PENDAHULUAN
1
Dalam konsep pemberdayaan tersebut diarahkan terwujudnya masyarakat
madani atau masyarakat yang beradab dan mandiri dalam pengertian dapat
mengambil keputusan yang terbaik bagi kesejahteraan bersama. Penyuluhan
pembangunan sebagai proses pemberdayaan masyarakat, memiliki tujuan utama
yang tidak terbatas yaitu “better farming, better bussinnes, dab better living”,
tetapi untuk memfasilitasi masyarakat atau sasaran untuk mengadopsi strategi
produksi dan pemasaran agar mempercepat terjadinya perubahan-perubahan
sosial, politik dan ekonomi sehingga dalam jangka panjang mereka dapat (dalam
jangka panjang) meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakatnya.
Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian perlu mengetahui kegiatan dalam
lingkup pertanian yaitu melalui kegiatan praktek lapangan agar dapat menambah
wawasan, informasi dan keterampilan mahasiswa tentang pertanian. Kegiatan
praktikum yang dilaksanakan mahasiswa Pertanian, nantinya dapat melahirkan
penyuluh yang berkualitas, yang memberikan banyak informasi penting mengenai
cara bercocok tanam kepada pertanian sehingga petani dapat meningkatkan
produksi hasil pertanian untuk mensejahterakan masyarakat petani melalui upaya
peningkatan hasil usaha tani yang nantinya akan meningkatkan pendapatan bagi
Negara melalui ekspor ke luar negeri.
2
1.2 Tujuan Praktikum
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan Pertanian
4
alur penyampaian informasi yang paling memenuhi kebutuhannya, paling
menyenangkan baginya, dan paling cepat. Dengan demikian, penyuluh akan
memilih media yang sesuai dengan kebutuhannya, dalam arti informasi sesuai
dengan kebutuhan atau mendukung tugasnya (Heryati, 2004 dalam Anonim,
2013).
5
C. Alat Bantu dan Alat Peraga Penyuluhan Pertanian
Alat peraga adalah alat atau benda yang dapat diamati, diraba atau
dirasakan oleh indera manusia, yang berfungsi sebagai alat untuk memeragakan
dan atau menjelaskan uraian yang disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna
membantu proses belajar mengajar sasaran penyuluhan agar materi penyuluhan
lebih mudah diterima dan dipahami oleh sasaran penyuluhan yang bersangkutan.
Macam alat peraga, benda yang digolongkan lagi seperti sampel, model,
specimen, barang cetakan (pamflet, leaflet, brosur, booklet, poster), gambar yang
diproyeksikan (transparansi sheet, slide film, film strip), lambang grafika, grafik
(line, bar, histogram), diagram, bagan/skema (Totok, 2003 dalam Anonim, 2013).
6
BAB III
METODOLOGI
7
BAB IV
4.1 Hasil
8
Communication)
2. Berdasarkan jumlah sasaran Metode individu
3. Alat bantu yang digunakan Hanphone, camera, buku dan alat tulis
4.2 Pembahasan
9
a. Handphone
Handphone ini digunakan untuk merekan audio dan menvideo sasaran
(petani) dan penyuluh (mahasiswa).
b. Camera
Camera digunakan untuk mengambil foto sasaran (petani), penyuluh
(mahasiswa) dan jenis komoditi yang diusahakan petani.
c. Buku dan Pena
Alat ini digunakan untuk mencatat informasi yang disampaikan oleh
petani yang berkaitan dengan usahataninya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
10
1. Metode penyuluhan menurut hubungan penyuluh dan sasarannya yang
digunakan dalam praktikum ini adalah metode penyuluhan komunikasi
langsung (direct Communication/ face to face Communication).
2. Berdasarkan jumlah sasaran, metode penyuluhan yang digunakan
penyuluh (mahasiswa) adalah metode individu.
3. Adapun alat bantu yang digunakan dalam penyuluhan di Desa tersebut
adalah : handphone, camera, buku dan alat tulis.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh dari praktikum Penyuluhan
Pertanian maka diperoleh saran:
1) Sebaiknya petani lebih memperhatikan usahataninya agar diperoleh hasil
yang maksimal.
2) Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh
petani seperti pemberdayaan terhadap kelompok tani.
DAFTAR PUSTAKA
http://hijau4naturallifesmile.blogspot.com/2013/08/praktikum_penyuluhan
pertanian.html. Diakses tangggal 20 Juni 2015
11
http://yun-dha15.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-dasar-dasar.html.
Diakses tangggal 20 Juni 2015
12