Anda di halaman 1dari 5

ANTOPOLOGI KESEHATAN DAN MASYARAKAT TEMPAT

TINGGALKU

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia

ANTROPOLOGI KESEHATAN

Dosen Pengampu: Zurriyatun Thoyibah, S.Kep., Ners., M.Kep

Oleh:
BAIQ TIARA CANTIKA AULIA
011SYE22

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN D3 KEPERWATAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
A. SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI DI LOMBOK TENGAH
pada tahun 1972, Sven Cederroth, datang ke Lombok dengan tujuan untuk
menyelesaikan tesis antropologinya, yang kemudian melakukan riset dengan mengambil
lokasi penelitian di Bayan Lombok Barat. Ciderroth menggambarkan religiusitas
masyarakat Wetu Telu dan Sasak Bude pada tahun 1972-an yang mana terdapat
perbedaan yang significant antara Wetu Telu dan Sasak Bude dengan agama-agama
lainnya seperti Islam, Hindu-Budha (Tomenos, 1996: 32). Namun dalam uraian ini
Cederroth belum menjelaskan konsepsi orisinil dari kepercayaan/keagamaan masyarakat
sasak Lombok, Wetu Telu dan Sasak Bude dan unsur-unsur apa saja yang mendapatkan
pengaruh dari luar konsepsi dasarnya. Dalam ruang inilah peneliti berkesempatan untuk
menggali dan menjelaskannya secara lebih terperinci.
seorang antropolog yang memaparkan religiusitas masyarakat Sasak-Lombok
dalam perspektif etnografis yang diformulasi dalam sebuah Tesis dan kemudian
dibukukan dengan judul: Islam Sasak “Waktu Telu Versus Waktu Lima” (2000).
Mencermati karya Budiwanti, sekilas konstruksi ini merujuk pada adanya Islam, Hindhu-
Budha, yang berkolaborasi dengan pemahaman dan kepercayaan lokal (indigenous
beliefs) atau kepercayaan asli masyarakat Sasak Lombok.
karya Kamarudin Zaelani (2007), Satu Agama Banyak Tuhan: Melacak Akar
Sejarah Teologi Wetu Telu, yang minitik-beratkan penjelasannya sepeutar konsepsi dan
latar belakang terbentuknya Teologi Wetu Telu. Melalui tulisannya ini Zaelani
menjelaskan:Wetu Telu bukan sebuah agama, dan tidak pula sebagai salah satu faksi
dalam suatu keagamaan tertentu. Tetapi merupakan sebuah institusi kegamaan tradisional
yang berkembang di lingkungan masyarakat Sasak Lombok. Terbentuknya institusi
keagamaan ini sebagai sebuah keniscayaan sisnkretisme keagamaan dengan
mengakomodir beberapa tradisi dan kepercayaan lokal, agama Hindu, dan unsur-unsur
dalam Islam yang terbentuk oleh beragam faktor.

B. ANALISIS KONSEP ANTROPOLOGI KESEHATAN DI LOMBOK TENGAH

Antropologi Kesehatan di Lomb ok Tengah banyak di pemgaruhi oleh banyak


faktor-faktor yaitu:

1. Faktor Budaya
Pada zaman dahulu rumah-rumah dilombok berdinding anyaman bambu, atapnya
terbuat dari jerami, dan lantainya terbuat dari tanah liat yang di campur dengan
kotoran kerbau dan abu jerami. Rumah tradisional sasak yang dilapisi oleh kotoran
kerbau membuat timbulnya beberapa penyakit seperti diare, cacingan, gatal-gatal,
dan lain-lain. Rumah tradisonal sudah mulai ditinggalkan dan hanya bisa ditemukan
di Desa Wisata Sade. Selain itu, ada juga budaya yang sering dan masih dilakukan
pada saat ini yaitu pemberian nasi papah pada bayi. Pemberian nasi papah ini
dipercaya masyarakat Lombok Tengah untuk membantu tumbuh dan perkembangan
anak. Nyata nya pemberian nasi papah malah menjadi media penyebaran penyakit
antara si ibu dengan bayi, dimana jika seorang ibu menderita penyakit-penyakit
menular.
2. Faktor Sosial
Kurangnya pendidikan di Lombok Tengah membuat pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan kurang, sehingga masyarakat masih banyak yang menggunakan
pengobatan secatrta tradisonal ke Belian. Belian Sasak adalah dukun atau orang
melakukan pengobatan dengan alat dan kebiasaan orang Sasak yang menggunakan
alat, bahan dan cara yang masih tradisional.
3. Faktor Ekonomi
Masyarakat yang hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk seringkali memiliki akses
yang terbatas ke makanan yang sehat dan bergizi serta layanan kesehatan yang
memadai. Masyarakat juga sering kali tidak pergi ke layanan kesehatan dikarenakan
tidak ada biaya. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis seperti
malnutrisi dan penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan kesehatan.

C. ANALISIS PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL DI LOMBOK TENGAH


1. Proses sosial
Proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila individu dengan
kelompok bertemu. Contoh proses sosial di lombok tengah yaitu:
a) Gotong-royong
Gotong royong merupakah salah satu nilai budaya yang ada di lombok tengah
yang dimana masyarakatnya saling bantu membantu dalam berbagai hal
contohnya gotong royong membersihkan makam, merenofasi masjid/musalla,
membantu ketika salah satu warga yang begawe.
b) Kegiatan keagamaan
Keberadaan pariwisata di lombok tengah sangat pesat tetapi walaupun
perkembangan pariwisata di lombok tengah sangat pesat tidak menjadi alasan
utuk menjalankan kewajibannya yaitu kegiatan keagamaan. Contohnya yang
adadi senggigi disana walaupun kegiatan pariwisatanya tetap berlangsung tetapi
mereka tetap melakukan kegiatan agama yang dianutnya.
c) Sistem kekerabatan
Sistem kekrabatan ada 3 macam yaitu parental (keturunan yang ditarik menurut
garis lahir dari dua sisi yaitu ayah dah ibu), patrilineal (keturunan yang ditarik
menurut garis lahir ayah), dan matrilinear (keturunan yang ditarik menurut garis
lahir dari ibu). Di lombok tengah menggunakan sistem kekerabatan patrilineal
yakni keturunan yang di tarik menurut garis lahir ayah, dimana kedudukan anak
laki-laki lebih tinggi dari pada anak perempuan sehingga laki-laki memiliki lebih
banyak keutamaan dan hak yang bisa di terima.
2. Interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan indivu,
individu dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik dalam kerja
sama, persaingan, ataupun pertikaian.
a) Interaksi asosiatif, yaitu interaksi yang mengarah pada penyatuan seperti
kerjasama, akomodasi, asimilasi proses, dan akulturasi proses. Contohnya,
bekerjasama membersihkan makan, bekerjasama membersihkan masjid/musalla,
menolong ketika ada warga yang mengadakan syukuran.
b) Interaksi disosiatif, interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan seperti
kompetensi, kontroversi, dan konflik. Contohnya, banyaknya pedagang di sekolah
sehingga menyebabkan persaingan dan bisa terjadi saling santet.
D. ANALISIS KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT DI LOMBOK TENGAH
Berikut beberapa contoh kelompok sosial masyarakat yang ada di Lombok
Tengah:
1. Banjar
a) Banjar merarik, banjar ini dibuat oleh pemuda yang ada di desa tersebut untuk
membantu anggota banjar yang mau menikah.
b) Banjar mate, banjar ini dibuat untuk membantu keluarga yang di tinggal mati,
banjar ini dapat berupa kain kafan atau uang.
Banjar juga bisa di sebut gotong-royong dimana untuk meringankan beban sesama
warga masyarakat yang keluarganya menikah atau mati.
2. Sorong Serah
Sorong serah merupakan proses penyerahan benda-benda sebagai simbol nilai dalam
adat istiadat perkawinan sasak oleh pembayun penyorong yang mewakili pihak
mempelai pria kepada pembayun penampi (penerima) yang mewakili pihak mempelai
perempuan. Dalam acara sorong serah kelengkapan yang harus di bawa yaitu kain
(umbaq) yang pada runbainya terdapat ikatan kepeng bolong.
DAFTAR PUSTAKA

Alhada. 2015. Sosiologi Kesehatan. Artikel Publikasi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Ahmad Norma Permata (ed), Metodologi Studi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000)., Cet.
I, p. 17.

Azra, Azyumardi, 2007. “Identitas dan Krisis Budaya, Membangun Multikulturalisme Indonesia;
http:// www. Kongresbud .budpar. go.id/58%20ayyumardi%20azra.htm; Coward,
Harold, Pluralisme Tantangan Bagi Agama-ag

Gavrilla LM, Pasareanu M, Toma V, Mihalas E, Maxim DC. Mixed dentition caries-predictor of
carious activity in permanent dentition. Romanian Journal of Oral Rehabilitation
2013;5(1):45-49.

Mustin, Mustain. 2017. “Agama Di Tengah Arus Industri Pariwisata Di Lombok: Kajian
Tentang Religiusitas Masyarakat Muslim Di Kawasan Wisata Senggigi”. EL-HIKMAH:
Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam 11 (2):21-42.
https://doi.org/10.20414/elhikmah.v11i2.49.

Santos Junior et al. Early childhood caries and its relationship with perinatal, socioeconomic and
nutritional risk. BMC Oral Health 2014;14:47.

Tomenos 32, Artikel (1996), Introduction From Ancestor Worship to the Monotheism Politics of
religion in Lombok, dan Revival of Wetu Telu religion in the Village of Bayan,
Lombok Indonesia, (1996)., www@indopubs.v.archieve.com.

Anda mungkin juga menyukai