Anda di halaman 1dari 2

Nama : Suwaryanto

NIM : 044033847
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Nama Mata Kuliah : Pembangunan Masyarakat Desa


Kode Mata Kuliah : LUHT4208
Status Pengembangan : Baru
Tahun Pengembangan : 2023.2
Edisi Ke- : -

1. Jelaskan dan berikan contoh pola-pola kelakukan dalam konteks tradisi budaya atau adat
istiadat kehidupan desa menurut Kluckhohon dalam Koentjaraningrat (1979)?
2. Jelaskan perbedaan petani pedesaan dan petani tradisional?
3. Bagaimana pengaruh kebudayaan hindu dan kebudayaan islam dalam perkembangan desa
pada masa prakolonial?
4. Keterlibatan petani pedesaan dalam gerakan sosial-politikbukanlah hal yang baru, Apa saja
faktor-faktor yang menjadi pemicu gerakan petani pedesaan?
Jawaban.
1. Pola-pola kelakuan dalam konteks tradisi budaya atau adat istiadat kehidupan di desa,
menurut Hildred Geertz dan NJ Krom, yang disusun oleh Koentjaraningrat pada tahun 1979
melibatkan berbagai aspek, antara lain:
Politik (Tatanan Sosial dan Politik): Mencakup pola pemerintahan desa, peran kepala desa,
dan sistem hukum adat di desa. Contohnya, pola pelaksanaan musyawarah dalam
pengambilan keputusan penting di desa.
Perekonomian (Ekonomi): Melibatkan pola produksi pertanian, pembagian hasil pertanian,
dan sistem ekonomi desa. Contohnya, cara petani berbagi hasil panen dan kerjasama dalam
pertanian sawah bersama.
Masyarakat (Masyarakat): Pola ini mencakup tata nilai, norma sosial, peran kelompok
masyarakat, dan sistem kekerabatan. Contohnya, peran istiadat dalam pernikahan atau
upacara adat dalam memperingati kematian.
Agama (Keagamaan): Menyangkut praktik keagamaan dan nilai-nilai keagamaan yang
mempengaruhi kehidupan desa. Contohnya, ritual keagamaan dalam budaya Hindu-Bali yang
masih dipraktikkan di beberapa daerah di Indonesia.

2. Perbedaan antara petani pedesaan dan petani tradisional melibatkan konteks dan
karakteristik berikut:
Petani Pedesaan: Merujuk pada petani yang hidup dan bekerja di daerah pedesaan. Mereka
mungkin menggunakan teknologi pertanian yang lebih modern dan berpartisipasi dalam pasar
ekonomi. Petani cenderung terlibat dalam pertanian skala lebih besar dan bisa memiliki akses
lebih baik terhadap sumber daya pertanian modern.
Petani Tradisional: Biasanya merujuk pada petani yang masih menjalankan praktik pertanian
secara tradisional, sering kali tanpa mengadopsi teknologi modern. Mereka mungkin tetap
hidup berdasarkan pola pertanian yang telah ada selama berabad-abad dan tidak banyak
terlibat dalam pasar ekonomi.

3. Pengaruh Kebudayaan Hindu dan Islam dalam perkembangan desa pada masa pra-kolonial
meliputi:
Kebudayaan Hindu: Hindu mempengaruhi banyak aspek kehidupan desa, terutama di pulau
Bali. Ini termasuk sistem keagamaan, adat istiadat, dan arsitektur desa dengan pura (kuil
Hindu) sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Kebudayaan Islam: Kebudayaan Islam mempengaruhi desa-desa di berbagai daerah di
Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Ini melibatkan penyebaran agama Islam,
penggunaan bahasa Arab (pustaka Jawi), serta pengaruh dalam seni dan budaya, seperti
wayang kulit dan musik tradisional.

4. Keterlibatan petani di pedesaan dalam gerakan sosial politik bukanlah hal yang baru dan
dapat dipicu oleh faktor-faktor berikut:
Ketidakpuasan Sosial dan Ekonomi: Ketidakadilan dalam pembagian hasil pertanian, akses
terhadap sumber daya, dan perlakuan oleh elit atau pemilik tanah dapat memicu
ketidakpuasan dan gerakan petani.
Perubahan Sosial dan Politik: Perubahan dalam pemerintahan, kebijakan agraria, atau
masalah-masalah sosial dapat memotivasi petani untuk bersatu dan memperjuangkan hak-hak
mereka.
Organisasi Petani: Adanya organisasi petani yang mendukung dan memobilisasi petani untuk
berpartisipasi dalam gerakan politik dan sosial.
Pola Tanah dan Penguasaan Tanah: Masalah terkait penguasaan tanah, tanah yang dikuasai
oleh perusahaan besar, dan kepemilikan tanah dapat menjadi pemicu penolakan petani
pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai