Anda di halaman 1dari 6

Standar Operasional Prosedure

Inspeksi Visual Asam Asetat Dan Pap Smear

Di susun oleh

Nama : Yulian Mely Elle

Nim : P2012034

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES PASAPUA

AMBON

2022
Standar Operasional Prosedure

Inspeksi Visual Asam Asetat Dan Pap Smear

Di susun oleh

Nama : Noverins Kilbar Seleky

Nim : P2012026

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES PASAPUA

AMBON

2022
Standar Operasional Prosedure Inspeksi Visual Asam Asetat IVA)

A. Pengertian
Inspeksi visual asam asetat (IVA) adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara
inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat. Dengan metode inspeksi visual
yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih mampu laksana, maka skrining dapat dilakukan
dengan cakupan lebih luas, diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak.
IVA merupakan metode sederhana untuk deteksi dini kanker leher rahim dengan
menggunakan asam asetat. Jadi tes IVA meggunakan asam asetat atau asam cuka dengan
kadar 3-5%, yang kemudian diusapkan pada leher rahim. Setelah itu, hasilnya akan langsung
terlihat, apakah dicuigai memiliki kanker serviks atau tidak. Ketika jaringan leher rahim
memiliki sel kanker, maka biasanya jaringan akan terlihat luka, berubah menjadi putih, atau
bahkan mengeluarkan darah ketika diberikan asam asetat. Semetara jaringan leher rahim yang
normal, tidak akan menunjukan parubahan apapun.

B. Tujuan
Untuk mendeteksi dini mengunakan motode IVA berjuan mengidentifikasikan mereka yang
mengalami lesi pra kanker sehingga dapat memperoleh terapi segera untuk memutus
perjalanan hidup lesi pra kanker sebelum menjadi kanker

C. Syarat Mengikuti Tes IVA


1. Sudah penah melakukan hubungan seksual
2. Tidak sedang haid
3. Tidak sedang hamil
4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

D. Prosedur Kerja
 Tahap Pra interaksi
1. Memvalidasi perlunya prosedur status medis atau rencana keperawatan
2. Mempersiapkan diri perawat:penguasaan konsep dan precaution
3. Mencuci tangan
Alat Dan Bahan
1. Meja gynekologi
2. Spekulum cocor bebek
3. handscoen
4. Tampotang
5. Kom kecil steril
6. Kapas lidi
7. Asam asetat 3-5% dalam botol
8. Kapas sublimat dama kom steril
9. Waskom berisi larutan klorin 0,5%
10. Selimut
11. Lampu sorot
12. Tempat sampah basah
Persiapan pasien pada meja gynekologi dan atur posisi ibu dalam posisi lilitomi
 Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, memastikan identitas pasien (nama, tanggal lahir)
2. Memperkenalkan diri
3. Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
4. Memberikan kesmpatan pada pasien dan keuarga untuk bertanya
5. Memastikan pasien dan keluarga telah menyetujui tindakan yang akan diberikan
(menanyakan kesediaan).
 Tahap Kerja
1. Mengatur lampu sorot kearah vagina ibu
2. Melakukan vulva gyniene dengan kapas sublimat
3. Masukan spekulum kedalam vagina
4. Tangan kiri membuka labia minora spekulum dipegang dengan tertutup kemudian
masukkan ujungnya kedalm introitus vagina dengan miring
5. Putar kembali spekulum 45% kebawah sehingga menjadi melintang dalam vagina
kemudian didorong masuk lebih dalam kearah forniks posterior sampai kepuncak
vagina.
6. Buka spekulum pada tangkainya secara perlahan-lahan dan atur sampai porsio
terlihat jela
7. Kunci spekulum dengan mengencangkan bautnya kemudian ganti dengan tangan kiri
yang memegang spekulum
8. Masukan kapas lidi yang telah diberi asam asetat 3-5% kedalam vagina sampai
menyentuh porsio
9. Mengoleskan kapas lidi keseluruh permukaan porsio, lihat hasilnya
10. Membersihkan porsio dengan kasa steril menggunakan tampon tang
11. Mengeluarkan spekulum dari vagina
12. Merapikan ibu dan merendam alat dalam larutan klorin 0,5%
13. Mencuci tangan dengan sabun dan keringkan
14. Beri tahu hasilnya dan beritahu rencana selanjutnya dengan jelas dan lengkap
 Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi respon pasien (subjektif dan objektif)
2. Memberikan reinforcement positif pada klien dan keluarga
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Merapikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan
Standar Operasional Prosedure pap smear

A. Pengertian

Pap smear merupakan suatu suatu metode pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan
menggunakan mokroskop pengambilan hapusan genetalia sebagai bahan pemeriksaan. Ketika
pemeriksaan dilakukan, dokter akan mengambil sedikit bagian dari leher rahim dan kemudian
dilanjutkan dengan pengecekan laboratotium. Dari jaringan tersebut akan terlihat apakah sel-
sel leher rahim abnormal atau tidak. Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan tes pap smear
tal lama, hanya sekitar 10-20 menit
.
B. Tujuan

Untuk mendeteksi secara dini resiko terkena kanker mulut rahim atau kanker serviks dan
untuk menilai adanya perubahan sel yang abnormal yang mungkin berasal dari kanker serviks
atau sebelum berkembang menjadi kanker (lesi prakanker).

C. Syarat Mengikuti Tes IVA


5. Sudah penah melakukan hubungan seksual
6. Tidak sedang haid
7. Tidak sedang hamil
8. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

D. Prosedur Kerja

 Tahap Pra interaksi


1. Memvalidasi perlunya prosedur status medis atau rencana keperawatan
2. Mempersiapkan diri perawat:penguasaan konsep dan precaution
3. Mencuci tangan
Alat Dan Bahan
1. Meja gynekologi
2. Handscoen
3. Kapas sublimate
4. Spekulum cocor bebek
5. Spatel kayu/spatula ayer
6. Gelas objek
7. Lidi watten
8. Botol berisi alkohol 95%
9. Tapon tang
10. Kasa steril
11. Formulir pemeriksaan
12. Lampu sorot
13. Baskom berisi larutn klorin 0,5%
14. Selimut
Persiapkan pasien klien siapkan ibu pada meja gynekologi dan atur posisi ibu dalam
lilitomi

 Tahap Orientasi
6. Memberikan salam, memastikan identitas pasien (nama, tanggal lahir)
7. Memperkenalkan diri
8. Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
9. Memberikan kesmpatan pada pasien dan keuarga untuk bertanya
10. Memastikan pasien dan keluarga telah menyetujui tindakan yang akan diberikan
(menanyakan kesediaan).
 Tahap Kerja
1. Atur lampu sorot
2. Bersihkan vulva dan vagina
3. Buka labia dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, masukan spekulum.
Pindahkan pegangan spekulum dari tangan kanan ketangan kiri
4. Ambil bahan dari forniks posterior dengan menggunakan spatula ayre kemudian
hapuskan pada objek glas
5. Hapus bahan yang telah diambil pada objek glass secara merata dengan tidak terlalu
tebal atau terlalu tipis
6. Ambil bahan dari permukaan porsio dengan menggunakan ujung spatel yang satunya
7. Hapus bahan objek glass, letakan disebelah bahan yang pertama
8. Ambil bahan dari kanalis servikalis agak kedalam dengan menggunakan lidi watten
kemudian letakan disamping bahan yang kedua
9. Masukan objek glass pada botol khusus larutan etil alcohol 95% selama 20 menit
10. Setelah 20 menit, keringkan dan simpan pada tempat yang telah disediakan.
Kemudian kirim ke lab bersama dengan formulir yang telah diisi
11. Bersihkan porsio dengan kassa steril dengan menggunakan tampon tang
12. Keluarkan spekulum kedalam
13. larutan klorin 0,5%
14. Mempersilahkan ibu untuk berpakaian kembali dan duduk
15. Masukan peralatan yang telah dipakai kedalam larutan klorin 0,5%
16. Buka handscoen dan masukan kedalam larutan klorin 0,5% secara terbalik
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
 Tahap Terminasi
7. Mengevaluasi respon pasien (subjektif dan objektif)
8. Memberikan reinforcement positif pada klien dan keluarga
9. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
10. Merapikan alat
11. Mencuci tangan
12. Mendokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai