Anda di halaman 1dari 16

KONSEP AGROEKOSISTEM

DOSEN PENGAMPU
Dewi Ratih Rizki damaiyanti, SP., MP.

DISUSUN OLEH
Difa Hanif Muhammad
Pramita Kusuma Larasati
Muhammad Hafish Fakhri

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKILTAS PERTANIAN ( PSDKU KEDIRI )
AGRIBISNIS
2021 / 2022
BAB. I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia tidak pernah berhenti dalam melakukan kegiatan pertanian. Kegiatan ini sudah
dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu. Peran agroekosistem sangat berhasil dalam
memajukan pertanian yang dihasilkan dalam bentuk produk-produk pertanian.

Agroekosistem (ekosistem pertanian) adalah berbagai unit dasar aktivitas pertanian yang
terkait secara ruang dan fungsi, yang mencakup komponen biotik dan abiotik. Menurut Altieri
(2004), agroekosistem merupakan suatu ekosistem pertanian yang di dalamnya terdapat
komponen organisme dan abiotik dalam suatu lahan pertanian. Agroekosistem dapat dikatakan
produktif jika terjadi keseimbangan antara tanah, hara, sinar matahari, kelembaban udara dan
organisme-organisme yang ada, sehingga dihasilkan suatu pertanaman yang sehat dan hasil yang
berkelanjutan. Karena agroekosistem merupakan sub-keilmuan ekologi, maka agroekosistem
berkaitan dengan keilmuan ekologi lainya seperti organisasi kehidupan, ekosistem, dan
ekosistem alami.

B. Tujuan

Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan lebih dalam mengenai konsep agroekosistem
dan yang meliputinya.

C. Rumusan Masalah

Seperti tujuan dari penulisan paper ini, rumusan masalah yang menjadi fokus dalam
penulisan ini adalah mengetahui konsep agroekosistem dan yang meliputinya.
BAB. II : PEMBAHASAN

A. Skala Organisasi Ekologi

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi antara makhluk dengan
makhluk hidup lain dan juga dengan lingkungan di sekitarnya. Ekologi kehidupan dari yang
terbesar meliputi biosphere, ekosistem, komunitas, populasi, dan individu.

 Biosphere

Biosphere adalah jumlah seluruh ekosistem di seluruh penjuru bumi. Biosfer juga dapat
disebut zona kehidupan bumi. Dari sudut pandang biofisiologis yang paling luas, biosfer adalah
sistem ekologi global yang mengintegrasikan semua makhluk hidup dan hubungannya, termasuk
interaksinya dengan unsur-unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
 Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Ekosistem menopang diri mereka sendiri sepenuhnya melalui aliran energi
melalui rantai makanan, dan daur ulang nutrisi.

 ABIOTIC BIOTIC
COMPONENTS COMPONENTS
Sunlight Primary producers
Temperature Herbivores
Precipitation Carnivores
Water or moisture Omnivores
Soil or water chemistry
Detritivores
(e.g., P, NH4+)
etc. etc.

 Komunitas

Komunitas adalah sekumpulan populasi dari dua spesies berbeda atau lebih yang saling
berhubungan dan menempati wilayah geografis yang sama dan pada waktu yang sama.

 Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu denga ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di
tempat yang sama dan memiliki keampuan bereproduksi diantara sesamanya.

 Individu

Individu merupakan organisme yang tersusun atas kumpulan sistem organ. Kumpulan
sistem organ tersebut membentuk individu atau organisme. Contohnya manusia, kucing dan
beringin.
B. Natural Ecosystem (Ekosistem Natural)

Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan
bukan karena campur tangan manusia, contohnya, sungai, laut, dan gunung.

 Bagaimana ekosistem berfungsi ?

1. Ekosistem memiliki aliran energi dan siklus materi ekosistem.

Aliran energi dalam ekosistem adalah proses berpindahnya energi dari suatu tingkat
trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai makanan atau dengan
piramida biomassa. Organisme, ekosistem dan seluruh biosfir memiliki sifat termodinamika
dasar untuk mampu menciptakan dan mampu mempertahankan tata tertib dalam tahapan tinggi,
atau keadaan entropi rendah ( ukuran untuk kekacauan atau jumlah energi yang tidak tersedia di
dalam sistem).

Keragaman manifestasi hidup semuanya disertai perubahan-perubahan energi, walaupun


tidak energy ada yang diciptakan ataupun dihancurkan. Energi yang memasuki permukaan bumi
sebagai sinar diimbangi oleh energi yang meninggalkan permukaan bumi sebagai radiasi panas
yang tidak tampak. Tanpa pemindahan energy tak akan mungkin ada kehidupan dan tidak ada
system-sistem ekologi.

Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari
masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organismefotoautotropik) yang diubah
menjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari produsen
ke konsumen dari berbagai tingkat tropik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebut
digunakan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organisme
dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem.

Pada siklus materi lebih ditekankan pada perputaran materi yang terjadi diantara
komponen ekosistem. Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang
berupa unsur unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup
dan tak hidup. Materi itu antara lain siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan
siklus sulfur Secara struktural setiap siklus materi terdiri dari bagian cadangan dan bagian yang
mengalami pertukaran. Di dalam bagian cadangan, unsur kimia tersebut akan terikat dan sulit
bergerak, atau pergerakannya lambat. Di dalam bagian pertukaran, unsur kimia tersebut aktif
bergerak atau mengalami pertukaran. siklus materi dibedakan atas dua tipe, yaitu tipe gas dan
tipe sidimeter.

2. Ekosistem memiliki siklus nutrisi.

Daur nutrien atau daur hara (disebut juga daur ulang ekologis) adalah perpindahan dan
pertukaran materi organik dan anorganik kembali ke produksi materi. Aliran energi merupakan
jalur yang searah dan nonsiklik, sedangkan pergerakan nutrisi mineral bersifat siklik. Daur
mineral meliputi siklus karbon, siklus sulfur, siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, siklus
oksigen, dan lainnya yang terus-menerus didaur ulang bersama dengan unsur hara mineral
lainnya menjadi nutrisi ekologis yang produktif.

 Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan
kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik.
Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang
secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi untuk
menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama
ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder,
tersier sampai konsumen puncak.

Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh herbivora (konsumen I), maka energi
yang tersimpan dalam produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh konsumen I (pemakannya) dan
konsumen II akan mendapatkan energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya. Setiap
tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi. Ada beberapa tingkatan taraf trofi pada
rantai makan sebagai berikut

1. Siklus Nitrogen

Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen
menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara
biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi
nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.

Walaupun terdapat sangat banyak molekul nitrogen di dalam atmosfer, nitrogen dalam bentuk
gas tidaklah reaktif. Hanya beberapa organisme yang mampu untuk mengkonversinya menjadi
senyawa organik dengan proses yang disebut fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti terjadinya kilat. Kilat
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak akan ada bentuk kehidupan
di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk hidup yang dapat menyerap senyawa
nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut. Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan
senyawa nitrogen dari makhluk hidup yang lain. Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering
disebut proses topping-up atau fungsi penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen.

2. Siklus Karbon

Karbon merupakan salah satu unsur penting di bumi dan termasuk dalam 4 unsur
terbanyak di semesta (Balaubramanian, 2017). Karbon merupakan unsur penyusun hampir
seluruh makhluk hidup, pada tubuh manusia unsur karbon menyusun sekitar 18% (National
Institute of Education, 2016). Selain itu, aktivitas makhluk hidup juga membutuhkan karbon
dalam berbagai bentuk, di antaranya pada proses respirasi, makan, fotosintesis, transportasi dan
banyak aktivitas lainnya. Proses perpindahan karbon dalam berbagai proses tersebut disebut
dengan siklus karbon (Balaubramanian, 2017). Siklus karbon yang berlangsung cepat disebut
dengan siklus karbon pendek, sementara siklus karbon yang berlangsung dalam rentang waktu
yang lama dan melalui proses geologis disebut dengan siklus karbon panjang.
3. Siklus fosfor

Siklus fosfor atau daur fosfor adalah salah satu jenis biogeokimia, selain siklus air, siklus
karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen dan siklus sulfur yang terjadi bumi. Siklus fosfor
merupakan sebuah rangkaian pergerakan fosfor yang melalui bidang ekosistem litosfer,
hidrosfer, dan biosfer.

Fosfor adalah mineral penting yang dapat kita temukan di seluruh hewan dan tanaman.
Selain itu, fosfor juga dapat ditemukan di dalam air, tanah dan sedimen, namun tidak dapat
ditemukan dalam kandungan udara.

Dalam unsur kimia, fosfor memiliki kode (P) dan memiiliki nomor atom 15. Fosfor merupakan
senyawa non logam yang memiliki nilai valensi banyak dan masuk ke dalam golongan nitrogen.
Fosfat dan fosfat hidrogen merupakan ion yang dibentuk dari fosfor. Fosfor juga bagian penting
dari molekul penyusun DNA dan sebagai molekul yang menyimpan energi seperti ATP dan ADP
serta lemak pada membran sel. Fosfor juga merupakan bahan penyusun tulang dan gigi pada
manusia dan hewan.

Siklus fosfor adalah siklus paling lambat jika dibandingkan dengan siklus biogeokimia
lainnya. Fosfor masuk dalam lingkungan dari batuan serta deposit. Batuan fosfat dikenal dengan
nama apatit, dan sumber fosfor dari deposit diperoleh dari fosil tulang dan kotoran burung.
Batuan yang mengalami pelapukan akan melepaskan ion yang akhirnya larut ke dalam air dan
tanah. Kemudian diserap oleh berbagai tanaman terestrial sebagai nutrisi.
C. Agroekosistem

Agroekosistem berasal dari dua kata, yaitu Agrokultur dan Ekosistem, dalam ekologi
pertanian dibahas bahwa kita harus menekankan prinsip-prinsip ekologi dalam merancang,
mengelola, dan mengevaluasi sistem pertanian agar lebih produktif dan lestari. Dalam kata lain
Agroekosistem merupakan suatu bentuk ekosistem buatan manusia yang perkembangannya
ditujukan untuk memperoleh produk pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

 Perbedaan Ekosistem alami dengan Agroekosistem

Karakteristik Agroekosistem Ekosistem Alami


Rendah
Produktivitas Tinggi
Tinggi
Keanekaragaman spesies Rendah
Keanekaragaman genetik Tinggi
Rendah
dalam spesies
Siklus hidup- siklus Semuanya
Beberapa
sekarang
Kompetisi Tidak ada Lumayan
Berbunga, pendewasaan Menurut musim
Sudah diatur
tanaman
Siklus nutrisi Terbuka Tertutup

Umur Pendek Panjang

Kontrol manusia Tinggi Rendah

Kematangan ekologis Awal, belum dewasa Dewasa, klimaks


 Aliran Energi

Aliran energi merupakan rangkaian urutan


pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain
dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen,
ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba,
aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan
berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui
tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi
kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk
lain ini dinamakan transformasi energi.

 Aliran Energi Ekosistem Alami


 Aliran Energi Agroekosistem

 Mekanisme Regulasi
Populasi

Populasi Tanaman Populasi Tumbuhan Alami


(juga berlaku untuk rumput liar)
Bibit didatangkan oleh produsen Benih yang dihasilkan sebagian besar oleh
tanaman lokal
Viabilitas benih tinggi Viabilitas benih variabel

Penyebaran benih seragam Penyebaran benih tidak seragam

Pembawa benih dengan dormansi rendah Kemungkinan dormansi, perkecambahan tertunda


(carryover)
Tanah seragam Jenis tanah variabel

Usia populasi seragam, genetika Usia populasi yang beragam, genetika


jarak dalam spesies Jarak variabel dalam spesies
Alokasi tinggi sumber daya tanaman untuk Alokasi untuk produksi benih mungkin lebih
reproduksi (benih)
rendah

 Siklus Nutrisi

Siklus nutrisi atau daur hara (disebut juga daur ulang ekologis) adalah perpindahan dan


pertukaran materi organik dan anorganik kembali ke produksi materi. Siklus nutrisi terjadi dalam
ekosistem yang berpartisipasi dalam "siklus biogeokimia bumi yang lebih besar melalui sistem
input dan output."

1. Agroekosistem

Siklus nutrisi menjadikan tanah sebagai kumpulan nutrisi:


A. Input :
1) Pupuk
2) Sisa tanaman
3) Kotoran hewan
4) Suasana/lingkungan
5) Fiksasi nitrogen

B. Output
1) Tanaman -> dikeluarkan dari area
2) Erosi
3) Pencucian

2. Ekosistem natural
A. Input :
1) Sisa tanaman
2) Kotoran hewan
3) Residu/sisa hewan
4) Suasana/lingkungan
5) Fiksasi nitrogen
B. Output :
1) Tanaman -> hewan merumput di tanaman
2) Denitrifikasi
REFERENSI
Agro-ecosystem Health Project. 1996. Agroecosystem health. University of Guelph, Guelph,
Canada.

"Definition of ECOLOGY". www.merriam-webster.com

"biosphere | Definition, Resources, Cycles, Examples, & Facts". Encyclopedia Britannica

Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm. 13-15

Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson RB. 2011. BIOLOGY
Ninth Edition. San Francisco: Pearson Education.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daur_nutrien

https://rimbakita.com/siklus-fosfor

https://belajargambut.ft.ugm.ac.id/2018/08/24/siklus-karbon/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Piramida_ekologi

https://id.m.wikipedia.org/

https://lutfiarifin.blogspot.com/

https://hortikultura.litbang.pertanian.go.id

https://dokumen.tips/reader/f/siklus-nutrisi-agroekosistem-ekologi/

Anda mungkin juga menyukai