Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PAPER

EKOLOGI SERANGGA

RELUNG EKOLOGI (NICHE), EKOSISTEM DAN KOMUNITAS SERTA

BIOSFER EKOLOGI SERANGGA

Oleh :

Kelompok 2

Aditya Rahmadani 1906541068


Viola Aurora Magdalena 1906541069
Evert Vito 1906541071
Thresia Adhisya Sitorus 1906541073
Michael Surbakti 1906541076

Program Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“Relung Ekologi (Niche), Ekosistem dan Komunitas Serta Biosfer” .

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Ekologi Serangga. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Dwi Widaningsih, M.S.
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekologi Serangga yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni ini.

Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 20 Februari 2022

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................................................... ii
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Individu .............................................................................................................................................. 3
2.2 Organisme.......................................................................................................................................... 3
2.3 Sistem Kehidupan Niche .................................................................................................................. 4
2.4 Contoh Relung Ekologi (niche) ........................................................................................................ 6
2.5 Ekosistem ........................................................................................................................................... 8
2.6. Komunitas....................................................................................................................................... 13
2.7 Biosfer .............................................................................................................................................. 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 17
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekologi berasal dari kata oikos dan logos. Oikos berarti rumah atau
tempat hidup, sedangkan logos berarti ilmu sehingga ekologi berarti ilmu
yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan tempat hidup atau
lingkungannya. Ekologi serangga berarti ilmu yang mempelajari tentang
serangga dan interaksinya dengan tempat hidup atau lingkungan atau
ekosistem (Price, 1997).
Penjenjangan sistem kehidupan serangga dinyatakan dalam level
ekologi, yaitu individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfir (Begon,
Harper and Townsend, 1986). Sebagai individu, serangga tersusun dari
genetik unik yang membedakannya dengan genetik individu lainnya.
Kumpulan individu satu spesies tertentu yang menempati tempat dan waktu
yang sama membentuk satu populasi. Spesies adalah kelompok individu atau
populasi yang dapat melakukan kopulasi antar mereka (interbreeding) dan
mampu menghasilkan keturunan fertil, serta terisolasi secara reproduksi dari
spesies lainnya. Beberapa spesies yang hidup bersama pada tempat dan
waktu yang sama dapat membentuk suatu komunitas (Untung, 2006). Dalam
komunitas dapat ditemukan sekumpulan spesies-spesies yang
mengeksploitasi sumberdaya yang sama dengan cara yang sama membentuk
suatu kelompok fungsional (guilds) (Price, 1997). Komunitas berinteraksi
dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan membentuk suatu ekosistem. Dengan
demikian, ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk karena adanya
interaksi antara makkluk hidup (biotik) dan abiotik. Unsur-unsur komunitas
atau makhluk hidup tersebut dapat berupa tumbuhan, fitofag, parasitoid,
serangga predator, penyerbuk, dan pengurai, sedangkan unsur-unsur abiotik

1
dapat berupa suhu, kelembaban udara, angin, cahaya, hujan, hara dan mineral
tanah. Ekosistem-ekosistem dapat membentuk bioma yang memiliki tipe
vegetasi yang sama, misalnya hutan subtropis, tropis, tundra. Semua bioma
yang ada di muka bumi ini membentuk satu sistem yang disebut biosfir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dibahas


adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana dengan individu, organisme pada ekologi serangga ?


2. Apa yang dimaksud dengan sistem kehidupan niche ?
3. Bagaimana dengan ekosistem dan komunitas serta biosfer dari
ekologi serangga ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang dapat disusun berdasarkan rumusan
masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui mengenai individu, organisme pada ekologi
serangga
2. Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai sistem kehidupan
niche
3. Untuk mengetahui hubungan penjenjangan sistem kehidupan
serangga dinyatakan dalam level ekologi, yaitu individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfir.
1.4Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan ini antara lain :
1. Menjadi sumber informasi pengetahuan mengenai ekologi serangga
2. Menjadi manfaat sebagai perkembangan IPTEK

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Individu

Pada kehidupan di alam, tingkatan organisasi kehidupan dikenal dengan


hierarki kehidupan. Organisasi kehidupan terdiri atas banyak tingkatan. Tingkatan
terkecil terdapat pada molekul, sedangkan tingkatan tertinggi terdapat pada biosfer.
Salah satu dari tingkatan ekosistem yaitu individu. Individu adalah satuan makhluk
hidup yang merupakan struktur terkecil dari tingkatan ekositem tertentu. Individu
juga dapat disebut dengan spesies makhluk hidup tunggal. Istilah individu berasal
dari bahasa latin yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang berarti dapat dibagi.
Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis
bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga
disebut satuan makhluk hidup tunggal. Misalnya, seorang manusia, seekor hewan
atau sebatang pohon.

