TINGGALKU
ANTROPOLOGI KESEHATAN
Oleh:
BAIQ TIARA CANTIKA AULIA
011SYE22
1. Faktor Budaya
Pada zaman dahulu rumah-rumah dilombok berdinding anyaman bambu, atapnya
terbuat dari jerami, dan lantainya terbuat dari tanah liat yang di campur dengan
kotoran kerbau dan abu jerami. Rumah tradisional sasak yang dilapisi oleh kotoran
kerbau membuat timbulnya beberapa penyakit seperti diare, cacingan, gatal-gatal,
dan lain-lain. Rumah tradisonal sudah mulai ditinggalkan dan hanya bisa ditemukan
di Desa Wisata Sade. Selain itu, ada juga budaya yang sering dan masih dilakukan
pada saat ini yaitu pemberian nasi papah pada bayi. Pemberian nasi papah ini
dipercaya masyarakat Lombok Tengah untuk membantu tumbuh dan perkembangan
anak. Nyata nya pemberian nasi papah malah menjadi media penyebaran penyakit
antara si ibu dengan bayi, dimana jika seorang ibu menderita penyakit-penyakit
menular.
2. Faktor Sosial
Kurangnya pendidikan di Lombok Tengah membuat pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan kurang, sehingga masyarakat masih banyak yang menggunakan
pengobatan secatrta tradisonal ke Belian. Belian Sasak adalah dukun atau orang
melakukan pengobatan dengan alat dan kebiasaan orang Sasak yang menggunakan
alat, bahan dan cara yang masih tradisional.
3. Faktor Ekonomi
Masyarakat yang hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk seringkali memiliki akses
yang terbatas ke makanan yang sehat dan bergizi serta layanan kesehatan yang
memadai. Masyarakat juga sering kali tidak pergi ke layanan kesehatan dikarenakan
tidak ada biaya. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis seperti
malnutrisi dan penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan kesehatan.
Ahmad Norma Permata (ed), Metodologi Studi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000)., Cet.
I, p. 17.
Azra, Azyumardi, 2007. “Identitas dan Krisis Budaya, Membangun Multikulturalisme Indonesia;
http:// www. Kongresbud .budpar. go.id/58%20ayyumardi%20azra.htm; Coward,
Harold, Pluralisme Tantangan Bagi Agama-ag
Gavrilla LM, Pasareanu M, Toma V, Mihalas E, Maxim DC. Mixed dentition caries-predictor of
carious activity in permanent dentition. Romanian Journal of Oral Rehabilitation
2013;5(1):45-49.
Mustin, Mustain. 2017. “Agama Di Tengah Arus Industri Pariwisata Di Lombok: Kajian
Tentang Religiusitas Masyarakat Muslim Di Kawasan Wisata Senggigi”. EL-HIKMAH:
Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam 11 (2):21-42.
https://doi.org/10.20414/elhikmah.v11i2.49.
Santos Junior et al. Early childhood caries and its relationship with perinatal, socioeconomic and
nutritional risk. BMC Oral Health 2014;14:47.
Tomenos 32, Artikel (1996), Introduction From Ancestor Worship to the Monotheism Politics of
religion in Lombok, dan Revival of Wetu Telu religion in the Village of Bayan,
Lombok Indonesia, (1996)., www@indopubs.v.archieve.com.