Anda di halaman 1dari 10

Pengantar Ilmu Pertanian

Nama

: Ahmad Naziullah

Jurusan : Agribisnis
Nim

: 4441160067

Kelas

: 1C

Sejarah Pertanian
Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul
ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri.
Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong
kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alatalat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian.
Kawasan Hilal Subur di Asia Barat, serta Mesir dan India merupakan lokasi awal
pembudidayaan tanaman untuk mendapatkan hasilnya. Sebelum aktivitas ini dimulai,
manusia terbiasa mencari sumber makanan di alam liar. Pertanian berkembang secara
independen di berbagai tempat di dunia, yaitu di China, Afrika, Papua, India, dan Amerika.
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar
dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi
pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.
Setiap bagian di dunia memiliki perkembangan penguasaan teknologi pertanian yang
berbeda-beda, sehingga garis waktu perkembangan pertanian bervariasi di setiap tempat. Di
beberapa bagian di Afrika dan Asia Tengah masih dijumpai masyarakat yang seminomaden (setengah pengembara), yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau
bercocok tanam, namun tetap berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara
itu, di Amerika Utara dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah
mampu

mendukung

penyediaan

pangan

ratusan

orang.

(sumber

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pertanian )
Zaman Mesopotamia yang merupakan awal perkembangan kebudayaan, merupakan
zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno. Perekonomian kota yang pertama

berkembang di sana dilandaskan pada teknologi pertanian yang berkiblat pada kuil-kuil,
imam, lumbung, dan jutu tulis-juru tulis.
Penciptaan surplus sosial menyebabkan terjadinya lembaga ekonomi berdasar
peperangan dan perbudakan. Administrasi untuk surplus yang harus disimpan mendesak
kebutuhan sistem akuntansi. Pemecahan masalah ini datang 6.000 tahun yang lalu dengan
terciptanya tulisan-tulisan yang merupakan awal kebudayaan. Kebudayaan Mesopotamia
bertahan untuk beribu tahun di bawah banyak pemerintahan yang berbeda. Pengaruhnya,
walaupun sukar didefinisikan secara tepat, memancar ke Siria dan Mesir dan mungkin juga
ke India dan Cina.
Tulang punggung pertanian terdiri dari tanaman-tanaman yang sekarang masih
penting untuk persediaan pangan dunia: gandum dan barlai, kurma dan ara, zaitum dan
anggur. Kebudayaan kuni dari Mesopotamia Sumeria, Babilonia, Asiria, Cahldea
mengembangkan pertanian yang bertambah kompleks dan terintegrasi. Reruntuhan
menunjukkan sisa teras-teras, taman-taman dan kebun-kebun yang beririgasi. Emapt ribu
tahun yang lalu saluran irigasi dari bata dengan sambungan beraspal membantu areal seluas
10.000 mil persegi tetap ditanami untuk memberi pangan 15 juta jiwa. Pada tahun 700 SM
sudah dikenal 900 tanaman.
Pengetahuan tentang pertanian kuno di mana pun tidak lebih banyak dari pada di
Mesir, di mana pasri yang bertiup dari gurun memelihara data dan catatan dari zaman yang
menakjubkan. Walaupun lembah Nil telah mendukung manusia sekurang-kurangnya 20.000
tahun, di duga perkembangan pertaniannya yang mendorong perubahan-perubahan yang
terjadi di wilayah mediteran.
Kebudayaan Mesir jaya, yang berpengaruh pada kebudayaan-kebudayaan Barat
sekarang, adalah makmur dalam keberlimpahan pertanian yang dimungkinkan oleh
kebanjiran Sungai Nil yang menyuburkan tanah kembali. Orang Mesir adalah akhli dalam
mengembangkan teknik drainase dan irigasi. Drainase yaitu pembuangan kelebihan air,
merupakan tuntutan di daerah seperti lembah Nil; hal ini meminta pengembangan lerenglereng lahan dan pembuatan sistem pengangkutan serta saluran air yang efisien. Irigasi yaitu
pemberian air pada tanaman secara buatan, menyangkut penadahan, pengantaran dan
pemberian air. Masalah drainase dan irigasi saling menjalin; pemecahannya oleh orang Mesir
dengan membangun serentetan parit untuk menyimpan air dan saluran yang melayani kedua

tujuan tersebut. Orang Mesir mengembangkan teknik menaikkan air, yang masih dipakai
sekarang. Penemuan yang utama adalah shaduf, yang memungkinkan menaikkan 2.250 liter
air setinggi 1.8 m tiap hari kerja pria.
Teknologi pengolahan tanah dapat dilacak lewat perbaikan cangkul. Cangkul asalnya
dari suatu tongkat bercabang yang lancip dan digunakan dengan gerakan memotong. Bajak
kuno juga hanya merupakan cangkul yang ditarik manusia (belakangan oleh hewan) untuk
menggaruk permukaan tanah, dan masih banyak digunakan kini di banyak bagian dunia.
Kemudian bajak diperbaiki dengan penemplean besi di bagian yang besinggungan dengan
tanah dan dengan konstruksi yang lebih kuat dan efisien. Orang-orang Mesir menggunakan
berbagai alat potong pada waktu panen, salah satunya adalah arit yang merupakan alat yang
paling baik ketika itu.
Orang Mesir mengembangkan berbagai teknologi yang berhubungan dengan seni
masak industri keramik, pemanggangan, pembuatan anggur dan penyimpanan pangan.
Cara-cara penyimpanan termsuk fermentasi, pembuatan acar, pengeringan, pengasapan dan
pemberian garam. Banyak tanaman dibudidayakan untuk serat, minyak dan tujuan-tujuan
industri lain; papirus untuk kertas, jarak untuk minyak, pinus untuk malam (lilin). Mereka
menciptakan jamu-jamuan yang pertama, koleksi tanaman obat, dan industri rempah-rempah,
wangi-wangian dan kosmetik.
Sepanjang Sungai Nil diciptakan kebun-kebun formal luas, penuh dengan tanamantanaman hias eksotik dan kolam kolam berisi ikan dan teratai. Di kebun buah (orchard),
kurma, anggur, ara, lemon dan delima diusahakan. Kebun sayur berisi ketimun, articoke,
bawang putih, perai, bawang bombay, slada, menta, endewi, cikori, logak, dan berbagai labu.
Kebudayaan Mesir bertahan selama 35 abad, dan kemudian pelaut-pelaut phoenicia
meneruskan warisan teknologi Mesopotamia dan Mesir ke kepulauan Yunani yang sedang
muncul.
Yunani. Walaupun orang-orang Yunani hanya sedikit menambah kemahiran praktek, sikap
analitik dan keingintahuannya terhadap alam benda memberi pengaruh besar pada kemajuan
teknolgoi di masa datang. Ilmu Botani berasal dari pikiran Yunani zaman itu. Dua buah
tulisan terkenal, History of plants dan Causes of Plants dari Theopratus murid Aristoteles
mempengaruhi Ilmu Botani hingga abad 17. Dia dipandang sebagai Bapak Ilmu Botani.

