Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EKOLOGI DAN PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pengampu: Dr. Sonja Verra tinneke L,M.Kes

Oleh:

Bimariko Dwi Febrian (2201016034 Ekonomi Pembangunan


)
Nur Azijah (2201016029 Ekonomi Pembangunan
)
Andi nayla zhalza.m (2201036113 Akuntansi
)
Tio Ifansah (2201016136 Ekonomi Pembangunan
)
Annisa Amellia (2201016094 Ekonomi Pembangunan
)
Hijra Angelika (2201036016 Akuntansi
)
Vidia Dwi Aryani (2201016006 Ekonomi Pembangunan
)
Rifda Kamila Nasution (2201036022 Akuntansi
)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MULAWARMAN

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi MahaPanyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mengenai ekologi dan peran manusia di dalamnya.

Adapun makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar dan diharapkan dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan
pengetahuan bagi pembaca mengenai ekosistem dan peran manusia di dalamnya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kesalahan dalam
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai ekosistem dan peran
manusia di dalamnya ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap

Samarinda, 6 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
1.4 Manfaat....................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
2.1 Ekosistem.................................................................................................................3
2.1.1 Satuan dalam Ekosistem...................................................................................3
2.1.2 Macam-Macam Ekosistem...............................................................................4
2.1.3 Komponen Ekosistem.......................................................................................4
2.1.4 Interaksi Antar-Komponen Ekosistem..............................................................7
2.2 Peran Manusia dalam Ekosistem..............................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
2.1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki
akal pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam
kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup dibumi
ini harus selalu menjga kelestarian alam sekitr. Pada umumnya manusia
bergantung pada keadaan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang
dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan
disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan
sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan
udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.
Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh
manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara
merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yag sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya daam kondisi
yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah
mengenai keadaan lingungan hidup sperti kemerosotan atau degradasi yang
terjadi diberbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok botik (flora dan fauna darat
dan air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur
(ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
2.1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang dijelaskan, maka dapat dibuat


perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu ekosistem?
2. Apa saja macam-macam ekosistem?
3. Apa saja komponen ekosistem?
4. Apa saja bentuk interaksi antar komponen ekosistem?
5. Apa saja peran manusia dalam ekosistem?
2.1.3 Tujuan

1
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui
masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
2.1.4 Manfaat

Agar pembaca mengetahui peranan ekologi dan ruang lingkup ekologi di


dalam kehidupan dan hubungannya dengan ilmu lain.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Ekosistem

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan


timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga
dapat diartikan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

2.1.5 Satuan dalam Ekosistem

1. Individu
Individu merupakan organisme tunggal. Misalnya seekor tikus,
sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.
2. Populasi
Kata populasi berarti semua orang yang bertempat tinggal pada
suatu tempat. Dalam ekosistem, yang dimaksud populasi adalah semua
individu sejenis yang menempati suatu daerah dan waktu tertentu.
Suatu organisme disebut sejenis apabila memenuhi persyaratan:
a. Menempati daerah dan habitat yang sama
b. Mempunyai persamaan morfologi, anotomi, dan fisiologi
c. Mampu menghasilkan keturunan yang fertil, yaitu keturunan yang
dapat berkembang biak secara kawin.
Pada ekosistem darat ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perubahan populasi, diantaranya adalah perubahan suhu, kelembaban,
dan curah hujan.
3. Komunitas
Di dalam ekosistem, komunitas dapat diartikan sebagai kumpulan
dari beberapa populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

3
Dalam komunitas semua organisme merupakan bagian dari komunitas
dan antar-komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.
4. Ekosistem
Tataan secara utuh dari seluruh unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi. Ekosistem juga diartikan sebagai hubungan
timbal balik yang kompleks antara organisme dengan lingkungan.

2.1.6 Macam-Macam Ekosistem

Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan


menjadi tiga, yaitu ekosistem alami, ekosistem buatan, dan ekosistem
suksesi.

1. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa


campur tangan dari manusia. Contohnya gurun pasir, hutan tropis, dan
lain-lain. Ekosistem alami sangat bervariasi dan setiap ekosistemnya
memiliki ciri khas masing-masing. Ciri khas tersebut ditentukan oleh
faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.
2. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.
Contohnya sawah, kolam, taman, dan lain-lain. Umumnya, ekosistem
buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan
pembuatnya.
3. Ekosistem suksesi, proses perubahan dalam komunitas (ekosistem)
yang berlangsung secara perlahan dan teratur dalam kurun waktu yang
lama, menuju ke satu arah, dan menyebabkan pergantian suatu
komunitas (ekosistem) oleh komunitas (ekosistem) yang lain.
Contohnya suatu daerah tertimpa bencana alam sehingga seluruh
kehidupan penghuninya punah. Setelah sekian lama lingkungan itu
akan menjadi ekosistem baru, jenis organisme yang tumbuh
selanjutnya ditentukan oleh jenis organisme yang masih tertinggal.

4
2.1.7 Komponen Ekosistem

Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata


lingkungan. Di dalam suatu ekosistem terdapat dua komponen pokok,
yaitu komponen biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup).

1. Komponen Biotik
Komponen biotik yaitu komponen yang terdiri atas makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Di
dalam ekosistem setiap organisme mempunyai kedudukan, tugas, dan
fungsi masing-masing. Fungsi atau kedudukan organisme didalam
ekosistem disebut nisia. Berdasarkan nisianya, organisme dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.
a. Produsen
Kata produsen berarti penghasil, produsen yaitu organisme yang
mampu menghasilkan zat makanan. Yang termasuk ke dalam
kelompok ini adalah tumbuhan hijau atau tumbukan yang telah
memiliki klorofil. Dalam ekosistem perairan komponen biotik yang
menjadi produsen adalah berbagai jenis alga dan fitoplankton.
b. Konsumen
Konsumen berarti pemakai. Konsumen yaitu organisme yang
tidak dapat membuat makanannya sendiri tetapi memakai atau
menggunakan zat makanan yang dibuat organisme lain. Yang
termasuk konsumen adalah hampir semua golongan hewan, tumbuhan
yang tidak berklorofil, dan manusia.

Berdasarkan tingkatannya, konsumen dapat dibedakan menjadi 3


yaitu:

1) Herbivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan


energinya dengan memakan tumbuhan.

5
2) Karnivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan
energinya dengan memakan herbivora.
3) Omnivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan
energinya dengan memakan produsen secara langsung, atau
memangsa karnivora atau hebivora (pemakan segala).
c. Dekomposer atau Pengurai
Dekomposer atau pengurai adalah organisme heterotrof yang
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan
organik kompleks). Dekomposer menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana untuk dapat
digunakan kembali oleh produsen. Organisme yang termasuk
dekomposer adalah bakteri dan jamur.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
benda-benda mati. Komponen abiotik meliputi faktor fisik dan kimia.
meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang
mempengaruhi ekosistem adalah:
a. Suhu, berpengaruh pada ekosistem karena suhu merupakan syarat
yang diperlukan organisme untuk hidup. Perubahan suhu lingkungan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme.
b. Sinar matahari, mempengaruhi ekosistem secara global karena
matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital
yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
c. Air, berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam
pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji. Bagi hewan dan
manusia air dibutuhkan untuk air minum dan sarana hidup lain. Bagi
unsur abiotik lain (tanah, batu) air dibutuhkan sebagai pelarut dan
pelapuk.

6
d. Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme, jenis tanah yang
berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga
berbeda.
e. Ketinggian, tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat
tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi
fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin, selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan
dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang, garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi
lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung
menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi.
Ada organisme yang mampu hidup di garis lintang tertentu saja.

2.1.8 Interaksi Antar-Komponen Ekosistem

Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi, yaitu:

1. Interaksi antar-organisme
a. Netral
Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antar makhluk
hidup dalam habitat yang sama. Bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak.
b. Simbiosis
Simbiosis adalah hubungan makhluk hidup dari spesies yang
berbeda yang hidup bersama.
1) Komensalisme, adalah hubungan antar dua organisme yang
berbeda spesies dimana salah satu diuntungkan dan satu lagi
tidak diuntungkan atau dirugikan.
2) Mutualisme, adalah hubungan antar dua organisme berbeda
yang saling menguntungkan.
3) Predasi, adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa
(predator).

7
4) Parasitisme, adalah hubungan antar-organisme yang berbeda
spesies yang hanya menguntungkan satu pihak sedangkan
pihak lain dirugikan. Dalam hubungan ini, satu organisme
hidup dan mengambil makanan dari organisme inangnya
sehingga merugikan inangnya.
2. Interaksi antar-individu
Interaksi antar individu merupakan interksi antara individu satu
dengan individu lainnya baik yang berspesies sama maupun dengan
spesies yang berbeda.
3. Interaksi antar-populasi
a. Kompetisi, adalah hubungan antara dua populasi yang memiliki
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan.
b. Alelopati, merupakan interaksi antar populasi. Bila populasi yang
satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi timbulnya populasi
yang lain.
4. Interaksi antar-komunitas
Interaksi dalam ekosistem yang melibatkan komunitas sangat
kompleks sebab tak hanya melibatkan bermacam-macam organisme
tetapi juga melibatkan aliran makanan juga energi.
5. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik
a. Rantai makanan, merupakan proses makan dan dimakan di antara
organisme dengan urutan satu arah yang mengakibatkan terjadinya
perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya.
b. Jaring-jaring makanan, merupakan rantai-rantai makanan yang
saling berhubungan.
c. Piramida makanan, adalah sebuah gambaran menampilkan
informasi tentang pengelompokkan ekosistem yang
membandingkan komposisi dan jumlah biomassa. Piramida
makanan terbagi menjadi tiga yaitu:

8
1) Piramida energi, memperlihatkan jumlah energi yang
dipindahkan dari satu tingkat ke tingkat diatasnya dalam suatu
jaring makanan.
2) Piramida biomassa, adalah piramida makanan yang
memadukan massa dari seluruh organisme pada suatu
lingkungan tertentu. Setelah itu berat setiap organisme diukur
dalam satuan gram.
3) Piramida populasi, berisi informasi tentang jumlah populasi
untuk sebuah ekosistem secara umum.

2.2 Peran Manusia dalam Ekosistem

Manusia makhluk yang paling penting dalam biosfer, menjadi sangat


penting karena mempunyai perbedaan dari makhluk lain. Perbedaan itu dapat
dilihat dari segi ekologik.

1. Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik, karena:


a. Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya
b. Manusia mampu memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan
tempat hidupnya atau organisme yang lain.

Manusia merupakan makhluk dominan secara ekologik karena sifat-


sifat anatomi dan mentalnya. Sifat-sifat itulah yang menyebabkan manusia
dapat berkompetensi dan berhasil dengan baik apa yang dibutuhkannya.
Dengan demikian, ia dapat memberikan pengaruh besar terhadap
lingkungannya serta organisme lainnya dalam ekosistem.

2. Manusia sebagai makhluk pembuat alat

Kemampuan dapat membuat alat erat hubungannya dengan sikap


tegak manusia yang memungkinkan ia dapat dengan bebas menggunakan
tangannya. Di samping itu, kemampuan itu erat pula hubungannya dengan
kemampuan penalaran berkat otaknya yang lebih tinggi. Jadi dapat

9
dikatakan bahwa manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat
kemampuannya membuat dan menggunakan alat.

3. Manusia sebagai makhluk perampok

Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-


alat yang digunakannya. Manusia di kenal sebagai makhluk
mengeksploitasi ekosistem hebat. Ia dapat memanfaatkan baik ekosistem
darat maupun ekosistem air. Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivora
dan kebutuhannya yang beraneka ragam. Sejak semula manusia
mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk makanan tetapi juga untuk
keperluan lain seperti pakaian dan rumah. Sejak itu kebutuhan akan bahan
organik untuk obat-obatan, papan, serat, dan lain-lain meningkat.
Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang tidak
konsumtif, misal untuk kepercayaannya seperti hewan kurban, untuk
peliharaan di rumah. Manusia juga menjadikan tumbuhan sebagai estetika
seperti bunga-bunga dan hiasan.
4. Manusia sebagai penyebab evolusi

Perkembangan pengetahuan dan keterampilan teknis mengakibatkan


manusia muncul sebagai makhluk hidup yang dominan secara ekologik.
Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh
manusia baik yang disengaja maupun tidak telah mempercepat evolusi
organik. Akibatnya, ada jenis-jenis organisme yang jumlahnya sudah
berkurang sampai batas sukar untuk dipulihkan kembali, bahkan ada yang
telah punah. Di samping itu, ada jenis-jenis yang justru meningkat
jumlahnya, semua itu disebabkan oleh invertensi manusia. Cara manusia
mempercepat evolusi organik adalah pembudidayaan hewan dan
tumbuhan, penciptaan habitat baru serta penyebaran hewan dan tumbuh-
tumbuhan.

5. Manusia sebagai makhluk pengotor

10
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori
lingkungannya. Kotoran yang dibuang manusia berasal dari rumah,
perkebunan, tempat kerja, transportasi dan kegiatan rekreasi. Bahan-bahan
pencemaran ini dapat berupa gas, padat, dan cair.
Untuk mempertahankan hidup yang diinginkannya, manusia
memanfaatkan alam dengan tidak diikuti dengan keinginan memelihara,
terjadilah pemanfaatan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tekanan-
tekanan kerusakan, seperti terbentuknya tanah-tanah kritis, erosi, dan
banjir.
Kegiatan manusia itulah yang menyebabkan hutan, rawa yang tadinya
mempunyai keselarasan alamiah (setelah menjadi pemukiman manusia)
menjadi berubah. Pemeliharaan keseimbangan dan keselarasan ditempat
itu dimungkinkan dengan subsidi materi dan energi serta kesadaran
kemampuan dan keamanan seluruh masyarakat di tempat itu.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari paparan di atas, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa


ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem yang ada di
dunia ini mempunya berbagai bentuk dan bermacam komponen. Di dalam
ekosistem, antar komponen memiliki suatu interaksi, di antaranya adalah
interaksi antar-organisme, antar-individu, antar-populasi, antar-komunitas,
serta antar komponen biotik dan abiotik, Di dalam ekosistem, manusia
memiliki beberapa peranan penting, diantaranya adalah sebagai makhluk
perampok, penyebab evolusi, dan sebagai makhluk pengotor.

3.2 Saran

Penulis menyadaro bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan


jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasalan
makalah dalam kesimpulan di atas.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://htmlmakalah.blogspot.com/2016/08/14.html

https://www.academia.edu/28991658/
Makalah_Ekosistem_dan_Peranan_Manusia.docx

https://id.scribd.com/doc/109157701/Ekosistem-Dan-Peranan-Manusia-
Didalamnya

https://informazone.com/piramida-makanan/

13

Anda mungkin juga menyukai