Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN DAFTAR TILIK

UNTUK KETRAMPILAN PENJAHITAN ROBEKAN PORSIO

Penilaian setisp kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :


0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan
:Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
1 Kurang mendemonstrasikan sesuai prosedur
: Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu
2 Cukup yang diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan smua tugas
: Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya
diri, kadang-kadang tamapk cemas dan memerlukan waktu
3 Baik yang dapat dipertanggung jawabkan
: Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
dengan teknik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
4 Sangat baik/mahir efisien

NO KOMPONEN 0 1 2 3 4

A PERSIAPAN

Persiapan Alat dan Bahan a

1. Abocath no 16 - 18

2. Tranfusi set

3. Resusitasi kardio pulmunal

4. Alas bokong

5. Set kateter

6. Infus set dan methergin

7. Kapas dan kasa

8. Antibiotik dan analgetik

9. oksitoksin

10.Larutan antiseptik
11.Oksigen dengan regulator

12.Cunam tampon : 1

13.Klem ovum 5

14.Spekulum sim :4

15.Penjepit jarum dan jarum seminularis no 6:1

16.Benang kromik no 0

17.Spuit 5 cc 2

18.Tensimeter

19.Stetoskop

20.Pelindung diri

21.Gunting benang : 1

22.Pinset Anatomis : 1

B PERSIAPAN

a. Pasien.

1. Bersihkan perut bagian bawah ibu

2. Pasang infus dan siapkan kain alas bokong ,

penutup perut bawah dan sarung kaki serta

larutan anti septilk

3. Periksa fungsi dan kelengkapan alat peralatan

resusitasi termasuk oksigen dan regulator

C LANGKAH LANGKAH YANG AKAN DILAKUKAN

I. PELAKSANAAN

1. Persetujuan tindakan medik

2. Pakai pelindung diri

3. Cuci tangan 7 langkah dibawah air mengalir


4. Keringkan tangan dengan handuk pribadi

5. Nilai tanda vital dan kontraksi uterus

6. posisikan ibu litotomi

7. Pakai sarung tangan

8. Bersihkan perenium dan kosongkan kandung

kemih

9. Lakukan periksa dalam

10.Ganti sarung tangan

11. Pasang spekulum bawah secara vertikal,

kemudian putar gagang spekulum kebawah

12. Pasang spekulum atas ,atur sedemikian rupa

sehngga dinding vahina dan porsio tampak

jelas.

EKSPLORASI ULANGAN SEBELUM TINDAKAN

13. Periksa pandang apakah ada robekan pada

dinding vagina atau bagian lain,

14. Setelah eksplorasi dinding vagina selesai

asisten untuk memegang spekulum dan per-

tahankan pada posisinya.

15. Tangan kanan dan kiri masing masing meme-

gang klem ovum kemudian jepit porsio depan

dengan klem kiri 2,5 cm lateral dari tempat

tersebut,jepitkan klem kanan(terhadap posi-

si penolong).

16. Lepaskan klem pertama pindahkan lagi keba-


gian porsio 2,5 cm disebelah klem kedua dan

seterusnya mengikuti putaran jarum jam

17. Lakukan langkah tersebut diatas (jepitan ber-

gantian )sehingga semua bagian porsio dapat

diperiksa.Pada bagian yang terdapat robekan

tinggalkan 2 klem diantara robekan ,lakukan

pemeriksaaan dengan 2 klem yang lain.

PENJAHITAN

18. Ambil kedua klem yang menandai tempat

robekan perbaiki posisi klem kiri dan kanan

(diantara tempat robekan) dengan memindah-

kan masing masing klem kelateral kiri dan ka-

nan(dengan jarak 2 cm dari tepi robekan kiri

dan kanan).Upayakan agar cakupan jepitan

klem dapat mencapai garis yang melalui titik

paling ujung dari robekan.

19. Bila timbul nyeri akibat penjepitan beri seda-

tive dan analgetik.

