Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ANTROPOLOGI KESEHATAN
DAN MASYARAKAT TEMPAT TINGGALKU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
Antropologi Kesehatan
Dosen Pengampu: Zurriyatun Thoyibah, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

RADEN TEGUH KARUNIA IRAWAN


NIM : 045SYE22

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG D3
MATARAM 2022/2023
A. Perkembangan Ilmu Antropologi Di Lombok Utara

Perkembangan ilmu antropologi di Lombok Utara, seperti wilayah lain di


Indonesia, terjadi seiring dengan perkembangan disiplin antropologi secara global.
Antropologi di Lombok Utara telah berkembang melalui penelitian, studi
lapangan, dan kolaborasi dengan masyarakat setempat. Beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan ilmu antropologi di Lombok Utara meliputi:

1. Penelitian Etnografis: Banyak peneliti antropologi yang tertarik untuk


melakukan penelitian etnografis di Lombok Utara. Penelitian semacam ini
membahas budaya, adat istiadat, kehidupan sosial, dan praktik keagamaan
masyarakat setempat. Melalui penelitian tersebut, pengetahuan dan
pemahaman tentang masyarakat Lombok Utara dapat dikembangkan dan
didokumentasikan.
2. Partisipasi dalam Pengembangan Komunitas: Antropologi telah berperan
dalam membantu pengembangan komunitas di Lombok Utara. Melalui
pendekatan partisipatif, antropolog bekerja sama dengan masyarakat
setempat untuk memahami kebutuhan, aspirasi, dan tantangan yang
dihadapi oleh mereka. Dengan memahami konteks sosial dan budaya
secara mendalam, upaya pengembangan komunitas dapat lebih relevan dan
berkelanjutan.
3. Pengembangan Pariwisata Budaya: Lombok Utara memiliki potensi
pariwisata yang signifikan, terutama dalam hal budaya dan alamnya yang
indah. Antropologi berperan dalam mempelajari dan mengamati dampak
pariwisata terhadap masyarakat setempat, seperti perubahan ekonomi,
sosial, dan budaya. Studi antropologi tentang pariwisata membantu
melindungi dan melestarikan warisan budaya serta menjaga keseimbangan
antara pengembangan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat

B. Konsep Antropologi Di Lombok Utara

Konsep antropologi di lombok utara meliputi:

1. Kajian Budaya: Konsep ini melibatkan pemahaman tentang sistem nilai,


norma, simbol, dan praktik budaya di Lombok Utara. Antropolog akan
mempelajari berbagai aspek budaya seperti bahasa, agama, adat istiadat,
seni, arsitektur, makanan, dan lain sebagainya. Hal ini membantu dalam
memahami identitas budaya masyarakat Lombok Utara serta peran budaya
dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial.
2. Struktur Sosial: Konsep ini melibatkan analisis tentang struktur sosial di
Lombok Utara, termasuk hubungan sosial, sistem kekerabatan, hierarki,
peran gender, dan stratifikasi sosial. Antropolog akan mempelajari
bagaimana masyarakat Lombok Utara terorganisir secara sosial, serta
dinamika interaksi dan pola hubungan antara individu dan kelompok.
3. Pengaruh Perubahan Sosial: Konsep ini melibatkan pemahaman tentang
bagaimana perubahan sosial mempengaruhi masyarakat Lombok Utara.
Perubahan sosial dapat berkaitan dengan faktor seperti globalisasi,
modernisasi, urbanisasi, pariwisata, dan faktor-faktor ekonomi lainnya.
Antropolog akan melihat dampak perubahan tersebut terhadap budaya,
struktur sosial, nilai-nilai, serta dinamika sosial dan ekonomi masyarakat
Lombok Utara.
4. Pengembangan Masyarakat: Konsep ini melibatkan upaya untuk
mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan di Lombok
Utara. Antropologi berkontribusi dalam mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat, memahami konteks sosial dan budaya, serta membangun
keterlibatan partisipatif dengan masyarakat dalam merumuskan program-
program pembangunan yang sesuai dengan nilai-nilai dan aspirasi lokal.