2.2 Organisme
Kata “organisme” berasal dari bahasa Yunani “organismos”, atau “Organon”,
yang berarti “instrumen, menerapkan, alat, organ akal atau kekhawatiran”.
Organisme langsung berhubungan dengan istilah “organisasi”.Istilah organisme
mungkin secara luas didefinisikan sebagai perakitan molekul yang berfungsi secara
keseluruhan lebih-atau-kurang stabil yang menunjukkan sifat-sifat kehidupan.
Organisme ini termasuk semua makhluk hidup individu yang dapat bereaksi
terhadap rangsangan, bereproduksi, tumbuh, dan mempertahankan homeostasis
(regulasi sendiri).

Organisme adalah makhluk hidup terdiri dari banyak komponen yang saling
terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisme hadir dalam
berbagai ukuran, bentuk dan gaya hidup, tetapi mereka semua berbagi beberapa ciri

3
yang sama. Semua organisme membutuhkan makanan (nutrisi) dan mengeluarkan
limbah, tumbuh, berkembang biak dan akhirnya, mati.

Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut:
• Memerlukan nutrisi/makanan
• Bernafas
• Bergerak
• Tumbuh
• Berkembang biak
• Peka terhadap rangsang
• Beradaptasi, serta terdapat susunan kimia
• Mengeluarkan zat sisa

Namun, ciri-ciri tersebut tidaklah universal. Mikroorganisme seperti misalnya


bakteri tidaklah bernapas, namun menggunakan jalur kimiawi lain. Banyak
organisme yang tidak mampu bergerak secara independen dan banyak organisme
tidak dapat berkembang biak, walaupun spesiesnya mampu.

2.3 Sistem Kehidupan Niche

Relung Ekologi atau Niche merupakan tempat makhluk hidup berfungsi di


habitatnya, bagaimana cara hidup, dan peran ekologi organisme dalam ruang
habitatnya. Dalam ekologi niche merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu
spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang
dilakukan di dalam komunitasnya. Konsep ini menjelaskan suatu cara yang tepat
dari suatu organisme untuk menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Niche yang
dikembangkan oleh Charles Elton (Elton, 1927) yaitu status fungsional suatu
organism dalam suatu komunitas tertentu, meliputi bagaimana cara hidupnya dan
peran ekologi organism tersebut.

4
Niche untuk mendefinisikan peran organisme dalam suatu ekosistem. Sebuah
niche mencakup apa yang dimakan organisme, bagaimana ia berinteraksi dengan
unsur-unsur kehidupan (biotik) lainnya, dan juga bagaimana ia berinteraksi dengan
aspek-aspek non-hidup (abiotik) dari lingkungan juga. Dua aspek penting dari niche
spesies adalah makanan yang ia makan dan bagaimana makanan diperoleh.

Predator yang berada di area tersebut dapat membatasi niche organisme dan
terutama di mana ia dapat menemukan keamanan dan tempat tinggal. Pesaing juga
akan membatasi sumber makanan dan nutrisi lainnya, sehingga mereka juga dapat
memiliki efek pada tempat organisme membuat rumahnya. Faktor-faktor abiotik,
seperti ketersediaan air, iklim, cuaca dan dalam kasus tanaman, jenis tanah, dan
jumlah sinar matahari juga dapat mempersempit ruang utama organisme ke niche
yang direalisasikan. Salah satu konsep yang paling penting yang terkait dengan
ekosistem adalah niche tersebut. Sebuah niche mengacu pada peran spesies di
ekosistemnya. Ini mencakup semua cara bahwa spesies berinteraksi dengan faktor
biotik dan abiotik lingkungan. Dua aspek penting dari niche spesies adalah makanan
yang ia makan dan bagaimana makanan diperoleh.

Aspek lain dari niche spesies adalah habitatnya. Habitat adalah lingkungan
fisik di mana spesies hidup dan untuk yang disesuaikan. Fitur habitat ini ditentukan
terutama oleh faktor abiotik seperti suhu dan curah hujan. Faktor-faktor ini juga
mempengaruhi sifat-sifat dari organisme yang hidup di sana.

Relung Ekologi dibagi menjadi 3 aspek, yaitu :

1. Relung habitats (habitats nich)

2. Relung jejang makanan ( trofik niche)

3. Relung multidimensional (multidimensional niche)

5
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan niche:

• Produsen yaitu organisme yang mampu menyusun senyawa organik menjadi


zat makanan dari senyawa anorganik (autotrof). Contohnya tumbuhan, alga
dan sianobakteria.

• Konsumen yaitu organisme yang memperoleh senyawa organik/zat makanan


dari organisme lain (heterotrof). Contohnya protozoa, hewan dan manusia.
Berdasarkan sumber makanannya, dibedakan menjadi herbivora, karnivora,
dan omnivora.

• Dekomposer yaitu organisme pengurai tubuh organisme yang sudah mati.


Contohnya bakteri dan jamur.

• Detritivor yaitu organisme pemakan detritus (sisa organisme mati) menjadi


serpihan kecil. Contohnya cacing tanah, rayap, keluwing dan teripang.

2.4 Contoh Relung Ekologi (niche)


Kawasan Hutan Nantu-Boliyohuto merupakan merupakan salah satu hutan hujan
tropik di Sulawesi yang kondisi masih utuh, bagian dari biogeografi Wallacea yang
kaya akan keanekaragaman hayati, zona campuran antara fauna Asia dan Australia.
Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, terdiri dari 204 jenis
tumbuhan (17 jenis diantaranya dilindungi), 32 jenis satwa (7jenis diantaranya
endemic dan dilindungi), 49 jenis burung (24 jenis diantaranya endemic Sulawesi).

Beberapa kelompok tumbuhan dan hewan yang hidup di bawah naungan


tajuk/kanopi pohon-pohon tersebut adalah:

1. Terna. Hidup pada bagian hutan yang kanopinya tidak begitu rapat dan hidup
pada iklim yang lembab seperti paku-pakuan.

6
2. Liana. Tumbuhan yang memanjat pada pohon-pohon besar seperti rotan.
Liana yang hidup pada pohon-pohon besar umumnya merupakan tempat
bergantung, bermain-main, atau berayun-ayun dari jenis primate, seperti
monyet dan kera.

3. Epifit. Tumbuhan ini tumbuh melekat pada batang, cabang atau pada daun-
daun pohon, semak, dan liana. Tumbuhan ini hidup diakibatkan oleh
kebutuhan akan cahaya matahari yang cukup tinggi. Tumbuhan ini pada
umumnya tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap inang yang
menunjangnya, misalnya jenis-jenis anggrek dan paku-pakuan.

4. Saprofit. Tipe tumbuhan ini mendapatkan zat haranya dari bahan organik yang
telah mati bersama-sama dengan parasit-parasit. Tumbuhan ini merupakan
komponen heterotrof yang tidak berwarna hijau di hutan hujan tropis. Jenis
tumbuhan ini terdiri atas cendawan atau jamur (fungi), dan bakteri. Tumbuhan
in dapat membantu terjadinya penguraian organik. Banyak ditemukan pada
lantai hutan yang memiliki rontokkan daun-daun yang cukup tebal dan terjadi
pembusukkan yang nyata. Tumpukan dedaunan tersebut dapat dijumpai pada
rongga-rongga atau sudut-sudut diantara akar-akar banir pohon-pohon.

5. Hewan. Hutan hujan menyediakan makanan untuk hewan, tempat berlindung,


tempat bertengger, tempat bermain, dan tempat tinggal, sehingga hutan hujan
tropis di jadikan rumah bagi berbagai jenis hewan di antarnya mamalia, reptil,
burung, amphibi, dan serangga. Hewan-hewan ini juga membantu proses
penyerbukan, contohnya serangga tawon yang membantu penyerbukan pada
Beringin (Ficus nervosa Heyne), kelelawar makan mahkota bunga Madhuca
phillippinensis Merr, burung memakan biji/buah pohon rao (Dracontomelon
dao), Matoa (Pometia pinnata)

7
2.5 Ekosistem
Ada beberapa pengertian mengenai Ekosistem, diantaranya:

• Ekosistem adalah suatu sistem yang terjadi karena adanya interaksi antara
faktor biotik dan abiotik (lingkungan) secara timbal balik (Odum, 1971).
• Ekosistem disusun atas komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan
fisiknya (abiotik) (Untung, 2006).
• Ekosistem dimaknai juga sebagai komunitas yang berinteraksi dengan
komponen abiotik lingkungan (Price, 1997).

Hal yang penting dari konsep dan fungsi ekosistem adalah adanya interaksi antar
komponen yang dalam ekologi makhluk hidup dikategorikan dengan cara mereka
berinteraksi satu sama lain, yaitu autotrof, produsen, konsumen/heterotrofik

2.5.1 Komponen Ekosistem

Ekosistem tersusun atas banyak unit atau komponen, yakni komunitas, guilds,

spesies, populasi, individu

1. Komunitas : disusun oleh beberapa spesies makhluk hidup yang menempati


satu tempat dan waktu yang ssma.

2. Guilds : Kumpulan spesies yang mengeksploitasi sumberdaya yang sama


dengan cara yang sama ( cth : pemakan daun )

3. Spesies : kumpulan populasi / individu yang melakukan kopulasi antar mereka


(interbreeding) dan mampu menghasilkan keturunan fertile dan terisolasi
secara reproduksi dari spesies lainnya.

4. Populasi : kumpulan individu satu spesies yang menempati wakt8u dan ruang
yang sama.

8
5. Individu : satuan makhluk hidup yang merupakan struktur terkecil dari
tingkatan ekositem tertentu. Individu juga dapat disebut dengan spesies
makhluk hidup tunggal.

2.5.1 Keseimbangan Ekosistem

Setiap ekosistem mampu menjaga dan mengendalikan dirinya sendiri dari gangguan
yang berasal dari luar, termasuk komponen-komponen biotik maupun abiotik yang
ada di dalamnya. Ekosistem mempunyai kemampuan untuk menangkal berbagai
perubahan ataupun gangguan yang dialaminya sehingga terjagalah keseimbangan
yang ada di dalamnya. Keseimbangan ekosistem disebut homeostasis ekosistem.
Mekanisme homeostasis ini sangat rumit dan menyangkut banyak faktor serta
mekanisme, termasuk di dalamnya adalah mekanisme penyimpanan bahan/materi,
pelepasan unsur hara, pertumbuhan populasi, produksi, dan
penguraian/dekomposisi. Meskipun ekosistem mempunyai kemampuan untuk
menangkal setiap gangguan dari luar untuk menjaga keseimbangannya, tetapi
kemampuan tersebut ada batasnya. Manusia yang sebetulnya merupakan salah satu
unsur dalam ekosistem, justru seringkali merupakan pengganggu yang terbesar
terhadap kelangsungan hidup ekosistem itu sendiri. Hal ini terjadi ketika manusia
memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan mereka.

2.5.3 Energi dalam Ekosistem

Energi yang masuk dalam ekosistem berupa energi radiasi matahari atau energi
cahaya tapi tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Energi yang di simpan berupa
materi tumbuhan dapat dialirkan melalui rantai makanan dan jaring makanan dari
produsen sampai dengan konsumen sampai dengan dekomposer. Setiap tingkat
trafik di dalam rantai makanan menggunakan energi untuk hidup dan sebagian

9
dikeluarkan sebagai panas. Kemungkinan ekspor energi / energi menuju ekosistem
lain dalam bentuk materi organik.

1. Aliran Energi

Energi adalah segala sesuatu yang dapat melakukan pekerjaan. Proses aliran energi
menggerakkan semua kehidupan di biofir dikendalikan oleh dua hukum
termodinamika, yaitu yang pertama dan kedua.

a) Hukum Termodinamika I : tenaga tidak dapat diciptakan dan dihilangkan


akan tetapi dapat berubah bentuk.

b) Hukum Termodinamika II : entropi suatu sistem selalu bertambah besar,


atau suatu sistem selalu menuju yang tidak teratur kecuali kalau
ditambahkan energi (organisme mati selalu terurai tetapi organisme hidup
tidak, karena adanya penambahan energi ).

Proses berpindahnya energi dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya
yang dapat digambarkan dengan rantai makanan atau dengan piramida biomasa.

a) Rantai makanan : merupakan perpindahan energi makanan dari sumber


daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jalur makan-memakan
(tumbuhan – herbivora – karnivora).

b) Struktur trofik : Tingkatan yang mewakili organisme dalam rantai


makanan tempat terjadi transfer makanan / energi ( cth : makanan sebagai
produsen di tingkat trofik pertama, hewan herbivor sebagai konsumen
primer ada di tingkat trofik kedua )

10
2.5.4 Siklus Biogeokimia

Aliran energi mengalirnya satu arah dan tidak membentuk siklus. Namun, senyawa
kimia sebaliknya, senyawa kimia dari ekosistem, lalu masuk ke tubuh mahluk hidup
pada rantai makanan, dan makluk hidup yang mati mengembalikan senyawa
kimia tadi kembali ke ekosistem. Senyawa kimia yang secara konsisten mengalami
siklus di ekosistem, yang dimulainya dari senyawa kimia dari tanah dan air (geo),
lalu masuk ke tubuh makhluk hidup (bio) dalam rantai atau jaring makanan, lalu
makluk hidup tersebut mati kembali masuk ke tanah atau air dan proses ini
disebut dengan siklus biogeokimia

Siklua biogeokimia : Hara dan mineral dari tanah diserap oleh tumbuhan, lalu
tumbuhan dimakan oleh serangga fitofag, serangga fitofag dimangsa oleh
serangga predator, lalu serangga preditor dimangsa oleh laba-laba, selanjutnya laba-
laba mati diuraikan oleh serangga pengurai, maka hara mineral tadi kembali
lagi ke tanah.

( cth : Contoh kasus biomagnifikasi pada siklus biogeokimia terjadi pada ekosistem
yang diaplikasikan insektisida DDT (dichloro diphenyl trichloroethane) )

2.5.5 Suksesi Ekologi

Perubahan secara serentak antara faktor biotik dan abiotik di suatu ekosistem disebut
dengan suksesi ekologi. Suksesi ekologi yang merupakan proses evolusi ekosistem
atau perubahan secara perlahan dan serentak dan saling mempengaruhi antara
faktor lingkungan (seperti suhu, kebasahan, ketersediaan air dan mineral) yang
membentuk tipe dan kuantitas tumbuhan dan hewan yang dapat bertahan hidup dan
berkembang biak pada waktu dan tempat tertentu dan sebaliknya ada dan
berkembangannya komunitas tanaman dan binatang dapat terus mengubah keadaan
lingkungan fisiknya. Terdapat dua suksesi ekologi, yaitu primer dan sekunder.

11
1. Suksesi Ekologi Primer : suksesi yang terjadi di lokasi tanah yang dimulai
dengan ketiadaan makhluk hidup di lokasi tersebut akibat bencana alam
seperti adanya aliran lava panas dari gunung meletus yang mematikan semua
makhluk hidup yang di aliran yang lava tersebut lalui, suksesi primer ini dapat
juga terjadi di bukit pasir yang baru terbentuk, atau bebatuan yang tertinggal
dari gletser yang menyusut.

2. Suksesi Ekologi Sekunder : terjadi di suatu ekosistem sebelumnya pernah


dihuni oleh komunitas yang berinteraksi dengan lingkungannya, lalu
ekosistem tersebut dimusnahkan atau dihilangkan tapi masih menyisakan
sebagian kecil makhluk hidup dan nutrisi di lingkungannya.

2.5.6 Evolusi Serangga

Evolusi spesies merupakan proses yang menyebabkan perubahan pada sifat-sifat


terwariskan suatu populasi spesies dari waktu ke waktu berikutnya atau dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Susunan genetik dapat mengalami
perubahan sehingga menyebabkan semakin tinggi keanekaragaman genetik pada
populasi satu spesies. Perubahan-perubahan genetik pada satu spesies makluk
hidup dapat terjadi karena mutasi akibat dari adanya radiasi, panas, proses senyawa
kimiawi. Perubahan-perubahan genetik dapat terjadi karena adanya warisan
kombinasi gen dari kedua orangtuanya disebabkan kedua orangtuanya melakukan
interbreeding antar populasi/strain atapun antar subspesies dalam satu spesies.
Semakin tinggi perbedaan genetik asal dari kedua orangtuanya (kekerabatan yang
jauh), maka keanekaragaman genetik keturunannya juga semakin tinggi. Pada
serangga, proses evolusi yang paling mudah dapat terlihat adalah terbentuknya
populasi serangga yang resisten terhadap insektisida sintetik dan terbentuknya
biotipe wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) akibat penanaman terus
menerus satu varietas unggul tahan wereng (VUTW) selama puluhan musim.
12
Resistensi serangga terhadap serangga insektisida sintetik itu disebabkan oleh dua
faktor utama, yaitu tingginya keanekaragaman genetik yang dimiliki oleh serangga
dan seleksi yang keras dan masif melalui penyemprotan insektisida sintetik terus
menerus dan berjadwal. Satu varietas yang ditanam terus menerus selama puluhan
musim dapat menjadi penyeleksi, genetik yang lama mati, sedangkan individu
yang genetik yang kuat mampu menghabiskan varietas unggul tersebut.