Tulisan tersebut mencakup judul-judul yang beraneka ragam seperti morfologi, klasifikasi,
pembiakan dengan biji dan secara vegetatif, geografi tumbuhan, kehutanan, horikultur,
parmakologi, hama dan bau serta rasa tanaman. Diperbincangkan sebanyak 500 tanaman liar
dan tanaman pertanian. Dia membedakan Angiospermae dan Gymnospermae, Monokotil dan
Dikotil, membahas pembentukan lingkaran tahun dan cara-cara mengumpulkan damar
(resins) dan ter. Bahkan membahas penyerbukan pohon kurma betina dengan bunga-bunga
dari pohon jantan yang tak berbuah. Hal ini merupakan pengetahuan kelamin pada tanam,
sesuatu yang lama menghilang dan baru diketahui lagi 2.000 tahun berikutnya.
Cendekiawan Yunani ternyata tak mampu bertahan secara politik. Persaingan dan peperangan
antar kota membawa ke kejatuha oleh tentara Macedonia. Ada yang melacak kejatuhan
Yunani pada akibat peningkatan populasi pada merosotnya sumber-sumberdaya alam baik
oleh peperangan maupun oleh kebusukan dari dalam. Kelihatan bahwa dasar pertanian
Yunani tak cukup untuk menyokong kebudayaan yang selalu tumbuh.
Kebudayaan Yunani diserap oleh bangsa baru ke barat. Kekaisaran Romawi, berbeda dengan
Yunani, dibangun dari dasar sumberdaya alam yang kokoh kuat. Kebalikan dari bangsa
Yunani, bangsa Romawi sangat tertarik pada aspek praktis dari pertanian. Pertanian
merupakan bagian penting dari ekonomi dan urusan yang sungguh-sungguh. Sumber
penghasilan utama dari Romawi adalah pajak tanah; perundang-undangannya yang paling
penting berurusan dengan rencana agraria; kekayaan besar diinvestasikan pada lahan
pertanian. Romawi tumbuh ke kejayaan pada landasan teknologi pertanian yang sehat dan
berfungsi. Sewaktu mereka menaklukkan, mereka membangun suatu kebudayaan yang
asalnya Yunani tetapi pelaksanaannya secara Romawi.
Walaupun orang Romawi hanya memiliki sedikit ide asli, akan tetapi mereka terkenal betul
betul memperbaiki yang mereka temukan. Tanda perdagangan yang bertahan lama adalah
jalan-jalan dan jalan air. Orang-orang Romawi berpikiran moderan, beradab dan berpusat ke
kota, tetapi bisnis dan kecenderungannya terikat pada tanah.
Praktek pertanian Romawi dibukukan secara baik. Tulisan mengenai pertanian yang pertama
adalah De agricultura karangan Marcus Porceus Cato (234 149 SM), yang menulis aspekaspek praktis dari pengelolaan tanaman dan ternak, terutama mengenai keuntungan. Asal-usul
filosofi desa ditemui dalam kesimpulannya bahwa petani bukan hanya penduduk yang
terbaik, tetapi juga tentara terbaik. Seratus tahun berikutnya tulisan Marcus Terentius Varro

(116 28 SM) yaitu De re rustica libri III, menekankan ketergantungannya negeri


sekemakmuran pada pertanian yang sehat. Tulisan-tulisan lain adalah Georgica karangan
Vergilius (70 19 SM) dan banyak lain. Historia naturalis karangan Plinius (23 79 M)
memuat kumpulan ilmu maupun hal-hal yang tidak diketahui. Dari tulisan-tulisan ini
pertanian Romawi dapat dipelajari.
Dalam tulisan-tulisan pertanian dicatat adanya penyambungan tanaman (grafting dan
budding), poenggunaan berjenis-jenis varietas buah dan sayuran, rotasi pupuk hijau,
penggunaan pupuk kandang, pengembalian kesuburan tnah, bahkan penyimpanan dingin
untuk buah-buahan. Dikenal pula suatu specularium, rumah kaca dari mika, untuk
menanam sayuran pada musim dingin. Di Romawilah mulainya kebun tanaman hias
berkembang sampai tingkat tinggi.
Pada masa awal sejarah Romawi lembaga pertanian yang pokok adalah masyarakat desa.
Milik perorangan kecil, berkisar dari satu hingga mepat acre dan dikelola secara intensif.
Setelah negara Romawi berkembang wilayahnya dan memiliki tenaga kerja perbudakan dari
menang perang, muncul unit produksi yang lebih tinggi. Ini didapat dari tanah-tanah negara
yang dibagi-bagikan. Hasil sistem perkebuan merangsang pertumbuhan kekayaan perotangan
yang hebat yang mendorong penyapan dan korupsi yang menjalar dengan dahsyat. Kenaikan
tenaga kerja murah dari budak-budak dan meningkatnya ukuran milik perorangan
berakibatkan ketidakseimbangan sosial. Tentara-petani-penduduk kehilangan tempatnya
sebagai kekuatan stabilisasi dalam kehidupan Romawi.
Kemudian setelah kejayaan dialami, banyak sistem pertanian tak sehat muncul. Absente
ownership, perbudakan, membawa kerusakan tanah yang menurunkan produktivitas. Di
samping itu upeti-upeti dari negara-negara luar mengendurkan semangat berproduksi tinggi.
Bangun dan jatuhnya keberuntungan politik kekaisaran Romawi sejajar dengan trend dalam
pertanian. Beban untuk mendukung dan mempertahankan negara yang overexpanded
meremehkan dasar-dasar pertnaian; pertanian yang kelelahan dan tidak stabil mengurangi
daya pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Abad pertengahan. Dengan runtuhnya Romawi dan Negara Barat, kemajuan teknologi beralih
ke Timur Tengah. Setelah tahun 700 M, kebudayaan Islam yang menyumbang hasil-hasil
kebudayaannya kepada dunia. Kebudayaan Islam muncul dengan menyumbangkan hasil-

hasil teknologi dan ilmu pengetahuannya yang jauh lebih rasional dan ilmiah dibandingkan
dengan kebudayaan-kebudayaan sebelumnya.
Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis tanaman lain sesuai keadaan
topografi dan iklim. Di Tiongkok, padi (Oryza sativa) dan jewawut (dalam pengertian umum
sebagai padanan millet) mulai didomestikasi sejak 7500 SM dan diikuti dengan kedelai,
kacang hijau, dan kacang azuki. Padi (Oryza glaberrima) dan sorgum dikembangkan di
daerah Sahel, Afrika 5000 SM. Tanaman lokal yang berbeda mungkin telah dibudidayakan
juga secara tersendiri di Afrika Barat, Ethiopia, dan Papua. Tiga daerah yang terpisah di
Amerika (yaitu Amerika Tengah, daerah Peru-Bolivia, dan hulu Amazon) secara terpisah
mulai membudidayakan jagung, labu, kentang, dan bunga matahari.
Kondisi tropika di Afrika dan Asia Tropik, termasuk Nusantara, cenderung mengembangkan
masyarakat yang tetap mempertahankan perburuan dan peramuan karena relatif mudahnya
memperoleh bahan pangan. Migrasi masyarakat Austronesia yang telah mengenal pertanian
ke wilayah Nusantara membawa serta teknologi budidaya padi sawah serta perladangan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pertanian bermula sebagai dampak perubahan iklim
dunia

dan

adaptasi

oleh

tanaman

terhadap

perubahan

ini

(sumber

http://himateta.lk.ipb.ac.id/2010/07/sejarah-pertanian/ )

Ilmu Pertanian
Ilmu pertanian (agricultural science) adalah bidang kajian luas yang mempelajari pertanian.
Sebagaimana rumpun ilmu kesehatan, bidang ini merupakan bagian dari rumpun ilmu-ilmu
hayati (biosains) yang bersifat terapan dan multidisiplin. Dengan inti biologi, ilmu ini
mendayagunakan

pula matematika, statistika, ilmu

pengetahuan

alam, ilmu

ekonomi dan sosial, serta berbagai teknologi dari rumpun keilmuan lainnya. Ilmu pertanian
tidak serta-merta sama dengan pertanian maupun agronomi (ilmu pendayagunaan tanaman).
Pertanian adalah serangkaian aktivitas yang mengubah lingkungan untuk menghasilkan
produk hewani dan nabati yang bermanfaat bagi manusia. Agronomi adalah kajian yang
terkait dengan budidaya serta pemanfaatan lain tanaman. Ilmu pertanian mencakup budidaya
tumbuhan dan hewan, di darat maupun di air.
Ilmu pertanian mencakup riset dan pengembangan di bidang:

Metode produksi (misal manajemen irigasi, input nitrogen yang direkomendasikan)

Peningkatan produktivitas pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas (seleksi tanaman
dan hewan yang tahan kekeringan, pengembangan pestisida baru, teknologi penginderaan
hasil, simulasi model pertumbuhan tanaman, kultur sel in vitro)

Pengubahan

produk

primer

menjadi

barang

konsumsi

(mulai

dari

produksi, pengawetan, dan pengepakan)

Pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan (konservasi tanah, degradasi


tanah, manajemen sampah, bioremediasi)

Ekologi produksi teoritis, terkait permodelam produksi tanaman

Peningkatan pertanian subsisten yang memberi makan sebagian besar orang miskin di
dunia. Sistem ini menarik perhatian karena mempertahankan integrasi dengan sistem
ekologi

alam

lebih

baik

dari pertanian

industri,

yang

mungkin

lebihberkelanjutan dibandingkan sistem pertanian modern

Produksi bahan pangan berdasarkan permintaan global. Lihat kebijakan pertanian.


(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_pertanian )

Pertanian
Pertanian adalah segala jenis kegiatan yang berdasarkan dari pertumbuhan tumbuhan dan
hewan yang dimanfaatkan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
atau sumber energi. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian dapat meliputi budidaya tanaman (bercocok tanam) ataupun pembesaran hewan
ternak seperti pemanfaatan mikroorganisme. Pertanian juga merupakan mata pencaharian
sebagian besar penduduk dunia.
Dalam arti sempit, pertanian yaitu kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk
membudidayakan jenis tanaman tertentu dengan kata lain hanya mempelajari pengolahan
tanaman. Sedangkan dalam arti luas, yaitu kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk

hidup seperti pengolahan tanaman ataupun ternak agar memberikan suatu produk yang
nantinya digunakan untuk kepentingan manusia.
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pertanian)
Petani
Petani yaitu orang yang pekerjaannya bercocok tanam pada tanah pertanian. Pengertian
petani menurut Anwas (1992 : 34) menyampaikan kalau petani yaitu orang yang lakukan pas
tanam dari tempat pertaniannya atau pelihara ternak dengan maksud untuk peroleh kehidupan
dari aktivitas itu.
Pengertian petani yang dikemukakan itu diatas tak lepas dari pengertian pertanian. Anwas
(1992 : 34) menyampaikan kalau pertanian yaitu aktivitas manusia mengupayakan selalu
dengan maksud peroleh hasil-hasil tanaman maupun hasil hewan, tanpa ada menyebabkan
rusaknya alam.
Bertolak dari pengertian diatas, bisa disebutkan kalau pada petani serta pertanian tidak bisa
dipisahkan pada satu dengan yang lain. Oleh karenanya ketidaksamaannya cuma terdapat
pada object saja.
Menurut Slamet ( niat puasa 2000 18-19), petani asli yaitu petani yang mempunyai tanah
sendiri, bukanlah penyakap ataupun penyewa. Petani asli umpamanya ya, saya miliki tempat
sendiri, ditangani sendiri. Bila yang palsu kita hanya ketengan. Paling kita beli setahun, gitu.
Sewa. Soalnya, bukanlah tanah sendiri. Umpamanya itu, telah satu tahu kan telah habis. Bila
telah tidak dapat bayar lagi ya orang lain. Saat di tanya, bila seorang yang mempunyai tanah
namun pengelolaannya ditangani oleh buruh tani, apakah masihlah dapat dimaksud petani
asli, pak Slamet menyampaikan, ya dapat, itu namanya petani. Menurut dia, sekecil apa pun
tanah yang dipunyai seseorang petani, dia tetaplah dimaksud petani asli bila dia mempunyai
tanah sendiri. Demikian sebaliknya, walau seorang dapat kuasai tanah luas, namun tanah
yang dikuasainya itu bukanlah kepunyaannya sendiri, dia tak dapat dikatakan sebagai petani
asli, tetapi petani ketengan. Menurut dia, seluas apa pun tanah yang dikuasai oleh petani
ketengan, dia belum dapat dimaksud orang kaya. Karenanya, tak mengherankan bila
seseorang petani ketengan tidak bisa tingkatkan status sosialnya dalam susunan orang-orang
desa bedasarkan penguasaan tanahnya.
Dari uraian pak Slamet, bisa diambil kesimpulan, kalau yang disebut dengan petani asli yaitu
petani yang mempunyai tanah sendiri-bukan penyewa ataupun penyakap-terlepas dari apakah
tanahnya itu dikerjakan sendiri dengan cara segera ataupun dikerjakan oleh buruh tani.
Arti petani asli bisa ditafsirkan sebagai konstruksi orang-orang desa sekurang-kurangnya
konstruksinya mengenai sosok petani yangsebenarnya (the real peasant). Menambahkan
kataaslidalam katapetanimenunjukkan, kalau petani yang mempunyai tanah sendiri yaitu
deskripsi ideal sosok petani yang hidup dalam konstruksi persepsi orang-orang. Disini kita

tak dapat mendikotomikan asli serta palsu, melainkancitra ideal serta kenyataan
empiri. Ideal dalam konteks ini tak bermakna cuma hidup harga mobil bekas dalam dunia
inspirasi serta harapan, lantaran dapat pula lahir dari satu fakta yang pernah ada. Itu berarti,
persepsi itu lahir dari satu pandangan historis mengenai petani yang pernah di kenal orangorang di saat lampau. Dengan kalimat lain, menambahkan kataasli dalam katapetani
mengisyaratkan kalau dengan cara historis apa yang dimaksud petani itu yaitu orang yang
mengerjakan serta mengelola tanah kepunyaannya sendiri. Secara singkat, pengertian petani
dengan cara genuine yaitu orang yang mempunyai serta mengerjakan tanah kepunyaannya
sendiri (Slamet, 2000 : 20). ( sumber : http://epetani.pertanian.go.id/pasar_jualbeli/detail/75)

Pengertian agribisnis
Agribisnis menurut Arsyad dkk adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah
satu atau keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produkproduk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.
Konsep agribisnis sebenarnya adalah suatu konsep yang utuh, mulai dari proses
produksi, mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan dengan pertanian.
Menurut Arsyad dkk. (1985), yang dimaksud dengan agribisnis adalah:
Suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai
produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam
arti luas. Yang dimaksud dengan ada hubungannya dengan pertanian dalam arti yang luas
adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian baik kegiatan usaha yang
ditunjang

oleh

kegiatan

pertanian.

Menurut Austin komponen agribisnis mencakup : kegiatan usahatani, pengolahan


bahan makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan,
kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan seratseratan

kepada

konsumen

Agribisnis menurut Drillon adalah sejumlah total dari seluruh kegiatan yang
menyangkut manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang
dilakukan usahatani, serta penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan
produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.
Pengertian agribisnis menurut Drillon (1974): agribusiness is the sum total of all
operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies, production
activities on the farm, and storage, processing and distribution of farm, comodities and item
made from them. Menurut Ricketts dan Rawlins (2001) agribusiness included all operations
involved in the manufacture and distribution of farm commodities made from them,

trading(wholesaler,retailers), consumers to it, and all non farm firms and intuition serving
them. Secara umum agribisnis adalah kegiatan bisnis yang memanfaatkan sumber daya alam
berbasis

pertanian

yang

saling

berkaitan

dalam

satu

https://id.scribd.com/doc/62302762/Pengertian-agribisnis#download )

sistem.

(sumber

Anda mungkin juga menyukai