C. Proses Sosial Dan Interaksi Sosial Di Lombok Utara

Proses sosial dan interaksi sosial di Lombok Utara mencakup berbagai aspek
kehidupan masyarakat, seperti hubungan antarindividu, kelompok, dan komunitas.
Berikut adalah beberapa contoh proses sosial dan interaksi sosial yang terjadi di
Lombok Utara:

1. Gotong Royong: Gotong royong merupakan salah satu proses sosial yang
kuat di Lombok Utara. Masyarakat Lombok Utara cenderung memiliki
budaya saling membantu dan bekerja bersama untuk kepentingan bersama.
Gotong royong terjadi dalam berbagai aktivitas, seperti membersihkan
lingkungan, membangun rumah, menanam padi, dan mempersiapkan acara
adat atau keagamaan. Melalui gotong royong, masyarakat Lombok Utara
memperkuat ikatan sosial dan memupuk solidaritas antaranggota
masyarakat.
2. Pertemuan Adat dan Budaya: Proses interaksi sosial juga terjadi dalam
pertemuan adat dan budaya di Lombok Utara. Contohnya adalah acara-
acara tradisional seperti pernikahan adat, upacara keagamaan, dan festival
budaya. Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat Lombok
Utara untuk saling bertemu, berinteraksi, dan memperkuat ikatan sosial
serta memelihara warisan budaya mereka.
3. Kerja Bersama dalam Usaha Ekonomi: Di Lombok Utara, terdapat sektor
ekonomi yang melibatkan kerja bersama dan interaksi sosial. Contoh nyata
adalah dalam usaha perikanan tradisional seperti menangkap ikan
menggunakan jaring atau perahu kayu. Masyarakat bekerja bersama dalam
kegiatan ini, saling membantu dalam proses penangkapan ikan,
pengolahan, dan pemasaran. Selain itu, usaha-usaha kerajinan tangan
tradisional seperti anyaman bambu atau tenun ikat juga melibatkan kerja
sama dan interaksi sosial dalam kelompok atau komunitas.

D. Kelompok Sosial Dan Masyarakat Di Lombok Utara

1. Maulid Adat

Maulid adat di Lombok Utara adalah salah satu acara perayaan yang
diadakan oleh masyarakat setempat untuk memperingati kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Acara ini memiliki makna religius dan budaya yang kuat, di
mana masyarakat Lombok Utara menggabungkan elemen-elemen agama Islam
dengan tradisi lokal mereka. Maulid adat di Lombok Utara umumnya
dilaksanakan oleh komunitas atau kelompok masyarakat yang disebut "rimpu".
Rimpulah yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan perayaan maulid
adat dan merencanakan seluruh rangkaian acara. Setiap rimpu memiliki tugas
dan tanggung jawab tertentu dalam mengatur acara, seperti menyediakan
makanan dan minuman, menyiapkan tempat perayaan, dan melibatkan anggota
masyarakat dalam berbagai kegiatan. Perayaan maulid adat di Lombok Utara
biasanya dimulai dengan pembacaan shalawat dan dzikir sebagai ungkapan
rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, dilakukan pembacaan kitab maulid yang berisi riwayat hidup dan
keutamaan Nabi Muhammad SAW. Selama acara, juga dilakukan pembacaan
doa dan nasihat agama oleh para ulama atau tokoh agama setempat.
Selain aspek keagamaan, maulid adat di Lombok Utara juga melibatkan
tradisi budaya lokal seperti tarian, musik, dan seni pertunjukan. Ada berbagai
jenis tarian dan musik tradisional yang dipentaskan, seperti tari Topat, tari
Cendrawasih, tari Gendang Beleq, dan musik gamelan Sasak. Tradisi ini
memberikan warna dan keceriaan pada perayaan maulid adat serta menjadi
bagian penting dalam menjaga dan mempertahankan warisan budaya lokal.

