Anda di halaman 1dari 11

Nomor

4
Stasiun

Judul Stasiun ILEUS OBSTRUKTIF

Waktu 10 menit

Tujuan Menilai kemampuan pemasangan NGT, komunikasi dan edukasi,dan perilaku professional.

1. Kemampuan anamnesis

2. Kemampuan pemeriksaan fisik

Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis


3.
banding/diagnosis
Kompetensi
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding

Tatalaksana farmakologi
5.
Tatalaksana non-farmakologi

6. Komunikasi dan edukasi pasien

7. Perilaku professional

1. Sistem Saraf 7. Sistem Ginjal & Saluran Kemih

2. Psikiatri 8. Sistem Reproduksi

Kategori 3. Sistem Indra 9. Sistem Endokrin, Metabolisme, & Nutrisi

4. Sistem Respirasi 10. Sistem Hematologi & Imunologi

5. Sistem Kardiovaskuler 11. Sistem Muskuloskeletal

6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, 12. Sistem Integumen


& Pankreas

Instruksi Skenario klinik:


untuk peserta Seorang laki-laki 48 tahun dibawa keluarganya ke UGD, dari hasil anamnesis, dengan keluhan nyeri
perut dan tidak bisa BAB dan kentut. Perut dirasakan sakit dan semakin lama semakin membesar. Pasien
ujian
juga mual dan muntah. Dari hasil pemeriksaan fisik Tanda vital masih dalam batas normal. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik auskultasi abdomen terdengar metallic sound.
Tugas:

1. Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai skenario!


2. Berikan diagnosis dan 2 diagnosis banding
3. Lakukan tatalaksana non farmakoterapi awal pada pasien ini untuk dekompresi

Skenario klinik:
Seorang laki-laki 40 tahun dibawa keluarganya ke UGD, dari hasil anamnesis, dengan keluhan nyeri
perut dan tidak bisa BAB dan kentut. Perut dirasakan sakit dan semakin lama semakin membesr. Pasien
juga mual dan muntah. Dari hasil pemeriksaan fisik Tanda vital masih dalam batas normal. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik auskultasi abdomen terdengar metallic sound.

Tugas:
1. Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai skenario!
2. Berikan diagnosis dan 2 diagnosis banding
3. Lakukan tatalaksana non farmakoterapi awal pada pasien ini untuk dekompresi
Instruksi :
1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan lembar penilaian.
2. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada peserta selain yang
ditentukan.
3. Penguji mengigatkan jika waktu tersisa 3 menit

INFORMASI PEMERIKSAAN PENUNJANG


Foto Abdomen 3 Posisi
tampak gambaran herring bone appearance dan multiple air fluid level..

Instruksi
untuk penguji

INFORMASI DIAGNOSIS
Diagnosis Utama: Ileus Obstruktif
Diagnosis Banding: Ileus Paralitik, Peritonitis

INFORMASI PROSEDUR PEMASANGAN NGT

No. PROSEDUR

PERSIAPAN PASIEN
1. Menjelaskan kepada pasien tentang aspek-aspek pemeriksaan (apa yang akan dilakukan, tujuan
dan manfaat, kerjasama pasien).
2. Inform consent meminta persetujuan pasien
3. Meminta pasien mempersiapkan diri (melepaskan pakaian agar seluruh lapangan paru dapat
diperiksa.
4. Memposisikan pasien berbaring di tempat tidur.
PERSIAPAN DIRI
5. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan.
6. Mencuci tangan.
PROSEDUR PEMASANGAN NGT
7. Memposisikan pasien setengah duduk dengan kepala sedikit di tekuk ke depan (High Fowler)
bila pasien sadar. Memposisikan pasien dalam posisi telentang jika pasien tidak sadar
8. Pada kulit abdomen, apakah tampak luka atau bekas luka, striae, gambaran pelebaran vena,
peristaltik atau pulsasi aorta yang tampak.
9. Melakukan pengukuran / perkiraan batas lambung dengan menggunakan NGT, yaitu dari hidung
ke telinga, lalu dari telinga keprocessus xiphoideus. Menentukan batas panjang NGT yang akan
dimasukkan dengan melihat indikator yang pada NGT
10. Mengoles NGT dengan Gel Lubrikan
11. Memasukkan NGT melalui hidung secara pelan-pelan sampai mencapai lambung (sampai batas
yang telah ditentukan sebelumnya)
12. Menguji letak NGT apakah sudah sampai lambung dengan menggunakan metode Whoosh tes
a. Memasang membran stetoskop setinggi epigastrium kiri
b. Melakukan aspirasi udara dengan spoit 10 cc
c. Memasang spoit 10 cc yang telah berisi udara ke NGT
d. Menyemprotkan udara yang berada di dalam spoit dengan cepat sambil mendengarkan ada
tidaknya suara “whoosh”pada stetoskop. Jika NGT telah masuk ke dalam lambung, maka
akan terdengar bunyi masuknya udara. Jika tidak terdengar maka selang NGT
dimasukkan/dikeluarkan beberapa cm. Kemudian dilakukan pengulangan metode “whoosh”
hingga terdengar suara pada stetoskop.

