Anda di halaman 1dari 16

Sistem

Reproduksi Pria
PENGERTIAN

Wikipedia bahasa
Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk
Indonesia /
menghasilkan individu baru.
Ensilklopedia bebas
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak, atau melakukan
reproduksi. Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam tubuh, yaitu sistem
reproduksi. Sistem reproduksi melibatkan organ reproduksi. Tujuan utama
makhluk hidup melakukan reproduksi adalah untuk melestarikan jenisnya agar
tidak punah. Apa yang akan terjadi dengan manusia misalnya, jika tidak bisa
melakukan reproduksi? Tentu lama kelamaan manusia akan punah.
Organ Reproduksi Pria Bagian Luar

penis

Penis merupakan alat untuk memasukan sperma ke dalam saluran kelamin wanita. Di
dalam penis terdapat tiga rongga. Dua rongga bagian atas tersusun atas jaringan spons
korpus kavernosa.
LANJUTAN

Skrotum (kantong pelir)

Skrotum merupakan kulit terluar yang melindungi testis. Skrotum


berjumlah dua buah, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Antara
skrotum kanan dan skrotum kiri terdapat jaringan ikat dan otot polos.
Bagaimana mekanisme dari ereksi?
• Proses ereksi dimulai dari otak. Stimulasi fisik
dan/atau mental menyebabkan syaraf-syaraf di otak
mengirimkan pesan secara kimiawi ke syaraf-syaraf di
penis untuk mengatakan agar pembuluh darah di penis
tenang sehingga aliran darah dapat bergerak dengan
bebas menuju penis. Saat aliran darah sudah berada di
penis, tekanan yang tinggi akan membuat darah yang
ada di kedua corpora cavernosa terperangkap. Inilah
yang menyebabkan penis membesar dan bertahan
untuk ereksi.
• Ereksi akan kembali ke kondisi semula saat aliran
darah menuju penis berhenti mengalir dan membuka
jalur keluar, membuat penis kembali ke keadaan awal.
Organ Reproduksi Pria Bagian Dalam

berjumlah sepasang yang


Testis terdapat dalam kantung skotum
dan merupakan alat untuk
memproduksi sperma. Untuk
memproduksi sperma diperlukan
suhu yang sedikit lebih rendah
dari suhu tubuh. Dalam testis
terdapat saluran-saluran halus
yang disebut saluran penghasil
sperma (tubulus seminiferus).
Vas deferens merupakan saluran
yang mengarah ke atas dan
merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens berfungsi
sebagai saluran yang dilalui sperma
dari epididimis menuju vesikula
seminalis (kantong sperma).

Epididimis merupakan saluran


berkelok-kelok dalam skrotum yang
keluar dari testis. Epididimis
berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara.
Saluran ejakulasi merupakan
saluran penghubung vesikula
seminalis dengan uretra. Fungsi
saluran ejakulasi untuk
mengeluarkan sperma menuju
uretra.

SALURAN KELAMIN PRIA


Uretra merupakan saluran
reproduksi terakhir. Fungsi uretra
sebagai saluran kelamin dari
vesikula seminalis dan saluran
urine dari kantong kemih.
Kelenjar Kelamin Pria

Vesikula seminalis
menghasilakan cairan
yang berfungsi sebagi
sumber energi dan untuk
memudahkan gerakan
sperma.
Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang
memberi suasana basa
pada cairan sperma.
Cairan tersebut
mengandung kolesterol,
garam, dan fosfolipid.

Kelenjar cowper/kelenjar
bulbouretra
yang menghasilkan cairan
yang bersifat basa.
PEMBENTUKAN SEL SPERMA

Pembentukan sel kelamin jantan atau sperma


disebut spermatogenesis. Spermatogenesis
terjadi di dalam testis, tepatnya pada bagian
tubulus seminiferus. Dalam tubulus tersebut
terdapat terdapat sel sperma, yang disebut
spermatogonium . Proses selanjutnya adalah :
a) spermatogonium membelah diri berulang-
ulang secara mitosis menghasilkan sperma
spermatosit primer
b) Spermatosit primer membelah diri secara
meiosis menghasilkan spermatosit
sekunder
c) Spermatosit sekunder akan membelah
secara meiosis menghasilkan 4 spermatid,
selanjutnya spermatid berdiferensiasi
menjadi sel kelamin jantan yang masak.
Sel kelamin inilah yang disebut sperma.
Hormon Pada Pria

• TESTOSTERON, disereksi oleh sel-sel leydig yang terdapat di antara


Tubulus Seminiferus. Hormon ini penting bagi pembelahan meiosis I.

• LH (Lutenizing Hormon), disekresi oleh hipofisis anterior. Hormon ini


menstimulasi sel-sel leydig untuk memproduksi Testosteron.

• Follicle Stimulating Hormon, disekresi oleh hipofisis anterior. Hormon


ini menstimulasi sel-sel sertoli untuk mengubah spermatid menjadi
sperma (spermiasi).
LANJUTAN

• Hormon pertumbuhan, diperlukan untuk mengatur metabolisme testis. Hormon


pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis

• Estrogen, dibentuk oleh sel- sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH yang fungsinya
untuk pematangan sperma.

• Hormon gonadotopin, dihasilkan oleh hipotalamus yang merangsang kelenjar


hipofisis agar mengeluarkan hormon FSH dan LH
Gangguan/Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria

• Kanker Testis
Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria berusia 29-35 tahun yang berasal dari
ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua
jenis yaitu seminoma dan nonseminoma.
• Epididimitis
adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-kelok
yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimitis biasanya
disebabkan oleh infeksi atau oleh penyakit menular secara seksual
( PMS ) yang mengakibatkan rasa nyeri dan pembengkakan pada salah
satu testis.
• Hernia Inguinal
adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus
terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau
skrotum. Hernia terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan.
Kelainan ini dapat diperbaiki dengan cara pembedahan.
Gangguan/Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
(Lanjutan)
• Ambiguous Genitalia ( Alat Kelamin Ganda )
Merupakan kelainan yang sangat jarang terjadi. Kelainan ini ditandai dengan
seorang bayi lahir dengan alat kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki atau
perempuan. Sebagian besar anak laki-laki yang lahir dengan kelainan seperti ini
memiliki penis yang sangat kecil atau tidak ada, tetapi memiliki jaringan testis.
Pada sejumlah kecil kasus, seorang anak memiliki jaringan testis dan ovarium.
• Mikropenis
Merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada kelainan seperti
ini, penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran di bawah ukuran rata-
rata, yang ditunjukkan dengan pengukuran standar.
• Sterilitas/Infertilitas
Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu membentuk
sperma sama sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma dalam jumlah yang
cukup. Hal itu terjadi sebagai akibat tidak normalnya organ-organ reproduksi,
peradangan pada alat kelamin, kecanduan alkohol, atau akibat penyakit menular
seksual. Beberapa laki-laki juga mengalami masalah ejakulasi.

Anda mungkin juga menyukai