Anda di halaman 1dari 10

Nomor Stasiun 1

Judul Stasiun BPH


Waktu 10 menit

Tujuan Menilai kemampuan anamnesis, diagnosa dan tatalaksana pemasangan infus

.
1. Kemampuan anamnesis
2. Kemampuan pemeriksaan fisik
Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis
3.
banding/diagnosis
Kompetensi 4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
5. Tatalaksana Farmakoterapi
6. Tatalaksana Non Farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku professional
.
.
1. Sistem Saraf 7. Sistem Ginjal & Saluran Kemih
2. Psikiatri 8. Sistem Reproduksi
3. Sistem Indra 9. Sistem Endokrin, Metabolisme, & Nutrisi
Kategori 4. Sistem Respirasi 10. Sistem Hematologi & Imunologi
5. Sistem Kardiovaskuler 11. Sistem Muskuloskeletal
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, & 12. Sistem Integumen
Pankreas
.
Skenario klinik:
Seorang laki-laki berusia 66 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan Buang Air Kecil (BAK)
tidak lancar. Dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku memerlukan waktu yang lama dan
mengedan saat BAK. Pancaran kencing melemah dan terputus-putus. Saat selesai BAK juga sering
Instruksi untuk terasa tidak lampias.
peserta ujian Tugas :
1. Lakukan Pemeriksaan Fisik yang sesuai dengan kasus
2. Sebutkan Diagnosis utama dan dua diagnosis banding
3. Lakukan Tatalaksana non Farmakologi

Instruksi untuk Seorang laki-laki berusia 66 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan Buang Air Kecil (BAK)
penguji tidak lancar. Dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku memerlukan waktu yang lama dan
mengedan saat BAK. Pancaran kencing melemah dan terputus-putus. Saat selesai BAK juga sering
terasa tidak lampias.

Tugas :
1. Lakukan Pemeriksaan Fisik yang sesuai dengan kasus!
2. Sebutkan Diagnosis utama dan dua diagnosis banding
3. Lakukan Tatalaksana non Farmakologi

Instruksi :
1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan lembar penilaian.
2. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada peserta selain
yang ditentukan.
3. Penguji mengingatkan peserta jika waktu yang tersisa misal 3 menit.
4. Penguji memberikan Informasi terhadap data yang dibutuhkan peserta setelah melakukan
pemeriksaan fisik sesuai dengan apa yang diperiksa oleh peserta,

INFORMASI PEMERIKSAAN FISIK:

TTV:
TD: 120/70mmHg
N: 100x/m
RR: 20x/m
T: 370C

Pada pemeriksaan rectal toucher:


Kelenjar prostat teraba licin, tidak teraba indurasi

INFORMASI DIAGNOSIS
Diagnosis: Benign Prostat Hipertrophy
Diagnosis Banding: Vesikulolitiasis dan Striktur Uretra

PROSEDUR PEMASANGAN KATETER URINE

No. PROSEDUR

PERSIAPAN PASIEN
1. Menjelaskan kepada pasien tentang aspek-aspek pemeriksaan (apa yang akan
dilakukan, tujuan dan manfaat, kerjasama pasien) dan prosedur pengambilan darah.
2. Inform consent meminta persetujuan pasien
3. Memposisikan berbaring di tempat tidur dengan posisi litotomi
PERSIAPAN DIRI
1. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan (boleh meletakan alat steril di
near baken).
2. Mencuci tangan.
PEMASANGAN KATETER
1. Memakai sarung tangan steril
2. Disinfeksi sekitar meatus eksternus, kemudian seluruh penis, pubis, skrotum dan
perineum
3. Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang
4. Retraksikan kulit disekitar vena yang dipilih menggunakan tangan yang tidak dominan
5. Peganglah iv kateter antara ibu jari dan telunjuk pada tangan dominan
6. Masukkan pelicin kedalam spuit tanpa jarum dan semprotkan pelicin kedalam uretra
7. Tutup meatus agar pelicin tidak keluar
8. Rendahkan derajat jarum sehingga paralel dengan vena
9. Ujung kateter dipegang dengan pinset, sedang pangkal bisa dibiarkan dalam plastik
pembungkus atau dikeluarkan untuk dipegang dengan jari ke IV dan V
10. Masukkan ujung kateter pelan-pelan
11. Bila ujung kateter sampai pada tempat sempit, yaitu pada sphincter, pars membranacea
uretra atau adanya penyempitan oleh BPH, laju ujung kateter akan tertahan
12. Minta penderita bernapas dalam dan relaks; tekan beberapa menit sampai terjadi
relaksasi, biasanya kateter dapat melewati tempat sempit dan masuk ke dalam buli-buli
yang ditandai dengan keluarnya urin
13. Masukkan terus kateter sampai pangkal kateter
14. Masukkan NaCl atau aqua steril untuk mengembangkan balon, jumlah cc-nya sesuai
dengan yang tertulis pada pangkal kateter dan tarik kateter agar balon menutup
orificium
15. Klem kateter, hubungkan dengan urine bag secara asepsis, buka klem dan biarkan urin
mengalir
16. Lakukan fiksasi kateter pada paha atau inguinal.
PENUTUP
1. Memberitahukan pasien bahwa prosedur telah selesai, mengucapkan terima kasih atas
kerjasamanya.
2. Mencuci tangan.

Penguji menyiapkan peralatan untuk peserta ujian berikutnya


Alat: 1. Set Dewasa Umum
2. Manekin Kateter uretra maskulina.
3. Kateter steril / baru yang masih dalam bungkus 2 lapis
4. Sarung tangan steril
5. Kasa
Kebutuhan 6. Doek lubang
Pendukung 7. Pinset steril
8. Klem
9. Spuit
10. Urine bag
Bahan: 1. NaCl atau aqua steril
2. Zat antiseptik, misalnya povidone iodine
3. Pelicin misalnya KY jelly
STATION 2

