REVIEW BUKU
Oleh:
NIM : 09208222
Kelas: DKV C
Biosfer adalah lingkungan hidup di bumi yang meliputi semua makhluk hidup, termasuk
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Biosfer mencakup bagian atmosfer,
hidrosfer, dan litosfer yang menjadi habitat bagi makhluk hidup. Biosfer berfungsi sebagai
sistem yang kompleks dan dinamis yang memungkinkan keberlangsungan kehidupan di bumi.
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi bumi, yang terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon
dioksida, dan gas-gas lainnya. Atmosfer memiliki peran penting dalam menjaga kondisi
lingkungan yang dapat mendukung kehidupan di bumi.
Hidrosfer adalah seluruh air di bumi, termasuk air di sungai, danau, laut, dan air tanah.
Hidrosfer memiliki sirkulasi yang kompleks dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan
lingkungan.
Litosfer adalah lapisan permukaan bumi yang terdiri dari batuan dan tanah. Litosfer memiliki
struktur yang kompleks dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan
ekosistem di bumi.
Biosfer terdiri dari semua makhluk hidup di bumi, mulai dari tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme. Biosfer mencakup bagian atmosfer, hidrosfer, dan litosfer yang menjadi
habitat bagi makhluk hidup.
III. Ekosistem
Ekosistem adalah sistem yang terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik
(lingkungan) yang saling berinteraksi. Ekosistem memiliki siklus energi dan materi yang
kompleks yang memungkinkan keberlangsungan kehidupan di bumi.
Keragaman hayati adalah variasi kehidupan di bumi, yang mencakup keragaman genetik,
spesies, dan ekosistem. Keragaman hayati sangat penting untuk menjaga keberlangsungan
kehidupan di bumi.
Tingkat keanekaragaman hayati mencakup tiga tingkatan: keragaman genetik, keragaman
spesies, dan keragaman ekosistem. Faktor-faktor seperti perubahan iklim dan aktivitas manusia
dapat mempengaruhi tingkat keanekaragaman hayati di bumi.
V. Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Biosfer
Kegiatan manusia memiliki dampak yang signifikan terhadap biosfer, termasuk perubahan iklim,
degradasi lahan, kerusakan hutan, polusi air dan udara, serta kepunahan spesies. Perubahan
iklim akibat pemanasan global dapat menyebabkan perubahan ekosistem dan distribusi spesies,
serta meningkatkan intensitas cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan.
Pelestarian biosfer adalah usaha untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi melalui
perlindungan terhadap komponen-komponen biosfer. Upaya pelestarian biosfer meliputi
pengurangan polusi, penggunaan lahan yang berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam
yang baik, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
Salah satu usaha pelestarian biosfer yang terkenal adalah program Cagar Biosfer UNESCO, yang
bertujuan untuk melestarikan area-area yang memiliki nilai konservasi tinggi dan mencakup
unsur alam dan budaya. Indonesia memiliki beberapa cagar biosfer yang terkenal, seperti
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan Taman Nasional Lorentz.
VII. Kesimpulan
Biosfer adalah lingkungan hidup di bumi yang meliputi semua makhluk hidup, termasuk
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Biosfer terdiri dari tiga komponen utama,
yaitu atmosfer, hidrosfer, dan litosfer, serta semua makhluk hidup di bumi. Ekosistem,
keragaman hayati, dampak kegiatan manusia terhadap biosfer, dan upaya pelestarian biosfer
adalah beberapa konsep penting yang terkait dengan biosfer.
EKOLOGI SEBAGAI ILMU LINGKUGAN
Berikut ini adalah rincian materi dari susunan materi pembelajaran tentang ekologi sebagai
ilmu lingkungan:
I. Pendahuluan
Definisi ekologi dan perannya dalam ilmu lingkunganEkologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu ekologi penting
dalam ilmu lingkungan karena mempelajari bagaimana manusia dan organisme lain
dapat hidup dan bertahan di lingkungan yang terus berubah.
Sejarah perkembangan ilmu ekologi Sejarah perkembangan ilmu ekologi dimulai pada
abad ke-18 dengan pemikiran ilmuwan seperti Carolus Linnaeus dan Jean-Baptiste
Lamarck. Perkembangan ilmu ekologi terus berlanjut hingga saat ini dengan banyak
penemuan dan inovasi baru.