Anda di halaman 1dari 12

Program Studi D3 Kebidanan

Unit Kesehatan Reproduksi

Nama Pekerjaan Pemeriksaan IVA Test

Dosen Leni Diana,SST

Waktu

OBJEK PERILAKU MAHASISWA

1. Tanpa mengguanakan job sheet mahasiswa mampu mempersiapkan bahan dan


peralatan dengan tepat.
2. Tanpa menggunakan job sheet, mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan IVA test
dengan tepat

REFERENSI

1) Forum Kesehatan Indonesia. 2008. Kanker Serviks, Deteksi Dini dan Pencegahan. Jakarta:
FKI
2) Sarwono.2008.Penyakit kandungan. Jakarta:YBP
DASAR TEORI

IVA Test( Inspeksi Visual Asam Asetat)

IVA Test (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat) adalah suatu pemeriksaan serviks
secara langsung (dengan mata telanjang) setelah pemberian asam asetat (cuka) 3-5%.
Pemeriksaan IVA biasanya dilakukan di tempat-kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit
dan Klinik-klinik kesehatan lainnya. Pemeriksaan IVA ini sendiri bertujuan untuk
mengetahui apakah serviks kita masih bagus atau sudah terdapat sesuatu sel yang tidak
normal tumbuh di dalamnya. Oleh karena itu jika anda sudah menikah sebaiknya lakukanlah
pemeriksaan skrining kanker serviks minimal setiap 6 bulan

Kelebihan dari metode IVA Test


1. Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.
2. Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah
3. Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi
4. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi, dapat dilakukan oleh
bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis
terlatih
5. Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat sederhana.
6. Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana

Syarat ikut IVA TEST :


1. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
2. Tidak sedang datang bulan/haid
3. Tidak sedang hamil
4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual.
Kategori pemeriksaan IVA
Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan
adalah:
1.IVA negatif = Serviks normal.
2.IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip
serviks).
3.IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi
sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah
pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
4.IVA- Kanker serviks Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker
serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila
ditemukan masih pada stadium invasif dini.

PEKERJAAN LABORATORIUM

BAHAN
1. Pantom Uterus
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Swab-Lidi berkapas
2. Sarung tangan
3. Meja periksa ginekologis
4. Larutan Cairan asam asetat (3-5%)
5. Larutan Klorin 0,5%
6. Spekulum Vagina
7. Tampon tang
8. Kom kecil steril
9. Bengkok
10. Kapas sublimat
11. Lampu sorot
12. Selimut
13. Tempat sampah

PETUNJUK UMUM

1. Baca dan pelajari job sheet yang telah diberikan


2. Siapkan dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan bahan yang diperlukan sudah
tersedia sesuai job sheet.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet, tanyakan kepada dosen pembimbing jika ada hal
yang kurang dimengerti
4. Bekerja secara hati hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA

1. Pastikan privasi klien terjaga


2. Kaji kelengkapan alat, bahan dan perlengkapan
3. Lakukan tindakan secara hati hati
4. Perhatikan keadaan umum pasien
5. Lakukan tindakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan dengan benar dan tepat
PROSEDUR PELAKSANAAN

No Langkah Kerja dan Key point Gambar


1. Lakukan Informed Consent
terhadap tindakan yang akan
dilakukan.
Key Point:
 Gunakan bahasa yang
jelas yang dimengerti
dan dipahami oleh klien
 Jelaskan tindakan
prosedur yang akan
dilakukan

2. Persiapan Alat
Key point:
 Susun peralatan secara
ergonomis, sesuai
dengan urutan kerja,
jaga kesterilan alat.
 Jaga privacy pasien
dengan ruangan yang
tertutup
3. Persiapan pasien
Key point:
 Meminta ibu untuk
melepaskan pakaian
bagian bawah
 Membantu ibu meja
ginekologi
 Menutup sampiran
 Mengatur posisi ibu
dengan posisi lithotomi
4. Mencuci tangan
Key point:
Lakukan prinsip cuci
tangan 7 langkah dengan
sabun dan air yang
mengalir selama 10-15
detik, keringkan dengan
handuk
5. Memakai alat perlindungan diri
Key point:
 Memakai celemek,
masker dan sepatu bot
dengan baik dan benar

6. Memakai handscoon
Key point:
 Pasang handscoon yang
steril
Gunakan handscoon dengan
cara yang benar agar jangan
sampai sobek dan menyebabkan
bocor

9. Mamasukan spekulum kedalam


vagina:
Key point:
 Memasang spekulum
dengan tepat dan
menyesuaikanya
sehingga seluruh serviks
dapat dilihat
 Melihat dan mempalpasi
apakah terdapat
pembengkakan pada
kelenjar bartolini dan
skene.
10. Lakukan pemeriksaan pada
serviks:
 Masukan kapas lidi yang
telah diberi asam asetat
3-5% ke dalam vagina
hingga menyentuh
portio.
 Oleskan kapas lidi ke
seluruh permukaan
portio dengan searah
jarum jam dan lihat
hasilnya.
 Tunggu selama 1 menit
agar cairan asam asetat
terserap. Lihat hasilnya,
Jika terjadi perubahan
warna dari warna
serviks pink menjadi
putih, pasien dinyatakan
positif.
11. Pemeriksaan visual serviks
selesai
Key point:
 Bersihkan portio dengan
kasa steril menggunakan
tampon tang.
 Keluarkan speculum
dari vagina.
12. Melepaskan handscoon
Key point:
 Melepaskan handsoon
secara terbalik dan
memasukan handcoon
dalam larutan klorin

13. Merapikan pasien dan


membereskan alat
Key point:
 Meminta ibu memakai
pakaianya kembali
 Merendam alat-alat ke
dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit
 Membersihkan meja gin
dengan lap yang
dibasahi klorin 0,5%
14. Mencusi tangan setelah
melakukan tindakan
Ket point:
 Lakukan cuci tangan
dengan teknik 7 langkah
dengan menggunakan
sabun dan air mengalir
15. Menjelaskan hasil pemeriksaan
pada pasien
Key point;
 Jelaskan hasil temuan
pemeriksaan
 Diskusikan hasil tes
IVA bersama pasien:
 Jika hasil tes IVA positif
tentukan langkah apa
yang akan diambil
selanjutnya
 Jika hasil IVA negatif
kapan pasien melakukan
periksa ulang

16. Lakukan pendokumentasian


Key point:
 Dokumentasikan
tindakan yang telah
dilakukan
 Catat hasil temuan dan
gambarkan peta serviks
dan area yang
berpenyakit.

EVALUASI

1. Setiap mahasiswa mampu mendemonstrasikan pemeriksaan IVA Test sesuai dengan job sheet.
2. Seluruh peralatan disiapkan dengan benar
3. Aturan keselamatan kerja diikuti selama prosedur pelaksanaan.
4. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara berurutan
5. Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan menggunakan daftar tilik

Anda mungkin juga menyukai