Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

NAMA : I MADE ANANDA DWI PRANATA

KELAS : X MIPA 1

NO : 09

SMA NEGERI 1 PAYANGAN


TAHUN PELAJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Lazimnya manusia bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di
sekitarnya yaitu sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Sumber daya alam tersebut yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan
udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.
Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen tubuh manusia yang
terbesar. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan
terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani disebabkan adanya sejumlah faktor
yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu mengenai keadaan lingkungan hidup
seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Komponen
lingkungan hidup secara garis besar terbagi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik
(flora dan fauna darat dan air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan
kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya dan kesehatan masyarakat).
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
 BAB II PEMBAHASAN
 Definisi Lingkungan Hidup
o Unsur Hayati (Biotik)
o Unsur Sosial Budaya
o Unsur Fisik (Abiotik)
 Konversi Lingkungan Hidup
 Pencemaran Lingkungan Hidup
o Pencemaran Udara
o Pencemaran Tanah
o Pencemaran Air
o Pencemaran Suara
 Lingkungan Sekitar
o Lingkungan sebagai Tempat Tinggal
o Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
 Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
 Lingkungan Sekitar Kita
 BAB III PENUTUP
 Kesimpulan
 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah
merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat
diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk
menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak
dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang
alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu
adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau
degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen
lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat
dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air, dan udara) dan
kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
yang melangsungkan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Secara khusus, istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan da kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian
berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.
Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah
teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan
berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap
anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi
atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan
berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.

B. Konversi Lingkungan Hidup


Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas
kata con (together) dan severe (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai
upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara
bijaksana (wise use Konservasi dalam pengertian sekarang sering diterjemahkan
sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumber daya alam secara
bijaksana).Secara harfiah makna konservasi (conservation) yang terkait dengan
sumber daya alam diartikan sebagai “the preservation, management, and care of
natural and cultural resources” (pelestarian pengelolaan, dan perawatan sumber-
sumber daya alam dan kultural). Dalam kamus konservasi sumber daya alam
disebutkan konservasi (conservation) adalah upaya pengelolaan sumber daya
alam secara bijaksana dengan berpedoman kepada asas pelestarian. Konservasi
juga diartikan pelestarian, yaitu pengelolaan terencana sumber daya alam
sehingga terjadi berkelanjutan serta keseimbangan alami antara keanekaragaman
dan proses perubahan evolusi dalam suatu lingkungan.

C. Pencemaran Lingkungan Hidup


Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-
bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari
aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan
oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu
bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan
mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari
pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O 2) di udara,
menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan
menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau
tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain:
terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan
penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada
logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya pertumbuhan tanaman,
misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas
SO2 yang tinggi di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan
suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan
es di kutub dan terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida
nitrogen.
2. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah
anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga
dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang
digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat
tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya
ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga
lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau
dimanfaatkan.
3. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat
diuraikan dalam air, seperti detergen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan
kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga
dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari
pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau
waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain: terganggunya kehidupan organisme
air karena berkurangnya kandungan oksigen, terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), pendangkalan dasar perairan, punahnya
biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air, munculnya banjir akibat got
tersumbat sampah, dan menjalarnya wabah muntaber.
4. Pencemaran Suara
Pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi
manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran
karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan
tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres. Pencemaran suara adalah tingkat
kebisingan yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat
ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, mesin kereta
api, mesin jet pesawat, dan instrumen musik.
D. Lingkungan Sekitar
1. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal
Setiap makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan tempat
mereka berada. Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-
masing.
a. Individu: Makhluk hidup tunggal.
b. Populasi: Kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu daerah
tertentu.
c. Komunitas: Kumpulan populasi yang hidup pada suatu daerah tertentu.
d. Ekosistem: Kumpulan komunitas yang berinteraksi dengan lingkungannya
dan membentuk suatu sistem.
2. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan,
jaring makanan, dan piramida makanan tepat. Rantai makanan dalam suatu
lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam lingkungan hidup dapat
dikatakan sebagai “satu untuk yang lain”. Contoh rumput dimakan rusa dan rusa
dimakan harimau dan seterusnya.

E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup


Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita
sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya
merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan
lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah
tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985
tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan
Industri.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
5. Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut ini.
6. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
7. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
8. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul,
serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian
hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di
dalamnya dapat terjaga.
9. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
10.Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang
Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara
besar-besaran.

Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil.
2. Membuang sampah pada tempatnya.
3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang.
4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan bahan bakar minyak.
5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.

F. Lingkungan Sekitar Kita


Manusia tinggal di bumi dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada di
bumi. Dengan akal pikirannya seharusnya melindungi lingkungan karena hidupnya
sangat tergantung pada lingkungan di bumi. Namun sebaliknya yang terjadi, di
zaman modern sebagian besar manusia tidak terlalu peduli dengan kerusakan
lingkungan yang tengah terjadi. Bukan hanya tidak peduli saja, bahkan manusia
turut berperan aktif menimbulkan kerusakan lingkungan. Kondisi tersebut terus
berlangsung dari waktu ke waktu.
Kita sebagai anak sekolah dan menempati tempat baru membuat kita harus
pandai-pandai beradaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, tempat tinggal
baru, dan segala hal yang baru. Awal kita tinggal di tempat baru memang rasanya
tidak begitu nyaman karena belum sling mengenal teman satu sama lain. Di
tempat sekolah yang kita tempati, kebersihan lingkungan terkadang masih belum
memenuhi syarat-syarat konservasi, terkadang lingkungan masih kotor, sampah
menumpuk, kamar mandi kotor, dan sebagainya. Tetapi sejak dibentuknya
kelompok piket setiap harinya, lingkungan sudah mendingan dibandingkan
sebelumnya. Ini semua berkat kerja sama semua pelajar. Dalam pengerjaan tugas
piket harian kita semua melaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga terwujud
semua lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia
memiliki tiga unsur penting yaitu unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya, dan
unsur fisik (abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia dapat
sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan sebagai
tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu
rusak, baik faktor dari alam maupun faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita
harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak ditempati.

DAFTAR PUSAKA

Anda mungkin juga menyukai