1. Iin Inna A
2. Naufal Ghozi M
3. Mila Fahriana
4. Sania Krisyani
5. Tivana Ardiansyah
6. Tri Pujiati
DEFINISI
BPH (Benign Prostatic Hyperthropy) adalah suatu kondisi pembesaran dari kelenjar prostat yang
disebabkan hyperplasia, secara umum terjadi pada pria berusia lebih dari 50 tahun (Nuari, 2017)
Menurut Brunner (2013) kelenjar prostat membesar, meluas ke atas menuju kandung kemih dan
menghambat aliran keluarnya urine. Berkemih yang tidak tuntas dan retensi urine yang memicu stasis
urine dapat menyebabkan hidronefrosis, hidroureter, dan infeksi saluran kemih. BPH sering terjadi pada
ETIOLOG
I
1. Teori hormon dihidrotestoreron (DHT)
2. Faktor usia
3. Faktor pertumbuhan/Growth
4. Meningkatnya masa hidup sel-sel prostate
ANATOMI KELENJAR PROSTAT 3
MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala obstruktif
2. Gejala iritasi
KLASIFIKASI
Menurut Sjamsuhidajat 2011, derajat BPH dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Stadium I : Ada obstruktif tapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine
2. Stadium II : Ada rasa tidak enak BAK atau dysuria dan menjadi nocturia
3. Stadium III : Setiap BAK urine tersisa kira-kira 150 cc
4. Stadium IV : Retensi urine total, buli-buli penuh pasien tampak kesakitan
PENATALAKSANAAN
1. Observasi
2. Medikamentosa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Pembedahan
1. Sedimen urin
KOMPLIKASI 2. Kultur urin
3. BNO polos
1. Retensi urin
4. IVP (Intra Vena Pielografi)
2. ISK
5. Ultrasonografi (Trans abdominal dan trans rektal)
3. Batu empedu
6. Systocopy
4. Kerusakan kandung kemih
5. Kerusakan ginjal
5
Pathway
6
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Post
Operasi Operasi