Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NIA DUMA FITRI

NIM : 044269984
TUGAS : TUGAS 1 LUHT4208 (PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA)

No Soal
1. Jelaskan dan berikan contoh pola-pola kelakukan dalam konteks tradisi budaya atau
adat istiadat kehidupan desa menurut Kluckhohon dalam Koentjaraningrat (1979)?
2 Jelaskan perbedaan petani pedesaan dan petani tradisional?
3 Bagaimana pengaruh kebudayaan hindu dan kebudayaan islam dalam perkembangan
desa pada masa prakolonial?
4 Keterlibatan petani pedesaan dalam gerakan sosial-politikbukanlah hal yang baru,
Apa saja faktor-faktor yang menjadi pemicu gerakan petani pedesaan?

Jawab :

1. Kluckhohn dalam Koentjaraningrat (1979) menjelaskan pola-pola kelakuan dalam konteks tradisi
budaya atau adat istiadat kehidupan desa. Contohnya, dalam budaya desa, terdapat pola kelakuan
saling membantu antarwarga dalam kegiatan pertanian atau gotong royong. Selain itu, juga terdapat
pola kelakuan adat dalam hal upacara adat seperti perkawinan, upacara panen, atau ritual keagamaan.

2. Perbedaan antara petani pedesaan dan petani tradisional terletak pada konteks dan pola kehidupan
mereka. Petani pedesaan mengacu pada petani yang tinggal dan bertani di pedesaan, tetapi sudah
menggunakan teknologi dan teknik modern dalam pertanian. Mereka mungkin menggunakan peralatan
dan mesin pertanian, serta terbiasa dengan cara-cara baru dalam menanam, menyiram, dan memanen
hasil pertanian. Sementara itu, petani tradisional lebih mengikuti cara-cara dan tradisi pertanian yang
telah diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka mungkin menggunakan alat-alat sederhana dan lebih
terikat pada siklus pertanian yang telah ada sejak lama.

3. Pengaruh kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam dalam perkembangan desa pada masa
prakolonial cukup signifikan. Kebudayaan Hindu membawa konsep sistem desa dan pembagian wilayah
administratif seperti yang terdapat dalam konsep desa adat di Indonesia. Selain itu, keberadaan kuil
Hindu di desa juga dapat menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan. Seiring dengan masuknya
agama Islam, pengaruh kebudayaan Islam turut membentuk tata nilai dan pola perilaku masyarakat
desa pada masa prakolonial. Desa-desa yang menjadi pusat pengembangan agama Islam di Indonesia,
seperti di Jawa, banyak menggabungkan ajaran Islam dengan tradisi dan budaya lokal.
4. Faktor-faktor yang menjadi pemicu gerakan petani pedesaan meliputi ketidakpuasan terhadap kondisi
ekonomi, akses terbatas terhadap sumber daya dan fasilitas, upaya pembaruan agraria, ketidakadilan
dalam distribusi lahan dan alat produksi, serta kesadaran akan pentingnya perubahan sosial dan politik.
Petani pedesaan seringkali menjadi kelompok yang rentan terhadap perubahan atau kebijakan yang
tidak menguntungkan mereka secara ekonomi. Dalam upaya mencapai perubahan yang lebih baik,
mereka kemudian terlibat dalam gerakan sosial-politik, seperti serikat petani, demonstrasi, pemogokan,
atau organisasi-organisasi yang bertujuan memperjuangkan hak-hak petani.

Sumber Referensi :

http://repository.ut.ac.id/4389/1/LUHT4208-M1.pdf

https://osf.io/67an9/download

http://lib.litbang.kemendagri.go.id/index.php?p=show_detail&id=1730

Anda mungkin juga menyukai