2.6. Komunitas
Dalam komunitas dapat ditemukan sekumpulan spesies-spesies yang
mengeksploitasi sumberdaya yang sama dengan cara yang sama membentuk suatu
kelompok fungsional (guilds) (Price, 1997). Komunitas berinteraksi dan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan membentuk suatu ekosistem. Dengan demikian,
ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk karena adanya interaksi antara
makkluk hidup (biotik) dan abiotik. Unsur-unsur komunitas atau makhluk hidup
tersebut dapat berupa tumbuhan, fitofag, parasitoid, serangga predator,
penyerbuk, dan pengurai, sedangkan unsur-unsur abiotik dapat berupa suhu,
kelembaban udara, angin, cahaya, hujan, hara dan mineral tanah. Ekosistem-
ekosistem dapat membentuk bioma yang memiliki tipe vegetasi yang sama,
misalnya hutan subtropis, tropis, tundra. Semua bioma yang ada di muka bumi
ini membentuk satu sistem yang disebut biosfir.

2.7 Biosfer
Biosfer adalah tingkat organisasi terbesar mencakup semua mahluk hidup di
bumi yang berinteraksi dengan lingkungan fisik secara keseluruhan sehingga
terpelihara suatu sistem yang mantap. Contoh biosfer hutan tropis pulau Jawa dan
hutan tropis pulau Kalimantan. Biosfer juga merupakan lapisan bumi tempat
ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi,
beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah
permukaan laut. Lapisan ini menjadi tempat sistem kehidupan dan organisasi yang
13
kompleks. Biosfer menjadi tempat sistem ekologis global yang menyatukan semua
makhluk hidup, termasuk hubungan interaksi yang meliputi unsur litosfer, hidrosfer,
antrofosfer dan atmosfer bumi. Ke empat lapisan tersebut saling berkaitan satu sama
lain. Akan tetapi, biosfer lebih fokus kepada tempat tinggal makhluk hidup, seperti
flora dan fauna yang bertempat di daratan atau di perairan. Dibandingkan seluruh
lapisan bumi, biosfer merupakan lapisan yang paling tipis. Selain itu, saat ini hanya
diketahui adanya satu biosfer yang ada di sistem tata surya, yakni biosfer bumi. Di
planet lain belum ditemukan tanda-tanda adanya biosfer seperti di bumi. Sebab
sejauh ini, bumi adalah satu-satunya tempat yang diketahui adanya unsur kehidupan
dan menjadi tempat yang mampu mendukung makhluk hidup melangsungkan
kehidupannya.

2.7.1. Macam-Macam Biosfer

Dilihat dari jenis lapisannya, biosfer dibagi menjadi tiga jenis lapisan sebagai
berikut:

1. Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan bumi yang paling atas. Atmosfer berfungsi untuk
melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang berukuran besar. Lapisan
atmosfer atau juga dikenal dengan lapisan ozon, yakni lapisan yang berperan penting
dalam melindungi kehidupan makhluk bumi.

2. Litosfer

Litosfer adalah lapisan bumi sebelum atmosfer. Litosfer tersusun atas bebatuan yang
ada di dalam biosfer dengan ciri-ciri yang berbeda sesuai dengan tingkat
kedalamannya. Contoh listosfer adalah susunan letusan gunung berapi atau magma
yang terbentuk akibat letusan gunung merapi.

14
3. Hidrosfer

Hidrosfer adalah susunan biosfer yang terdiri dari sejumlah air atau perairan.
Contohnya adalah sungai, samudera, dan laut. Hidrosfer berperan penting bagi
kehidupan makhluk hidup. Hampir 70% mayoritas makhluk hidup di bumi hidup di
lingkungan hidrosfer.

Ketiga lapisan yang telah kita bahas diatas dikenal dengan istilah Biosiklus.
Biosiklus diartikan bahwa lingkungan di bumi terdiri dari sejumlah daratan dan
perairan. Selanjutnua, biosiklus dibagi lagi menjadi unsur yang lebih kecil yang
disebut dengan istilah Bioma. Bioma merupakan karakteristik dari tumbuhan dan
hewan yang hidup dalam satu tempat, berdasarkan iklim dari lingkungan tersebut.
Bioma saling berkaitan dengan bioma lainnya.

Fungsi Biosfer

Biosfer memiliki beberapa manfaat bagi makhluk hidup seperti manusia, hewan dan
tumbuhan, antara lain:

1. Sumber Makanan

Biosfer merupakan penyedia sumber makanan, seperti berbagai flora dan fauna yang
bisa dikonsumsi oleh manusia. Tanpa adanya flora dan fauna, maka manusia tidak
bisa melangsungkan hidupnya.

2. Penelitian dan Pendidikan

Selain itu, fungsi lain dari lapisan biosfer adalah sebagai objek penelitian dan
pendidikan. Fungsi ini bisa dijadikan pembelajaran kepada anak cucu kita agar bisa
mencintai alam dan belajar untuk melestarikan flora dan fauna sejak dini.

3. Sarana Rekreasi

15
Selain sebagai sumber makanan, penelitian dan pendidikan. Biosfer juga bermanfaat
sebagai sarana rekreasi. Contohnya adalah suaka margasatwa yang melindungi dan
melestarikan berbagai jenis binatang tertentu yang dikhawatirkan akan mengalami
kepunahan, seperti badak bercula satu dan komodo.

Selain sebagai sarana rekreasi, orang-orang yang berkunjung juga bisa mendapatkan
wisata edukasi melalui pengenalan terhadap jenis flora dan fauna dan bagaimana
cara melestarikannya.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Individu adalah satuan makhluk hidup yang merupakan struktur terkecil dari
tingkatan ekositem tertentu dan juga dapat disebut dengan spesies makhluk hidup
tunggal. Organisme adalah makhluk hidup terdiri dari banyak komponen yang
saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Niche merupakan
tempat makhluk hidup berfungsi di habitatnya, bagaimana cara hidup, dan peran
ekologi organisme dalam ruang habitatnya dan di dalam ekologi niche merujuk pada
posisi unik yang ditempati oleh suatu spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang
ditempati dan peranan yang dilakukan di dalam komunitasnya. fungsi ekosistem
adalah adanya interaksi antar komponen yang dalam ekologi makhluk hidup
dikategorikan dengan cara mereka berinteraksi satu sama lain, yaitu autotrof,
produsen, konsumen/heterotrofik. Biosfer adalah tingkat organisasi terbesar
mencakup semua mahluk hidup di bumi yang berinteraksi dengan lingkungan fisik
secara keseluruhan
3.2 Saran

Dalam penulisan tugas paper ini masih jauh dari kata sempurna, maka
diperlukannya saran yang lebih lanjut agar informasi dalam paper ini dapat
disempurnakan dan menjadi lebih baik. Semoga paper ini mampu memberikan
informasi, referensi, atau menambah pengetahuan penulis maupun pembaca

17
Daftar Pustaka
Zebua, Suarni Apricilla Benedicta dkk. 2020. "Hubungan Ssitem Kehidupan Niche".
Fakultas Pertanian Universita Udayana.

Hamisun, Marini Susansi dan Banderan, Dewi Wahyuni. 2014. " HABITAT,
NICHE, DAN JASA LINGKUNGAN PENYUSUN UTAMA VEGETASI
KAWASAN HUTAN NANTU-BOLIYOHUTO". Universitas Negeri Grontalo.

Herlinda Siti dkk. 2021. "Pengantar Ekologi Serangga". Sriwijaya (UNSRI)/Unsri


Press : Palembang.

Taradipha dkk. 2018. "Karakteristik Habitat Komunitas Serangga pada Ekosistem


Perkotaan di Kabupaten Banyumas". Institut Pertanian Bogor (IPB).

Husodo, T. dan Fitriani, N. 2012. Pengertian Ruang Lingkup Ekologi dan


Ekosistem. Jakarta. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/BIOL421503-M1.pdf . Diakses pada 12 Februari 2022.

18

Anda mungkin juga menyukai