Anda di halaman 1dari 3

Organ Penyusun Sistem Reproduksi Pria

Sumber:Glencoe Mc Graw Hill



Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada pria terdiri atas:

a. Testis (buah zakar)
Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong pelindung yang disebut skrotum dan terletak di luar
dan di bawah rongga pelvis. Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin
jantan (spermatozoa). Testis mengandung pintalan tubulus seminiferus. Dinding tubulus
seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal. Jaringan epitelium
germinal berfungsi pada saat spermatogenesis atau proses pembentukan sperma.

b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
Epididimis adalah struktur di dalam skrotum yang melekat pada bagian belakang testis.
Merupakan segmen melingkar dari saluran sperma yang berfungsi untuk menyimpan
sperma selama proses pematangan. Epididimis, merupakan tempat pendewasaan
(pematangan) dan penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-
kelok yang terdapat di dalam skrotum.
Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari saluran epididimis,
berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. Vas deferens atau saluran sperma (duktus
deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di
dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma
dari epididimis menuju kantung cairan atau kantung mani (vesikula seminalis).
Uretra adalah kelanjutan dari vas deferens, saluran untuk air mani selama hubungan
seksual. Juga berfungsi sebagai saluran keluar air seni. Hasil penelitian menunjukkan
panjang rata-rata uretra pria adalah 22,3 cm (SD = 2,4 cm), mulai dari 15 cm sampai 29
cm.

c. Kelenjar kelamin pada pria
Vesikula seminalis, Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna kuning,
mengandung makanan yang merupakan sumber energi untuk pergerakan sperma.
Vesikula seminalis atau kantung cairan (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-
lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis
menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. vesikula
seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume cairan. Cairan tersebut
mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang
digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.
Kelenjar prostat, Merupakan kelenjar penghasil cairan terbesar, bersifat encer dan
berwarna putih, berisi makanan untuk sperma. Kelenjar prostat melingkari bagian atas
uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar
pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim
antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Kelenjar bulbourethralis, Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi
mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang
tertinggal pada uretra.

d. Alat kelamin luar
Penis (dari bahasa latin yang artinya "ekor", akar katanya sama dengan phallus, yang
memiliki arti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena
berada di luar ruang tubuh. Berfungsi untuk alat kopulasi, yaitu untuk memasukkan
sperma ke dalam saluran reproduksi pada wanita. Penis manusia tersusun dari dua
bagian utama, yaitu pangkal/akar (radix) dan tubuh (corpus). Pangkal penis terletak di
dalam badan, terdiri dari gelembung penis (bulbus penis) dan sepasang crus penis di kedua
sisinya. Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis biasanya memiliki rambut
kelamin. Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang tampak dari depan
jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral (mengarah ke dalam/testis). Struktur tubuh
penis disokong oleh tiga kantung: sepasang corpora cavernosus dan corpus
spongiosus di antara keduanya, terletak di sisi ventral dan melindungi saluran kemih
(uretra). Di bagian ujung batang terdapat glands penis yang berbentuk agak meruncing
pada ujungnya, yang memudahkan penetrasi di saat hubungan seksual.
Skrotum, adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testisatau buah
zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita,
bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum
kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang
berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan
skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat
serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot
kremaster. Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis.
Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas. Fungsi utama skrotum adalah untuk
memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8
o
C lebih dingin
dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya
pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk
memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin.
Pada manusia, suhu testis sekitar 34C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan
atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi
tubuh. Testisakan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh
pada suhu panas.

e. Hormon pada pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing
Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
Testoteron, Hormon testosteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk
membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit
sekunder.
LH (Luteinizing Hormone), disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
FSH (Follicle Stimulating Hormone), FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini,
pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen, dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen
serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini
tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan, diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.

f. Ejakulasi

Anda mungkin juga menyukai