2. Tradisi Menumbuk Padi

Tradisi menumbuk padi di Lombok Utara merupakan salah satu kegiatan


budaya yang penting dalam proses pengolahan padi menjadi beras. Kegiatan
ini melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses memisahkan bulir-bulir
padi dari tangkainya dengan menggunakan alat tradisional yang disebut lesung.
Proses menumbuk padi di Lombok Utara dimulai dengan mempersiapkan alat-
alat yang diperlukan, seperti lesung dan alu (tumbuk). Lesung adalah wadah
yang terbuat dari kayu atau batu yang memiliki permukaan berlekuk-lekuk.
Alu adalah tongkat atau pemukul yang digunakan untuk menumbuk padi di
dalam lesung. Setelah alat-alat siap, padi yang telah dipanen akan diletakkan di
dalam lesung. Biasanya, beberapa orang perempuan atau anggota keluarga
akan berkumpul di sekitar lesung untuk melakukan tugas ini. Dengan
menggunakan alu, mereka akan menumbuk padi dengan gerakan berulang-
ulang hingga bulir padi terpisah dari tangkainya. Gerakan menumbuk
dilakukan dengan ritme yang khas dan kadang-kadang diiringi dengan
nyanyian atau irama musik tradisional. Proses menumbuk padi ini selain
menjadi kegiatan pengolahan padi menjadi beras, juga menjadi momen sosial
yang memperkuat ikatan antara anggota keluarga dan masyarakat. Biasanya,
beberapa keluarga atau tetangga akan saling membantu dalam proses ini,
sehingga terbentuk kegiatan gotong royong.
Selain itu, dalam beberapa kesempatan, kegiatan menumbuk padi juga
menjadi ajang hiburan dan pertemuan sosial di mana masyarakat bisa saling
berinteraksi, bercerita, dan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Tradisi
menumbuk padi di Lombok Utara bukan hanya sekadar proses pengolahan
padi, tetapi juga memiliki nilai-nilai budaya dan kebersamaan yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini, tradisi dan praktik
warisan leluhur terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
DAFTAR PUSTAKA

Turner, B. (2019). A Hundred Years of Anthropology in Indonesia. Brill.


Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. (2020). Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021-
2026.
Susanto, T. D., & Asmiyah, N. (2018). Prosesi Tradisi Peresean di Desa
Sukarara Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Gamatika, 6(1), 13-22.
Adiwijaya, A., & Mawardiani, R. (2019). Warisan Budaya Takbenda dan
Pemberdayaan Masyarakat di Lombok Utara. Warta Kota Kita, 4(1),
59-74
Wahyuni, E. S. (2018). Kearifan Lokal Dalam Budaya Gotong Royong Suku
Sasak di Lombok Utara. Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call
for Paper, 2(2), 196-202.
Hadiyanto, H., & Syarif, Z. (2016). Konsep Kekerabatan Dan Pola Pernikahan
Pada Masyarakat Sasak di Lombok Utara. Jurnal Kajian Wilayah,
7(1), 41-52
Astuti, P., Lestari, R. I., & Maranatha, D. R. (2018). Peranan Keberlanjutan
Pengolahan Padi Tradisional di Desa Penarukan Kecamatan Bayan
Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Sosiologi Nusantara, 3(1), 64-77.
Suparman, I., & Rini, E. (2020). Kearifan Lokal dalam Budaya Gotong
Royong Menumbuk Padi di Desa Jurit Kecamatan Gangga Kabupaten
Lombok Utara. Jurnal Kebudayaan Galuh, 6(1), 18-27.
Yustika, A., & Wahyudi, I. (2019). Dinamika Tradisi Menumbuk Padi di Desa
Anyar Kecamatan Bayan Lombok Utara. Jurnal Kelola: Kebijakan
dan Pengembangan, 5(2), 141-152.

Anda mungkin juga menyukai