menjadi karbohidrat dan
oksigen selama fotosintesis dengan menggunakan sinar matahari.
 Udara terdiri dari berbagai jenis gas seperti oksigen, hidrogen, karbon
dioksida dan nitrogen. Semua organisme membutuhkan udara untuk
kegiatan mereka. Sebagai contoh, oksigen yang diperlukan selama
respirasi bahwa oksida (membakar) karbohidrat untuk menghasilkan
energi. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida sebagai bahan baku
untuk memproduksi karbohidrat dan nitrogen untuk memproduksi protein.

12
 Air. Semua organisme di bumi butuhkan air untuk bertahan hidup.
Tanaman, serta hewan dan manusia, akan dehidrasi dan mati jika mereka
kekurangan air. Dalam tubuh manusia, air berfungsi sebagai pelarut
melarutkan semua bahan yang dimakan oleh organisme. Air juga
merupakan habitat ikan dan katak.
 Suhu merupakan salah satu komponen penting bagi organisme untuk
bertahan hidup di bumi. Setiap organisme membutuhkan rentang tertentu
suhu untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, tanaman yang hidup di daerah
panas seperti kaktus akan mati atau tumbuh buruk jika mereka ditanam di
daerah dingin dan sebaliknya

Dalam suatu ekosistem tidak semua organisme dapat membuat


makanannya sendiri, maka dari itu munculah istirah rantai makanan, rantai
pakan detrus, dan jarring-jaring makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup
organisme heterotrof.
1. Rantai Makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang


digambarkan secara skematis dalam bentuk garis lurus searah dan
tidak bercabang. Rantai makanan selalu berawal dari produsen dan
diakhiri oleh pengurai. Bahan-bahan yang diuraikan itu akan kembali
digunakan oleh produsen, sehingga daur materi dan energi tidak
pernah terputus. Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai
produsen karena membuat makanan melalui proses fotosintesis.
Hewan dan tumbuhan tali putri mendapatkan zat organik dari

13
organisme lain disebut konsumen. Konsumen dapat berupa
herbivora, karnivora, atau omnivora.
Rangkaian rantai makanan dari produsen ke konsumen yang
memperlihatkan tingkat makanan untuk memperoleh energi disebut
tingkat trofik. Tingkat trofik pertama diduduki oleh produsen, tingkat
trofik kedua diduduki oleh herbivora, tingkat trofik ketiga diduduki
oleh karnivora. Adapun tingkat trofik keempat ditempati oleh
karnivora lain (pemangsa karnivora pertama). Berikut ini contoh
beberapa rantai makanan pada ekosistem yang berbeda-beda.

2. Rantai Pakan Detritus

Limbah organik, cairan dan bahan-bahan mati dari rantai


makanan perumput disebut detritus. Rantai pakan detritus merupakan
kandungan energi dalam detritus yang tidak hilang ke ekosistem dan
menjadi sumber energi sekelompok organisme yang tidak termasuk
ke dalam rantai makanan perumput. Energi yang diperlukan untuk
respirasi dalam rantai pakan detritus tidak selalu berasal dari tubuh
organisme sendiri, seringkali dari detritus di luarnya. Banyak sekali
organisme kecil yang terlibat dalam rantai pakan detritus, termasuk
protozoa, ganggang, bakteri, jamur, moliusca, cacing, nematode, dan
lain-lain.
Proses detorisasi dilaksanakan oleh organisme-organisme
aerobik selama oksigen bebas tersedia. Tetapi jika tidak ada oksigen,
proses dapat berjalan simultan dengan bantuan organisme anaerobic.
Proses terakhir ini disebut fermentasi.

3. Jaring- Jaring Makanan


Proses makan dan dimakan di alam pada kenyataannya
merupakan suatu proses yang kompleks, rantai makanan apabila

14
disatukan akan membentuk jarring-jaring makanan atau jejaring
makanan (food web).
Rantai makanan menggambarkan hubungan organisme satu
dengan organisme lainnya. Semakin komples hubungan makan dan
dimakan menunjukkan semakin komples juga aliran energinya.
Kondisi ini mengakibatkan kestabilan komunitas dan kestabilan
ekosistem. Hal ini berarti jika terdapat satu spesies yang hilang maka
masih dapat digantikan oleh spesies lainnya.

2.3. Adaptasi Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan


Makhluk hidup umumnya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan, agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya
serta melestarikan keturunannya. Kemampuan mahluk hidup untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya disebup adaptasi. Dalam biologi adaptasi adalah proses
dimana suatu makhluk hidup menjadi lebih cocok dengan lingkungannya. Istilah ini
juga diterapkan pada hasil proses tersebut.
Dalam banyak organisme terdapat adaptasi struktural, fungsional, dan adaptasi
warna, dan pada hewan ada juga adaptasi dalam naluriah perilaku. Terdapat tiga
macam adaptasi yang di lakukan mahluk hidup, yaitu adaptasi morfologi , pisiologi,
dan tingkah laku.
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi yakni penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas.

15
Contohnya, kaki berselaput pada bebek dan bentuk paruh pada burung.
B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi jenis ini merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk
hidup terhadap lingkungannya. Salah satunya berupa enzim yang dihasilkan oleh
suatu organisme. Contohnya, bunga rafesia mengeluarkan enzim untuk menarik
serangga. Enzim adalah zat yang dapat mempercepat proses kimia. Sementara itu,
kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga.
C. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi laku merupakan penyesuaian berupa perubahan tingkah laku.
Contohnya, cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuh. Contoh lain, putri
malu mengatupkan daunnya bila disentuh.

2.4. Hubungan Ekologi dengan Ilmu lainnya


Ekologi merupakan bagian dari ilmu Biologi. Namun demikian dalam
penerapannya dibutuhkan penerapan dari disiplin ilmu lainnya, seperti :
a. Ilmu Alam lain, yakni :
 Fisika, berperan dalam hal faktor fisik seperti sinar matahari, suhu, dan
lain sebagainya.
 Kimia, berperan dalam proses sintesis dan analisis kimiawi dalam tubuh
organisme.
 Bumi Antariksa, berperan pada musim, perubahan siang dan malam,
erosi, sedimentasi dan gravitasi.
b. Ilmu Sosial
Ilmu sosial menjadi penting bila komponen manusia dimasukkan
kedalam cakupan ekosistem.

16
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Ekologi merupakan cabang biologi, dan merupakan bagian dasar dari biologi.
Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer.
Studi-studi ekologi dikelompokkan ke dalam autekologi dan sinekologi.
 Konsep Miller beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu
ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen atau kesatuan. Menurut
konsep tersebut bagian-bagian atom akan membentuk satuan atom. Satuan atom
akan membentuk satuan molekul, dan satuan-satuan molekul seterusnya akan
membentuk satuan protoplasma, demikian proses pembentukan satuan lainnya.
 Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada
organisme lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk
suatu pola interaksi. Pola interaksi ini terjadi antara komponen biotik dan
komponen abiotik serta antara komponen biotik dan biotik.
 Ekologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Perkembangan ekologi tak lepas dari perkembangan ilmu yang lain. Misalnya,
berkembangnya ilmu komputer sangat membantu perkembangan ekologi.
 Ekologi masih berkaitan erat dengan disiplin ilmu lainnya, seperti fisika, kimia,
bumi antariksa dan ilmu sosial.

3.2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, untuk lebih memahami semua tentang
Hubungan antara Berbagai Kehidupan, maka disarankan para pembaca mencari
referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

 https://media.neliti.com/media/publications/269255-pemahaman-tentang-lingkungan-
berkelanjut-0677a9fd.pdf
 https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/
BAB-VI_-EKOLOGI.pdf
 http://repository.syekhnurjati.ac.id/3009/1/buku%20Ekologi%20full.pdf
 http://gel.geo.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/422/2018/12/Ecology-and-
Environmental-Science-Teaching-Materials.pdf
 https://sites.google.com/site/interaksiantarmakhlukhidup/

18

Anda mungkin juga menyukai