( UNIT 2)
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
I PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertaniannya. Salah satu hasil
pertanian yang terlihat semakin berkembang sehubungan dengan meningkatnya kesejahteraan
masyarakat adalah sektor Rumput Laut. Komoditas Rumput Laut cukup potensial
dikembangkan secara agribisnis, karena memiliki nilai ekonomis dan nilai tambah cukup
tinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya. Salah satu yang termasuk dalam jenis Rumput
Laut tersebut adalah Rumput Laut. Rumput Laut merupakan komoditas yang berprospek
cerah, karena dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan permintaannya cenderung terus
meningkat. Permintaan Rumput Laut yang terus meningkat, sejalan dengan pertambahan
jumlah penduduk.
Pemanfaatan Rumput Laut tidak hanya sebatas pada industri rumah tangga, tetapi juga
lebih mengarah pada industri bisnis seperti kosmetik, obat-obatan, dan hal-hal yang berkaitan
dengan industri makanan. Peningkatan jumlah industri makanan yang ada di Indonesia dan
mendorong meningkatnya kebutuhan pasokan bahan baku makanan. Salah satu kebutuhan
bahan baku makanan adalah kebutuhan Rumput Laut, dimana Rumput Laut merupakan bahan
pelengkap makanan. Untuk memenuhi kebutuhan Rumput Laut tersebut, industri makanan
dan kosmetik umumnya bekerja sama dengan mitra produsen Rumput Laut. Salah satu
perusahaan pemasok Rumput Laut untuk restoran adalah Kelompok Budidaya Rumput Laut
Desa Liya Bahari. Dalam memenuhi kebutuhan Rumput Laut pada menu makanan. untuk
mempercepat proses produksi makanan, perusahaan-perusahaan food industry (termasuk di
dalamnya restoran, hotel, dan catering) membutuhkan barang setengah jadi. Kondisi itulah
yang menjadi peluang Kelompok Budidaya Rumput Laut Desa Liya Bahari untuk
menyediakan produk Rumput Laut untuk mempermudah industri restoran, kosmetik dan obat-
obatan dalam memasak dan mempercepat penyajian makanan kepada konsumen. Salah satu
analisis yang dilakukan adalah analisis aspek finansial, dimana analisis aspek finansial dapat
sendiri merupakan analisis yang dilakukan terhadap kegiatan usaha agribisnis yang meliputi
likuiditas dan pencapaian laba. Dimana di dalam aspek finansial akan diperhitungkan berapa
jumlah dana modal tetap yang akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan pra-investasi,
pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan dan lain-lain, serta berapa jumlah dana modal
kerja yang dibutuhkan (Suryana, 2016).
Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum yang berjudul: “Studi Kelayakan Agribisnis
Berdasarkan Aspek Finansial Usaha Agribisnis Kelompok Budidaya Rumput Laut Desa Liya
Bahari” ini adalah:
(1) Untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi agribisnis yang layak untuk
diusahakan;
(2) Untuk menganalisis kelayakan usaha berdasarkan perhitungan jumlah dana modal tetap
dan modal kerja yang dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan
kegiatan agribisnis tersebut.
Manfaat Praktikum
Manfaat dilakukannya praktikum yang berjudul: “Studi Kelayakan Agribisnis
Berdasarkan Aspek Non Finansial Usaha Agribisnis Kelompok Budidaya Rumput Laut Desa
Liya Bahari adalah:
(1) Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi peluang-peluang investasi agribisnis yang layak
untuk diusahakan;
(2) Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan materi khususnya dalam menganalisis
kelayakan usaha berdasarkan perhitungan jumlah dana modal tetap dan modal kerja
yang dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan kegiatan agribisnis
tersebut.
II TINJAUAN PUSTAKA
.
Aspek finansial merupakan aspek yang sangat menentukan bagi perusahaan untuk menentukan
pengambilan keputusan menjalankan bisnis tersebut atau tidak sesuai dengan kondisi keuangan
perusahaan. Tujuan menganalisis aspek finansial adalah untuk menentukan rencana investasi
melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara
pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek
akan dapat berkembang terus (Umar 2007). Dalam perhitungan finansial dibutuhkan komponen
yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung dalam bisnis tersebut, yaitu
penerimaan dan pengeluaran yang dikenal dengan aliran (cash flow). Selain itu, untuk
menentukan kelayakan bisnis digunakan kriteria investasi, diantaranya nilai bersih kini (NPV),
Net Benefit Cost Rasio, tingkat pengembalian internal (IRR), dan jangka waktu pengembalian
modal investasi (PP).
1. Aliran Kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus manfaat bersih sebagai hasil pengurangan arus biaya
terhadap arus manfaat. Suatu cash flow terdiri dari beberapa unsur yang nilainya
disusun berdasarkan tahap-tahap kegiatan bisnis. Unsur-unsur tersebut terdiri dari :
inflow (arus penerimaan), outflow (arus pengeluaran), manfaat bersih (Net Benefit), dan
manfaat bersih tambahan (Incremental Net Benefit) bila diperlukan.
2. Kriteria Investasi
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam melakukan suatu evaluasi terhadap investasi
proyek adalah Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost (Net B/C), Internal Rate of
Return (IRR), dan Payback Period (PP).
a. Net Present Value (NPV)
Net Present Value yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai
sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun
aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Suatu bisnis dinyatakan layak jika
NPV lebih dari 0 (NPV > 0) yang artinya bisnis menguntungkan atau memberikan
manfaat. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan NPV adalah dalam satuan mata
uang Rupiah (Rp). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Sarana/Instrumen/Sumberdaya
Sarana/Alat/Instrumen yang digunakan dalam penyusunan praktikum ini, antara lain:
Sarana : Lokasi Budidaya Sayur dan Alat transportasi yaitu Kendaraan
Roda 4 dan Sampan.
Alat : Laptop, Kamera, dan ATK.
Instrumen : Pelaku Usaha Kelompok Budidaya Rumput Laut Desa Liya
Bahari, Data Primer, Data Sekunder, Buku Materi Pokok (BMP) dan Panduan
Praktikum Studi Kelayakan Agribisnis
Langkah-langkah Praktikum
Menentukan satu jenis usaha agribisnis yang akan dinilai kelayakan aspek non
finansialnya, yakni usaha agribisnis Kelompok Budidaya Rumput Laut Desa Liya
Bahari.
Wawancara dan tanya jawab kepada narasumber.
Mendokumentasikan semua aktivitas pelaksanaan praktikum
Melakukan pengamatan yang ada di lapangan dengan membandingkan antara
hasil pengamatan dan literatur yang ada.
Melakukan analisis terhadap jenis usaha agribisnis yang telah dipilih.
Aspek finansial merupakan suatu aspek yang dapat melihat layak atau tidak layaknya
suatu usaha untuk dijalankan dengan perhitungan yang menggunakan formula penilaian
investasi. Aspek ini dapat menilai biaya-biaya apa saja dan seberapa besar biaya-biaya
tersebut dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat berupa penerimaan dalam menjalankan
suatu usaha. Biaya adalah segala sesuatu yang mengurangi pendapatan bagi suatu usaha. Arus
biaya (outflow) pada pengembangan bisnis ini terdiri dari dua komponen, yaitu biaya investasi
dan biaya operasional.
Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan satu kali pada awal tahun proyek untuk
memperoleh beberapa kali manfaat sampai secara ekonomis kegiatan bisnis itu tidak
menguntungkan lagi. Biaya investasi pada pengembangan bisnis ini terdiri dari Bibit Rumput
Laut, media tanam , tempat area menjemur, sampan, mobil truck , pembuatan sumur bor dan
saluran air yang dikeluarkan berdasarkan umur proyek usaha. Total biaya investasi yang
dikeluarkan pada tahun pertama adalah sebesar Rp 1.559.870.000, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat mengenai rincian biaya investasi pada Tabel 1.
Tabel 1. Biaya Investasi
No . Biaya investasi Unit Harga Total Umur Nilai sisa Penyusutan
barang beli (unit) biaya (tahun)
1 Bibit Rumput 500 kg 1.000 500.000 1 50.000 18.000
Laut
2 Media Tanam 150 m 1.000 150.000 5 15.000 5.400
3 Temmpat Area 45 m2 1.000 45.000 15 4.500 2.700
Menjemur
4 Sampan 5 53.000 53.000 10 5.300 4.770
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan
produksi atau penjualan setiap tahun (satu satuan waktu). Biaya variabel yang dikeluarkan
untuk pengembangan bisnis ini terdiri dari input produksi, pembayaran upah tenaga kerja
borongan, biaya pengemasan, dan lain-lain. Lebih jelasnya biaya-biaya ini dapat dilihat pada
Tabel 3
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Rita N., Tintin S. 2016. Studi Kelayakan Agribisnis. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Martawijaya EI, Nurjayadi MY. 2010. Bisnis Jamur Tiram di Rumah Sendiri. Bogor (ID):
IPB Press.
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor (ID): Departemen
Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Syamsir E. 2010. Teknologi Olah Minimal (Minimally Processed) Buah dan Sayur [Internet].
Jakarta (ID): Ilmu Pangan. [diunduh 2019 April 28].
Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.
Lampiran 1. Surat Pernyataan Pelaksanaan Praktikum
SURAT PERNYATAAN
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Menyatakan bahwa dengan ini saya sebagai mahasiswa Universitas Terbuka benar telah
melaksanakan praktikum dan membuat laporan praktikum sebagai tugas dari mata kuliah
Manajemen Agribisnis (LUHT4235) Unit 1 ini dengan kemampuan saya sendiri.
Demikian surat pernyataan pelaksanaan praktikum ini saya buat dengan sesungguhnya,
Saya ucapkan terima kasih.
Eka Wulandari
Lampiran Gambar