DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pelestarian Lingkungan
Hidup tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah Pelestarian Lingkungan Hidup ini pastilah kami mengalami
berbagai hambatan maupun kendala. Dengan segala upaya, makalah ini dapat terwujud
dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih lanjut. Kami
berharap semoga makalah Pelestarian Lingkungan Hidup ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya. Kami juga berharap makalah
ini mampu menjadi salah satu bahan bacaan untuk acuan pembuatan makalah selanjutnya
agar menjadi lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………....9
B. Saran ………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu berupa
sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang
utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar
dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber
oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi
yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa
faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan
lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara
garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik
(flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air, dan udara) dan
kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
B. Rumusan Masalah
Apa definisi lingkungan hidup?
Apa yang dimaksud dengan konversi lingkungan hidup?
Apa saja faktor-faktor pencemaran lingkungan?
Apa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar?
Bagaimana usaha pelestarian lingkungan hidup?
Bagaimana keadaan lingkungan sekitar kita?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Secara khusus, istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan Undang-
undang Nomor 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah,
maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas,
maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma
yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,
seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang
terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
B. Konversi Lingkungan Hidup
Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas kata con (together) dan severe
(keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita
punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use Konservasi dalam
pengertian sekarang sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature
4
resource (pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana).Secara harfiah makna
konservasi (conservation) yang terkait dengan sumber daya alam diartikan sebagai “the
preservation, management, and care of natural and cultural resources” (pelestarian
pengelolaan, dan perawatan sumber-sumber daya alam dan kultural). Dalam kamus
konservasi sumber daya alam disebutkan konservasi (conservation) adalah upaya pengelolaan
sumber daya alam secara bijaksana dengan berpedoman kepada asas pelestarian. Konservasi
juga diartikan pelestarian, yaitu pengelolaan terencana sumber daya alam sehingga terjadi
berkelanjutan serta keseimbangan alami antara keanekaragaman dan proses perubahan
evolusi dalam suatu lingkungan.
C. Pencemaran Lingkungan Hidup
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil
pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh
kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen
(O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan
menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain: terganggunya kesehatan
manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya, rusaknya
bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya
pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan
es di kutub dan terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang
tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh
penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam
pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi
tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan
tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah
atau dimanfaatkan.
3. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air,
seperti detergen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu,
tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau
pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem
perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air
laut. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain: terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen, terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), pendangkalan dasar perairan, punahnya biota air,
misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air, munculnya banjir akibat got tersumbat sampah,
dan menjalarnya wabah muntaber.
4. Pencemaran Suara
Pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain,
meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced
hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang memiliki kekuatan > 80 desibel.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik,
mesin kereta api, mesin jet pesawat, dan instrumen musik.
D. Lingkungan Sekitar
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_lingkungan_hidup
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelestarian_lingkungan_hidup