Skenario klinik:
Seorang laki-laki berusia 66 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan Buang
Air Kecil (BAK) tidak lancar. Dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
mengaku memerlukan waktu yang lama dan mengedan saat BAK. Pancaran
kencing melemah dan terputus-putus. Saat selesai BAK juga sering terasa
tidak lampias.
Tugas :
1. Lakukan Pemeriksaan Fisik yang sesuai dengan kasus!
2. Sebutkan Diagnosis utama dan dua diagnosis banding
3. Lakukan Tatalaksana non Farmakologi
Komponen yang
0 1 2 3
dinilai
Pemeriksaan Fisik Kandidat tidak melakukan Kandidat melakukan pemeriksaan fisik Kandidat melakukan pemeriksan fisik Kandidat melakukan pemriksaan
pemeriksaan fisik yang sesuai yang sesuai masalah klinik pasien sesuai masalah klinik pasien secara fisi sesuai masalah klinik pasien,
namun tidak tepat dan sistematis sistematis namun tidak tepat melakukan dengan benar, lengkap
dan sistematis.
Diagnosis dan Kandidat tidak menyebutkan Kandidat hanya menyebutkan Kandidat menyebutkan diagnosis utama Kandidat menyebutkan diagnosis
Diagnosis Banding diagnosis diagnosis utama Atau menyebutkan dan satu diagnosi banding utama dan dua diagnosis banding
diagnosis utama dan diagnosis banding
secara terbalik.
Tatalaksana non- Kandidat tidak melakukan Kandidat melakukan tindakan yang Kandidat melakukan tindakan yang Kandidat melakukan tindakan yang
farmakoterapi tindakan sesuai perintah atau masalah klinik sesuai masalah klinik pasien dan lengkap sesuai masalah klinik pasien dan
ATAU pasien TETAPI lengkap serta menyampaikan alasan
melakukan tetapi tidak sesuai TETAPI tidak menyampaikan alasan maupun dan prosedur pelaksanaan tindakan.
perintah tidak lengkap prosedur pelaksanaan tindakan.
ATAU
melakukan tetapi tidak sesuai
masalah klinik pasien.
Kandidat sama sekali tidak Kandidat menunjukkan kemampuan Kandidat menunjukkan kemampuan Kandidat menunjukkan kemampuan
Komunikasi dan
melakukan 4 (empat) prinsip berkomunikasi dengan menerapkan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 berkomunikasi dengan menerapkan
atau Edukasi
komunikasi. SALAH SATU prinsip berikut: dari 4 prinsip berikut: SELURUH prinsip berikut:
Pasien
1. Mampu membina hubungan 1. Mampu membina hubungan 1. Mampu membina
baik dengan pasien secara baik dengan pasien secara hubungan baik dengan
verbal dan non-verbal (ramah, verbal dan non-verbal (ramah, pasien secara verbal dan
terbuka, kontak mata, salam, terbuka, kontak mata, salam, non-verbal (ramah,
empati dan hubungan empati dan hubungan terbuka, kontak mata,
komunikasi dua arah, respon) komunikasi dua arah, respon) salam, empati dan
2. Mampu memberikan 2. Mampu memberikan hubungan komunikasi dua
kesempatan pasien untuk kesempatan pasien untuk arah, respon)
bercerita dan mengarahkan bercerita dan mengarahkan 2. Mampu memberikan
cerita. cerita. kesempatan pasien untuk
3. Mampu untuk melibatkan 3. Mampu untuk melibatkan bercerita dan mengarahkan
pasien dalam membuat pasien dalam membuat cerita.
keputusan klinik, pemeriksaan keputusan klinik, pemeriksaan 3. Mampu untuk melibatkan
klinik. klinik. pasien dalam membuat
Mampu memberikan penyuluhan yang Mampu memberikan penyuluhan yang keputusan klinik,
isinya sesuai dengan masalah pasien. isinya sesuai dengan masalah pasien. pemeriksaan klinik.
Mampu memberikan penyuluhan
yang isinya sesuai dengan masalah
pasien.
Kandidat tidak meminta izin Kandidat meminta izin secara lisan dan Kandidat meminta izin secara lisan dan Kandidat meminta izin secara lisan
Perilaku
secara lisan dan sama sekali melakukan 1-2 poin berikut: melakukan 3-4 poin berikut: dan melakukan poin dibawah ini
profesional
tidak melakukan poin berikut: 1. Melakukan setiap tindakan 1. Melakukan setiap tindakan secara lengkap:
1. Melakukan setiap dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti 1. Melakukan setiap tindakan
tindakan dengan sehingga tidak membahayakan sehingga tidak membahayakan dengan berhati-hati dan
berhati-hati dan teliti pasien dan diri sendiri. pasien dan diri sendiri. teliti sehingga tidak
sehingga tidak 2. Memperhatikan kenyamanan 2. Memperhatikan kenyamanan membahayakan pasien dan
membahayakan pasien. pasien. diri sendiri.
pasien dan diri 3. Melakukan tindakan sesuai 3. Melakukan tindakan sesuai 2. Memperhatikan
sendiri. prioritas. prioritas. kenyamanan pasien.
2. Memperhatikan 4. Menunjukkan rasa hormat 4. Menunjukkan rasa hormat 3. Melakukan tindakan sesuai
kenyamanan pasien. kepada pasien. kepada pasien. prioritas.
3. Melakukan tindakan 5. Mengetahui keterbatasan 5. Mengetahui keterbatasan 4. Menunjukkan rasa hormat
sesuai prioritas. dengan merujuk atau dengan merujuk atau melakukan kepada pasien.
4. Menunjukkan rasa melakukan konsultasi bila konsultasi bila diperlukan. 5. Mengetahui keterbatasan
hormat kepada diperlukan. dengan merujuk atau
pasien. melakukan konsultasi bila
5. Mengetahui diperlukan.
keterbatasan dengan
merujuk atau
melakukan
konsultasi bila
diperlukan.
UJIAN CLINICAL SKILL LAB – SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH
Sesi : LEMBAR PENILAIAN
Nomor Station Durasi
1 10 Menit
10/5/2019

PENGUJI

Kode huruf Paraf

Anda mungkin juga menyukai