Sansri Diah KD
Definisi Andrologi
Bahasa Yunani :
andros=laki-laki dan logos= ilmu
Andrologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang struktur dan
fungsi sistem reproduksi pria
Organ genitalia terhubung dengan organ urinaria → sistem
genitourinaria.
penyakit alat vital pria gangguan fungsi seksual pria
penyakit kelamin penyakit yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi pria.
Ruang Lingkup Andrologi
ORGAN MEKANISME
REPRODUKSI REPRODUKSI MASALAH PADA
LAKI LAKI LAKI LAKI SPERMA
NORMAL NORMAL
MASALAH
MASALAH
ORGAN
SEMEN
REPRODUKSI
Komponen Sistem Reproduksi Pria
Testis
Tubulus
seminiferus
Sel
spermatogonia
SALURAN DAN KELENJAR PELENGKAP
(KELENJAR ASESORI)
VAS DEFERENS
Dari testis keluar saluran pendek disebut Vas eferens yang menyalurkan sperma
ke dalam EPIDIDIMIS.
Panjang sekitar 18 inchi
Dinding mengandung otot-otot licin utk pengangkutan semen saat ejakulasi
Sebelum masuk ke uretra, vas deferens bergabung dengan saluran Ekskresi
vesikula seminalis dan membentuk ductus Ejakulasi berlanjut ke uretra.
Fungsi vas deferens :
Pengangkut sperma dari epididymis ke uretra
EPIDIDIMIS
Struktur melingkar-lingkar dengan panjang 20 kaki
meliputi setengah bagian dorsal testis
Bagian terdiri atas :
Head (Caput Epididymis)
Body (Corpus Epididymis)
Tail (Cauda Epididymis)
Epididimis
FUNGSI :
Tempat spermatozoa melakukan proses pematangan sehingga
mampu membuahi ovum
Bagian cauda epididimis berfungsi sbg tempat penyimpanan sperma
Membuat suspensi spermatozoa encer yang berasal dari testis
menjadi lebih pekat
Mengangkut spermatozoa dari vas eferensia ke vas deferens
Uretra
Fungsi Uretra
Pengangkut spermatozoa dari vas deferens ke penis
Pengangkut urine Kelenjar dalam saluran spermatozoa yaitu :
Kelenjar vesicula seminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar cowper (kelenjar bulbo-urethralis)
Vesika Seminalis
Berupa kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan
cairan lendir yang berwarna jernih, kental, yang mengandung
fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan
pelindung sperma sebelum membuahi ovum.
Fungsi:
mengeksresikan prostaglandin
prostaglandin membuat berkontraksi otot uterin untuk mendorong
semen mencapai uterus.
Spermatozoa
Spermatozoa yang dikeluarkan tubulus seminiferous belum mampu
bergerak, perlu pematangan di dalam epididimis
Spermatozoa mengalami pematangan selama 18 jam sampai 10 hari
Epididimis mensekresi banyak cairan yang mengandung hormon,
Enzim dan gizi khusus untuk pematangan spermatozoa
Gbr. Alat Reproduksi Pria
Kelenjar
Prostat
Vas deferens
Kelenjar
Bulbouretra
Epididimis
Uretra
Testis
Kelenjar Prostat
Terletak dibawah kandung kemih didalam pinggul dan mengelilingi
bagian tengah dari uretra.
Ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia.
Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu disebut semen.
Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa
eferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak
dengan aktif
Kelenjar Bulbouretralis (Cowper)
Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang, dan terletak disepanjang
uretra.
cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis
mengeluarkan sperma
Cairan tersebut ini memiliki fungsi sebagai penetral urin asam yang
tertinggal di dalam uretra dan juga berfungsi sebagai cairan
lubrikasi pada uretra
Penis
Kepala sperma mengandung inti. Inti memegang DNA dari sel. Kepala juga
mengandung enzim yang membantu sperma memecah melalui membran sel telur.
Bagian tengah sperma (midpiece) dikemas dengan mitokondria. Mitokondria
adalah organel dalam sel yang menghasilkan energi. Sperma menggunakan
energi dalam midpiece untuk bergerak.
Ekor sperma bergerak seperti baling-baling, berputar-putar. Ekor ini adalah
flagella panjang yang mendorong sperma ke depan.
Sebuah sperma dapat melakukan perjalanan sekitar 30 inci per jam. Ini mungkin
tidak terdengar sangat cepat
HORMON YANG MEMPENGARUHI SPERMATOZOA
Hormon Testosteron
Hormon ini di sekresi oleh jenis sel Leydig yang dapat ditemukan pada tubulus
seminiferus.
Jenis hormon ini sangat berperan penting terhadap proses pembelahan jenis sel
germinal yang nantinya akan membentuk sperma t/u untuk membantu terjadinya
pembelahan pada meiosis yang berperan untuk membentuk jenis spermatosit
sekunder
Fungsi
membentuk jenis jaringan organ pada reproduksi para pria.
meningkatkan libido
membantu proses reproduksi sel sperma
membangun atau mempertahankan bagian karakteristik seksual
sekunder
Hormon LH atau Luteinizing Hormone
Oligoasthenozoospermia
gangguan yang terjadi akibat jumlah sel sperma lebih sedikit dan juga
pergerakannya yang lambat. Gangguan ini disebabkan dari gabungan Oligospermia
dan juga Asthenospermia
Oligoteratozoospermia
Kondisi ini terjadi saat produksi sel sperma sangat kurang, baik dari jumlah dan
juga kualitasnya.
Oligoasthenoteratozoospermia (OAT)
kondisi yang mencakup oligospermia (jumlah sperma sedikit/kurang),
asthenospermia (sperma lemah/tidak gesit), dan teratospermia (bentuk sperma
abnormal). Jadi selain memiliki sel sperma yang sedikit, kecepatan dan bentuk
selnya juga kurang baik.
TERIMA KASIH
43