UNIT 2
Pembahasan
a. Vaksinasi ND
Vakasinasi adalah proses memasukkan bibit penyakit atau virus yang
sudah dilemahkan atau dimatikan guna membentuk daya tahan tubuh ayam
agar kebal terhadap penyakit tertentu. Bibit penyakit yang masih hidup namun
sudah dilemahkan mempunyai kemampuan menumbuhkan daya tahan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan bibit penyakit yang sudah mati. Karena bibit
penyakit/virus ini akan berkembang biak dalam tubuh unggas. Kekuatan
killed-virus (Bibit penyakit mati) untuk merangsang produsi antibodi unggas
tergantung pada unit antigenic (sel-sel virus) yang terkandung di dalam dosis
vaksin (Suprijatna dkk., 2005).
Tujuan vaksinasi adalah mengusahakan kekebalan tubuh secara efektif
terhadap ayam yang ada untuk jangka waktu tertentu. Agar vaksinasi berhasil
dengan baik, dalam melakukan vaksinasi perlu diperhatikan hal - hal berikut :
ayam yang divaksin adalah ayam yang sehat saja. Apabila pelaksanaan vaksin
melalui air minum, maka tempat minum harus dicuci lebih dahulu tetapi tidak
boleh memakai desinfektan, detergent, dan sabun. Air minum yang digunakan
untuk bermacam – macam vaksin hendaknya tidak mengandung chloor atau
zat -zat lain yang dapat mematikan virus. Oleh karena itu agar vaksinasi ini
aman, dianjurkan mamakai air sumur, aquadest, air hujan, tapi jangan
memakai air ledeng
Vaksin aktif disimpan pada suhu 2-80C. Vaksin aktif harus segera
dipakai dalam jangka waktu dua jam setelah dilarutkan. Masa kadaluwarsa
yang tertera dalam kemasan hanya berlaku jika vaksin disimpan pada suhu
yang dianjurkan tersebut. Sedangkan vaksin inaktif harus disimpan pada suhu
80C dan tidak boleh disimpan di freezer, karena vaksin akan rusak. Pemberian
vaksin dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti tetes mata, hidung, mulut
(cekok), melalui air minum dan suntikan.
Vaksin yang diberikan adalah ketika DOC berumur 1 hari, diberikan
melalui tetes mata sebanyak 1 tetes/ekornya. Proses vaksinasi ini dilakukan di
tempat penetasan (Hatchery) sehingga DOC yang datang sudah tidak perlu di
vaksin kembali. Menurut Medion (2014), menyatakan bahwa vaksinasi ND
pertama, yang biasanya dilakukan pada umur 1 - 7 hari bertujuan untuk
menggertak kekebalan lokal di saluran pernapasan bagian atas, yaitu dengan
mengaktifkan kelenjar harderian. Oleh karena itu cara atau aplikasi
vaksinasinya dilakukan melalui tetes mata, tetes hidung, suntik.
b. Pemeliharaan
Pemanas (Heater) sudah dinyalakan sebelum DOC datang dan suhu
yang diatur adalah 34oC. setelah ayam berusia 3 hari, suhu diturunkan
sebesar 1 derajat menjadi 33oC. Selanjutnya suhu akan diturunkan sebesar 1
derajat setiap 3 hari sekali sampai suhu menjadi suhu lingkungan yakni
sebesar 25-28oC.
DOC yang baru datang diistirahatkan terlebih dahulu selama 2-3 jam,
DOC hanya diberikan minum saja. DOC yang baru datang biasanya
mengalami stress dan kemunduran kondisi. Oleh karena itu, pemberian air
minum dilakukan setelah DOC beristirahat kira-kira 2-3 jam. Diberikan pula
ransum yang cukup untuk pemenuhan nutrisi ayam tersebut dan membantu
perkembangan sistem pencernaannya.
DOC disekat menggunakan chick guard yang terbuat dari bambu.
Jarak antar sekat adalah 6 meter. Jumlah DOC dalam satu kotak diminggu
pertama adalah sebanyak 1000 ekor. Hal ini dilakukan agar ayam tidak
kedingingan yang dapat menyebabkan angka kematian ayam tinggi. Karena
minggu pertama adalah minggu yang krusial dan dapat menentukan hasil
keberhasilan peternak ke minggu-minggu selanjutnya. Maka dari itu diminggu
pertama, ayam sangat memerlukan perhatian ekstra dan perawatan lebih.
Setiap hari kertas koran alas DOC dicabut, sehingga pada hari ketiga
kertas koran sudah tidak digunakan lagi dan alas langsung pada sekam padi.
Sekam padi ditambah tebalnya selama 5 hari sekali, hal ini dilakukan agar alas
tetap kering dan tidak menimbulkan bau dan memunculkan bibit penyakit.
Pada minggu ke-2 jumlah ayam dalam satu kotak sekat pembatas
(chick guard) dikurangi jumlahnya agar ayam tetap leluasa untuk beraktifitas
dan tidak kepanasan. Pada minggu ke-2 ini jumlah ayam per sekat adalah 500
ekor .
Jumlah ini adalah jumlah final satu sekat setelah sebelumnya jumlah ayam per
sekat dikurangi setiap 3 hari sekali.
Pemberian vitamin dilakukan setiap 3 hari sekali melalui air minum.
Pemberian vitamin dilakukan sampai ayam berumur 3 minggu. Pemberian
obat jika dibutuhkan juga menggunakan air minum.
Pengambilan sampel ayam setiap harinya untuk dilakukan
penimbangan bobot ayam untuk mengetahui berapa FCR. Sampel timbang
sebanyak 20 ekor persekatnya secara acak.
Kesimpulan
Vaksinasi ND pada ayam broiler di peternakan H. Entis Farm hanya
dilakukan sekali saja, yakni saat DOC. Setelahnya tidak dilakukan kembali
vaksinasi.
Pemeliharaan ayam masa kritis terjadi diminggu pertama, pemberian
vitamin dan obat melalui minuman seperti interflox dan biosan untuk
mengindari penyakit. Tingkat kematian paling tinggi terjadi pada minggu ke-
2 yakni 180 ekor dari kandang atas yang berisi 26.000 ekor ayam.
Pemanenan ayam dilakukan pada sore hari. Panen tidak selalu
dilakukan pada hari ke 35. Jika FCR terlalu tinggi, maka ayam akan dipanen
pada saat FCR tidak terlalu tinggi.
Lampiran
Penimbangan
Catatan harian
Pakan ayam
Tempat penyimpanan Pengangkutan hasil
vitamin dan obat panen
Laporan yang
ditandatangani penanggung
jawab kandang