Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

MENYUSUN RENCANA KEPERAWATAN

NAMA MAHASISWA :
HESTINA

NIM :
018SYE22

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIPLOMA TIGA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
2023
RENCANA KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN ELEMINASI
BERDASARKAN SDKI, SLKI, SIKI

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan Rasional


Hasil
1 Inkontinensia fekal Setelah melakukan 1. Observasi 1. Data dasar untuk
intervensi keperawatan  Monitor peristaltic usus memberikan asuhan
selama 3 x 24 jam , secara teratur keperawatan
membuang air besar 2. Terapeutik 2. Menentukan pola
membaik dengan kriteria  Anjurkan waktu yang inkontinensia
hasil: konsisten untuk 3. Menjaga hidrasi
 Pengontrolan fases membuang air besar 4. Mencegah iritasi
meningkat  Berikan vrivasi, 5. Melatih otot sfingter
 Devekasi membaik kenyamanan dan posisi 6. Mengetahui
 Frekuensi yang meningkatkan keberhasilan anus
membuang air proses defekasi buatan dan tindakan
besar membaik  Gunakan Enema rendah operasi yang berkaitan

 Kondisi kulit jika perlu 7. Untuk memperlancar

perianal membaik  Anjurkan dilatasi rektal BAB


digital jika perlu
 Ubah program latihan
eliminasi fekal jika perlu
3. Edukasi
 Anjurkan mengkonsumsi
makanan tertentu sesuai
program atau hasil
konsultasi
 Anjurkan asupan cairan
yang adekuat sesuai
kebutuhan
 Anjurkan olahraga sesuai
toleransi
4. Kolaborasi
 Kolaborasi penggunaan
suppositoria jika perlu

2 Inkontinensia urin Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengidentifikasi


refleks intervensi keperawatan  Periksa kondisi pasien kemampuan dan
selama 3 x 24 jam, maka (mis, kesadaran, tanda- kebiasaan berkemih
kontinensia urin tanda vital, daerah selama 24 jam
membaik, dengan kriteria ferineal, distensi 2. Mengetahui keadaan
hasil: kandung kemih, umum klien
Inkontinensia Urin, 3. Deteksi masalah untuk
 Sensasi Refleks berkemih) mengetahui apa
berkemih 2. Terapeutik penyebab
membaik  Siapkan peralatan bahan inkontinensia
bahan, dan ruangan 4. Minum teh dan kopi
 Dribbling tindakan dapat meningkatkan
menurun  Siapkan pasien: frekuensi urin
 Hesitancy bebaskan pakaian bawah
menurun dan posisikan dorsal
 Nokturia rekumben (untuk wanita)
menurun dan supine (untuk laki
 Enuresis laki)
menurun  Pasang sarung tangan
 Residu  B
volume  Bersikan daerah ferineal
urine setelah atau Preposium dengan
berkemih cairan NACL atau
menurun aquades
 Lakukan insersi kateter
Urin dengan menerapkan
prinsip aseptik
 Sambungkan kateter
Urin dengan Urin Bag
 Isi balon dengan NACL
0,9% sesuai anjuran
pabrik
 Fiksasi selang kateter di
atas simpisis atau di paha
 Pastikan kantung Urin
ditempatkan lebih rendah
dari kandung kemih
 Berikan label waktu
Pemasangan
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur pemasangan
kateter Urin
 Anjurkan menarik
nafas saat insersi
selang kateter
3 Kesiapan Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui
menigkatkan intervensi keperawatan  Identifikasi tanda dan karakteristik urin
eleminasi urin selama 3 x 24 jam, maka gejala Retensi atau Inkon normal
eliminasi urin membaik, tinensia urine 2. Mengidentifikasi
dengan kriteria hasil:  Identifikasi faktor yang gagguan pola
menyebabkan Retensi eliminasi urine
 Desakan berkemih atau Inkontinensia Urin 3. Mengelola
(urgensi) menurun  Monitor Eliminasi Urin gangguan pola
 Urin menetes (miss, frekuensi, eliminasi urine
(dribbling) konsistensi, aroma, 4. Mengetahui tanda
menurun volume dan warna) dan gejala
 Distensi kandung 2. Terapeutik 5. Bertujuan untuk
kemih menurun  Catat waktu-waktu dan mengeluarkan
 Berkemih tidak Haluaran berkemih bahan sisa dari
tuntas (hesistancy)  Batasi asupan tubuh
menurun cairan ,jika perlu 6. Menentukan warna
 Ambil sampel Urin urine
tengah (midstream) atau
kultur
3. Edukasi
 ajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih
 Ajarkan mengukur
asupan cairan dan
Haluaran Urin
 Ajarkan mengambil
spesimen Urin
midstream
 Ajarkan mengenali
tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk
berkemih
 Ajarkan terapi
modalitas penguatan
otot otot
Panggul/berkemihan
 Anjurkan minum yang
cukup, jika tidak ada
Kontraindikasi
 Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat suppositoria uretra,
jika perlu
4 Risiko konstipasi Setelah di lakukan 1. Observasi 1. Untuk melunakkan
intervensi keperawatan  Identifikasi faktor resiko eliminasi feses
selama 3x24 jam, maka Konstipasi (mis, asupan 2. Untuk menfasilitasi
kontinesia fekal serat tidak adekuat, reflex devekasi
membaik, dengan kriteria asupan cairan tidak 3. Menjaga
hasil: adekuat, aganglionik, keadekuatan asupan
 Kemampuan kelemahan otot nutrisi yang di
mengontrol abdomen, aktivitas fisik bitihkan
pengeluaran kurang ) 4. Menjaga pola
fases  Monitor tanda dan gejala makan pasien
meningkat Konstipasi (mis, sehingga pasien
 Frekuensi Defekasi kurang 2 kali makan secara teratur
defekasi seminggu, Defekasi 5. Nutrisi serat tinggi
membaik lama/sulit, feses keras, untuk melancarkan
 Konsistensi Peristaltik menurun ) eliminasi feses
feses  Identifikasi status 6. Untuk melunakan
membaik kognitif untuk feses
mengkomunikasikan
kebutuhan
 Identifikasi penggunaan
obat-obatan yang
menyebabkan Konstipasi
2. Terapeutik
 Batasi minuman yang
mengandung kafein dan
alkohol
 Jadwalkan rutinitas
BAK
 Lakukan masa reses
abdomen
 Berikan terapi akupresur
3. Edukasi
 Jelaskan penyebab dan
faktor resiko Konstipasi
 Anjurkan minum air
putih sesuai dengan
kebutuhan (1500-2000
ml/hari )
 Anjurkan
mengkonsumsi makanan
berserat (25-30 g/per
hari )
 Anjurkan meningkatkan
aktivitas fisik sesuai
kebutuhan
 Ajarkan berjalan (15-20
menit 1-2 kali / hari)
 Anjurkan berjongkok
untuk memfasilitasi
proses BAB
4. Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli
gizi ,jika perlu

Anda mungkin juga menyukai