20. Bila ujung robekan dapat dicapai tusukkan

jarum dimulai dari ujung 1 cm diatas luka.

dengan jahitan angka delapan.(mulai dari dis-

tal terhadap operator).Tusukkan jarum pada

bagian luar kanan porsio tembuskan kedalam

dan silangkan kedalam kiri.Tembuskan kekiri

luar distal.Menyebrang garis robekan keluar


kanan distal menembus dalam kanan distal,

silangkan kekiri dalan proksimal kemudian,

menembus kekiriri luar proksimal.Buat simpul

kunci dan jepit sisa benang sebagai panduan

jahitan berikut.

21. Lakukan penjahitan dengan cara yang sama

hingga ke ujung luar robekan hingga seluruh

robekan porsio terjahit dengan baik dan per-

darahan bisa teratasi.

EKSPLORASI ULANG PASCA TINDAKAN

22. lakukan pemeriksaan ulang dengan menjepit

porsio dengan kedua klem ovum kemudian

balikkan posisi gagang klem agar permukan

daam porsio dapat diperiksa.Pastikan perdara

han dari robekan porsio dapat diatasi.Kontrol


perdarahan pada bagian
arahan pada bagian lain porsio ,lanjutkan
lain porsio,lanjutkan
eksplorasi pada bagian lain setelah penanga-

nan pada porsio selesai.

23. Kontrol perdarahan pada dinding vagina atau

sekitar vulva

24. Bersihkan porsio dan lumen vagina dengan

kapas antiseptik

25. Lepaskan klem ovum yang masih terpasang

pada porsio

26. Keluarkan spekulum


D DEKONTAMINASI

1. Lepaskan kain penutuo alas bokong, dan sarung

kaki masukkan kedalam wadah yang berisi

klorin 0,5%

2.Bersihkan darah dan cairan tubuh yang melekat

pada tubuh pasien.

3. umpulkan instrumen dan masukkan kedalam

wadah yang berisi laryan klorin 0,5%

4. Buang sampah habis pakai ketempatnya.

5. Bersihkan sarung tangan lepaskan dan rendam

dalam klorin 0,5 %

E CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN

1. Cuci tangan dan lengan dengan sabun an air

2. keringkan tangan dengan handuk pribadi

F PERAWATAN PASCA TINDAAN

1. Periksa tanda vital pasien catat dan buat lapo-

ran tindakan

2. Beritahukan kepada suami atau keluarga bah-

wa tindakan telah selesai dan pasien msh

memerlukan perawatan dan pengobatan lanjut


JOB SHEET PENJAHITAN LUKA PORTIO

Nama Pekerjaan : Penjahitan Luka Portio

Unit : Asuhan Kebidanan IV (Patologi)

Waktu : 4 x 50 menit

REFERENSI

1. Cunningham, FG et al., 2006, Obstetri Williams, Jakarta: EGC, Edisi 21,Bab VI, hal 569-573.
2. Saifuddin, Abdul Bari, 2014, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, Jakarta: YBP-SP, Bab IV, hal. 520–526
3. Saifuddin, Abdul Bari, 2014, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, Jakarta: YBP-SP, Bab IV, hal P-27-P-32.
4. Wiknjosastro, Hanifa, 2007, Ilmu Bedah Kebidanan, Jakarta: YBP-SP, Edisi Pertama, Cetakan ke
lima, hal. 108 - 111.

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


:

Dengan menggunakan peralatan, bahan dan perlengkapan yang telah disediakan mahasiswa dapat
melakukan penjahitan portio sesuai dengan daftar tilik
DASAR TEORI

Robekan serviks dapat terjadi pada: Partus presipitatus, Trauma karena pemakaian alat-alat
operasi (cunan, perforator, vakum ekstraktor), Melahirkan kepala janin pada letak sungsang secara
paksa padahal pembukaan serviks uteri belum lengkap, Partus lama, dimana telah terjadi serviks
edem, sehingga jaringan serviks sudah menjadi rapuh dan mudah robek. Robekan serviks dapat
terjadi pada satu tempat atau lebih. Setiap selesai melakukan persalinan operatif pervaginam, letak
sungsang, partus presipitatus, plasenta manual, harus dilakukan pemeriksaan keadaan jalan jahir
dengan spekulum vagina.

Komplikasi

Komplikasi yang segera terjadi adalah perdarahan. Kadang-kadang perdarahan ini sangat banyak
sehingga dapat menimbulkan syok bahkan kematian. Pada keadaan di mana robekan serviks ini
tidak ditangani dengan baik, dalam jangka panjang dapat terjadi inkompetensi serviks (cervical
incompetence) ataupun infertilitas sekunder.

PETUNJUK

1. Siapkan alat-alat / bahan yang diperlukan untuk pertolongan persalinan sungsang.


2. Susun alat secara berurutan dan periksa kelengkapannya.
3. Lakukan kegiatan secara berurutan sesuai petunjuk yang ada dalam job sheet
4. Tanyakan kepada pembimbing bila ada hal – hal yang kurang jelas.

PEKERJAAN LABORATORIUM

1. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


 Bak instrumen steril berisi : sepasang sarung tangan, pemegang jarum, jarum jahit otot
dan kulit, chromic catgut atau catgut no. 0/0 atau 0/00, pinset, gunting benang dan kassa
steril
 Alat suntik sekali pakai 10 ml dibuka dan dimasukkan ke dalam heacting set
 Satu ampul lidokain 1% dipatahkan
 Kain bersih
 Kapas DTT
 Air DTT
 Lampu sorot / senter yang diarahkan ke vuva/portio ibu
 Larutan klorin 0.5%

2. BAHAN
- Phantoom Ibu

3. ALAT BANTU
- Jobsheet

- Lesson plan praktik

- Daftar tilik

- Papan tulis

- OHT/OHP

- Flip Chart

KESELAMATAN KERJA

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan serta keselamatan ibu.


2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya, letakkan peralatan pada tempat yang
terjangkau.
3. Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptik
4. Perhatikan langkah demi langkah dalam penjahitan secara tepat
5. Komunikasikan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH / TUGAS ILUSTRASI GAMBAR

1. Siapkan peralatan untuk melakukan


penjahitan

2. Persiapan petugas :

 Apron plastik, masker, kacamata


pelindung
 Sarung tangan DTT/steril
 Alas kaki/sepatu boot karet

3. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung


tempat tidur, dengan posisi litotomi
4. Cuci tangan dengan sabun, keringkan
dengan kain bersih dan kering

Keypoint:

Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis


pada vagina dan serviks

5. Pakai sarung tangan DTT atau steril

6. Isi tabung suntik 10 ml dengan larutan


lidokain 1%, dengan teknik satu tangan,
letakkan kembali ke dalam wadah
heacting set

7. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada


ke dua tangan

8. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu

9. Gunakan kasa bersih, untuk


membersihkan daerah luka dari darah
atau bekuan darah, dan nilai kembali luas
dan dalamnya robekan pada daerah
portio
10. Beri tahu ibu akan disuntik

11. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka /


robekan portio, masukkan jarum suntik
secara subkutan sepanjang tepi luka

Key point:

Aspirasi untuk memastikan tidak ada


darah yang terhisap. Bila ada darah, tarik
jarum sedikit dan kembali masukkan.
Ulangi lagi aspirasi ( cairan lidokain yang
masuk ke dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan gangguan denyut jantung
hingga tidak teratur )

12. Suntikkan cairan lidokain 1%


secukupnya sambil menarik jarum suntik
pada tepi luka daerah portio
13. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari
luka, arahkan jarum suntik sepanjang
tepi luka pada mukosa, lakukan aspirasi,
suntikkan cairan lidokain 1% sambil
menarik jarum suntik. ( Bila robekan
besar dan dalam, anastesi daerah bagian
dalam robekan – alur suntikan anastesi
akan berbentuk seperti kipas : tepi portio,
dalam luka)

14. Lakukan langkah no. 11 s/d 14 untuk ke


dua tepi robekan

Key point

Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan


penjahitan untuk mendapatkan hasil
optimal dari anastesi

17. Lakukan inspeksi vagina dan portio


untuk melihat robekan. Rabalah dengan
ujung jari anda seluruh daerah luka.
Lihatlah dengan cermat dimana ujung
luka tersebut

18. Jika ada perdarahan yang terlihat


menutupi luka episiotomi, pasang
tampon atau kassa ke dalam vagina (
sebaiknya menggunakan tampan bertali )
19. Tempatkan jarum jahit pada pemegang
jarum, kemudian kunci pemegang jarum

20. Pasang benang jahit pada mata jarum

21. Lihat dengan jelas batas luka robekan

22. Lakukan penjahitan pertama 1 cm di atas


ujung luka di dalam portio ibu.

23. Peganglah pemegang jarum dengan


tangan lainnya. Gunakan pemegang
jarum (pinset) untuk menarik jarum
melalui jaringan. Jangan sekali-kali
menggunakan jari tangn. Menggunakan
jari tangan untuk meraba jarum adalah
berbahaya. Anda bisa menusuk jari
tangan anda atau melobangi sarung
tangan anda yang akan meningkatkan
risiko terkena infeksi kuman dari darah
seperti HIV atau hepatitis B
Pertama-tama pinggir robekan sebelah
kiri dan kanan dijepit dengan klem.

Key point: perdarahan menjadi


berkurang atau berhenti.

Kemudian serviks ditarik sedikit,

Key point: lebih jelas kelihatan dari luar.

Jika pinggir robekan bergerigi, sebaiknya


sebelum dijahit, pinggir tersebut
diratakan dulu.

Key point: menggunting pinggir yang


bergerigi tersebut.

Setelah itu robekan dijahit dengan catgut


khromik nomor 00 atau 000. Jahitan
dimulai dari ujung robekan key point:
dengan cara jahitan terputus-putus atau
jahitan angka delapan (figure of eight
suture).

Pada robekan yang dalam, jahitan harus


dilakukan lapis demi lapis.

Key point: Ini dilakukan untuk


menghindarkan terjadinya hematoma
dalam rongga di bawah jahitan.
24. Ikat jahitan pertama dengan simpul mati.
Potong ujung benang yang bebas ( ujung
benang tampa jarum ) hingga tersisa
kira-kira 1 cm

30. Ikatlah jahitannya dengan simpul mati.


Untuk membuat simpul tersebut benar-
benar kuat, buatlah 1 ½ kali simpul mati

31. Potong kedua ujung benang, dan hanya


disisakan masing-masing 1 cm. Jika ujung
dipotong terlalu pendek, jahitan mungkin
akan bisa terlepas. Jika hal ini terjadi,
seluruh jahitan episiotomi akan menjadi
longgar dan terlepas

34. Periksa ulang kembali untuk memastikan


bahwa anda tidak meninggalkan apapun
seperti kassa, tampon, instrumen di
dalam portio ibu

35. Cucilah alat kelamin ibu dengan air


bersabun
37. Keringkan dan buat ibu merasa nyaman

39. Dan mintalah agar ibu kembali dalam


waktu satu minggu agar anda bisa
memeriksanya kembali

EVALUASI

1. Seluruh langkah kerja dilakukan dengan urutan yang benar.


2. Aturan keselamatan kerja ditaati pada saat melakukan penjahitan portio
3. Persiapan alat dilakukan dengan benar tanpa ada alat yang tertinggal.
4. Pertolongan penjahitan portio dilakukan sesuai daftar tilik

Anda mungkin juga menyukai