13. Melakukan fiksasi NGT pada hidung dengan menggunakan plester

14. Menyambungkan NGT dengan botol penampung


15. Membuka dan membuang handschoen pada tempat sampah medis
16. Melakukan cuci tangan
Instruksi
untuk pasien
Tidak memakai pasien standar
standar

Alat: 1. Set Dewasa


2. NGT
3. Gel Lubrikan
Perlengkapan
4. Hanscoend Sterile
5. Dyspo 10 cc
6. Plester
7. Botol Penampung
KOMPETENSI 0 1 2 3
Peserta tidak mengajukan Peserta mengajukan pemeriksaan Peserta mengajukan pemeriksaan Peserta dapat mengajukan pemeriksan
pemeriksaan penunjang penunjang tetapi tidak tepat penunjang dengan benar tetapi tidak penunjang dengan benar serta mampu
Pemeriksaan penunjang dapat menginterpretasi dengan benar
melakukan interpretasi degan benar

Peserta ujian tidak dapat Peserta ujian dapat menetapkan satu Peserta ujian dapat menetapkan 2 Peserta ujian menetapkan diagnosis 3
menentukan diagnosis diagnosis banding diagnosis diagnosis banding
banding atau
menyebutkan diagnosis
Diagnosis dan diagnosis
banding selain diagnosis
banding
banding pasien ini

Tatalaksana Peserta ujian tidak Peserta ujian melakukan tindakan yang Peserta ujian melakukan tindakan yang Peserta ujian melakukan tindakan
nonfarmakoterapi melakukan tindakan sesuai perintah atau masalah klinik sesuai masalah klinik pasien dan yang sesuai masalah klinik pasien
Atau pasien tetapi tidak lengkap lengkap dan lengkap dan sistematis
melakukan tetapi tidak Tetapi tidak sistematis
sesuai perintah
Atau
melakukan tetapi tidak
sesuai masalah klinik
pasien
Komunikasi dan atau Peserta ujian sama sekali Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan
edukasi pasien tidak melakukan 4 prinsip berkomunikasi dengan menerapkan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 berkomunikasi dengan menerapkan
komunikasi salah satu prinsip berikut: dari 4 prinsip berikut: seluruh prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non dengan pasien secara verbal non dengan pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka, kontak verbal (ramah, terbuka, kontak verbal (ramah, terbuka, kontak
mata, salam, empati dan hubungan mata, salam, empati dan hubungan mata, salam, empati dan
komunikasi dua arah, respon) komunikasi dua arah, respon) hubungan komunikasi dua arah,
2. mampu memberikan kesempatan 2. mampu memberikan kesempatan respon)
pasien untuk bercerita dan pasien untuk bercerita dan 2. mampu memberikan kesempatan
mengarahkan cerita mengarahkan cerita pasien untuk bercerita dan
3. mampu untuk melibatkan pasien 3. mampu untuk melibatkan pasien mengarahkan cerita
dalam membuat keputusan klinik, dalam membuat keputusan klinik, 3. mampu untuk melibatkan pasien
pemeriksaan klinik. pemeriksaan klinik. dalam membuat keputusan klinik,
mampu memberikan penyuluhan yang mampu memberikan penyuluhan yang pemeriksaan klinik.
isinya sesuai dengan masalah pasien isinya sesuai dengan masalah pasien 4. mampu memberikan penyuluhan
yang isinya sesuai dengan
masalah pasien

Perilaku profesional Peserta ujian tidak Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin Meminta izin secara lisan dan 3 poin Meminta izin secara lisan dan
meminta izin secara lisan berikut : berikut: melakukan di bawah ini secara lengkap:
dan sama sekali tidak 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan 1. melakukan setiap tindakan
melakukan poin berikut: dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti dengan berhati-hati dan teliti
1. melakukan setiap sehingga tidak membahayakan sehingga tidak membahayakan sehingga tidak membahayakan
tindakan dengan pasien dan diri sendiri pasien dan diri sendiri pasien dan diri sendiri
berhati-hati dan teliti 2. memperhatikan kenyamanan 2. memperhatikan kenyamanan 2. memperhatikan kenyamanan
sehingga tidak pasien pasien pasien
membahayakan pasien 3. melakukan tindakan sesuai 3. melakukan tindakan sesuai 3. melakukan tindakan sesuai
dan diri sendiri prioritas prioritas prioritas
2. memperhatikan 4. menunjukan rasa hormat 4. menunjukan rasa hormat 4. menunjukan rasa hormat
kenyamanan pasien kepada pasien kepada pasien kepada pasien
3. melakukan tindakan 5. mengetahui keterbatasan 5. mengetahui keterbatasan 5. mengetahui keterbatasan
sesuai prioritas dengan merujuk atau dengan merujuk atau dengan merujuk atau
4. menunjukan rasa melakukan konsultasi bila melakukan konsultasi bila melakukan konsultasi bila
hormat kepada pasien diperlukan diperlukan diperlukan
5. mengetahui
keterbatasan dengan
merujuk atau
melakukan konsultasi
bila diperlukan

II. Global performance


Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!

TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR


UJIAN CLINICAL SKILL LAB – Gastroenterohepatologi (Pemasangan NGT)

Sesi
No.
: NIM NAMA
Nomor Station 1 Durasi
Melakukan tes/prosedur Komunikasi dam Perilaku Global
klinik dan interpretasi edukasi Profesional Rating
7 Menit
LEMBAR PENILAIAN
10/5/2019

PENGUJI

Kode Huruf Paraf

UJIAN CLINICAL SKILL LAB – Gastroenterohepatologi (Pemasangan NGT)


Sesi : Nomor Station Durasi
Melakukan tes/prosedur Komunikasi dam Perilaku Global
No. NIM NAMA
klinik1dan interpretasi edukasi Profesional Rating
7 Menit
LEMBAR PENILAIAN
10/5/2019

PENGUJI

Kode Huruf Paraf


Skenario klinik:
Seorang laki-laki 40 tahun datang ke UGD , dari hasil anamnesis, dengan
keluhan nyeri perut dan tidak bisa BAB dan kentut. Perut dirasakan sakit dan
semakin membesar dan distensi. Pasien juga mual dan muntah. Dari hasil
pemeriksaan fisik Tanda vital masih dalam batas normal. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik auskultasi terdengar metallic sound. Pada pemeriksaan
pemeriksaan foto rontgent abdomen tampak kesan obstruksi small intestine.

Tugas:

1. Berikan diagnosis dan diagnosis banding


2. Lakukan tatalaksana non farmakoterapi awal pada pasien ini untuk
dekompresi

Skenario klinik:
Seorang laki-laki 40 tahun datang ke UGD , dari hasil anamnesis, dengan
keluhan nyeri perut dan tidak bisa BAB dan kentut. Perut dirasakan sakit dan
semakin membesar dan distensi. Pasien juga mual dan muntah. Dari hasil
pemeriksaan fisik Tanda vital masih dalam batas normal. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik auskultasi terdengar metallic sound. Pada pemeriksaan
pemeriksaan foto rontgent abdomen tampak kesan obstruksi small intestine.

Tugas:

1. Berikan diagnosis dan diagnosis banding


2. Lakukan tatalaksana non farmakoterapi awal pada pasien ini untuk
dekompresi

Anda mungkin juga menyukai