Anda di halaman 1dari 9

TEMPLATE OSCE

1. Nomor Station Station 2


Sistem Organ : Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
2. Judul Station Judul Kasus : Batu saluran Kemih tanpa kolik (VU, ureter, uretra)
Keterampilan Prosedural : Pemasangan kateter uretra
3. Waktu yang dibutuhkan 15 menit
4. Tujuan station 3B - mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk gawat darurat
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik/Psikiatri
3. Interpretasi Data/Kemampuan Prosedural Pemeriksaan Penunjang
5. Kompetensi 4. Penegakan Diagnosis Dan Diagnosis Banding
5. Tatalaksana Nonfarmakoterapi
6. Komunikasi Dan Edukasi Pasien
7. Perilaku Profesional
6. Kategori 1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
13. Istirahat
7. Instruksi untuk
kandidat SKENARIO KLINIK:
Seorang laki-laki usia 22 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat Puskesmas dengan keluhan utama
tiba-tiba tidak bisa buang air kecil hari ini.

TUGAS :
1. Lakukan anamnesis pada pasien tersebut !
2. Lakukan pemeriksaan urologis pada manekin !
3. Usulkan pemeriksaan penunjang yang tepat dan interpretasikan hasilnya !
4. Tentukan diagnosis pasien tersebut !
5. Lakukan penatalaksanaan non farmakoterapi yang tepat pada manekin !
6. Lakukan edukasi yang terkait diagnosis dan penatalaksanaan awal pada pasien !
8. Instruksi untuk penguji
INSTRUKSI KHUSUS

1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian

2. Penguji menilai pemeriksaan fisik urologi yang dilakukan oleh peserta ujian

Pemeriksaan Urologi:
sudut kosto vertebra: kanan dan kiri nyeri ketok -/- nyeri tekan -/-, massa -/-
Supra simfisis: teraba buli setinggi umbilicus, ballotement (+) nyeri tekan (+)
genitalia eksterna: tak ada kelainan

3. Penguji menilai usulan pemeriksaan penunjang dan interpretasi hasil yang disampaikan peserta.
Jika peserta meminta foto polos abdomen, penguji memberikan gambar foto polos abdomen di bawah
ini:

interpretasi hasil : Gambaran massa radioopak di kandung kemih, ukuran diameter sekitar 6
cm

4. Penguji menilai diagnosis yang ditegakkan oleh peserta ujian.


Diagnosis: Retensio urine et causa Batu Buli / Batu Vesika Urinaria (Vesikolithiasis)

5. Penguji menilai tatalaksana nonfarmakoterapi yang dilakukan peserta ujian yaitu prosedur
pemasangan kateter sesuai rubrik penilaian

Prosedur pemasangan kateter


• Mempersiapkan pasien (manekin) pada posisinya di atas meja pemeriksaan
• Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
• Cuci tangan dengan prinsip aseptik
• Menggunakan sarung tangan steril secara aseptik
• Mengetes balon kateter
• Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada penis dan perineum
• Memasang linen steril berlubang
• Memberikan lubrikasi pada ujung kateter
• Membuka meatus dan membersihkan daerah sekitar meatus menggunakan kasa steril berpovidone
iodine dengan menggunakan pinset
• Memposisikan penis untuk insersi (tegak lurus sumbu tubuh, lihat gambar)

• Melakukan insersi kateter hingga percabangan kateter sambil meminta pasien menarik napas dalam
• Mengembangkan balon dengan aquabidest sebanyak 10-15 cc
• Menarik kateter dengan hati-hati sampai terasa adanya tahanan (kateter masuk buli)
• Menyambungkan kateter dengan penampung urine
• Menutup ostium uretra eksterna dengan kassa yang diberi povidon iodine
• Melakukan fiksasi kateter pada paha bagian proksimal
• Memastikan penampung urine pada posisi yang lebih rendah dari pasien

6. Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien.
Edukasi diagnosis, rencana tindakan karena batu buli dan rencana merujuk ke Spesialis Bedah / Urologi

7. Penguji menilai perilaku profesional yang ditunjukkan oleh peserta ujian.


9. Instruksi untuk pasien
Nama Sesuai PS
simulasi
Usia 22 thn

Jenis kelamin Laki-laki

Pekerjaan Mahasiswa

Status pernikahan Belum menikah

Pendidikan terakhir SMA

Riwayat Penyakit Sekarang

• Keluhan Utama Tidak bisa kencing

• Sejak kapan/onset sejak 6 jam yang lalu

• Lokasi Bawah pusar

• Durasi/frekuensi menetap

Sebelumnya didahului nyeri saat berkemih terutama di


• Karakteristik
akhir proses berkemiih sejak 2 bulan yang lalu

• Progresi Memberat

• Skala nyeri (bila perlu) VAS 5

• Yang memperberat -

• Yang mengurangi -

• Usaha yang dilakukan Periksa ke Puskesmas

• Obat dipakai saat ini Tidak ada

Riwayat penyakit dahulu

• Riwayat batu sal kemih disangkal


• Riwayat BAK merah (+) 2 bulan yang lalu
• penyakit relevan
• Riwayat trauma disangkal
• DM (-)

• tindakan bedah/terapi lain (-)

Riwayat penyakit keluarga Tidak ada

Riwayat pribadi (relevan)

• Alkohol disangkal

• Rokok disangkal

• Narkoba disangkal

• Seksual normal

• Alergi obat Disangkal

Saya sakit apa dok? Apakah berbahaya? Apakah perlu


Pertanyaan wajib oleh PS
operasi?

Peran yang wajib ditunjukkan Gelisah, sering memegangi perut bawah

Foto untuk mol -

11. Tata Letak Station Ruang Poliklinik


12. Kebutuhan Laboran Ada, tugas: Merapikan alat dan BHP dan menyiapkan untuk peserta berikutnya

13. Kebutuhan Manekin • Manekin Kateterisasi Uretra Maskulina


Set dan BHP tindakan bedah
14. Kebutuhan Set Alat Set BHP dan obat kegawatdaruratan
Set BHP Tindakan Bedah
15. Penulis

16. Reviewer
Todd W. Thomsen, M.D., and Gary S. Setnik, M.D. Male Urethral Catheterization, N Engl J
17. Referensi
Med 2006; 354:e22May 25, 2006DOI: 10.1056/NEJMvcm054648
LEMBAR PENILAIAN OSCE NASIONAL

Sistem Ginjal dan Saluran Kemih

Aspek yang dinilai 0 1 2 3 Bobot Skor


Peserta ujian:
• Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya dengan
Peserta ujian tidak Peserta ujian menanyakan keluhan
Peserta ujian hanya pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
memfasilitasi pasien untuk utama, keluhan tambahan tapi tidak
Anamnesis menanyakan keluhan untuk mendapatkan informasi yang 2
menceritakn kesakitannya. menanyakan riwayat penyakit dahulu
utama relevan, akurat dan adekuat.
dan keluarga
• Menanyakan keluhan utama,keluhan
tambahan, riwayat penyakit dahulu dan
keluarga
Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan cuci tangan Peserta ujian melakukan cuci tangan
pemeriksaan fisik dan sebelum dan setelah pemeriksaan, sebelum dan setelah pemeriksaan,
Peserta ujian tidak melakukan pemeriksaan urologi DAN melakukan pemeriksaan fisik melakukan pemeriksaan fisik dan
Pemeriksaan
pemeriksaan fisik yang sesuai TETAPI peserta ujian dan pemeriksaan urologi sesuai pemeriksaan urologi sesuai masalah 3
Fisik/Psikiatri
dengan masalah klinik pasien TIDAK melakukan cuci masalah klinik pasien TETAPI tidak klinik pasien dengan menerapkan
tangan sebelum dan menggunakan teknik pemeriksaan prinsip sebagai berikut: Menggunakan
setelah pemeriksaan. yang benar teknik pemeriksaan yang benar
Peserta ujian mengusulkan
tes/prosedur yang sesuai masalah
Peserta ujian mengusulkan
klinik pasien (foto polos abdomen)
Interpretasi Peserta ujian tidak tes/prosedur yang sesuai masalah
DAN dapat menginterpretasikan hasil
Data/Kemampuan mengusulkan tes/prosedur klinik pasien (foto polos abdomen)
dengan benar
Prosedural yang sesuai masalah klinik Tidak ada nilai 1 TETAPI tidak dapat 2
Pemeriksaan pasien. menginterpretasikan hasil ATAU
Interpretasi hasil:
Penunjang interpretasi hasil salah
Gambaran massa radioopak di kandung
kemih, ukuran diameter sekitar 6 cm

