1
8. Lakukan pemeriksaan pH
9. Lakukan pemeriksaan sniff test / whiff test.
10. Masukkan spekulum yang telah dipakai ke larutan chlorin
0,5%
11. Lakukan vaginal toucher, rasakan adanya kelainan atau
gangguan, catat apakah ada nyeri goyang serviks.
12. perlakuan sebelum dan sesudah pemeriksaan, seperti cuci
tangan dll.
- PS Laki-laki atau waria
1. Minta pasien untuk duduk di tepi tempat tidur dan lakukan
pemeriksaan bagian mulut dan kelenjar getah bening yang
terkait, telapak tangan dan kaki.
2. Kemudian pasien diminta untuk membuka celana/ rok dan
pakaian dalamnya
3. Setelah itu pasien diminta untuk tidur
4. Inspeksi dan palpasi kelenjar inguinal, amati adanya
pembesaran dan atau tanda radang
5. Inspeksi dan palpasi penis amati adanya duh tubuh dan
kelainan atau gangguan lain seperti kutil pada orificium
uretra eksterna, bagi yang tidak sirkumsisi buka preputium
amati sulkus apakah ada luka, kutil.
6. Inspeksi dan palpasi skrotum amati adanya kutu, dan
kelainan atau gangguan lain kemudian ditelusuri mulai dari
testis bandingkan besarnya antara skrotum kiri dan kanan,
epididimis, saluran sperma.
7. Bila pasien melakukan seks insertive, tidak terlihat adanya
duh tubuh, ajari pasien untuk melakukan milking
8. Ambil sediaan dari ostium uretra eksternum
9. Inspeksi daerah sekitar anus apakah ada duh tubuh,
luka/bekas luka, benjolan atau kutil
10. Bila pasien melakukan seks reseptive, lakukan rectal
toucher, lihat adanya kelainan yang tidak memungkinkan
dilakukan pemeriksaan anuskopi
11. Lakukan pemeriksaan anuskopi
12. Ambil sediaan dari anus
13. Masukkan anuskopi ke dalam larutan chlorin 0,5%
7 Minta pasien untuk memakai pakaiannya kembali
8 Minta pasien untuk menunggu hasil
9 Catat semua hasil pemeriksaan dan asal spesimen (lingkari
uretra/anus/serviks) pada CM.
10 Bawa ke ruang laboratorium bersama slide
7. Bagan Alir
2
3
Inspeksi dan palpasi kelenjar
inguinal, apakah ada pembesaran Setelah itu pasien diminta untuk
dan atau tanda radang tidur