PRAKTIKUM UNIT 2
ROBERTO (024018097)
UPBJJ UT BOGOR
DOSEN PENGAMPU:
IR. ILA FADILA, M.KES.
Manfaat Praktikum
Manfaat dilakukannya praktikum yang berjudul: “Studi Kelayakan Agribisnis
Berdasarkan Aspek Non Finansial Usaha Agribisnis CV Sayuran Segar Megamendung” ini
adalah:
(1) Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi peluang-peluang investasi agribisnis yang layak
untuk diusahakan;
(2) Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan materi khususnya dalam menganalisis
kelayakan usaha berdasarkan perhitungan jumlah dana modal tetap dan modal kerja
yang dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan kegiatan agribisnis
tersebut.
II TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi Fresh Cut
Menurut Syamsir (2010), teknologi fresh cut dapat disebut juga dengan teknologi olah
minimal, yang dibuat dengan menggunakan aplikasi proses yang minimal (pengupasan,
pemotongan pengirisan dan lain-lain) dengan proses pemanasan minimal atau tanpa
pemanasan sama sekali. Perlakuan minimal ini menyebabkan kesegaran buah dan sayur masih
tetap bertahan, tetapi proses yang diberikan tidak mengaktifkan mikroba yang ada di dalam
produk. Contoh dari produk yang diolah minimal adalah salad buah dan sayur, produk buah
sayur potong/irisan (fresh cut product) dalam bentuk tunggal atau campuran yang siap untuk
dikonsumsi (ready to eat) dan siap masak (ready to cook). Keunggulan dari produk yang
diolah minimal terletak pada aspek kemudahan dalam pemanfaatannya, selain nilai nutrisi dan
kesegarannya yang relatif tidak berbeda dari buah dan sayur segar. Proses pengupasan,
pemotongan, pengirisan yang diberikan menyebabkan buah dan sayur yang diolah minimal
bersifat sangat mudah rusak dengan umur simpan yang pendek. Kerusakan produk yang
diolah minimal karena perubahan reaksi fisiologis dan biokimia serta kerusakan
mikrobiologis menyebabkan degradasi warna, tekstur dan flavor produk diolah minimal
menjadi lebih cepat dari bahan segarnya. Suhu yang tepat untuk penyimpanan produk ini
adalah ≤5°C. Penyimpanan diatas suhu ini sebaiknya dihindari karena akan mempercepat
kerusakan dan merangsang pertumbuhan mikroba pathogen. Fluktuasi suhu penyimpanan
juga sedapat mungkin dicegah karena dapat menyebabkan terjadinya kondensasi uap air
didalam kemasan yang akan mempercepat kerusakan. Jika produk disiapkan hari ini untuk
dikonsumsi besok seperti yang umum dilakukan oleh industri jasa boga, maka proses yang
dilakukan relatif murah dan sederhana.
III PELAKSANAAN
Sarana/Instrumen/Sumberdaya
Sarana/Alat/Instrumen yang digunakan dalam penyusunan praktikum ini, antara lain:
Sarana : Lokasi Budidaya Sayur dan Alat transportasi yaitu Sepeda
Motor.
Alat : Laptop, Kamera, dan ATK.
Instrumen : Pelaku Usaha CV Sayur Segar Megamedung, Data Primer,
Data Sekunder, Buku Materi Pokok (BMP) dan Panduan Praktikum Studi
Kelayakan Agribisnis
Langkah-langkah Praktikum
Menentukan satu jenis usaha agribisnis yang akan dinilai kelayakan aspek non
finansialnya, yakni usaha agribisnis Sayuran di CV Sayuran Segar Megamendung.
Wawancara dan tanya jawab kepada narasumber.
Mendokumentasikan semua aktivitas pelaksanaan praktikum
Melakukan pengamatan yang ada di lapangan dengan membandingkan antara
hasil pengamatan dan literatur yang ada.
Melakukan analisis terhadap jenis usaha agribisnis yang telah dipilih.
Melakukan kajian terhadap aspek-aspek finansial terhadap suatu jenis usaha
agribisnis yang telah dipilih.
Mengkaji hasil analisis non finansial yang telah diperoleh.
Membuat laporan praktikum.
IV PEMBAHASAN
Aspek finansial merupakan suatu aspek yang dapat melihat layak atau tidak layaknya
suatu usaha untuk dijalankan dengan perhitungan yang menggunakan formula penilaian
investasi. Aspek ini dapat menilai biaya-biaya apa saja dan seberapa besar biaya-biaya
tersebut dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat berupa penerimaan dalam menjalankan
suatu usaha. Biaya adalah segala sesuatu yang mengurangi pendapatan bagi suatu usaha. Arus
biaya (outflow) pada pengembangan bisnis ini terdiri dari dua komponen, yaitu biaya investasi
dan biaya operasional.
Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan satu kali pada awal tahun proyek untuk
memperoleh beberapa kali manfaat sampai secara ekonomis kegiatan bisnis itu tidak
menguntungkan lagi. Biaya investasi pada pengembangan bisnis ini terdiri dari bangunan
pabrik, kantor, mess, mesin Kronen, mobil truck chiller, pembuatan sumur bor dan saluran air
yang dikeluarkan berdasarkan umur proyek usaha. Total biaya investasi yang dikeluarkan
pada tahun pertama adalah sebesar Rp 1.559.870.000, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
mengenai rincian biaya investasi pada Tabel 1.
Tabel 1. Biaya Investasi
No . Biaya investasi Unit Harga Total Umur Nilai sisa Penyusutan
barang beli (unit) biaya (tahun)
1 Bangunan pabrik 500 m2 1.000 500.000 25 50.000 18.000
2 Bangunan kantor 150 m2 1.000 150.000 25 15.000 5.400
3 Bangunan mess 45 m2 1.000 45.000 15 4.500 2.700
karyawan
4 Mesin kronen 1 53.000 53.000 10 5.300 4.770
GS 10
5 Mobil truck 3 250.000 750.000 5 75.000 135.000
chiller
6 Biaya 5.000 5.00
pembangunan
sumur
7 Mesin pres 3 500 1.500 5 150 270
8 AC besar 2 10.000 20.000 5 2.000 3.600
9 AC kecil 1 2.500 2.500 5 250 45
10 Cool storage 1 20.000 20.000 10 2.000 1.800
11 Pisau 10 7 70 5 7 13
12 Trail 60 30 1.800 5 180 Trail
13 Pakaian produksi 20 50 1.000 1 1.000 Pakaian
produksi
14 Perizinan 5.000
15 Pemasangan 1 5.000 5.000
Meteran Air
Jumlah 1.559.870 154.387 173.326,6
*dalam 000
Sumber: Data diolah, 2019
Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan jumlah dana yang dikeluarkan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kebutuhan yang mendukung jalannya aktivitas perusahaan. Biaya
operasional termasuk semua biaya produksi, pemeliharaan dan lainnya yang menggambarkan
pengeluaran untuk menghasilkan produksi yang digunakan bagi setiap proses produksi dalam
satu periode kegiatan produksi. Biaya operasional terdiri dari dua komponen utama, yakni
biaya tetap dan biaya variabel.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah
produksi atau penjualan dalam satu tahun (satu satuan waktu). Biaya tetap yang
dikeluarkan setiap beberapa tahunnya mengalami kenaikan yang disebabkan oleh
pengaruh inflasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan
produksi atau penjualan setiap tahun (satu satuan waktu). Biaya variabel yang dikeluarkan
untuk pengembangan bisnis ini terdiri dari input produksi, pembayaran upah tenaga kerja
borongan, biaya pengemasan, dan lain-lain. Lebih jelasnya biaya-biaya ini dapat dilihat pada
Tabel 3
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Rita N., Tintin S. 2016. Studi Kelayakan Agribisnis. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Martawijaya EI, Nurjayadi MY. 2010. Bisnis Jamur Tiram di Rumah Sendiri. Bogor (ID):
IPB Press.
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor (ID): Departemen
Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Syamsir E. 2010. Teknologi Olah Minimal (Minimally Processed) Buah dan Sayur [Internet].
Jakarta (ID): Ilmu Pangan. [diunduh 2019 April 28].
Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.
Lampiran 1. Surat Pernyataan Pelaksanaan Praktikum
SURAT PERNYATAAN
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Nama : Roberto
NIM 024018097
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Juli 1994
No. Handphone 082124624042
Program Studi : S-1 Agribisnis Bid. Minat Penyuluhan dan Komunikasi
Pertanian
UPBJJ : UPBJJ-UT Bogor
Menyatakan bahwa dengan ini saya sebagai mahasiswa Universitas Terbuka benar telah
melaksanakan praktikum dan membuat laporan praktikum sebagai tugas dari mata kuliah
Studi Kelayakan Agribisnis (LUHT4312) Unit 2 ini dengan kemampuan saya sendiri.
Demikian surat pernyataan pelaksanaan praktikum ini saya buat dengan sesungguhnya,
Saya ucapkan terima kasih.
Roberto