Peserta ujian menetapkan diagnosis


yang lengkap, sesuai dengan masalah
Peserta ujian dapat menetapkan
Penegakan Diagnosis klinik pasien
Peserta tidak mampu diagnosis retensio urine saja ATAU
Dan Diagnosis Tidak ada nilai 1 Diagnosis: Retensio urine et causa 3
menegakkan diagnosis dan Batu Buli/Batu Vesika Urinaria
Banding Batu Buli / Batu Vesika Urinaria
diagnosis banding (Vesikolithiasis) saja
(Vesikolithiasis)
Peserta ujian dapat melakukan
tatalaksana non farmakoterapi berupa
pemasangan kateter dengan prinsip
aseptik dengan lengkap dan sistematis

Prosedur pemasangan kateter


• Mempersiapkan pasien (manekin)
pada posisinya di atas meja
pemeriksaan
• Mempersiapkan peralatan dan bahan
yang dibutuhkan
• Cuci tangan dengan prinsip aseptik
• Menggunakan sarung tangan steril
secara aseptik
• Mengetes balon kateter
• Melakukan tindakan aseptik dan
antiseptik pada penis dan perineum
• Memasang linen steril berlubang
• Memberikan lubrikasi pada ujung
kateter
Peserta ujian dapat • Membuka meatus dan membersihkan
Peserta ujian dapat melakukan
Peserta ujian tidak dapat melakukan tatalaksana daerah sekitar meatus menggunakan
tatalaksana non farmakoterapi
Tatalaksana melakukan tatalaksana non non farmakoterapi kasa steril berpovidone iodine dengan
berupa pemasangan kateter dengan 5
Nonfarmakoterapi farmakoterapi berupa berupa pemasangan menggunakan pinset
prinsip aseptik TETAPI tidak
pemasangan kateter kateter TANPA prinsip • Memposisikan penis untuk insersi
lengkap dan sistematis
aseptik (tegak lurus sumbu tubuh, lihat
gambar)
• Melakukan insersi kateter hingga
percabangan kateter sambil meminta
pasien menarik napas dalam
• Mengembangkan balon dengan
aquabidest sebanyak 10-15 cc
• Menarik kateter dengan hati-hati
sampai terasa adanya tahanan (kateter
masuk buli)
• Menyambungkan kateter dengan
penampung urine
• Menutup ostium uretra eksterna
dengan kassa yang diberi povidon
iodine
• Melakukan fiksasi kateter pada paha
bagian proksimal
• Memastikan penampung urine pada
posisi yang lebih rendah dari pasien
Peserta ujian
menunjukkan
kemampuan
berkomunikasi dengan
menerapkan salah satu
prinsip berikut: Peserta ujian menunjukkan
1. mampu membina kemampuan berkomunikasi dengan Peserta ujian menunjukkan
hubungan baik dengan menerapkan 2-3 dari 4 prinsip kemampuan berkomunikasi dengan
pasien secara verbal non berikut: menerapkan seluruh prinsip berikut:
verbal (ramah, terbuka, 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik
kontak mata, salam, dengan pasien secara verbal non dengan pasien secara verbal non verbal
empati dan hubungan verbal (ramah, terbuka, kontak mata, (ramah, terbuka, kontak mata, salam,
komunikasi dua arah, salam, empati dan hubungan empati dan hubungan komunikasi dua
respon) komunikasi dua arah, respon) arah, respon)
2. mampu memberikan 2. mampu memberikan kesempatan 2. mampu memberikan kesempatan
Peserta ujian sama sekali tidak
Komunikasi Dan kesempatan pasien untuk pasien untuk bercerita dan pasien untuk bercerita dan
melakukan 4 prinsip 1
