Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK

UNIT 2

KODE MATA KULIAH : LUHT4339


NAMA MATA KULIAH : BUDIDAYA TERNAK UNGGAS
Nama Kegiatan Praktik: Vaksinasi ND, Pemeliharaan, dan Panen Ayam Broiler

Nama Mahasiswa: Mohamad Ridwan


NIM: 030701492
UPBJJ-UT: Bandung

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


BIDANG MINAT PENYULUHAN
PETERNAKAN
Latar Belakang
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi protein seperti
daging, susu, dan telur membuat permintaan pasar menjadi tinggi berlomba-lomba
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peningkatan kesadaran masyarakat ini pula
menjadi celah untuk membuka usaha yang dapat membuat terciptanya lapangan
pekerjaan yang baru. Dengan terciptanya usaha dan lapangan kerja baru, diharapkan
kedepannya bidang peternakan dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan
ekonomi.
Bisnis ayam pedaging (broiler) masih dianggap menggiurkan oleh sebagian
pengusaha. Karena masih tingginya permintaan pasar dan dalam waktu cepat ayam
dapat dipanen. Ayam broiler dapat dipanen di umur 35 hari, dengan bobot sekitar 1,6
sampai 2 kg. Cepatnya pertubuhan ayam ini dipengaruhi oleh genetik dan juga
dipengaruhi oleh peberian pakan yang baik.
Selain faktor genetik dan juga pakan yang diberikan, ada hal lainnya
yang dapat membuat ayam broiler cepat tumbuh dan besar adalah cara
perawatannya. Merawat ayam ras ini sebetulnya tidaklah terlalu merepotkan, namun
tetap perlu perhatian. Namun, bagi sebagian oraang memelihara ayam broiler adalah
sesuatu yang merepotkan karena tidak tahan terhadap penyakit. Sebenarnya hal itu
tidak akan terjadi bila manajemen yang diterapkan benar. Manajemen tersebut dapat
berupa manajemen pemeliharaan, pakan, kandang, kesehatan ternak dan hal lain
yang dapat meningkatkan produksi ayam pedaging.
Manajemen yang dilakukan tidak hanya pada saat pemeliharaan saja, tetapi
sebaiknya manajemen mulai dilakukan saat prapemeliharaan. Manajemen pra
pemeliharaan meliputi pembersihan kandang atau cuci kandang, pengapuran,
pemasangan litter, pemasangan tirai dan pensucihamakan mikroorganisme
pengganggu. Pensucihamakan dapat dilakukan dengan penyemprotan desinfektan
atau formaldehyde.

Pembahasan
a. Vaksinasi ND
Vakasinasi adalah proses memasukkan bibit penyakit atau virus yang
sudah dilemahkan atau dimatikan guna membentuk daya tahan tubuh ayam
agar kebal terhadap penyakit tertentu. Bibit penyakit yang masih hidup namun
sudah dilemahkan mempunyai kemampuan menumbuhkan daya tahan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan bibit penyakit yang sudah mati. Karena bibit
penyakit/virus ini akan berkembang biak dalam tubuh unggas. Kekuatan
killed-virus (Bibit penyakit mati) untuk merangsang produsi antibodi unggas
tergantung pada unit antigenic (sel-sel virus) yang terkandung di dalam dosis
vaksin (Suprijatna dkk., 2005).
Tujuan vaksinasi adalah mengusahakan kekebalan tubuh secara efektif
terhadap ayam yang ada untuk jangka waktu tertentu. Agar vaksinasi berhasil
dengan baik, dalam melakukan vaksinasi perlu diperhatikan hal - hal berikut :
ayam yang divaksin adalah ayam yang sehat saja. Apabila pelaksanaan vaksin
melalui air minum, maka tempat minum harus dicuci lebih dahulu tetapi tidak
boleh memakai desinfektan, detergent, dan sabun. Air minum yang digunakan
untuk bermacam – macam vaksin hendaknya tidak mengandung chloor atau
zat -zat lain yang dapat mematikan virus. Oleh karena itu agar vaksinasi ini
aman, dianjurkan mamakai air sumur, aquadest, air hujan, tapi jangan
memakai air ledeng
Vaksin aktif disimpan pada suhu 2-80C. Vaksin aktif harus segera
dipakai dalam jangka waktu dua jam setelah dilarutkan. Masa kadaluwarsa
yang tertera dalam kemasan hanya berlaku jika vaksin disimpan pada suhu
yang dianjurkan tersebut. Sedangkan vaksin inaktif harus disimpan pada suhu
80C dan tidak boleh disimpan di freezer, karena vaksin akan rusak. Pemberian
vaksin dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti tetes mata, hidung, mulut
(cekok), melalui air minum dan suntikan.
Vaksin yang diberikan adalah ketika DOC berumur 1 hari, diberikan
melalui tetes mata sebanyak 1 tetes/ekornya. Proses vaksinasi ini dilakukan di
tempat penetasan (Hatchery) sehingga DOC yang datang sudah tidak perlu di
vaksin kembali. Menurut Medion (2014), menyatakan bahwa vaksinasi ND
pertama, yang biasanya dilakukan pada umur 1 - 7 hari bertujuan untuk
menggertak kekebalan lokal di saluran pernapasan bagian atas, yaitu dengan
mengaktifkan kelenjar harderian. Oleh karena itu cara atau aplikasi
vaksinasinya dilakukan melalui tetes mata, tetes hidung, suntik.
b. Pemeliharaan
Pemanas (Heater) sudah dinyalakan sebelum DOC datang dan suhu
yang diatur adalah 34oC. setelah ayam berusia 3 hari, suhu diturunkan
sebesar 1 derajat menjadi 33oC. Selanjutnya suhu akan diturunkan sebesar 1
derajat setiap 3 hari sekali sampai suhu menjadi suhu lingkungan yakni
sebesar 25-28oC.
DOC yang baru datang diistirahatkan terlebih dahulu selama 2-3 jam,
DOC hanya diberikan minum saja. DOC yang baru datang biasanya
mengalami stress dan kemunduran kondisi. Oleh karena itu, pemberian air
minum dilakukan setelah DOC beristirahat kira-kira 2-3 jam. Diberikan pula
ransum yang cukup untuk pemenuhan nutrisi ayam tersebut dan membantu
perkembangan sistem pencernaannya.
DOC disekat menggunakan chick guard yang terbuat dari bambu.
Jarak antar sekat adalah 6 meter. Jumlah DOC dalam satu kotak diminggu
pertama adalah sebanyak 1000 ekor. Hal ini dilakukan agar ayam tidak
kedingingan yang dapat menyebabkan angka kematian ayam tinggi. Karena
minggu pertama adalah minggu yang krusial dan dapat menentukan hasil
keberhasilan peternak ke minggu-minggu selanjutnya. Maka dari itu diminggu
pertama, ayam sangat memerlukan perhatian ekstra dan perawatan lebih.
Setiap hari kertas koran alas DOC dicabut, sehingga pada hari ketiga
kertas koran sudah tidak digunakan lagi dan alas langsung pada sekam padi.
Sekam padi ditambah tebalnya selama 5 hari sekali, hal ini dilakukan agar alas
tetap kering dan tidak menimbulkan bau dan memunculkan bibit penyakit.
Pada minggu ke-2 jumlah ayam dalam satu kotak sekat pembatas
(chick guard) dikurangi jumlahnya agar ayam tetap leluasa untuk beraktifitas
dan tidak kepanasan. Pada minggu ke-2 ini jumlah ayam per sekat adalah 500
ekor .
Jumlah ini adalah jumlah final satu sekat setelah sebelumnya jumlah ayam per
sekat dikurangi setiap 3 hari sekali.
Pemberian vitamin dilakukan setiap 3 hari sekali melalui air minum.
Pemberian vitamin dilakukan sampai ayam berumur 3 minggu. Pemberian
obat jika dibutuhkan juga menggunakan air minum.
Pengambilan sampel ayam setiap harinya untuk dilakukan
penimbangan bobot ayam untuk mengetahui berapa FCR. Sampel timbang
sebanyak 20 ekor persekatnya secara acak.

c. Panen Ayam Broiler


Pemanenan ayam di peternakan H. Entis Farm dapat dilakukan mulai
minggu ke-3. Pemanenan dilakukan pada minggu ke-3 apabila FCR terlalu
tinggi dan dapat menyebabkan kerugian apabila ayam terus dipelihara lebih
lama. Namun, apabila FCR ayam bagus, maka ayam akan dipanen pada usia
35 hari. Pada saat praktikum, terdapat 2 pemasok DOC, yang mana hasilnya
adalah perbedaan FCR antara kedua pemasok tersebut.
Panen ayam dilakukan sore hari, agar ayam tidak kaget dengan suhu
yang panas. Ayam digantung sebanyak 20 ekor kemudian ditimbang dan
dicatat berapa beratnya oleh anak buah kandang dan supir. Hal ini dilakukan
agar kedua belah pihak mempunyai data yang sama.

Kesimpulan
Vaksinasi ND pada ayam broiler di peternakan H. Entis Farm hanya
dilakukan sekali saja, yakni saat DOC. Setelahnya tidak dilakukan kembali
vaksinasi.
Pemeliharaan ayam masa kritis terjadi diminggu pertama, pemberian
vitamin dan obat melalui minuman seperti interflox dan biosan untuk
mengindari penyakit. Tingkat kematian paling tinggi terjadi pada minggu ke-
2 yakni 180 ekor dari kandang atas yang berisi 26.000 ekor ayam.
Pemanenan ayam dilakukan pada sore hari. Panen tidak selalu
dilakukan pada hari ke 35. Jika FCR terlalu tinggi, maka ayam akan dipanen
pada saat FCR tidak terlalu tinggi.

Lampiran

SANITASI KANDANG DAN PERLENGKAPANNYA


No Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan Dokumentasi
PERSIAPAN PEMELIHARAAN AYAM
1 Model kandang Close House  
2 kapasitas Brooder 26.000 ekor  
3 Suhu Brooder 34 C  
4 Tebal sekam 5 cm (diawal)  
VAKSINASI ND
1 Jumlah Ayam 50.000  
2 Umur ayam 1 hari  
3 Strain vaksin lasota  
4 Pelarut LD  
5 Tempat menyimpan vaksin yang digunakan Box tempat es  
6 suhu tempat penyimpanan 4C  
7 Tempat melakukan vaksinasi Hacther  
8 Waktu vaksinasi pagi hari  
9 jumlah yang divaksin lewat mata 50.000  
10 hasil vaksinasi    
  a. ayam hidup 48.329  
  b. ayam sakit 200  
  c. ayam mati 1471  
PEMELIHARAAN DAN PANEN AYAM BROILER

    Uraian Hasil Pengamatan Dokumentasi

1 Strain ayam Broiler  


2 Umur ayam 36 hari  
3 Jumlah ayam 23.500  
4 Mortalitas 3,60%  
5 Merk pakan yanf digunakan Hi-pro BR12G  
6 Rata-rata bobot ayam 1,8 Kg  
7 Rata-rata konsumsi    
8  

Rata-rata ransum 1,3

DOC baru datang Vaksinasi ND Lasota Persiapan panen

Penimbangan

Catatan harian
Pakan ayam
Tempat penyimpanan Pengangkutan hasil
vitamin dan obat panen

Laporan yang
ditandatangani penanggung
jawab kandang

Anda mungkin juga menyukai