Edukasi Pasien bercerita dan mengarahkan cerita mengarahkan cerita
komunikasi
mengarahkan cerita 3. mampu untuk melibatkan pasien 3. mampu untuk melibatkan pasien
3. mampu untuk dalam membuat keputusan klinik, dalam membuat keputusan klinik,
melibatkan pasien dalam pemeriksaan klinik. pemeriksaan klinik.
membuat keputusan 4. mampu memberikan penyuluhan 4. mampu memberikan penyuluhan
klinik, pemeriksaan yang isinya sesuai dengan masalah yang isinya sesuai dengan masalah
klinik. pasien: pasien:
4. mampu memberikan • Edukasi diagnosis, rencana • Edukasi diagnosis, rencana tindakan
penyuluhan yang isinya tindakan karena batu buli dan karena batu buli dan rencana merujuk
sesuai dengan masalah rencana merujuk ke Spesialis Bedah ke Spesialis Bedah / Urologi
pasien: / Urologi
• Edukasi diagnosis,
rencana tindakan karena
batu buli dan rencana
merujuk ke Spesialis
Bedah / Urologi
Meminta izin secara
Peserta ujian tidak meminta
lisan dan 1-2 poin
izin secara lisan dan sama
berikut : Meminta izin secara lisan dan 3-4
sekali tidak melakukan poin
1. melakukan setiap poin berikut: Meminta izin secara lisan dan
berikut:
tindakan dengan berhati- 1. melakukan setiap tindakan dengan melakukan di bawah ini secara
1. melakukan setiap tindakan
hati dan teliti sehingga berhati-hati dan teliti sehingga tidak lengkap:
dengan berhati-hati dan teliti
tidak membahayakan membahayakan pasien dan diri 1. melakukan setiap tindakan dengan
sehingga tidak membahayakan
pasien dan diri sendiri sendiri berhati-hati dan teliti sehingga tidak
pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan 2. memperhatikan kenyamanan membahayakan pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan
Perilaku Profesional kenyamanan pasien pasien 2. memperhatikan kenyamanan pasien 1
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan 3. melakukan tindakan sesuai 3. melakukan tindakan sesuai prioritas
3. melakukan tindakan sesuai
sesuai prioritas prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada
prioritas
4. menunjukan rasa 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien
4. menunjukan rasa hormat
hormat kepada pasien pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan
kepada pasien
5. mengetahui 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi
5. mengetahui keterbatasan
keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
dengan merujuk atau
merujuk atau melakukan bila diperluka
melakukan konsultasi bila
konsultasi bila
diperlukan
diperlukan
SKENARIO KLINIK:
Seorang laki-laki usia 22 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat Puskesmas dengan
keluhan utama tiba-tiba tidak bisa buang air kecil hari ini.
TUGAS :
1. Lakukan anamnesis pada pasien tersebut !
2. Lakukan pemeriksaan urologis pada manekin !
3. Usulkan pemeriksaan penunjang yang tepat dan interpretasikan hasilnya !
4. Tentukan diagnosis pasien tersebut !
5. Lakukan penatalaksanaan non farmakoterapi yang tepat pada manekin !
6. Lakukan edukasi yang terkait diagnosis dan penatalaksanaan awal pada pasien !

Anda mungkin juga menyukai